1

Lansia di Jayanti Diduga Maling Kotak Amal Musholla

Kabar6-Pria lanjut usai (lansia) berinisal TH 51 tahun diduga mencuri Kotak Amal di Mushollah An-Nur, Kampung Kalong, RT09/02, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Senin, (31/7/2023) pukul 9:00 WIB.

Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Cisoka, Inspektur Satu, Udi Sahudi menerangkan, lansia tersebut masuk k edalam mushollah menuju toilet. Namun, garak-geriknya pria tersebut dicurigai warga setempat shingga diamankan warga setempat.

“Kami hanya mengamankan saja. Tidak diamuk massa. Yang bersangkutan mengaku ingin mencuri kotak amal. Dan yang bersangkutan pernah mencuri kotak amal di beda kampung juga,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Iptu Udi Sahudi kepada kabar6.com di Cisoka.

**Baca Juga: 70 Tiang Telkom di 2 Kecamatan Kabupaten Tangerang Hilang

Uday sapaan karibnya mengatakan, TH belum melakukan pemcurian di Musala itu, hanya kepergok warga saat itu karena gerak-geriknya mencurigakan.

Tetapi, katanya, pihaknya mengamankan barang bukti berupa obeng dan sudah merusak kotak amal.

“Tadi belum ada yang dicuri. Beruntungnya warga tidak main hakim sendiri, maka dari itu kita amankan di kantor sekarang,” jelasnya.(Rez)




Satu Pelaku Pembunuhan Pria Dalam Gubuk di Jayanti Ditangkap

Kabar6-Satu dari empat pelaku penganiayaan yang menewaskan korban berinisial BJ, 23 tahun ditangkap. Korban saat ditemukan dalam kondisi menggenaskan.

Tersangka AM, 33 tahun, telah membantai korban yang mayatnya ditemukan tergeletak dalam gubuk di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Minggu, (22/1/2023) pukul 4:00 WIB.

“Pelaku AM dibekuk di kediamannya di Balaraja,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, Senin (23/1/2023).

**Berita Terkait: Diduga Korban Gengster, Pemuda di Jayanti Tewas dalam Gubuk

Ia menerangkan, atas adanya laporan warga ada mayat bersimbah darah pihaknya bersama Subdit Jatanras Polda Banten segara mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

“Dari pengakuan tersangka AM mengaku telah menganiaya korban,” terang Sigit. Namun ia tak menjelaskan motif tersangka tega menghabisi nyawa korban.

Saat ini, lanjut Sigit, tersangka AM masih menjalani pemeriksaan mendalam. Selain itu, polisi juga masih memburu tersangka lainnya.

“Tersangka melakukan aksinya bersama temannya yang saat ini masih dalam pengejaran,” tegasnya.(Rez)

 




Diduga Korban Gengster, Pemuda di Jayanti Tewas dalam Gubuk

Kabar6-Seorang pria berinisial BJ, 23 tahun, ditemukan tergeletak sudah tak bernyawa di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/1/2023) pukul 4:00 WIB. Ia diduga telah menjadi korban penganiayaan sekelompok orang alias gengster.

Kapolresta Tangerang, Kombes Sigit Dany Setiyono mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara di gubuk korban diketahui sudah meninggal dunia.

**Baca Juga: Gengster Brutal di Cikupa, Dua Korban Tewas dan Kritis

“Dari hasil identifikasi Tim Inafis Polresta Tangerang, ditemukan beberapa luka di bagian kepala, badan, dan tangan korban,” ungkapnya, Senin (23/1/2023).

Sigit jelaskan, menurut laporan warga sekitar lanjut Sigit, korban diketahui, di bawa oleh sekelompok orang berjumlah empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor.

“Kami mendatangi TKP, dari hasil olah TKP kami mengindentifikasi korban di bawa oleh empat orang pelaku dengan menggunakan dua sepeda motor, setalah itu korban ditinggal oleh pelaku di gubuk,” jelasnya. (Rez)

 




Banjir Rendam Rumah di Jayanti Tangerang Capai 1,5 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Akibat curah hujan yang tinggi banjir merendam Perumahan Taman Cikande, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Jumat, (30/12/2022). Ketinggian banjir yang merendam sebanyak 48 Kepala Keluarga (KK) sekitar bervariatif.

“Banjir yang paling parah berada di RT 4 sedalam 70-150 sentimeter, dan paling rendah berada di RT 5 sedalam 10-20 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat.

Ia menerangkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang menyebabkan Sungai Cidurian meluap. Banjir akhirnya merendam Perumahan Taman Cikande.

“Dataran yang berada di Perumahan Taman Cikande terbilang rendah maka air berpotensi,” terang Ujat.

**Baca juga: Mendesak Bentuk Tim Percepatan TBC di Kabupaten Tangerang 

Sampai saat ini pihaknya masih berupaya untuk mengevakuasi korban terdampak banjir menggunakan perahu karet. Situasi banjir saat tergolong sudah surut.

“Kini kami berupaya untuk mengevakuasi korban banjir dengan cara menerjunkan tim sebanyak 5 orang dari pos Cisoka dan satu unit perahu karet. Situasi saat ini masih banjir dan air masih terbilang relatif lebih rendah,” jelasnya. (Rez)




Kepala BPBD : Tiga Korban Kebakaran di Jayanti Alami Luka Bakar 60 Persen

Kabar6.com

Kabar6- Kebakaran hebat di sebuah tempat usaha cuci gosok atau laundry yang berlokasi di Perumahan Taman Cikande Blok A2, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang berakhir tragis.

Tiga orang dipastikan tewas mengenaskan saat terjadinya peristiwa kebakaran yang disebabkan hubungan arus pendek listrik tersebut.

Ketiga korban tewas diketahui bernama Nanang (27), Saka (2) dan Ali (7). Saat diamuk si jago merah, ketiga korban diketahui tengah tidur pulas.

Sugeng Prayitno, Ketua RW 02 Desa Cikande, Kecamatan Jayanti menerangkan,
saat berlangsungnya kejadian diketahui ada 4 orang didalam tempat usaha laundry yang menggunakan gas tersebut.

Namun, Maswah, sang pemilik laundry keluar ke warung tak jauh dari lokasi kejadian.

Sekembalinya dari warung Maswah kaget melihat kobaran api yang melalap tempat usahanya. Maswah nampak panik dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

“Dilantai atas ada 1 orang dan dibawah pas deket tangga ada 2 orang. Ketiga korban sudah terkepung asap jadi sudah enggak ditolong. Warga mau menyelematkan juga sudah tidak bisa, karena kepulan asap cukup tebal,” ungkap Prayitno, kepada Kabar6.com, Kamis (01/12/2022), siang tadi.

Terpisah, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menerangkan, informasi kebakaran diperoleh petugas sekira Pukul 14.30 WIB, siang.

Setelah mendapat informasi tersebut, petugas langsung dikerahkan ke lokasi guna memadamkan kobaran api.

Setibanya di lokasi, sejumlah petugas pemadam kebakaran langsung beraksi memadamkan api.

Namun nahas, tiga orang yang terjebak di dalam rumah ditemukan tak bernyawa dengan kondisi luka bakar cukup mengenaskan yakni sekitar 60 persen.

**Baca juga: Rumah Terbakar Hingga Menewaskan 3 Orang di Jayanti, Diduga Dijadikan Tempat Usaha Laundry

Petugas kemudian mengevakuasi jasad ketiga korban dengan dibantu pihak kepolisian dan membawanya ke RSUD Balaraja untuk dilakukan autopsi.

“Warga juga saat mau menyelamatkan korban di dalam rumah itu tidak berani karena api sudah membesar. Tidak lama kemudian setelah datang petugas pemadam langsung ada upaya penyelamatan korban,” ungkapnya.(Rez)




Rumah Terbakar Hingga Menewaskan 3 Orang di Jayanti, Diduga Dijadikan Tempat Usaha Laundry

Kabar6.com

Kabar6- Insiden kebakaran yang menewaskan 3 warga Perumahan Taman Cikande Blok A2, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Kamis, (01/12/2022), diduga terjadi akibat korsleting listrik.

Informasi yang dihimpun Kabar6.com di lokasi, peristiwa yang berlangsung sekira Pukul 14.30 WIB, cukup menghebohkan warga.

Warga sempat berusaha membantu memadamkan kobaran api, namun amukan si jago merah tak sanggup dihadapi hingga akhirnya melahap habis bangunan yang digunakan sebagai tempat usaha cuci gosok pakaian atau laundry tersebut.

“Ada tiga orang korbannya. Rumah yang terbakar ini tempat usaha laundry. Suaminya saat kebakaran lagi kerja, dan ibunya bersama tiga orang korban ada didalam,” ujar Basuki, tetangga korban kepada Kabar6.com, petang tadi.

Menurut Basuki, saat lidah api sudah membesar kedua anak dari Ibu Maswah, pemilik laundry, sedang terlelap tidur di lantai satu dan seorang karyawannya juga sedang tidur di lantai dua.

“Anaknya yang bayi lagi tidur, yang satunya masih kecil, yang satunya lagi karyawannya. Api awal muncul itu dari bawah tapi ga tau penyebabnya apa, kemungkinan besar korsleting listrik karena yang bawahnya itu di gunakan untuk kerja,” ungkapnya.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan, saat terjadi kebakaran ia tengah istrirahat tidur siang.

Namun, begitu mengetahui kejadian nahas yang menelan tiga orang korban ini dia seketika bangun dan melihat kobaran api cuku besar.

**Baca juga: Kebakaran di Taman Cikande Telan Tiga Korban

Dia mendengar ibu Maswah berteriak meminta tolong kepada warga setempat untuk memadamkan api.

“Saya posisinya lagi tidur, api tiba- tiba sudah besar. Ibunya seketika langsung keluar teriak- teriak minta tolong kepada warga, spontan warga langsung ramai untuk bantu padamkan api,” pungkasnya. (Rez)




Mayat Laki-laki Mengambang di Sungai Cidurian Tangerang

Kabar6-Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di Sungai Cidurian, Kampung Babakan, Desa Pasir Gintung, Jayanti, Kabupaten Tangerang, pagi tadi. Kondisi mayat sudah membusuk.

“Saksi mata atas nama Tawil melihat mayat mengambang di Sungai Ciduiran,” kata Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (10/8/2022).

**Baca Juga: Polisi Kantongi Bukti Visum Korban Rudapaksa di Kresek Tangerang

Ia menerangkan, saksi mata yang melihat ada mayat langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada temannya. Teman saksi lanta melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cisoka.

“Sedang berangkat ke ladang, sesampainya di sana mencium aroma yang tidak sedap, ketika diteliti saksi mata ada mayat yang sedang mengapung tersangkut di bebatangan pohon bambu,” ujar Rohkman. (Rez)




Santri Pelaku Kekerasan di Jayanti Tangerang Terancam 15 Tahun Penjara

Kabar6.com

Kabar6-Polisi telah menetapkan MRE, santri Pondok Pesantren Daarul El Qolam, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang sebagai tersangka. Ia terlibat perkelahian dengan rekannya sesama santri berinisial BD hingga korban meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara. Enam orang saksi telah diperiksa dan polisi meningkatkan status penyidikan juga berbekal dari hasil autopsi.

“Kami menetapkan M sebagai Anak Pelaku. Dimana M sempat berkelahi dengan korban pada Minggu 7 Agustus hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” katanya kepada awak media di Tigaraksa, Selasa, (9/8/2022)

M dikenakan dengan sanksi Pasal 80 Ayat 3 undang-undang tentang perlindungan anak yang menyebabkan korban meninggal dunia.

“M sebagai anak pelaku yang diduga telah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun,” ungkapnya.

Berdasarkan Pasal 32 Ayat 1 Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak, penahanan anak tidak boleh dilakukan dalam hal anak memperoleh jaminan dari orang tua, wali, lembaga anak, selama tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, tidak mengulangi tindak pidana.

**Baca juga: Keluarga Santri Korban Kekerasan di Jayanti Tangerang Tempuh Jalur Hukum

“Namun demikian keputusan dilakukan penahan atau tidak dilakukan penahanan secara fisik terhadap anak pelaku M berdasarkan pertimbangan dan kewenangan penyidik,” pungkasnya.

Diketahui, DB meninggal dunia setelah dari hasil otopsi pada tubuh korban terdapat pada tulang bagian kepala retak. Sejumlah bagian tubuh korban juga lebam akibat tindak kekerasan fisik. (Rez)




Keluarga Santri Korban Kekerasan di Jayanti Tangerang Tempuh Jalur Hukum

Kabar6.com

Kabar6-Kasus kekerasan di Pondok Pesantren Daarul El-Qolam 1, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, disebut kerap terjadi. BD, 15 tahun, salah satu satu meninggal dunia usai berkelahi dengan temannya berinisial MRE, pada Minggu pagi kemarin.

“Intinya kami pihak keluarga tidak terima keluarga kami sampai meninggal dunia dengan tidak wajar,” kata Lini, tante korban kepada kabar6.com di RSUD Balaraja, Senin, (8/8/2022).

Ia menerangkan, posisi korban bermula di kamar mandi untuk bergegas masuk pondok. Seketika teman satu asrama pondok pesantren menghampiri BD untuk melakukan tindakan pengeroyokan terhadap korban yang sedang telanjang di dalam kamar mandi.

“Digebukin para santri dari jam 6 pagi, buktinya pasca saya melihat badannya dan perutnya sudah banyak bekas tonjokan yang menonjol, posisinya anak-anak pesantren bergegas untuk pergi sekolah, kebetulan ponakan saya ini telat akhirnya temen temennya menyambangi ke kamar mandi untuk melakukan pengeroyokan, posisi korban ini sedang telanjang,” kata Lini.

Menurutnya, pascakorban lagi tertidur pulas, keponakannya diseret untuk dipukuli oleh pelaku. Menurut keterangan dari para santri, pelaku ini kerap kali memukuli tetangganya yang berbeda di Serang.

Makanya pelaku dititipkan oleh orang tuanya untuk belajar ilmu agama di Pesantren Daarul El-Qolam. “Itu kata temen-temen satu kelasnya pelaku sering memukuli orang pas pelaku masih berada di kediamannya di Serang,” ujarnya.

Ia menyatakan, anak murid Pesantren Daarul El-Qolam sudah sering melakukan pengeroyokan terhadap teman satu asrama. Ada teman anaknya sampai tidak waras, padahal sebelum di pesantren anaknya terbilang waras, pulang dari pesantren anaknya sudah sakit-sakitan.

Lini bilang, lalu mengalami perubahan seperti tidak waras dan tidak bisa diajak bicara lantaran digebukin oleh para santri di pondok pesantren.

**Baca juga: Santri di Jayanti Tangerang Tewas gegara Tulang Kepala Retak

“Kita berfikir, pengawas ini kemana? sampai-sampai sudah banyak korban yang merasa di sakiti oleh temen satu pesantrennya, artinya pengawas menganggap hal seperti ini itu sudah terbilang sepele,” tutur Lini.

Pantauan kabar6.com di lokasi, pihak keluarga korban menangis histeris usai jenazah selesai diotopsi di RSUD Balaraja. Pihak keluarga korban bergegas untuk memakamkan jenazah, korban kekerasan di pondok pesantren Daarul El-Qolam akan di semayamkan hari ini di rumah duka. (Rez)




Santri di Jayanti Tangerang Tewas gegara Tulang Kepala Retak

Kabar6.com

Kabar6-Jasad santri berinisial BD, 15 tahun, telah diautopsi. Ia tewas setelah berkelahi dengan temannya sesama santri di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Minggu, (7/8/2020), pagi kemarin.

“Hasil temuan kami didapati korban ini alami kerusakan dan penyumbatan di pembuluh darah,” kata Kanit Identifikasi Inafis Polresta Tangerang, Aiptu Ardiansyah kepada kabar6.com di RSUD Balaraja, Senin (8/8/2022).

Hasil autopsi mengungkapkan korban alami keretakan bagian tulang kepala hingga memar leher. Hal itu yang menyebabkan BD kehilangan kesadaran dan meninggal perlahan.

Ardiansyah menyebutkan, pada bagian leher korban terdapat memar. Juga di sekitar mulut serta bagian wajah. Namun yang paling parah akibat di area kepala retak dan merusak pembuluh darah.

“Tulang kepala pecah sehingga pembuluh darahnya mengalami kerusakan dan menyumbat aliran oksigen ke bagian paru-paru serta jantung,” ujarnya.

Dia mengatakan tidak ditemukan adanya luka dari benda tumpul dan luka yang dialami korban murni karena pemukulan.

“Tidak ditemukan dugaan karena benda tumpul, murni ini pemukulan. Kemungkinan kuat korban ditendang dan dipukul keras,” bebernya.

**Baca juga:Polisi Tahan Santri Pelaku Keributan Maut di Jayanti Tangerang

Hasil autopsi, lanjutnya, terdapat tiga bagian luka yang cukup serius. Yaitu, bagian leher memar cukup parah dan bagian mulut dan wajah lebam dan retaknya tulang kepala.

Dia menuturkan tidak ada luka lain di bagian tubuh korban, “Nggak ada luka di bagian tubuh korban cuma yang cukup parah itu di leher sampai muka. Leher itu kan bagian jalannya aliran oksigen dari otak ke paru-jantung dan sebaliknya. Karena rusaknya pembuluh darah korban kekurangan oksigen dan meninggal,” tuturnya. (Rez)