Diskusi Terpumpun Buku di Museum Multatuli Lebak: Toponimi Nama-nama Kecamatan dan Tenun Baduy

Museum Multatuli

Kabar6 – Sejarawan, wartawan, penulis buku hingga perajin tenun Baduy menjadi narasumber dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Pendopo Museum Multatuli, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, 3 dan 4 Oktober 2024.

Sebut saja Dadan Sujana (Sejarawan), Tono Sumarsono (Wartawan), dan Ginandar (Penulis Buku). Kemudian Hendra Permana (Kurator Museum Multatuli), Amir (Pengrajin Tenun Baduy), dan Umsaroh (Pengusaha Batik).

Museum Multatuli
Kepala UPT Museum Multatuli, Ubaidillah Muchtar.(Kabar6/Nda)

Toponimi nama-nama kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak dan tenun Baduy menjadi hal yang dibahas dalam diskusi yang diikuti oleh para guru seni budaya, komunitas dan dinas di lingkungan Pemkab Lebak.

“Ini semacam diseminisasi, menyebarluaskan informasi dari dua buku yang sudah diproduksi yakni Toponimi nama-nama kecamatan dan buku kedua Tenun Baduy,” kata Kepala UPT Museum Multatuli Rangkasbitung, Ubaidillah Muchtar.

** Baca Juga: Keluarga Besar Himpunan Alumni Miftahul Huda Dukung Paslon Ratu Zakiyah – Najib Hamas di Pilbup Serang

Kata Ubaidillah, diskusi tersebut diharapkan bisa menjadi pengetahuan baru bagi para peserta mengenai sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Lebak. Buku “Tenun Baduy” merupakan buku karya Umaira Fambayun

“Kami ingin mensosialisasikan kepada masyarakat terutama teman-teman guru, apalagi ada program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di sekolah yang temanya kearifan lokal. Nah, tenun Baduy adalah salah satu kearifan lokal di Lebak,” ujar Ubay.

Setelah mengenal lebih banyak mengenai asal usul nama-nama kecamatan dan tenun Baduy, para tenaga pendidik juga diharapkan dapat menyampaikan kepada para siswa.

“Misalnya kenapa nama nya Kecamatan Maja atau bagaimana sejarahnya nama Kecamatan Malingping. Lalu mengenal lebih banya soal tenun Baduy, dari motif sampai bagaimana cara membuatnya,” terang Ubay. (ADV)




Pekerja Tenggelam saat Akan Pasang Pipa Bendungan Karian

Kabar6-Sindu Mulyono warga Komplek PCI Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon tenggelam di Bendungan Karian, Kabupaten Lebak, Senin (15/7/2024).

Pria berusia 60 tahun tersebut tersedot pipa saat hendak memasang pipa di area bendungan tersebut.

“Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.10 WIB. Korban tersedot pipa, dan sekarang masih dalam fokus pencarian oleh tim gabungan,” kata Kepala Pelaksana Febby Rizky Pratama, Selasa (16/7/2024).

**Baca Juga:Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Danau Proyek Citra Garden Cisauk

Saat itu korban bersama dua rekannya hendak memasang pipa Bendungan Karian. Korban, Joko dan Rudi turun bersama dari titik tali down line.

“Dua rekan korban masih di atas, sedangkan korban duluan turun mengikuti titik tali down line yang sebelumnya sudah brifing agar turun tidak dilakukan sendiri,” ujar Febby.

Saat salah satu rekan korban kembali ke atas, korban sudah tenggelam. Sempat ke permukaan air, korban tenggelam kembali.

“Salah satu rekannya berusaha membantu tapi posisi tangan korban sudah tersedot pipa bendungan hingga akhirnya tidak bisa menolong disebabkan kencangnya tenaga sedotan pipa,” ungkap Febby.

“Karena tidak berhasil menolong, rekan korban kembali ke atas dan meminta mematikan mesin, tetapi tidak sempat dimatikan,” tambahnya.(Nda)

 




Gelombang Tinggi Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai Selatan Banten

Kabar6-Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak Erwin Komarasukma mengatakan wisatawan yang mengisi liburan sekolah dilarang berenang di pesisir pantai selatan Banten untuk mencegah kecelakaan laut.

“Kami minta wisatawan tidak melakukan aktivitas berenang di pesisir pantai, karena gelombang cukup tinggi,” kata Erwin saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak,  dilansir Antara Minggu (7/7/2024).

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) sejak beberapa hari tinggi gelombang pesisir pantai selatan Banten berkisar antara 2,5 meter sampai 4,0 meter.

**Baca Juga:Katanya Musim Kemarau Kok Masih Saja Hujan?, Ini Penjelasan BMKG

Balawista Lebak telah menyampaikan informasi tersebut kepada pengelola wisata, penginapan, relawan, nelayan, pokdarwis (kelompok sadar wisata), Koramil, Polsek, pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pihak lainnya.

Para wisatawan dilarang berenang di sekitar pesisir pantai selatan Banten mulai dari Pantai Bagedur, Binuangeun, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk dan Sawarna, karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan laut karena gelombang tinggi hingga 4,0 meter.

“Kami berharap wisatawan agar mematuhi larangan itu, sehingga tidak menyebabkan kecelakaan laut,” kata Erwin

Menurut dia, pada akhir pekan wisatawan yang mengunjungi sejumlah objek wisata pantai selatan Banten kebanyakan dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Mereka menikmati pantai selatan Banten karena panorama alamnya yang asri dan alami.

Namun saat ini pesisir pantai selatan Banten cukup berbahaya, kata dia, apalagi jika berenang saat gelombang tinggi.

Balawista Kabupaten Lebak siaga melakukan pengawasan di kawasan objek wisata pantai dengan menyiagakan puluhan personel serta menambahkan rambu-rambu tanda bahaya di daerah rawan kecelakaan laut.

Pihaknya juga mengimbau agar orang tua selalu mengawasi anak mereka saat bermain di sekitar pantai. “Kami sepanjang tahun ini sudah menerima laporan beberapa wisatawan di pesisir pantai selatan Banten yang menjadi korban kecelakaan laut hingga meninggal akibat terseret gelombang tinggi,” kata Erwin Komarasukma.(red)

 




Diusut Kejari, Penyertaan Modal PDAM Lebak Rp15 Miliar Pernah Ditolak Fraksi PPP

Kabar6-Kejaksan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak mengusut dugaan korupsi pada penyertaan modal untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli sebesar Rp15 Miliar pada tahun anggaran 2020.

Penyelidikan dilakukan setelah kejaksaan mendapat laporan dari masyarakat adanya dugaan penyalahgunaan kewenangan yang merugikan keuangan daerah.

Berdasarkan catatan Kabar6.com, rencana penyertaan modal untuk perusahaan pelat merah tersebut pernah ditolak oleh Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Lebak.

**Baca Juga:Desika, Penyangga KSPN Danau Toba Diharapkan Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru di Sumut

PPP menolak penyertaan modal Rp15 Miliar untuk PDAM masuk dalam Rancangan APBD Lebak Tahun Anggaran 2020.

Saat itu, Wakil Ketua Fraksi PPP Musa Weliansyah meminta Pemerintah Kabupaten Lebak mengkaji terlebih dahulu rencana tersebut.

“Kami minta pemerintah daerah melakukan kajian terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhan yang lain,” kata Musa, Selasa (5/11/2019).

Menurut dia, kajian terhadap penyertaan modal penting dilakukan pemerintah karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas.

“Ini kan bicaranya dari hulu ke hilir, pemasangan instalasi dan sebagainya. Sementara debit air yang tersedia sangat minim, jadi percuma melakukan perluasan jaringan jika debit air tidak ada,” terang Musa.

Selain penyertaan modal ke PDAM, PPP juga menolak suntikan modal Rp1,5 miliar ke PD Lebak Niaga, PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebesar Rp1,5 miliar dan PD BPR-LPK Warunggunung sebesar Rp3,1 miliar.

Musa menilai, di tengah pembahasan defisit APBD 2020 sebesar Rp150 miliar, terdapat penyertaan modal tidak seharusnya dilakukan.

“Kita kan enggak tahu berapa yang dihasilkan dari usaha perkreditan rakyat Warunggunung termasuk PT LKM. Selama enggak jelas, saya kira penyertaan modal harus dikaji ulang oleh pemerintah daerah,” tandas dia.(Nda)




Siswa SMKN 1 Kalanganyar Lebak Tumbuhkan Kepedulian Lewat Semangat Berkurban

Kabar6-Semangat berkurban di momen hari raya Idul Adha ditunjukkan oleh pelajar di SMKN 1 Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (20/6/2024).

Para pelajar di sekolah tersebut berkurban satu ekor kambing yang dibeli dari hasil iuran.

“Alhamdulilah teman-teman antusias iuran. Mereka menyisihkan sedikit dari uang jajan untuk membeli hewan kurban. Hasil iuran yang terkumpul bisa membeli satu ekor kambing untuk dijadikan kurban,” kata Ketua OSIS SMKN 1 Kalanganyar, Erfansyah.

**Baca Juga:Kejari Lebak Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Penyertaan Modal PDAM Rp15 Miliar

Usai disembelih, daging kurban kemudian dibagikan kepada yang berhak di lingkungan sekolah.

“Daging kurban kita bagikan ke masing-masing kelas untuk diserahkan ke yang berhak,” ujarnya.

Kepala SMKN 1 Kalanganyar Ratna Ningsih mengatakan, kegiatan berkurban yang dilakukan anak-anak didiknya merupakan kegiatan positif yang sangat didukung oleh sekolah.

Apalagi, demi bisa membeli hewan kurban, para pelajar rela menyisihkan dari uang jajan mereka.

“Ini kegiatan yang sangat positif. Semangat berkurban salah satunya juga untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sesama,” tutur Ratna.

Dikatakan Ratna, penyembelihan hewan kurban baru dilaksanakan, lantaran hari raya Idul Asha jatuh pada hari libur dan cuti bersama.

“Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi kegiatan sosial yang bermanfaat, asalkan tidak memaksa. Ini juga bagian dari penguatan karakter dan berbagi bersama,” katanya.(Nda)

 




Hotel Bintang 4 Bakal Dibangun di Lebak, Diharapkan Bisa Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan

Kabar6-Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan didampingi jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Lebak bertemu dengan Direktur PT Mega Surya Investa, Kamis (13/6/2024).

Pertemuan itu terkait dengan rencana pembangunan hotel bintang 4 yang akan berlokasi di Jalan Bypass Soekarno-Hatta, Rangkasbitung.

Direktur Utama PT Mega Surya Investa Andy Ardian Djunaidi mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Lebak untuk mendukung pembangunan, khususnya pada sektor pariwisata bidang perhotelan.

**Baca Juga:Meriahnya Peluncuran Maskot dan Jingle Pilbup 2024, KPU Lebak Berharap Partisipasi Pemilih Meningkat

Andy juga mengapresiasi dengan kemudahan perizinan yang diberikan Pemkab Lebak. Terutama dalam menempuh proses Perizinan Bangunan Gedung (PBG) yang cepat.
.
Menanggapi rencana berdirinya hotel bintang 4, Iwan menyebut ketertarikan investor untuk menanamkan modal di Kabupaten Lebak menandakan peluang investasi yang semakin baik.

“Pemkab Lebak juga memberikan kemudahan dan bersinergi dengan para investor untuk mendukung kemajuan pembangunan di Lebak,” ucapnya.

Dengan kehadiran hotel bintang 4 di Rangkasbitung, Pemkab Lebak berharap dapat meningkatkan daya tarik wisatawan berkunjung.

“Semakin banyak wisatawan yang datang, maka semakin meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD),” sebutnya.

Namun begitu, Iwan mengingatkan kepada para investor agar dalam proses pembangunan dan operasional hotel dapat memprioritaskan tenaga kerja dari warga Lebak.

Hal ini agar sejalan dengan komitmen pemkab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

“Pembangunan hotel bintang 4 ini ditargetkan rampung pada tahun 2025. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata Lebak dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” jelas Iwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak Yadi Basari mengatakan, terbitnya PBG hotel bintang 4 tersebut bentuk komitmen pemkab untuk memberikan pelayanan yang maksimal dibidang perizinan.

Yadi menyebut, terdapat 3 izin dasar yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha untuk beroperasi hotel.

“Di bawah arahan pak bupati dan pak sekda, alhamdulillah ketiga izin dasar tersebut sudah diterbitkan, dan untuk izin PBG secara simbolis diserahkan setelah pemaparan rencana pembangunan hotel dan diserahkan langsung oleh pak bupati kepada pemilik,” terang Yadi.(Nda)

 




Sederet Temuan BPK atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2023

Kabar6-Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk yang kesembilan kalinya mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Banten.

Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2023 memang dinilai semakin baik. Akan tetapi, masih ada beberapa temuan yang wajib mendapat perhatian.

**Baca Juga:Mendagri Minta Pemda tak Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali

Melihat nota pengantar bupati atas Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 yang dibacakan Sekda Lebak Budi Santoso dalam rapat paripurna DPRD, Senin (10/6/2024), beberapa temuan BPK tersebut, adalah:

1. Pengelolaan retribusi daerah pada 4 perangkat daerah tidak sesuai dengan ketentuan sehingga mengakibatkan antara lain hilangnya potensi pendapatan retribusi parkir di tepi jalan umum serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga masing-masing senilai Rp306.189.480 dan Rp2.131.786.000.

2. Realisasi belanja insentif atas pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah pada 11 perangkat daerah tidak sesuai dengan ketentuan sehingga mengakibatkan tujuan pemberian insentif atas pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah berpotensi tidak tercapai.

3. Pertanggungjawaban belanja listrik dan internet satuan pendidikan tidak sesuai dengan ketentuan sehingga mengakibatkan akuntabilitas dan tertib administrasi pengelolaan keuangan dana BOSP tidak tercapai.

4. Realisasi belanja modal jalan, irigasi dan jaringan pada dua perangkat daerah tidak sesuai spesifikasi kontrak sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran pekerjaan pembangunan jalan sebesar Rp2.826.217.492.

5. Pengeloaan piutang PBB-P2 pada Badan Pendapatan Daerah belum memadai yang mengakibatkan risiko kekurangan penerimaan dari piutang yang dihapuskan tanpa penelitian.(Nda)

 




BK Panggil KPU Lebak soal Surat Berkop DPRD Rekomendasikan Sejumlah Nama sebagai PPK

Kabar6-Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Lebak memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak, Jumat (31/5/2024).

Pemanggilan itu terkait beredarnya surat berkop DPRD Lebak yang merekomendasikan sejumlah nama untuk diprioritaskan sebagai panitia pemilihan kecamatan (PPK) Pilkada 2024.

Surat yang dibubuhi stempel DPRD Lebak dengan mencantumkan nama Wakil Ketua DPRD Lebak Junaedi Ibnu Jarta beserta tanda tangan itu tertanggal 8 Mei 2024.

**Baca Juga:Pemkab Lebak Manfaatkan Tanah 52 Hektare untuk Bangun Agrowisata Cikapek

Kepada wartawan, Juru Bicara BK DPRD Lebak Musa Weliansyah mengatakan, surat itu bukan dibuat oleh unsur pimpinan DPRD sebagaimana yang tercantum didalamnya.

“Bukan, surat itu bukan dibuat oleh pimpinan DPRD, ketua tidak tahu itu. Surat itu dibuat atas inisiasi TA (tenaga ahli) salah satu pimpinan DPRD,” kata Musa.

Musa menyebut, untuk membuat surat tersebut, tenaga ahli yang dimaksud menyuruh salah seorang staf pimpinan DPRD.

“Staf juga sudah mengakui bahwa dia yang membuat, dan itu karena disuruh oleh tenaga ahli itu,” ujar Musa.

“Kalaupun ada beberapa dari nama-nama yang tercantum di dalam surat tersebut lolos seleksi, menurut komisioner KPU Lebak itu hanya kebetulan saja,” tambah politisi PPP ini.

Dari keterangan yang diperoleh BK DPRD, surat tersebut tidak pernah disampaikan kepada ketua dan komisioner KPU Lebak.

“Surat itu tidak pernah diberikan ke KPU, karena staf ini juga tidak punya koneksi ke sana,” ucap Musa.

Dari pendalaman yang dilakukan, BK DPRD menduga, surat itu hanya diperlihatkan ke nama-nama tersebut untuk meyakinkan bahwa mereka memang mendapat rekomendasi dari DPRD.

“Hanya untuk memastikan 29 orang itu direkomendasikan. Untuk memberi jawaban ke orang-orang yang dia bawa. Jadi TA ini membawa beberapa orang supaya lolos PPK,” pungkas Musa.(Nda)

 




Satu Jemaah Haji Kabupaten Lebak Meninggal, Sempat Drop saat Tiba di Jeddah

Kabar6-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak menyampaikan satu orang jemaah haji meninggal dunia.

Kepala Kemenag Lebak Badrusalam mengatakan, jemaah haji dimaksud merupakan jemaah yang masuk dalam Kloter JKG 34.

“Betul, dari laporan yang kami terima, satu orang jemaah atas nama Siti Samsiah Sarwan asal Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, meninggal dunia,” kata Badrusalam kepada Kabar6.com, Selasa (28/5/2024).

**Baca Juga:Berawal Saling Tantang di Medsos, Seorang Remaja di Lebak Ditusuk

Jemaah haji berusia 63 tahun itu meninggal dunia di Rumah Sakit King Abdullah, Jeddah, Saudi Arabia pada Senin (26/5) pukul 15.30 waktu setempat.

“Para jemaah haji harus senantiasa menjaga kesehatan sampai pada pelaksanaan puncak haji,” pesan Badrusalam.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lebak Baban Bahtiar menambahkan, Siti Samsiah sempat mengalami drop sebelum dibawa ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan awal, Siti Samsiah mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

“Baru landing pesawat di Jeddah langsung drop dan dibawa ke rumah sakit,” kata Baban.(Nda)

 




Bertema The Legacy of Baduy, Event Seba Baduy Bangkitkan Geliat Event Nasional KEN 2024

Kabar6-Sebanyak 1.500 warga suku Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan tradisi Seba.

Warga Baduy dalam dan luar menempuh jarak puluhan kilometer untuk bertemu Pemerintah Kabupaten Lebak di Rangkasbitung dan Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang, pada tanggal 17 dan 18 Mei.

Di dalam Seba, warga Baduy menyerahkan hasil panen kepada pemerintah daerah selama satu tahun. Seba juga membawa amanat puun atau tetua adat, menyampaikan laporan dan harapan.

**Baca Juga:1.500 Warga Badui Datangi Gubernur Banten Rayakan Tradisi Seba

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, Seba Baduy adalah ritual tahunan yang dimaksudkan untuk menyerahkan hasil bumi dan menjalin silaturahmi kepada Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.

“Seba menjadi wujud syukur karena selama setahun mendapatkan kelimpahan hasil pertanian ladang. Seba Baduy dilaksanakan setelah kegiatan Kawalu dan Seren Taun (Ngalaksa). Rombongan Seba berjalan kaki dari Kanekes menuju tempat tujuan Seba (Ibu kota kabupaten dan provinsi) sambil membawa hasil bumi untuk diserahkan,” terang Imam, Jumat (17/5/2024).

Untuk mengusung keunikan Kabupaten Lebak dan memperkenalkan budaya Saba Budaya Baduy, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan event Seba Baduy 2024 bertema “The Legacy of Baduy”.

warga Baduy menuju pendopo bupati Lebak melaksanakan tradisi Seba.(Kabar6/Nda)

Event Seba Baduy dilaksanakan 4 hari dimulai pada tanggal 16 sampai 19 Mei 2024 yang berlokasi di pendopo bupati Lebak dan Alun-alun Rangkasbitung.

Imam menuturkan, untuk memeriahkannya, event didukung juga oleh berbagai acara pendukung yakni Fashion Designer Competiton, Camping Ground di Baduy aja, Talkshow Budaya, Pagelaran Musik, Pameran Ekonomi Kreatif, dan masih banyak lagi kegiatan pendukung lainnya.

“Yang menarik ada program baru yaitu lomba para desainer nasional, di mana mereka saling unjuk kreatifitas dengan bernuansa Baduy dengan pemakaian bahan utama adalah tenun dan batik Baduy,” ujar Imam.

Tidak kalah seru, pengunjung juga akan diajak untuk menikmati alam suku Baduy pada kegiatan pendukung Camping Ground. Pengunjung berkemah dan melakukan treking bersama masyarakat Baduy luar.

“Dari event ini kami menargetkan 50.000 pengunjung,” ucapnya.

Lebih lanjut Imam menyampaikan, Kabupaten Lebak harus berbangga karena tahun ini ada 3 event yaitu Seba Baduy, Festival Seni Multatuli dan Seren Taun Cisungsang dan menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Banten masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang merupakan program unggulan Kemenparekraf RI.

“Ketiga event ini hadir untuk mempromosikan pariwisata khususnya budaya dan kesenian Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” sebut Imam.

Sejak Oktober 2023 lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak telah mengajukan event Seba Baduy untuk dapat dinilai atau dikurasi oleh Kemenparekraf RI.

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan terus mempersiapkan secara matang ketiga event yang telah terpilih dengan berkolaborasi juga bersama penyelenggaran Event Seren Taun Cisungsang.

Beberapa langkah promosi dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak melalui media online-offline dan berkolaborasi dengan para selebgram serta akun official dari beberapa pemerintah pusat untuk mendatangkan wisatawan atau pengunjung ke event nasional ini.

Karisma Event Nusantara adalah kumpulan event-event berkualitas dari 38 provinsi di Indonesia yang akan menjadi strategi kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah melalui penyelenggaraan kegiatan yang berkualitas.

“KEN 2024 adalah upaya Kemenparekraf dalam membangkitkan geliat event daerah dengan mempromosikan destinasi wisata, meningkatkan kunjungan wisata, dan memberdayakan potensi lokal,” kata Imam.(Nda)