1

IPB Jalin Kemitraan dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam Program Pengembangan Pendidikan Vokasi

Kabar6-Sekolah vokasi saat ini sangat penting seiring dengan perkembangan industri, karena lulusannya harus siap bekerja langsung.

“Sekolah vokasi itu yang terpenting adalah percepatan atau respon terhadap perkembangan dunia industri, karena kita tahu bahwa Sekolah Vokasi baik SMK maupun juga perguruan tinggi vokasi itu pada intinya adalah mereka yang sudah siap bekerja langsung tanpa perlu lagi pelatihan dan sebagainya,” ujar Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dalam Business Matching dan Diskusi Publik 2024 di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor.

Acara ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media dalam mengembangkan inovasi daerah.

Lebih lanjut, Bey mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPS pada 2024, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK menyentuh angka 8,6 persen, sedangkan untuk lulusan SMA sebesar 6,7 persen. Menurut Bey, sekolah vokasi menjadi variabel penting dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, dan hal ini harus didukung oleh pemerintah dengan menciptakan lapangan kerja baru.

**Baca Juga:Nilai Investasi 2024 di Kabupaten Tangerang Ditarget Capai Rp 23,7 Triliun

“Tugas kita semua meningkatkan kemampuan SDM dan lapangan kerja baru sehingga investasi adalah kunci dan sekolah vokasi memiliki peran sangat penting menciptakan SDM yang berkualitas,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2024).

Pada kesempatan yang sama, Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menjelaskan bahwa IPB terus berkomitmen untuk mendorong sinergi antara pendidikan dan industri. “Insyaallah IPB terus berkomitmen untuk mendorong matching fund dan Alhamdulillah kita sudah punya Science Techno Park sebagai pusat teaching industry dan teaching factory tempat mengolah mengelola inovasi-inovasi IPB,” jelas Prof Arif.

Prof Arif menambahkan bahwa pendidikan vokasi menghasilkan banyak inovasi dari para mahasiswa yang terus didorong oleh IPB University. “IPB fokus pada Green Lifestyle dan Healthy Lifestyle, di mana segala sesuatunya berbasis pada bio, dan inovasi bio ini merumuskan inovasi masa depan yang harus kita dorong,” tambahnya.

Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Aceng Hidayat menerangkan kemitaraan yang terjalin di Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam program pengembangan pendidikan berbasis vokasional. “Program tersebut sejalan dengan visi Sekolah Vokasi IPB untuk mencetak lulusan yang siap kerja, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global. Melalui kemitraan yang kuat antara dunia pendidikan dan industri, kita dapat menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar, menyediakan pelatihan yang tepat, serta membuka peluang magang dan kerja bagi para lulusan dengan berlandaskan pendidikan Vokasi pastinya” ujar Dr. Aceng.

Ketua Konsorsium Jawa Barat dan Banten Dr. Doni Sahat Tua Manalu menerangkan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari program Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang di inisasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terutama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

“Kegiatan ini telah dimulai pada agustus tahun 2023, atas dukungan MITRAS DUDI dan LPDP. Hari ini adalah puncaknya, luaran dari program ini adalah berupa policy paper yang kami berikan kepada masing-masing provinsi”, ujar Doni.

Doni menerangkan, bahwa anggota tim konsorisum ini terdiri dari berbagai perguruan tinggi, diantaranya Tim Konsorsium Jawa Barat dan Banten yang terdiri dari Sekolah Vokasi IPB, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Subang dan Politeknik Negeri Indramayu.

“Kami tim konsorsium berharap hasil dari kegiatan Business Matching dan hasil kajian dapat memberikan manfaat nyata bagi Workforce Planning dan Innovation Planning di Jawa Barat dan Banten. Marilah kita bersama-sama mewujudkan visi kita untuk menciptakan ekosistem kemitraan yang kokoh, inovatif, dan berkelanjutan” pungkas Doni.

Acara ini dibuka dengan sesi business matching yang memfasilitasi pertemuan strategis antara para pemangku kepentingan. Pada sesi ini, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara perguruan tinggi vokasi dengan mitra industri, yang mencakup kerjasama dalam tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya adalah untuk menjalin kemitraan yang solid guna memajukan inovasi berbasis potensi lokal. Diskusi publik menjadi bagian penting dari acara ini, memberikan platform bagi berbagai stakeholder untuk bertukar ide dan pengalaman demi menghasilkan kebijakan yang tepat, khususnya untuk pendidikan vokasi di Jawa Barat dan Banten.

Hadir sebagai narasumber dalam acara opini publik diantaranya Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan- Ahmad Syaufi, Kepala Bappeda Provinsi Banten-Mahdani, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat-Iendra Sofyan, Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana-Bernardus Djonoputro, dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Jawa Barat-Hadi S Cokrodimedjo.

Acara ini juga menampilkan pameran inovasi dari pendidikan vokasi (PTV dan SMK) serta mitra DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dari Provinsi Jawa Barat dan Banten. Produk-produk unggulan dari berbagai instansi dipamerkan, diantaranya Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, Politeknik Negeri Jakarta, Sekolah Vokasi IPB University, PT Godong Ijo Asri, PT Bogor Kopi Indonesia, dan SMKN 4 Bogor.(red)