1

84 Warga Terjaring Operasi Yustisi di Bintaro Jaya

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Petugas gabungan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Tangsel, menggelar operasi Yustisi di Jalan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren.

Dalam operasi jalanan ini, dari ribuan warga yang diperiksa petugas, setidaknya ada 84 warga yang ditindak karena kedapatan tidak membawa kartu indentitas kependudukan (KTP).**Baca juga: Kejari: Dana Desa Rentan Diselewengkan.

Kepala Bidang Kependudukan pada Disdukcapil, Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, sedianya bagfi warga yang kedpaatan melanggar tidak melngkapi diri dengan KTP, dijatuhi sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring).**Baca juga: Pabrik Triplek di Tigaraksa Kebakaran.

“Langkah dan sanksi dalam operasi ini kita lakukan merujuk Peraturan Daerah (Perda) Kota Tanggsel, nomor 9 2011 tentang Kependudukan. Dan, operasi ini akan kita gelar rutin, sampai warga benar-benar sadar betapa pentingnya melengkapi diri dengan KTP saat bepergian,” ujar Heru.**Baca juga: Jemaah Haji Asal Serpong Utara Meninggal di Madinah.

Dalam operasi tersebut, juga teru7ngkap bila masih banyak warga yang belum mengganti KTP model lama dengan e-KTP yang baru.(Rani/Yud)




Brigjen KH.Syamun, Pahlawan Banten yang Belum Jelas Statusnya

Brigjen KH.Syamun.(ist)

Kabar6-Tak jelas, begitulah nasib gelar pahlawan bagi Brigjen KH.Syamun, sosok pejuang bersorban pimpinan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) sekaligus pendiri lembaga pendidikan pesantren Al-Khairiyah yang berada di Kota Cilegon, Banten.

Sedianya, hingga kini nama Brigjen KH.Syamun, telah dua kali di ajukan sebagai pahlawan nasional kepada pemerintah. Yaitu pada saat kepemimpinan Gubernur Banten Rano Karno. Kedua nama Brigjen KH.Syamun juga telah mendapatkan bintang jasa mahaputra dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Tahun 2000.

Namun sayangnya, hingga kini, gelar pahlawan itu belum juga diberikan oleh pemerintah pusat.

“Perjuangan (mendapatkan gelar pahlawan nasional) saya tidak tahu sudah sampai mana, kita serahkan ke masyarakat dan pemerintah saja. Karena enggak lucu cucunya yang teriak-teriak, nanti jeruk makan jeruk,” kata Ali Mujahidin, cicit cucu dari Brigjen Kh.Syam’un, sekaligus Ketua Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, saat di Kota Cilegon, Senin (21/08/2017).

Kini, perjuangan untuk memperoleh pengakuan sebagai pahlawan nasional terus berlanjut, bahkan Rimahurmuzy selalu Ketua Umum PPP, berjanji akan mendorong pemberian gelar pahlawan nasional melalui Kementrian Sosial (Kemensos).

“Kh. Syamun yang bisa menggabungkan antara sosok agama dengn cinta tanah air. Kita perlu sosok seperti ini, karena cinta agama dan negara bisa berdampingan. Kita fraksi PPP, akan berupaya agar KH.Syamun mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kita akan bantu proses di Kemensos,” kata Romahurmuzy, Ketum PPP, yang ditemui usai mengisi orasi kebangsaan di Yayasan Pendidikan Al-Khairiyah, Kota Cilegon, Banten, malam tadi, Minggu (20/08/2017).

Merujuk catatan sejarah, Brigjen KH. Syam’un adalah pendiri Perguruan Tinggi Islam Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon. Jenderal bersurban itu lahir pada 5 April 1894 dari pasangan H. Alwiyan dan Hj. Hajar.

Brigjen KH. Syam’un masih keturunan dari KH. Wasid tokoh Geger Cilegon 1888. Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (1905-1910) dan berguru di Masjid Al-Haram. Pendidikan akademinya dilalui di Al-Azhar University Cairo Mesir (1910-1915).

KH. Syam’un pernah bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.

Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.

Dengan Pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen), karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-1949.**Baca juga: Hari Pahlawan, Veteran di Tangsel Terima Bingkisan.

Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.**Baca juga: Ini Politik dan Agama Menurut Pahlawan Banten.

Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya, KH. Jasim. Di Kampung ini juga, Brigjen KH. Syam’un meninggal pada Tahun 1949 karena sakit saat memimpin gerilya dari hutan sekitar Kamasan.(ydh)




Pemkab Tangerang Raih Penghargaan ANRI Award 2017

Kepala DPAD Kabupaten Tangerang, H. Yusrizal saat menerima penghargaan ANRI.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menorehkan prestasi membanggakan pada ajang ANRI Award 2017 yang digelar oleh Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Hotel Mercure Ancol, Sabtu, (19/8/2017).

Sedianya,  penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB Asaman Abnur dan diterima Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, H. Yusrizal mewakili Bupati Zaki yang berhalangan hadir.

Penghargaan tersebut diraih Bupati Zaki bertepatan dengan HUT RI ke 72, dan penghargaan ANRI ini sekaligus menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Tangerang, karena tidak semua daerah tertentu bisa mendapatkan penghargaan tersebut.

“Award ANRI ini tentu menjadi prestasi yang  sangat membanggakan buat Kabupaten Tangerang. Tentunya, ini semua berkat support dan  political will dari Pak Bupati yang sangat concern terhadap masalah kearsipan di Kabupaten Tangerang sehingga kita bisa mendapatkan penghargaan ini,” terang Yusrizal.

Yusrizal menyebut, untuk menjadi nominator ANRI Award saja bukanlah perkara mudah. Karena banyak hal yang harus dinilai, antara lain infrastruktur dalam pengelolaan arsip daerah. Adapun proses penilaiannya berlangsung empat bulan. Dan, tim penilai juga melakukan uji petik sampai tingkat kecamatan hingga kelurahan.

“Alhamdulillah kita (Lembaga Kearsipan Daerah Kabupaten Tangerang) berhasil meraih penghargaan LKD terbaik Nasional harapan 1 untuk wilayah 2, ini akan kita jadikan motivasi untuk terus melakukan yang terbaik dan berbenah diri untuk pengelolaan arsip yang lebih baik lagi kedepannya, karena arsip merupakan bagian penting, tanpa arsip takkan ada sejarah,” ujarnya.

PEmberian penghargaan ANRI Award 2017.(hms)

Sementara, Kepala Arsip Nasional RI, Mustari Irawan mengajak kepada seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah, swasta dan BUMN untuk untuk melakukan Gerakan Sadar dan Tertib Arsip.

Imbauan itu untuk mendukung terciptanya tata kelola perusahaan dan pemerintahan yang baik demi meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perusahaan.

“Dengan diterimanya penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pemicu agar daerah lain dan BUMN lain lebih peduli serta menumbuhkan kepedulian dan agar pengelolaan serta manajemen kearsipan semakin lebih baik lagi kedepannya, karena arsip menjadi sangat strategis dan krusial dalam pembangunan bangsa serta penentuan sejarah Bangsa,” tutur Kepala Arsip.(BL/hms)




Keren…! Pemkot Tangerang Bangun Puskesmas Petir Tanpa APBD

Groundbreaking pembangunan Puskesmas Petir.(hms)

Kabar6-Sebentar lagi, problem layanan kesehatan yang acap dirasakan warga kelurahan Petir dan sekitarnya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang akan segera teratasi.

Bila biasanya, untuk berobat warga Kelurahan Petir dan sekitarnya harus menuju ke Puskesmas di wilayah DKI Jakarta atau diwilayah Gondrong yang jaraknya lumayan jauh dari rumah warga sekitar. Terlebih kawasan itu selama ini merupakan wilayah langganan banjir.

Demikian janji yang disampaikan Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah saat groundbreaking pembangunan Puskesmas Petir, Sabtu (19/8/2017).

“Jadi saat nanti ada warga Petir yang sakit, tak perlu lagi dibawa ke Gondrong. Karena jalannya juga susah, apalagi saat banjir. Nanti cukup dibawa ke Puskesmas Petir saja,” ujar Walikota lagi.

Sedianya, meski pembangunan Puskesmas Petir tercatat sebagai proyek Pemkot Tangerang, namun pembangunan infrastruktur ini sama sekali tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Artinya, proyek Puskesmas Petir sama sekali tak membebani uang rakyat Kota Tangerang.**Baca juga: Amankan Pilkades, Polresta Tangerang Apel Gelar Pasukan.

Sehingga dana APBD bisa digunakan untuk membiayai program lain yang lebih menyentuh pada masyarakat Tangerang seperti pembangunan jalan maupun subsidi biaya pendidikan.**Baca juga: Tolak Narkoba, DPD Perank Tangsel Santuni Yatim di HUT RI Ke-72.

“Alhamdulillah berkat usaha Pemkot Tangerang dalam membangun kerjasama dengan semua pihak, akhirnya banyak yang mau terlibat membangun kota kita, dibuktikan dengan ini, Greenlake yang mau membangun Puskesmas,” ujar Walikota.(BL/hms)




Kelurahan Lengkong Karya Kampanyekan Wajib PBB di HUT RI

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Meriahnya peringatan HUT RI ke-72 di Lapangan Ciater 2, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel, Sabtu (18/8/2017) malam, kiranya jadi moment tersendiri bagi aparatur kelurahan setempat untuk terus mengkampanyekan membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tepat waktu.

“Di moment saya menyampaikan pesan Pak Lurah, agar Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang hadir disini jangan lupa membayar PBB tepat waktu. Batas akhir pembayaran PBB tahun ini adalah tanggal 30 Agustus mendatang,” ujar Mustofa, staf Kelurahan Lengkong Karya, saat hadir menggantikan Lurah Lengkong Karya, H. Nasir yang berhalangan hadir dilokasi.

Mustofa juga mengingatkan, bila warga terlambat membayar PBB sampai batas waktu yang telah ditetapkan, maka bakal ada sanksi denda yang akan dijatuhkan. “Jadi sebelum tanggal 30 Agustus haru dilunasi, kalau tidak ya nanti bisa kena denda,” ujarnya.

Ditemui kabar6.com usai memberikan sambutan, Mustofa mengatakan sosialisasi tersebut disampaikan guna mengejar target PBB diwilayah setempat yang kini sudah memasuki batas waktu akhir pembayaran.**Baca juga: Pemkot Tangsel Ingatkan, Program Penghapusan Denda PBB Segera Berakhir.

“Kita terus berupaya mengejar target PBB, guna mengantisipasi banyaknya warga yang menunggak. Dan, sosialisasi ini menjadi tanggungjawab kami sebagai aparatur di tingkat kelurahan,” ujarnya.**Baca juga: Tolak Narkoba, DPD Perank Tangsel Santuni Yatim di HUT RI Ke-72.

Untuk diketahui, wilayah Lengkong Karya terdiri dari 11 RW dan 32 RT, dengan jumlah wajib pajak mencapai 5.000 jiwa.(BL/az)




Tolak Narkoba, DPD Perank Tangsel Santuni Yatim di HUT RI Ke-72

DPD Perank Tangsel saat santunan yatim di HUT RI.(BL)

Kabar6-Banyak cara yang bisa dilakukan guna memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-72. Begitupun dengan sosialisasi narkoba, banyak pula metode yang telah dilakukan guna mengajak masyarakat agar menjauhi barang haram narkoba.

Metode berbeda dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank (Perkumpulan Anti Narkoba) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ya, lembaga ini justru memadukan pola sosialisasi narkoba dengan cara memberikan santunan kepada yatim piatu sambil merayakan dirgahayu kemerdekaan.

“Ya, ini merupakan uji coba yang kami lakukan untuk mensosialisasikan perang terahdap narkoba sekaligus menunjukkan keberadaan kami di tengah masyarakat,” ujar Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution kepada kabar6.com, saat menggelar santunan kepada yatim piatu di acara HUT RI ke -72 di Lapangan Ciater 2, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel, Sabtu (19/8/2017) malam.

Dalam acara yang dihadiri ratusan muda-mudi itu, Perank menyantuni sebanyak 16 anak yatim piatu yang merupakan warga sekitar lokasi acara.**Baca juga: DPD Perank Belum Temukan Jejak Flakka di Tangsel.

DPD Perank Tangsel Berfoto bersama warga Lengkong Karya.(BL)

“Kita berupaya untuk mendekati warga lewat santunan kepada yatim piatu. Sedangkan acara HUT RI tersebut, merupakan moment paling tepat untuk menggelar sosialisai, mengingat jumlah warga yang hadir cukup banyak. Semoga moment ini sekaligus bisa menjadi ladang ibadah bagi kita semua,” ujar Pria yang akrab disapa Anas (Ali Nasution) itu lagi.**Baca juga: Perank Tangsel Klaim Cimeng Paling Diminati Pelajar.

Diketahui, Perank merupakan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang konsen mengkampanyekan bahaya narkoba ke tengah masyarakat. Lembaga ini mengaku prihatin akan peredaran narkoba yang semakin meluas, dan menyatakan bila narkoba merupakan musuh bersama yang harus diberangus. Karena narkoba merusdak generasi bangsa.(BL/az)




Begini Kesulitan Warga Ikut Pemilu 2019 Versi Bupati Zaki

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, mengapresiasi minat warganya dalam mengikuti sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di lapangan Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/8/2017).

“Alhamdulillah, sambutan masyarakat luar biasa. Semoga ini bisa menjadi model bagi TPS-TPS lain. Semoga Pilpres 2019 bisa terlaksana dengan baik, khususnya di Kabupaten Tangerang,” ujar BUpati Zaki yang turut hadir dalam simulasi PEmilu 2019 tersebut.**Baca juga: Amankan Pilkades, Polresta Tangerang Apel Gelar Pasukan.

Namun demikian, Bupati Zaki juga mengatakan bila banyaknya surat suara, khususnya surat suara calon legislator, dirasa bisa menyulitkan warga yang mengikuti simulasi tersebut.**Baca juga: Tokoh Muda Cisoka Dukung Zaki di Pilkada 2018.

“Kalau (surat suara) buat Presiden dan Wakil Presiden gampang, sekitar satu, dua menit saja selesai (dicoblos). Saya tadi dapat tiga (surat suara), kalau lima maka akan lebih lama. Ya sekitar tiga menitlah. Begitu juga dengan proses lipat surat suara, di mana semakin banyak parpol nanti akan semakin sulit lipatan kertasnya,” jelas Zaki lagi.**Baca juga: KPU RI Sosialisasikan Pemilu 2019 di Tangerang.

Diketahui, KPU akan menggelar Pemilu Serentak pada 2019 mendatang, adapun proses pemilihan Presiden dan anggota DPR, DPD, DPRD tingkat provinsi, serta DPRD tingkat kota/kabupaten, dilakukan secara bersamaan.(BL/tmn)




Polresta Tangerang Sergap Pria Sadis Pembacok Teman Sendiri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pria sadis yang tega membacok Temannya sendiri, akhirnya ditangkap petugas Polres Kota (Polresta) Tangerang, Minggu (19/8/2017).

Ya, setelah sempat buron, Saipudin akhirnya diringkus polisi dikawasan Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerqang.

Dari tangan pelaku, polisi juga menyita sebilah golok yangs ebelumnya digunakan pelaku untuk membacok sahabatnya hingga sekarat.

“Tersangka kini masih diperiksa intensif oleh penyidik,” ujar Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif.

Diketahui sebelumnya, pria paruh baya bernama Saipudin (51) itu tega membacok sahabatnya sendiri bernama Rijan, karena terbakar api cemburu.

Amarah Saipudin tak terbendung, setelah mendapat kabar bila sahabatnya Rijan selingkuh dengan istrtinya. Terlebih lagi, Saipudin pernah memergoki istrinya dibonceng naik motor oleh Rijan.

Hingga Saipudin nekat mendatangi rumah Rijan yang berada tak jauh dari rumahnya dibilangan Kecamatan Tigaraksa. Keduanya sempat terlibat cek-cok mulut sebelum akhirnya Saipudin menyabetkan golok ke kepala Rijan hingga terkapar bersimbah darah.**Baca juga: Amankan Pilkades, Polresta Tangerang Apel Gelar Pasukan.

Sesaat setelah kejadian, Saipudin langsung kabur meninggalkan lokasi, sebelum akhirnya jejaknya terendus petugas dan berhasil ditangkap.**Baca juga: Jenazah Nenek Elih Terganjal Biaya Rp3,5 Juta di RSUD Tangerang.

Kini Saipudin harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di sel tahanan Mapolres Tangerang. Aksi sadis Saipudin membuatnya terjerat pasal penganiayaan berat dengan ancaman hukuman dua tahun penjara.(rani)




KPU RI Sosialisasikan Pemilu 2019 di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Menyambut datangnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2019 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI turun langsung menggelar sosialisai kepada 500  warga di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/8/2017).

Dalam simulasi itu, KPU RI menggunakan lima kotak suara transparan, agar bisa dilihat langsung oleh warga peserta simulasi.

Sedianya, bentuk kotak suara transparan yang digunakan berbeda-beda namun berbahan plastik. Adapapun simulasi yang dilakukan adalah untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI serta DPRD tingkat Kota dan Kabupaten.

“Simulasi ini sebagai ajang uji coba. Apa bila berhasil maka akan kita gunakan di PEmilu 2019 mendatang,” ujar Ketua KPU RI, Arief Budiman.**Baca juga: DPD KSPSI Banten Layangkan Mosi Tidak Percaya Untuk Dwi Jatmiko.

Sementara, Endang, salah seorang warga yang ikut dalam simulasi itu mengatakan, bila sosialisasi itu membuat dirinya lebih mengerti dalam mengikuti Pilpres mendatang.**Baca juga: Jenazah Nenek Elih Terganjal Biaya Rp3,5 Juta di RSUD Tangerang.

“Dulu saya juga pernah ikut simalasi serupa. Tapi surat suara yang digunakan tidak banyak. TApi sekarang beda, dan saya lebih mengerti,” ujarnya.(rani)




Jenazah Nenek Elih Terganjal Biaya Rp3,5 Juta di RSUD Tangerang

Moch. Harry Soehardiyanto, keponakan Nenek Elih.(ist)

Kabar6-Jenazah Nenek Elih (72), Nenek renta korban penganiayaan sadis yang ditemukan terkapar bersimbah darah dengan lengan putus di Pos Ormas Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Lengkong Karya RT000/002, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, masih tertahan di RSU Tangerang.

Jasad Nenek Elih, belum bisa dibawa pulang untuk dimakamkan, karena pihak keluarga belum membayar biaya administrasi untuk autopsi dan kamar mayat sebesar Rp3,5 juta.

“Tadi saya datang ke RSU Tangerang mau jemput jenazah Ncing saya, tapi pihak rumah sakit bilang belum bisa dikeluarkan, karena belum bayar biaya autopsi dan kamar mayat Rp3,5 juta,” ungkap Moch. Harry Soehardiyanto, keponakan korban, kepada Kabar6.com, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Harry, pihaknya berharap jenazah adik kandung dari ibunya itu segera dimakamkan, mengingat mayat korban sudah lama disimpan di kamar màyat di RSU Tangerang.**Baca juga: Dikenal Royal, Nenek Elih Akan Dimakamkan di Sepatan.

Tak hanya itu, pihak keluarga juga sudah menyiapkan makam di kawasan Sepatan Kabupaten Tangerang, dengan biaya sebesar Rp400 ribu.**Baca juga: Akhirnya, Keluarga Jemput Jasad Nenek Elih Dari RSU Tangerang.

“Kami harap mayat Ncing (sapaan betawi-red), segera dimakamkan. Namun, pihak RSU Tangerang enggak bisa mengeluarkan jenazah, karena hari ini libur dan saya disuruh tunggu sampai hari Senin esok,” katanya.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

Hingga berita ini disusun, Kabar6.com belum mendapatkan keterangan dari pihak RSU Tangerang, ihwal mayat korban yang masih ditahan tersebut.(Tim K6)