1

Banjir Cilegon, 1.445 Kepala keluarga Terdampak

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang melanda Kota Cilegon berdampak pada ribuan kepala keluarga yang terpaksa mengungsi di Posko pengungsian yang dibuat Polres Cilegon dan TNI.

Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Edi Sumardi mengatakan sampai saat ini tercatat 1.445 Kepala Keluarga atau sekitar 5.808 jiwa terdampak banjir ini. “Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda kota cilegon selama 3 Jam Senin kemarin,” ujar Edi Selasa 5/4/2020.

Menurut Edi, Polres Cilegon telah membuat posko pengungsian dan dampur umum bagi para korban banjir itu. Selain itu, Edi menambahkan telah dilakukan upaya upaya pengalihan arus lalu lintas dari pintu Tol Cilegon Barat ke jalur arteri yang masih bisa di lewati kendaraan serta membantu evakuasi warga.

Banjir merendam Perumahan Metro, Perumahan BPI Ciwandan dan Citangkil Kota Cilegon. Sejak tadi malam Kepolisian Resort Cilegon, Polda Banten bersama TNI dan dinas terkait mendirikan Posko dan Dapur Umum.

Kapolres Cilegon Polda Banten AKBP Yudhis Wibisana, bersama Kodim Cilegon, pemerintah setempat dan BPBD, PMI, Tagana dan Dinas Sosial Kota Cilegon membangun posko pengungsian untuk mengevakuasi warga masyarakat yang terkena bencana banjir di Kota Cilegon. “Selain itu kita juga membuka dapur umum dan menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk membantu masyarakat korban banjir,” kata Yudhis.

**Baca juga: 15 Tempat Hiburan Malam di Cilegon Rumahkan Karyawan.

Kapolres mengatakan, hari ini pihaknya bersama dinas terkait mendirikan dapur umum dan akan menyiapkan sebanyak 2.000 nasi bungkus yang diperuntukan bagi korban banjir yang berada di Wilayah kota Perumahan Metro, Perumahan BPI Ciwandan dan Citangkil

“Iya, malam ini kita akan menyiapkan nasi bungkus sebanyak 2.000 bungkus dengan rincian 1000 bungkus untuk korban banjir di Perumahan Metro, Perumahan BPI, Ciwandan dan Citangkil. Sementara 1000 bungkus lainnya untuk warga Kelurahan Gerem dan Kelurahan Grogol Kecamatan Grogol,” ucap Kapolres. (GFM)




Sembunyikan Mobil ke Dalam Truk, Pemudik ini Rela Bayar Rp 2 Juta

Kabar6.com

Kabar6-Demi bisa mudik ke Lampung Timur,  Suryono nekat menyeberang ke pulau Sumatera dengan cara menaikan mobil pribadinya ke atas sebuah truk pengangkut barang.

Modus Suryono terbongkar saat melintasi pos penyekatan dan pos check Point Gerem Kota Cilegon, Minggu (3/5/2020),

“Dilokasi tersebut petugas gabungan yang tengah melakukan penyekatan mencurigai sebuah truk yang membawa bawaan mencurigakan,” ujar Kabid Humas Polda Banten Komisaris Besar Edy Sumardi .

Menurut pengakuan sopir, truk itu membawa buah nanas untuk ke Lampung. Saat dibuka ternyata sebuah mobil APV Nopol B-1886-TRH, dengan seorang sopir dan seorang penumpang di dalamnya.

Sopir APV yang akan menuju Lampung timur dari Jakarta, ungkap Edy Sumardi, mengaku membayar Rp 2 juta kepada sopir truk agar dapat mengangkut kendaraannya dan menyeberang melalui pelabuhan Merak.

**Baca juga: Trik Pemudik Tipu Petugas di Pelabuhan Merak, Minibus Dinaikan ke Truk.

“Kini empat orang yang terdiri dari Sopir truk, kenek truk, sopir mobil APV dan seorang penumpang kita amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut” katanya

Edy Sumardi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar mengurungkan niat mudiknya sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat bekerjasama dalam mendukung kebijakan pemerintah tentang larangan mudik, hal tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan warga dan keluarga di kampung halaman “Mari sayangi keluarga anda, jangan bawa potensi virus ke kampung halaman dan lebih baik di rumah aja.” (GFM)




Polres Lebak Tangkap Pelaku Perdagangan Orang Modus Panti Pijat

kabar6.com

Kabar6-Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak, menangkap FH di sebuah panti pijat, di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wanita berusia 18 tahun itu diduga pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO). “Pelaku ditangkap pada 14 November 2019 lalu,” ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, Senin (18/11/2019).

Menurut Edy, FH ingin mencari keuntungan yang mana uang hasil melayani laki-laki hidung belang dikuasai oleh pelaku untuk kebutuhan sehari hari

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan FH berupa tiga celana panjang, alat-alat kosmetik dan struk pengambilan uang dari minimarket.

Polisi juga berhasil menyelamatkan dua korban A (14) dan N (14) warga Lebak dan Kabupaten Serang. Keduanya kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak. **Baca juga: BPBD Lebak Minta Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi.

Edy mengatakan FH dijerat Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU Nomor 21 Tahun 2007 dan atau pasal 76I Jo pasal 88 UU Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Ancaman maksimal 15 tahun.” (Nda)




Pencarian Tiga Warga Tiongkok di Perairan Sangiang Gunakan Drone Bawah Air

Kabar6.com

Kabar6-Operasi pencarian tiga warga Tiongkok yang hilang di sekitar perairan Pulau Sangiang, masih terus dilakukan hingga Selasa (5/11/2019).

Kasubsi Ops Basarnas Banten, Hairu Amir mengatakan untuk memudahkan pencarian sejak hari pertama operasi SAR dilakukan, sudah menggunakan drone bawah air atau bernama Remotely Operated Vehicle (ROV) milik Polairud Polda Banten.

“Ada juga alat pendeteksi alat bawah laut milik Polair yang dikerahkan, nama alatnya ROV, alat perekam bawah laut,” kata melalui pesan singkatnya, Selasa (05/11/2019).

Luas pencarian di hari pertama pada Senin, 04 November 2019 kemarin, mencapai 12 mil laut. Namun belum membuahkan hasil. Terlebih, dilokasi hilangnya para penyelam itu, terdapat pusaran air.

“Kendalanya memang arus disekitar lokasi kejadian, cukup kencang. Dan info yang kita dapat, terdapat pusaran air disekitar tersebut. Luas pencarian ke arah selatan sekutar 12 mil,” terangnya.

Pencarian penyelam yang hilang menggunakan drone bawah air atau ROV pun tidak berjalan mulus, lantaran arus bawah laut yang cukup kencang. Sehingga harus dihentikan saat pencarian hari pertama. Pencarian hari kedua, Selasa 05 November 2019 akan menggunakan ROV kembali, jika kondisi arus laut dan cuaca memungkinkan.

“Pencarian menggunakan drone bawah laut dihentikan, dikarenakan arus bawah berkecepatan lebih dari 2 knot,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, melalui pesan singkatnya, Selasa (05/11/2019).

Diberitakan sebelumnya, tujuh WNA China melakukan penyelaman di perairan Pulau Sangiang, pada Minggu 03 November 2019.

**Baca juga: Petinggi Mobil Wuling Diduga Jadi Korban Penyelam Hilang di Pulau Tunda.

Tim penyelam kedua sempat muncul kemudian masuk ke dalam air lagi dan tidak muncul kembali. Dugaan sementara, para turis asal China ini terseret arus bawah laut.

Bahkan disebut-sebut salah satu petinggi perusahaan mobil Wuling ikut menjadi korban hilangnya penyelam tersebut, yakni bernama Tan Xue Tao, berjenis kelamin laki-laki. Dua lagi bernama Tian Yu dari PT China-Indonesia dan Wang Bing Yang dari PT Morowali Industry Aico.(Dhi)