1

Parah…! NEM Kecil Bisa Masuk SMPN Tangsel

Sosialisasi PPDB Online di Tangsel.(yud)

Kabar6-Di SMP Negeri 17 Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dugaan kecurangan lewat jalur online juga ditemukan. ‎Pihak sekolah hanya bisa pasrah lantaran adanya intervensi dari berbagai pihak.

Kepala Sekolah SMP Negeri 17, Hermayandana mengutarakan, pihak sekolah bahkan sempat terkejut. Ada data peserta yang tiba-tiba muncul tanpa sepengetahuan operator online sekolah.

“Kalau masalah pelanggaran batas zonasi sekolah itu pasti banyak. Ini yang saya bingung ada peserta NEM (Nilai Ebtanas Murni)-nya kecil, bisa lolos. Jarak rumahnya juga sekian KM dari sekolah. Sempat ada orang tua lain yang protes ke saya, anaknya nilainya lebih besar tapi kenapa tidak diterima,” ungkapnya, Minggu (13/8/2017).**Baca juga: Demi Kampanyekan Bola Sundul, Begini Nazar “Nekat” Iratmoko.

Atas temuan ini, Herman terangkan, pihak sekolah langsung lakukan pengecekan. Rupanya mereka menemukan adanya kebocoran pada sistem online seleksi.**Baca juga: PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong.

Hanya saja, belum dapat dipastikan pihak mana yang sengaja melakukan input data secara ilegal tersebut. “Jadi panitia sekolah menemukan bahwa ada admin dari luar yang masuk ke kita. Belum diketahui juga, itu yang bertanggungjawab Dinas Pendidikan atau Kominfo,” ujarnya.**Baca juga: Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang.

Berbeda, kegeraman dirasakan belasan orang tua peserta PPDB di SMP Negeri 9 Kota Tangsel. Pasalnya, anak mereka tetap dinyatakan tidak lolos seleksi kendati sudah menyetorkan sejumlah uang kepada salah satu oknum guru setempat.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

“Saya barengan 12 orang tua dijanjikan dibantu masuk anak kita sama guru disini (SMP Negeri 9 Kota Tangsel). Kalau saya sudah bayar Rp 2,9 juta. Tapi anak-anak kita enggak juga diterima masuk sekolah,” sungut Wiwi (37), salah satu orang tua calon murid.(yud)




Nenek Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Bernama Elih

Sosok Nenek Elih saat dilarikan ke rumah sakit.(cep)

Kabar6-Meski dalam kondisi penuh luka dan sangat mengenaskan, sosok nenek renta yang ditemukan terkapar di sebuah pos milik Ormas Pemuda Pancasila (PP), di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/08/2017), dipastikan masih hidup.

“Nenek itu bernama Elih. Umurnya, sekitar 73 tahun. Dan, saat ditemukan dia masih hidup, meski sekujur tubuh penuh luka,” ujar Sulaiman, salah seorang pedagang buah yang biasa mangkal tak jauh dari pos tempat ditemukannya tubuh terkapar Nenek Elih.

Menurutnya, korban merupakan tunawisma yang sering buang hajat sembarangan. Kesehariannya memang Elih sering menempati pos yang jarang ditongkroni oleh para kader ‎Ormas Pemuda Pancasila tersebut.

Sulaiman menyebut, sesaat setelah ditemukannya tubuh korban, warga langsung melporkan ke Polsek Serpong. “Tadi katanya tubuh Nenek Elih dilarikan ke RS MEdika Serpong,” ujar Sulaiman lagi.**Baca juga: Nenek Bersimbah Darah, Begini Kata Sekjen MPC PP Tangsel.

Sementar, sumber kabar6.com yang enggan disebutkan namanya di Polres Tangsel mengungkap, bila kini Nenek Elih sudah berada di RSU Tangerang.”Tadi awalnya memang dibawa ke RS Medika, karena rumah sakit itu paling dekat dengan lokasi kejadian. Tapi kemuidan tubuh korban dirujuk ke RSU Tangerang,” ujar sumber kabar6.com lagi.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum di ketahui pasti identitas dari nenek nahas tersebut, termasuk sebab musabab terjadinya peristiwa Itu. Meski demikian, sampai saat ini kabar6.com masih terus berusaha mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepolisian Resor Tangsel.(Yud/Cep)




Begini Meriahnya Gerak Jalan Kemerdekaan di Kota Tangerang

Gerak Jalan Kemerdekaan di Kota Tangerang.(hms)

Kabar6-Puluhan ribu masyarakat Kota Tangerang “tumpleg-bleg”, memadati halaman depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot)Tangerang, Minggu (13/8/2017).

Tua-muda sampai anak-anakpun tampak begitu antusias mengikuti event “Gerak Jalan Kemerdekaan” yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Dengan kompak mereka berdandan ala pejuang 45 lengkap dengan pistol atau bambu runcing yang sengaja mereka siapkan untuk Gerak Jalan yang mengambil tema “Pejuang Kemerdekaan”.

Beragam kostum unik juga bisa dikenakan oleh beberapa peserta gerak jalan, ada yang menggunakan baju pansi khas Betawi, ada juga yang menggunakan seragam corak merah putih, bahkan ditengah terik matahari tersebut ada juga yang hadir menggunakan baju gamis lengkap dengan sorban khas Timur Tengah.

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah bersama dengan Ibu Aini Sucipun terlihat kompakan dengan sama-sama menggunakan baju khas pejuang kemerdekaan.

Terlihat pula Wakil Walikota Sachrudin serta Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan bersama dengan Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf. M. Imam Gogor, hadir dengan kostum pejuang kemerdekaan.

Walikota Tangerang dalam sambutannya, menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan. “Mari kita rapatkan barisan untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan yang lebih baik,” ujarnya.

Walikota juga berpesan kepada puluhan ribu masyarakat yang hadir untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. “Jangan sampai di era globalisasi ini saudara kita pecah karena berita-berita yang memecah belah informasi bohong,”

Selain itu, Walikota juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk menunjukkan kreatifitasnya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang.

“Tetap semangat dan bangga membangun Kota Tangerang dari Kota Tangerang untuk Indonesia. Karena kalau kita mendengar membayangkan semangat pahalanya yang telah gugur mengorbankan jiwa raga dan keluarga harta, inilah saatnya kita semua bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif dan kreatif,” paparnya.

Wali Kota bersama rombongan Forkopimdapun membaur dengan para peserta gerak jalan, menyusuri rute sepanjang 4 KM yang telah ditentukan panitia.**Baca juga: Walikota Tangerang Minta Aturan Pelarangan Motor Dikaji Ulang.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta gerak jalan juga mengarak Bendera Merah Putih yang panjangnya mencapai 360 meter, sehingga banyak peserta yang menjulukinya dengan Bendera Panjang Jasa.(BL/hms)




Demi Kampanyekan Bola Sundul, Begini Nazar “Nekat” Iratmoko

Kabid Pemuda Disporabudpar, Iratmoko.(din)

Kabar6-Pencipta olahraga bola sundul, Iratmoko, berencana akan berjalan kaki dari Kabupaten Tangerang menuju Universitas Negeri Solo (UNS) Surakarta, Jawa Tengah.

Aksi ekstrim mantan Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda Olarhraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang ini, bertujuan untuk mempopulerkan olahraga bola sundul kepada masyarakat luas.

“Aksi jalan kaki ini tidak ada tendensi pribadi dan bukan untuk mencari sensasi. Ini, akan saya lakukan untuk mempoulerkan olahraga bola sundul,” ungkap Iratmoko, kepada Kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Menurutnya, terkait rencananya itu pihaknya mengaku telah mengajukan surat permohonan meninggalkan tugas kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Jika dirinya sudah mengantongi surat izin dari orang nomor satu di kota seribu industri tersebut, maka dia langsung memulai aksinya berjalan kaki dari Tangerang ke Solo, Jateng, dengan jarak tempuh sepanjang 580 Kilometer.

“Sekarang tinggal tunggu surat izin Pak Bupati. Kalau untuk fisik, bekal dan obat- obatan sudah saya persiapkan,” karanya.**Baca juga: Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang.

Perjalanan Tangerang- Solo, kata dia, diperkirakan bisa memakan waktu selama 21 hari.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.
 
Di setiap tempat peristirahatan, lanjutnya, sebisa mungkin ia akan memperkenalkan olahraga bola sundul yang kini masuk dalam cabang olaraga yang dipertandingkan di tanah air.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

“Saya berharap olahraga bola sundul ini bisa masuk dalam kurikulum di UNS,” pungkasnya.(Tim K6)




Nenek Bersimbah Darah, Begini Kata Sekjen MPC PP Tangsel

Sekjen MPC PP Tangsel, Iwan Pristiasya.(ist)

Kabar6-Sekjen Ormas PP Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, angkat bicara ihwal ditemukannya sosok seorang nenek renta dengan kondisi bersimbah darah dan tangan putus di pos milik Ormas Pemuda Pancasila (PP), di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/08/2017).

Iwan yang mengaku sudah mendengar informasi ihwal temuan sosok nenek nahas tersebut, namun menegaskan bila saat ini Pos dimaksud sudah dalam kondidi Vakum, karena tidak digunakan lagi untuk sekretariat.

“Saya juga sudah konfirmasi, bila saat si nenek ditemukan, tidak ada anggota kami yang standby disana. Tapi anggota kami juga mengakui, bila sejak Pos itu didirikan, si nenek itu memang sering terlihat dilokasi,” ujar Iwan.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Jadi, Iwan memastikan bila peristiwa yang dialami si nenek dimaksud sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Ormas PP.**Baca juga: Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang.

“Mungkin ini hanya kebetulan saja. Pos itu jadi TKP ditemukannya si nenek dimaksud. kami juga sudah menyerahkan penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian setempat,” jelas Iwan.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

Hingga berita ini diturunkan, belum di ketahui pasti sebab musabab terjadinya peristiwa tersebut, sampai saat ini kabar6.com masih berusaha mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepolisian Resor Tangsel.(Yud/Cep)




Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara

Tubuh nenek renta saat ditemukan terkapar.(cep)

Kabar6-Seorang nenek renta tanpa identitas ditemukan terkapar tak sadarkan diri dengan kondisi tangan putus dan tubuh bersimbah darah di sebuah pos milik Ormas Pemuda Pancasila (PP), di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/08/2017).

Saat tubuh korban ditemukan warga, kondisinya sangat mengenaskan. Sekujur tubuhnya penuh luka menganga seperti bekas sabetan benda tajam. Bahkan, bagian lengan kanan sebatas pergelangan ditemukan putus.**Baca juga: Mahasiswa Tertabrak KA Di Serpong, Polisi: Keluarga Sudah Cek Jenazah.

“Saat ditemukan, kondisinya sudah begitu. Nenek itu sudah tidak sadarkan diri, tapi kayaknya masih hidup,” ujar salah seorang warga sekitar lokasi yang enggan disebutkan namanya.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum di ketahui pasti identitas dari nenek nahas tersebut, termasuk sebab musabab terjadinya peristiwa Itu. MEski demikian, sampai saat ini kabar6.com masih terus berusaha mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepolisian Resor Tangsel.(Yud/Cep)

**Baca juga: PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong.




PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong

Pendaftaran PPDB Online di Tangsel beberapa waktu lalu.(yud)

Kabar6-Beredarnya sertifikat diduga fiktif di seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencuat ke permukaan.

Itu menyusul temuan panitia seleksi sekolah tekairt calon siswa atau siswi yang dinilai tidak laik lolos seleksi, namun secara tiba-tiba namanya muncul dan dinyatakan lolos di jalur online.

Di SMP Negeri 4 Pamulang, Kota Tangsel, panitia PPDB setempat menemukan adanya peserta yang lolos seleksi dengan mengantongi sertifikat prestasi olahraga diduga palsu maupun di luar batas jarak zonasi sekolah.

“Saat verifikasi pasca pengumuman (kelulusan pendaftaran online), ada sekitar 12 murid siluman (lolos seleksi tanpa memenuhi prasyarat) yang ternyata muncul 10 orang calon siswa yang rumahnya di luar zonasi, serta dua lainnya memakai jalur prestasi yang sertifikatnya palsu,” ungkap Maysitoh (minta namanya disamarkan) salah satu panitia PPDB SMP Negeri 4 Kota Tangsel, Minggu (13/8/2017).

Setelah melakukan verifikasi pihak sekolah dapat memastikan kalau sertifikat prestasi bidang olahraga Kriket yang dimiliki dua peserta tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

Kecurigaan adanya kecurangan demikian awalnya mulai terlihat panitia seleksi lantaran calon peserta didik terdaftar dan dinyatakan lolos lewat jalur online reguler, bukan jalur prestasi.

“Harusnya peserta yang ikut jalur prestasi beda dengan yang lainnya. Dan biasanya mereka datang dari luar zonasi. Tapi ini mereka asal Pamulang, rumahnya juga satu komplek. Saat wawancara, orang tuanya awalnya tidak mau ngomong. Tapi akhirnya baru bicara kalau ternyata mereka daftar lewat orang dinas (Pendidikan Kota Tangsel),” paparnya.

Kecurangan lain yakni pelanggaran batas jarak zonasi sekolah. Sesuai aturan, peserta seleksi yang terakomodir harus berdomisili di sekitar lingkungan sekolah dengan jarak garis lurus sejauh maksimal 200 meter. Nyatanya, 10 orang peserta di SMP Negeri 4 datang dari luar zonasi namun tetap dinyatakan lolos seleksi.**Baca juga: Ngaku ‘Smart City’ Situs PPDB Tangsel Susah Diakses.

“Kita coba cek jarak rumah mereka satu-satu pakai (aplikasi Google) Maps. Ternyata jaraknya tidak sesuai batas zonasi. Malah sampai 3,2 kilometer,” katanya.**Baca juga: Calo PPDB di Tangerang Ngaku Anggota LSM dan Wartawan.

Atas hasil verifikasi dan wawancara, pihak sekolah memberikan rekomendasi kepada orang tua murid untuk mendatangi panitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel membawa hasil verifikasi sekolah. Dinas Pendidikan sebagai pemegang kuasa ppenuh untuk menentukan apakah peserta terkait dapat tetap lolos seleksi atau justru digugurkan atas temuan pelanggaran yang ada.**Baca juga: Diduga Oknum Guru Terlibat Percaloan di PPDB Kota Tangerang.

“Kita pihak sekolah cuma lakukan verifikasi saja. Seluruh temuan pelanggaran kita serahkan ke Dinas Pendidikan. Saya minta ke orang tua murid membawa dokumen mereka ke dinas supaya dibuat rekomendasi apakah tetap diloloskan atau tidak. Tapi dari dinas tetap meloloskan, ada tandatangan panitia PPDB dan stempel. Kalau keputusannya begitu ya kita mau gimana, “ ketusnya.(yud)




Mahasiswa Tertabrak KA Di Serpong, Polisi: Keluarga Sudah Cek Jenazah

Korban tertabrak KA di Serpong.(cep)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Polres Tangerang Selatan (Tangsel), masih menyelidiki kasus kecelakaan yang dialami Ahmad Fauzie (19), mahasiswa yang diduga tertabrak Kereta Api dan ditemukan tewas terkapar di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Minggu (13/8/2017).

“Tadi keluarga korban sudah datang ke Polres sekaligus membesuk jenazah korban di rumah sakit Tangerang,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, Lalu Hedwin Hanggara, kepada kabar6.com, lewat sambungan seluler, Senin (13/8/2017).**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Meski demikian, Kasat Lantas mengaku bila kasus tersebut tidak ditangani pihaknya, melainkan ditangani oleh pihak Reserse Kriminal (Resrim) POlsek Serpong. “Kasusnya kini ditangani Reskrim Polsek Serpong, bukan kami,” ujarnya lagi.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Diketahui, jasad Ahmad Fauzie (19), mahasiwa yang mengantongi KTP Dusun warga Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur itu ditemukian tergeletak tak bernyawa di pinggi rel KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, sekira pukul 06.00 WIB pagi tadi.(Cep)




Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang

Daru Estates.(ist)

Kabar6-PT Arifindo Adiputra Ariaguna, pengembang Perumahan Daru Estates yang berlokasi di Kecamatan Jambe, Kabupatenn Tangerang, Banten, menawarkan rumah murah.

Demikian dikatakan Direktur PT Arifindo Adiputra, Dewi Kartika, di acara Indonesia Properti Expo di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Adapun rumah murah yang ditawarkan PT Arifindo Adiputra dengan harga cuma Rp141 juta. Bahkan, hanya dengan uang muka Rp5 juta untuk uang muka, konsumen sudah bisa memiliki rumah tersebut.
 
“Murah banget. Cukup DP Rp5 juta all-in, cicilan cuma Rp1 juta per bulan, dapat rumah dengan sertifikat SHM,” tambahnya.

Dewi menyebut, Daru Estate memiliki letak yang strategis dalam hal akses transportasi. Dan, seperti diketahui, bila transportasi punya peranan penting dalam perkembangan sebuah proyek properti.

“Lokasinya kurang lebih 100 meter dari Stasiun Kereta Daru. Hal ini sangat memudahkan warganya menuju tempat kerja karena memilliki waktu tempuh hanya 1 jam dari Stasiun Kereta Daru ke Stasiun Kereta Tanah Abang.**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Dewi berharap, produk rumah yang mereka tawarkan menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah. “Dari pada harus kontrak atau kos lebih baik miliki rumah sendiri dengan cicilan 1 juta per bulan layaknya kontrak atau kos,” tuturnya.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Diketahui, Pameran Indonesia Properti Expo 2017 di JCC Senayan, Jakarta, diselenggarakan sejak 11 Agustus 2017 hingga 20 Agustus 2017. Rumah subsidi di pameran tersebut dijual mulai Rp110 juta hingga Rp140 jutaan. Pameran diikuti oleh 201 booth dengan rincian 117 non-MBR dan 84 MBR.(BL/tmn)




Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nasib tragis dialami Ahmad Fauzie (19). Pemuda yang berstatus sebgai mahasiswa tersebut, tewas menganaskan setelah  tersambar kereta api di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (TAngsel), Minggu (13/8/2017).

Sedianya, peristiwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian, korban tengah melintas di jalur rel kereta api tersebut.

“Tadi ditemukan jenazahnya sekira pukul 06.00 WIB. Korban meninggal di tempat karena tersambar kereta, betul laporannya begitu,” jelas Ipda Mulyawan Kepala Bagian Humas Polres Tangsel.**Baca juga: Dua Band Ini Turut Meriahkan HUT Ke 33 PT AP II di Bandara Soetta.

Saat ditemukan, korban mengenakan kaos berwarna merah dan bercelana jeans pendek selutut warna biru. Dari identitas yang dimiliki, korban tercatat sebagai warga Dusun Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Petugas kereta api dibantu pihak kepolisian selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit. Beberapa saksi pun telah dimintai keterangan atas kecelakaan itu.(BL/tmn)