1

Inginkan Pernak-pernik Natal Komplit, Ke Ace Aeon Mal BSD Aja

Kabar6.com

Kabar6-Ingin berburu pernak-pernik Natal yang komplit, sebaiknya Anda mencoba belanja pernak-pernik di Ace Aeon Mal BSD, Tangerang.

Di pusat perlengkapan rumah tangga itu, Anda dapat dengan bebas memilih pernak-pernik sesuai keinginan.

Store Manager Ace Aeon Mal BSD, Indah Asmarawaty menjelaskan, di store yang dikelolanya memiliki koleksi pernak-pernik Natal yang cukup komplit.

Mulai dari Xmas Glass yang sangat cantik menjadi penghias meja dan dinding dengan menggunakan selfing bracket atau di taruh di lemari pajang.

Sentuhan warna gold pada produk yang dibanderol Rp129-179 ribuan ini, membuat kesan mewah dan warm di rumah Anda.

Bunga Katsuba atau bunga point setia bisa Anda bawa pulang hanya dengan Rp120 ribuan. Bunga ini dipercaya sebagai pembawa hoki bagi pemiliknya.

Selain itu, Ace Aeon Mal juga memiliki koleksi Xmas Trees Snow. Produk handy craft miniature pohon pinus yang dibanderol Rp129-149 ribu belum termasuk diskon 20 persen hingga 25 Desember 2018.

Gift kado natal, Ace Aeon memiliki koleksi dari akrilik dan kaca dengan karakter lilin, snowman serta Santa Claus yang mungil dan imut. Produk ini bisa Anda dapatkan dengan harga Rp29.500 hingga Rp199 ribu.

**Baca juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, Hong Tang Aeon Mal Sajikan Starry Snowflakes.

Promo lainnya, lanjut Indah, pihaknya memiliki set pohon natal berikut ornament serta dekor plus lampu yang dibanderol Rp7 juta. Tapi lagi diskon 50 persen lhoh, yakin gak tergoda untuk membeli?

“Set pohon Natal itu bisa langsung di pasang di rumah. Bagi para customer yang ingin mendekor sendiri sesuai keinginan dipersilahkan,” paparnya. (fit)




Warga Tangsel Inginkan Tempat Pembuatan KIA Layak dan Nyaman

kabar6.com

Kabar6-Antusiasme masyarakat untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA) memang tinggi. Namun tempat berteduh dan tempat bermain untuk anak saat menunggu antrian terlihat begitu minim.

Apalagi katanya, pembuatan KIA di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam sehari dibatasi hanya 200 KIA saja. Wajar, antrian pembuat KIA terlihat menumpuk.

“Dalam sehari, Disdukcapil Tangsel menargetkan 200 KIA.” Kata Heru Sudarmanto, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Tangsel.

Bersama anaknya, Ratna, warga Ciater rela mengantri dan berpanas-panas ria demi kartu indentitas si buah hati.

Tak kebagian tempat teduh, Ratna mengeluh area pembuatan KIA panas, minim tempat duduk dan tempat berteduh.

“Kasihan lhoh, kebanyakan dari kami datang kesini membawa anak-anak. Kok tempat duduk dan tempat neduhnya dikit amat yak, gak rata,” kata Ratna kepada kabar6.com, sembari menyeka keringat yang membanjiri wajah anaknya, kamis (18/10/2018).

Warga Lengkong Gudang, Sodah menuturkan, alangkah bijaknya jika sentra pelayanan masyarakat seperti tempat pembuatan KIA di Disdukcapil Tangsel ini dapat dibangun lebih layak.

Layak itu, lanjut Sodah, bukan nyaman dan teduh bagi para petugas pelayanan KIA saja. Namun, layak, teduh dan nyaman juga bagi para pembuat KIA yang kebanyakan datang bersama anaknya.

**Baca juga: Di Kunciran, Mobil Datsun Tabrak Motor Terus Masuk parit.

“Lebih indah lagi kalau Disdukcapil Tangsel dapat membuat sarana bermain anak, agar mereka tidak jenuh saat nunggu antrian,” paparnya. (res)




Inginkan Kesembuhan Yuti, Asih Harapkan Uluran Tangan Semua Pihak

kabar6.com

Kabar6-Sebagai orang tua yang sayang kepada anaknya, rela menghabiskan segalanya agar sang anak dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Namun, belum lagi berjalan jauh progress pengobatan yang diharapkan. Harta benda yang ada sudah habis tak bersisa.

Kiranya, seperti itulah keadaan Asih, orangtua dari Yuti yang divonis dokter menderita penyakit kanker rahim yang tak bisa melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya.

Asih rela menghabiskan harta berharganya demi kesembuhan Yuti, warga Kampung Parakan, RT 003/009, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Jika Asih yang sudah menjanda itu memiliki uang, dirinya segera memeriksakan kondisi Yuti ke bidan terdekat. **Baca juga: Yuti, Penderita Kanker Rahim Dari Kampung Parakan: Saya Ingin Berobat.

“Selama ini kalau punya uang, kami ke bidan untuk cek kondisi anak saya pak. Uang itu pun di kumpulin ama anak saya dari hasil pemberian orang yang datang dan para tetangga,” ucap Asih, Jumat (21/9/2018).

Namun saat ini dengan keadaan ekonomi yang semakin sulit. Membuat Asih tak sanggup lagi untuk memeriksakan kondisi kesehatan anaknya yang kian hari kian memburuk.

Asih berharap kepada semua pihak agar sudi mengulurkan tangan dan bantuan, agar penyakit yang diderita anaknya dapat sembuh.

“Tolong anak saya, kalau bisa dibantu bawa anak saya ke rumah sakit agar penyakit yang dideritanya dapat segera sembuh,” papar Asih. (jicris)