1

Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Pria diduga korban begal.(ist)

Kabar6-Seorang pria bermotor ditemukan warga terkapar bersimbah darah di bunderan Perumahan Puri, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017) petang.

Belum diketahui pasti identitas pria nahas tersebut, begitupun motif dibalik penyerangan yang dialaminya. Kuat dugaan, pria nahas tersebut menjadi korban pelaku begal sepeda motor yang beraksi dilokasi. Dugaan itu, menyusul hilangnya kunci sepeda motor dan handphone korban.

“Tadi saya pas lewat lokasi, lihat pria itu sudah terkapar bersimbah darah dengan luka bacok di dada kiri. Karena warga semakin ramai datang ke lokasi, setelah saya foto-foto saya langsung pulang deh,” ujar H. Entus Satibi, Ketua DPC PPP Kabuparten Tangerang (versi Djan Faridz), yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian.

Pria bersimbah darah saat ditemukan warga.(ist)

TB. Entus juga mengaku tidak sempat bertanya ihwal identitas korban, mengingat saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

“Korban dilarikan ke rumah sakit. Sementara, sepeda motor yang dikendarai korban diamankan warga di Kantor Desa Suka Mantri. Tadi informasinya itu korban begal. Karena handphone dan kunci motor korban hilang,” ujar TB Entus lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL .

Hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi terkait kejadian itu.(Tim K6)




Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL

Pedagang Bendera di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.(TNC)

Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang mengeluhkan mulai maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah pedestrian (trotoar) di wilayah bervisi Akhlakul Karimah” tersebut.

Sebagaimana yang terlihat di sepajang ruas jalan TMP Taruna, MH Thamrin, Kali Pasir dan Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang.

“Sekarang PKL mulai marak menguasai trotoar. Selain bikin jelek, juga menyulitkan kita (warga) untuk melintas. Padahal kan trotoar itu untuk pengguna jalan,” ujar Asep, salah seorang warga di Kota Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Hal serupa juga diakui Wawan, warga lainnya. Bila dibiarkan, keberadaan para PKL itu justru nantinya mengundang timbulnya preman dan pungli. “Harusnya dari awal ditertibkan. Jangan nanti kalau sudah ramai, kan jadi lebih sulit menertibkannya,” ujar Wawan lagi.

Pantauan kabar6.com, saat ini paling ramai menguasai trotoar dalah pedagang bendera. Kondisi itu seiring dengan akan datangnya perayaah HUT RI ke 72, yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Selain memanfaatkan trotoar, para PKL juga memanfaatkan pohon-pohon atau area penghijauan di sepanjang jalan untuk  memajang barang dagangannya kepada setiap orang yang melintas di sana.

Sementara, Asep, salah seorang pedagang bendera yang ditemui di Jalan TMP Taruna, mengaku memang sengaja memanfaatkan trotoar untuk memajang dagangannya. “Ya kan saya dagangnya cuma sampai 17 Agustus doang. Lumayan mas buat tambah-tambah dapur,” ujarnya polos.

Asep juga mengaku sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang menggelar razia dilokasi. “Ya, kalau ada Satpol PP kita ngumpet dululah, biar gak disita dagangannya. Kan, kalau bendera tinggal gulung, masukin karung dan gambang ngumpetinnya,” ujar Asep polos.(SH)




Orangtua Korban Kecelakaan Histeris di PN Tangerang

PN Tangerang.(ist)

Kabar6-Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis percobaan 1 tahun penjara kepada Susanto, penabrak seorang pelajar bernama Ridho Alfarel, hingga tewas  di Jalan Pahlawan Seribu, Tangerang Selatan, Oktober 2016 silam.

“Terdakwa Susanto telah terbukti melakukan tindakan pidana kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan menjatuhkan pidana selama 1 tahun percobaan dan denda sebesar 12 juta rupiah. Apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan hukuman 2 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim, Syamsudin di Ruang Sidang 5 PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Sesaat setelah majelis hakim menutup persidangan, seorang pengunjung sidang, Eti, yang tak lain adalah orangtua Ridho, langsung berteriak menangis histeris, karena merasa tidak puas dengan putusan hakim tersebut.

Eti bahkan sempat memprotes majelis hakim. “Pak enggak bisa begini Pak. Anak saya meninggal Pak,” kata Eti sambil terus menangis hingga akhtrnya Eti dibawa keluar dari ruang sidang hingga akhirnya jatuh pingsan.

Sementara itu, Ari Hindarto, suami Eti juga tak kuasa menahan haru karena tak puas dengan keputusan hakim tersebut. “Hukuman percobaan satu tahun itu sama saja bebas. Saya sudah kehilangan nyawa anak saya. Sekarang saya kehilangan keadilan juga,” ucap Ari.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

Seusai sidang, terdakwa Susanto langsung dibawa petugas keluar dari ruangan. Jaksa penuntut umum dan majelis hakim juga langsung meninggalkan ruangan.(bad)




Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Bagi Anda para orangtua di Kabupaten Tangerang, kiranya harus lebih waspada terhadap aneka jajanan anak sekolah.

Hal itu seiring dengan maraknya kabar tentang peredaran narkoba yang dikemas dalam bentuk permen.

Demikian imbauan yang disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wowon Widaryat, saat berkunjung ke SD Negeri Kohod III, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017).

“Sekarang narkoba sudah merasuk ke jajanan di pinggiran, seperti permen impor itu,” ujar Wowon Widaryat.

Adapun permen yang dicurigai mengandung narkoba tersebut, lanjut Wowon, berupa permen karet yang warnanya menarik atau mencolok, hingga anak sekolah terpikat untuk mengkonsumsi.

“Hal ini sangat berbahaya, sehingga orang tua harus memperhatikan jajanan yang dikonsumsi oleh anaknya,” ujarnya.**Baca juga: SDN Kadu Agung II Tigaraksa Jadi Jurkam Sanitasi Sekolah.

Meski demikian, Wowon sendiri mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkiat peredaran permen mengandfung narkoba tersebut. Namun berdasarkan informasi yang beredar di media massa, beredarnya zat adiktif yang bisa merusak masa depan anak-anak tersebut sudah sedemikian meresahkan.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

“Zat-zat adiktif tersebut merasuk di masyarakat, lingkungan sekolah, khususnya lingkungan SD.Kalau SMP dan SMA kan sudah bisa memilih,” tukasnya.**Baca juga: Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi terhadap anak-anak untuk mengkonsumsi jajanan yang bersih dan bergizi melalui program Gizi Anak Sekolah (Pro-GAS), sehingga anak-anak memiliki kebiasaan untuk tidak jajan sembarangan dan terhindar dari makanan yang tidak sehat, terutama jajanan yang disinyalir mengandung zat adiktif.(PAP)




Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Upaya penyelundupan puluhan ekor burung dan seekor ular dari luar negeri ke Indonesia, digagalkan petugas Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Informasi Karantina Bandara Soekarno-Hatta, Rohmadi mengatakan, pencegahan penyelundupan itu sedianya berlangsung Senin (7/8/2017). “Petugas mendapat laporan adanya paket mencurigakan di Terminal Kargo Bandara Soetta,” Selasa (8/8/2017).

Setelah diperiksa, ternyata paket mencurigakan itu berisi seekor ular yang disamarkan dalam tumpukan makanan ringan. Juga tidak ada dokumen karantina dari negara asal yang menyertainya. Ular itu lalu dibawa ke tempat instalasi Karantina Hewan.

“Merujuk daftar manifes, paket itu diketahui berasal dari Hong Kong,” kata Rohmadi.

Sementara, di hari yang sama, petugas Karantina juga menggagalkan upaya penyelundupan 72 ekor burung dari Indonesia ke luar negeri. Burung-burung itu diketahui akan diselundupkan ke Bahrain oleh seorang WNA.**Baca juga: Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri.

“Puluhan ekor burung tersebut disembunyikan dalam puluhan pipa kecil yang dikemas rapi dalam sebuah koper. Satu pipa bisa berisi 1 sampai 3 ekor burung. Adapun jenis burung dimaksud terdiri dari, Kutilang 57 ekor, Cucak 8 ekor, Kacer 2 ekor, Jalak 3 ekor, Towet 1 ekor dan Murai batu 1 ekor,” papar Rohmadi.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

Sebagaimana halnya ular, puluhan ekor burung yang hendak diselundupkan itu kini ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan, sambil menunggu proses selanjutnya.(BL/tmn)




Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif. (Dok K6)

Kabar6-Sejumlah warga Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, menginginkan wilayahnya memiliki markas Polisi Sektor (Polsek) sendiri.

Ya, aspirasi itu disampaikan warga langsung kepada Kapolres Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP M Sabilul Alif, saat melakukan kunjungan kerja di Polsek Cisoka, Selasa (8/8/2017).

Kapolreta Tangerang, Tangerang, AKBP M Sabilul Alif menyambut baik aspirasi pemekaran wilayah hukum yang disampaikan warga tersebut. Bahkan, Kapolres siap menindak lanjuti keinginan warga itu agar segera terealisasi.**Baca Juga: Polda Banten Ringkus Pengedar Narkoba Melalui Medsos

“Yang penting kompak. Sama-sama kita persiapkan semuanya. Jika sudah lengkap, saya akan lapor ke Kapolri,” kata Kapolres lagi.

Kapolres merinci, bila hingga saat ini petugas di Polsek Cisoka melayani warga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cisoka,  Kecamatan Solear dan Kecamatan Jayanti.

Kapolres tak menampik, bila luasnya cakupan wilayah hukum Polsek Cisoka saat ini, bisa menjadi kendala tersendiri. Meski begitu, Kapolres tetap memastikan bila jajarannya akan selalu siap memberikan rasa aman kepada warga di tiga kecamatan itu.**Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Sementara, Camat Jayanti, Chaidir juga merespon keinginan warganya untuk memiliki Polsek sendiri. Selain persoalan jarak, luasnya wilayah Kecamatan Jayanti juga membuat kebutuhan hadirnya Polsek Jayanti dinilai cukup mendesak.

“Semua elemen warga Kecamatan Jayanti mulai dari kiai dan pemuda semua sepakat dan mendukung penuh didirikannya Polsek Jayanti,” AKBP Sabilul menutup.(PAP)




Timnas U-22 Percaya Diri Hadapi Thailand di SEA Games

Timnas U-22.(ist)

Kabar-Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 Indonesia percaya diri (PeDe) untuk menghadapi Thailand pada laga perdana SEA Games 2017 di Malaysia Selasa 15 Agustus mendatang.

“Kami harus mewaspadai Thailand, tetapi tidak boleh takut karena kami juga punya teknik dan kemampuan,” ujar pemain Timnas U-22 Evan Dimas usai hari kedua latihan terakhir menjelang SEA Games di Lapangan Sepak Bola Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Evan tak menampik bila Tim Thailand memiliki pemain-pemain punya “skill” bagus, terutama Chenrop Sampaodi yang juga punya pengalaman dan kemampuan yang bisa merepotkan Indonesia.

“Namun, saya yakin Hansamu Yama dan teman-teman bisa mengantisipasinya,” kata Evan.

Sementara, Bima Sakti, Asisten pelatih Timnas U-22 juga menyebut Thailand Sebagai Tim kuat, namun bukan tanpa kelemahan. Merujuk catatan, permainan Thailand dengan Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pada Juli lalu di Thailand berakhir seri 0-0.

“Melihat sejarah, memang mereka selalu ngotot ketika melawan Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa kami pelajari usai Kualifikasi Piala Asia kemarin,” ujar Bima.

Sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini berada di Grup B bersama Thailand, Filipina, Timor Leste, Vietnam, dan Kamboja.

Pertandingan kedua yang akan dihelat pada Kamis 17 Agustus nanti melawan Filipina, lalu pada Minggu 20 Agustus ditantang Timor Leste. Pertandingan Indonesia melawan Vietnam dan Kamboja masing-masing diadakan Selasa (22/8/2017) dan Kamis (24/8/2017).**Baca juga: Sepekan, Timnas U-22 Berlatih di Lapangan SPH Karawaci.

Agar dapat lolos ke semifinal, Indonesia paling tidak harus menempati posisi kedua klasemen Grup B.(BL/tmn)




Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pelaku Pencurian Kendaraan BErmotor (Curanmor) terkapar setelah kaki kanannya diterjang timah panas petugas dari Kepolisian Sektor Kota Tangerang.

Tersangka yang diketahui berinisial Fm (22) itu, kedapatan saat beraksi membawa kabur sepeda motor yang sedang di parkir di Jalan Veteran, Babakan, Tangerang.

“Kejadiannya, Senin (7/8/2017) malam kemarin. Pelaku membawa kabur sepeda motor yang diparkir dengan posisi kunci kontak menempel di sepeda motor,” ujar Kapolsek Benteng, Kompol Ewo Samono.**Baca juga: Dibuang di Kandang Kambing, 1.906 Kartu JKN-KIS Diamankan Polisi.

Sementara, petugas yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran. Hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap Jalan M Yamin Tangerang.**Baca juga: Antisipasi Narkoba, 509 Km Pantai Banten Dijaga Ketat.

“Namun, karena pelaku melawan dan berupaya melarikan diri, akhirnya diambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku di bagian kaki kanan,” ujar Kapolsek lagi.**Baca juga: Komplotan Pemecah Kaca Mobil Terekam CCTV di Pondok Aren

Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku bila sebulan lalu juga telah melakukan aksi serupa. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa dua unit sepeda motor.(BL/tmn)




Apersi: Kebijakan Rumah Murah Harus Didukung Regulasi

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Laporan McKinsey Global Institute (MGI) paling baru menyebutkan, saat ini 330 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia tinggal di perumahan di bawah standar. Sementara sekitar 200 juta rumah tangga di negara berkembang tinggal di daerah kumuh. 

MGI memperkirakan bahwa pada tahun 2025, sekitar 440 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia – setidaknya 1,6 miliar orang – akan menempati perumahan yang tidak memadai, tidak aman, karena tidak punya akses finansial.

Untuk itu, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) meminta pemerintah untuk membenahi persoalan backlog atau ketimpangan akses perumahan yang masih tinggi.

Ketua Dewan Pembina Apersi, Eddy Ganefo mengungkapkan, semua hambatan di sektor properti, mulai perizinan, akses kredit, hingga kemudahan pembelian perumahan harus dipermudah.

Tujuannya, proyek satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah bisa maksimal. Jangan sampai, temuan masalah seperti perizinan hingga pembebasan lahan yang memakan waktu lama tak kunjung beres.

“Hambatan makin banyak disaat ekonomi masih lesu ini berdampak ke bisnis perumahan. Jadi semua hambatan harus dibuka, segera diselesaikan,” ujar Eddy, dalam siaran pers yang diterima kabar6.com, Selasa (8/8/2017).

Salah satu solusinya, kata Eddy, jangan sampai anggaran program rumah yang sedang dikembangkan pemerintah, dari sisi subsidi, terus dipangkas alias menyusut. Alhasil,  masyarakat kecil yang belum memiliki rumah juga makin sulit mengakses.

Pemerintah diketahui memangkas anggaran subsidi yang disalurkan melalui mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP), yaitu dari Rp9,7 triliun menjadi Rp3,1 triliun.

Di sisi lain, kata Eddy, kebijakan rumah, juga harus di dukung regulasi dan penegakan hukum yang kuat agar penyediaan rumah murah berjalan dengan baik.

“Yang tadinya untuk membantu dan mensejahterakan rakyat, jangan sampai malah sebaliknya, memberatkan, sehingga bisa jadi alternatif jangka panjang membantu masyarakat berpenghasilan rendah memilki rumah,” tegas dia.

Pemerintah pun, dalam meminimalkan backlog, bisa melihat berbagai terobosan-terobosan inovatif di sektor properti. Ada banyak model teknologi baru yang bisa diadopsi. Seperti rumah kayu dengan teknologi tinggi, tahan gempa, anti air, dan dari sisi harga jauh lebih murah.

Ini artinya, solusi yang tepat dan memadai tidak hanya mencakup penyediaan sejumlah rumah berkualitas terjangkau, namun juga keberlanjutan jangka panjang dengan cara yang ramah lingkungan.

Sistem bangunan yang menggunakan bahan bangunan kayu rekayasa tahan api dinilai dapat memenuhi kebutuhan perumahan yang terjangkau dengan cara yang ramah lingkungan, hemat biaya dan efisien (cepat). 

Agar prediksi MGI tak terjadi, berbagai terobosan teknologi properti harus diadopsi. Misal menggunakan produk kayu kimia tahan api non-polusi dalam bahan bangunan rumah kayu menjamin keamanan rumah yang dibangun, baik tunggal maupun multi-lantai.

Penggunaan kayu rekayasa ini juga sangat pas dengan melimpahnya pasokan kayu di Hutan Tanaman Industri. Belum lagi hutan tanaman yang ditanam kembali akan menghasilkan sumber daya kayu berkelanjutan yang terus tumbuh setiap tahunnya yang pada akhirnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang terus tumbuh.

Hitungan McKinsey Global Institute, rumah yang terbuat dari kayu rekayasa jauh lebih murah daripada rumah beton dan bata dengan ukuran yang sama.**Baca juga: PT Vortex Interplasindo Luncurkan Helm Canggih ORCA.

Biasanya, harga akan setidaknya sekitar 30 persen lebih murah, menyadari efisiensi skala, pembuatan dan produksi otomatis, biaya pondasi lebih murah, konstruksi yang cepat dan biaya pembiayaan yang jauh lebih murah. Selain tahan api, bahan juga tahan air, tahan cuaca, tahan rayap, shock-proof dan load-bearing.**Baca juga: Bubble Star, Botol Dot Bayi Teknologi Anti Sedak.

Karena komponen rumah kayu yang direkayasa seperti dinding, pintu, atap dan lantai akan diproduksi sepenuhnya di pabrik dan disatukan di lokasi, memungkinkan membangun rumah dengan cepat, efisien dan dengan kualitas yang konsisten.(BL/rls)




54 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban di Tangsel

Lapak pedagang hewan kurban di Serpong.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menggandeng puluhan dokter hewan dari kalangan swasta. Selama perayaan Idul Adha 1438 Hijriah ini, mereka ditugasi untuk memantau kondisi kesehatan ternak kurban.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel, Nur Slamet di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Senin (7/8/2017). “Tahun ini ada 54 orang dokter hewan yang kami ajak kerjasama,” ungkapnya.

Menurutnya, ke-54 dokter hewan ini nantinya bersama petugas DKP3 Kota Tangsel menyisir ke lokasi lapak-lapak pedagang ternak kurban. Semua hernak kambing, domba, sapi ataupun kerban milik pedagang diperiksa kondisi kesehatannya.

Nur Slamet sebutkan, dokter hewan juga ditugaskan memantau tiga Dewan Kemakmuran Masjid panitia penyembelihan hewan kurban di setiap kelurahan.

“Pemeriksaan kesehatan hewan kurban untuk memastikan bahwa ternak yang dijual atau dipotong aman dikonsumsi,” ‎jelasnya.**Baca juga: Pemkot Tangsel Pertimbangkan Kenaikan Upah Legislator.

Pemerintah Kota Tangsel pada periode sebelumnya menggandeng dokter hewan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun pada tahun ini tidak terlaksana lantaran alasan birokrasi.**Baca juga: Wow, Penghasilan Dewan Tangsel Diusulkan Rp33 Juta.

“Kalau dari IPB kan harus ada MoU (nota kesepahaman). Tapi sama saja, sekarang dokter hewan dari swasta tugas pokok dan fungsinya juga sama,” tambah Cing Nur, sapaan akrabnya.(yud)