Idap Kanker Kulit, Pria Inggris Ini Ganti Hidungnya Seperti Belalai Gajah

Kabar6-Peter Dixon (74), pria asal Inggris, memiliki bentuk hidung aneh, seperti belalai gajah. Awalnya, tampilan hidung milik Dixon normal, namun karena kanker kulit, dokter harus mengangkat seluruh hidungnya.

Dixon, melansir Mirror, pertama kali menyadari adanya bercak pada hidungnya yang ‘tidak terlihat normal’ pada 2022. Setelah dirujuk ke ahli dermatologi, Dixon menerima kabar mengejutkan bahwa dirinya menderita kanker kulit. Tidak lama kemudian, ahli bedah plastik menemukan luka kedua di sisi lain hidung Dixon, sesuatu yang bahkan tidak disadari pria itu.

Untuk menghilangkan sel-sel kanker di kedua sisi hidungnya, para spesialis harus mengangkat sebagian besar hidung Dixon, meninggalkan dua lubang besar yang menganga. Dixon menjalani operasi plastik kompleks untuk membangun kembali hidungnya yang hilang akibat kanker kulit.

“Saat itu, dokter menawarkan hidung prostetik, sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan atau saya ketahui ada,” terang Dixon.

Namun, ada opsi lain, yaitu merekonstruksi hidungnya menggunakan kulit dari dahinya. “Ini yang mereka sebut belalai gajah, memang agak mirip,” kata Dixon sambil melihat hasil operasi di cermin dalam seri dokumenter ‘The Face Doctors’.

Meskipun tujuan utamanya adalah menghilangkan kanker, Dixon khawatir cucu-cucunya akan takut pada dirinya setelah melihat hidung belalai gajah.

“Kekhawatiran terbesar saya adalah lima cucu saya akan takut pada saya, tapi mereka menerima kenyataan dengan santai. Beberapa yang masih muda penasaran dan ingin menyentuhnya. Saya memiliki keluarga besar dan dekat, dan mereka semua mendukung saya,” ungkap Dixon.(ilj/bbs)




Klaim Jadi Lebih Sehat, Berat Badan Seorang Dokter di Miami Turun BB 13 Kg Setelah Berhenti Makan Sayur dan Buah

Kabar6-Seorang dokter wanita di Miami, Florida, Amerika Serkat (AS), bernama Dr. Sarah Zaldivar (37), mengaku jauh lebih sehat dan tubuhnya menjadi lebih ramping setelah memutuskan untuk berhenti mengonsumsi buah dan sayuran.

Dr Zaldivar, melansir dailypost, mengikuti pola diet karnivora dengan hanya makan daging, susu, telur sampai ikan, dan mulai berhenti makan sayur serta buah sejak 2017. Awalnya, Dr Zaldivar, hanya melakukan diet keto dengan memotong asupan karbohidrat. Namun, tubuhnya tak kuat dengan efek dari diet keto, hingga akhirnya mulai mencari pola diet yang paling baik dan sehat untuknya.

Wanita itu juga mempelajari tentang potensi racun atau toxin dari tumbuhan seperti sayuran, buah dan biji-bijian. “Selama belasan tahun menyelami dunia edukasi di bidang gizi, tidak ada satupun profesor atau mentor yang menyebut bahwa tumbuhan bisa beracun. Bagaimana jika buah dan sayuran yang selama ini kita makan sebenarnya berbahaya?” terang Dr Zaldivar.

Diet karnivora ini, diungkapkan Dr Zaldivar, sebenarnya diet yang cukup natural untuk manusia. Gen di tubuh manusia bekerja dengan baik jika diasupi protein dan lemak dari hewan.

Setiap harinya Sarah rutin menyantap daging merah, ikan, telur dan olahan susu. Sang suami yang ikut menjalani pola diet ini mengaku bahwa nyeri pada tulang punggungnya berkurang hanya dengan berhenti makan sayur bayam, sehingga Dr Zaldivar semakin yakin bahwa keputusan untuk berhenti makan sayur dan buah baik untuk keluarganya.

“Saya kini terbiasa makan daging merah, misalnya brisket, daging sapi cincang, ribeye steak, daging sapi panggang, perut babi, iga babi sampai daging babi suwir. Daging kalkun dan telur juga saya makan,” ujar Dr Zaldivar yang juga memasukan seafood ke dalam menu sehari-harinya.

Selain merasa lebih sehat, jerawat pada kulitnya juga sembuh setelah jalani diet karnivora. Ditambah berat badan Dr Zaldivar turun sebanyak 13,6 kg setelah berhenti makan sayur dan buah.

“Sekarang belanja bahkan makanan saya lebih hemat dari sebelumnya. Orang berpikir makan daging itu mahal, padahal itu kalau kita beli daging premium. Tapi misalnya beli daging sapi yang biasa, itu jauh lebih murah,” kata Dr Zaldivar lagi.(ilj/bbs)




Jadi Bulan-bulanan, Transgender ‘Pria Pemerkosa’ di Inggris Akhirnya Pindah ke Sel Penjara Wanita

Kabar6-Seorang pelaku pemerkosaan, Jessica Winfield, yang sebelumnya dikenal dengan nama Martin Ponting, dipindahkan ke penjara wanita Bronzefield di Ashford, Surrey, Inggris.

Winfield dipindahkan ke penjara khusus kaum hawa setelah ia menjalani operasi kelamin menjadi wanita. Winfield, melansir standard, terpidana pemerkosaan yang dijatuhi hukuman seumur hidup ini, sebelumnya menghuni sebuah penjara berkeamanan tingkat tinggi di Whitemoor, Cambridgeshire. Sebelum memutuskan untuk berganti kelamin, Winfield mengeluh sering jadi bulan-bulanan akibat menjadi seorang transeksual laki-laki.

Sepuluh tahun yang lalu, Winfield menulis di koran internal penjara, Inside Time, bahwa ia ‘melewati masa sulit karena seksualitasnya, mungkin karena kurangnya pemahaman dan empati.’ “Saya telah mengubah nama saya dengan nama seorang wanita, untuk membuktikan kepada pihak berwenang dan semua orang, bahwa saya sangat serius tentang gender saya dan saya merasa tidak tepat untuk menjadi seorang laki-laki.”

Namun, salah seorang korban Winfield/Ponting mengungkapkan kemarahannya dengan menggambarkan bahwa diizinkannya Ponting melakukan operasi pergantian kelamin adalah kebijakan yang keji.

Korban mengatakan, “Kata-kata saja tidak cukup untuk menggambarkan betapa kejamnya apa yang telah ia perbuat. Betapa keji mereka yang mengizinkannya menjalani operasi berganti kelamin dan betapa kejinya bahwa ia bisa bebas dari penjara tahun ini. Mungkin secara fisik ia telah berubah, namun otaknya tetap masih sama.”

Sementara itu dinas penjara menolak untu menanggapi. Kelompok pegiat Voice4Victims mengatakan, kasus ini ‘menyoroti betapa besar ketidakseimbangan terkait kesetaraan dalam sistem peradilan kita’.

Disebutkan di Twitter kelompok itu, “Pelaku pemerkosaan mengubah jenis kelaminnya atas biaya lembaga kesehatan negara, NHS, sementara korban-korban perkosaan berjuang untuk bisa mendapat bantuan perawatan serta pemulihan.” (ilj/bbs)




Jadi Penyebab Banyak Kematian, Sapi di Inggris Dianggap Lebih Berbahaya Ketimbang Anjing

Kabar6-Kelompok Cows on Walkers Safety (COWS) di Inggris berusaha meningkatkan kesadaran bahwa masyarakat harus waspada saat berada di ladang yang dipenuhi sapi. Apa alasannya?

Menurut statistik, melansir theguardian, sapi bertanggung jawab atas lebih banyak kematian dibandingkan anjing, ada 22 orang tewas karena sapi selama empat tahun terakhir. Dalam situs webnya, Killers Cows, kelompok itu mengklaim bahwa bahaya itu tidak dilaporkan secara masif oleh pemerintah. Pegiat kampanye itu memperkirakan bahwa telah terjadi 889 insiden yang melibatkan sapi sejak 2017. Mereka pun khawatir angka itu hanyalah ‘puncak gunung es’.

Kelompok itu juga menginginkan adanya basis data pusat tentang serangan sapi. Mereka ingin berbicara dengan para petani dan pejalan kaki tentang bagaimana membuat pedesaan lebih aman dari hewan-hewan buas.

Kampanye itu dilakukan David Clarke setelah menjadi penyintas. Pada 2014, Clarke diinjak sekira 24 ekor sapi di Yorkshire. “Itu bukan berjalan dengan santai, mereka adalah Usain Bolt. Mereka semua menabrak saya dan satu sapi menabrak anjing saya,” kata Clarke.

Anjing milik Clarke, Merlin, yang saat itu sedang dituntun mati terbunuh. Sementara Clarke diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk hati yang sobek. Lantas kelompok itu ingin agar sapi-sapi tersebut dipagari atau dijauhkan dari jalan setapak umum.

“Bahkan ketukan lembut dari sapi dapat menyebabkan orang terlindas atau jatuh. Saya rasa mereka tidak menyadari ukuran tubuh mereka sendiri,” imbuh Wayne Owen dari Health and Safety Executive.

Sementara itu, masyarakat perlu menghindari jalan yang tengah didiami kawanan sapi dan menjaga anjing dengan tali.

“Ada beberapa cara sederhana agar orang dapat tetap aman dan waspada, seperti tidak berjalan di antara anak sapi dan sapi, serta menjaga agar anjing tetap terkendali dan terlihat dengan tali kekang di sekitar hewan,” terang Serikat Petani Nasional.(ilj/bbs)




Disengat Tawon 240 Kali, Pria Asal Inggris Selamat dari Maut

Kabar6-Andrew Powell (57), pria asal Brecon, Wales, Inggris, berhasil selamat dari maut usai disengat gerombolan tawon hingga 240 kali. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Berawal saat Powell, melansir People, keluar dari rumah untuk memeriksa ladang, saat tiba-tiba kawanan tawon menuju ke arahnya. Powell menduga seseorang, mungkin petani lain, telah mengganggu sarang hewan tadi. Lntaran tak mampu membela diri dari serangan ribuan tawon yang marah, Powell berlari menuju rumahnya sambil berusaha mengusir serangga tersebut.

Namun tawon itu mengikuti Powell masuk ke rumah, menyerang istrinya, dan berhasil menyengat pria itu lebih dari 240 kali, hingga arus dilarikan ke ke Rumah Sakit Memorial Brecon War.

“Mereka berlari ke arah saya dan saya mulai berlari menuju rumah secepat mungkin, tetapi dalam beberapa detik mereka sudah memenuhi tubuh saya. Saya bisa merasakan mereka masuk ke celana saya. Mereka ada di mana-mana,” kata Powell. “Saya berlari ke dalam rumah, tetapi pada saat itu saya lupa menutup pintu di belakang saya dan mereka masuk ke dalam rumah.”

Di Rumah Sakit Memorial Brecon War, Powell diberikan morfin untuk mengatasi rasa sakit yang luar biasa dan adrenalin untuk reaksi alergi tubuhnya. Powell mengklaim, staf rumah sakit memberitahunya jika terlambat lima menit, ia bisa saja kehilangan nyawanya.

Lebih dari seminggu setelah insiden tersebut, Powell mengungkapkan bahwa ratusan sengatan itu masih terasa sakit, meskipun ia kini bisa mengatasi rasa sakit tanpa obat. Pria itu masih merasa takut untuk keluar dari rumahnya karena khawatir akan diserang lagi.

“Rasa sakitnya masih sangat mengerikan,” ujar Powell. “Setiap hari saya menemukan lebih banyak sengatan. Ada 50 di satu sisi bokong yang tidak disadari karena terlalu fokus pada dada dan punggung. Ada 20 di belakang kepala, 20 di leher, dan istri saya menghitung lebih dari 80 di setiap lengan.”

Ditambahkan, “Saya merasa sangat lemah dan lelah karena belum tidur sejak kejadian itu, rasa sakitnya terlalu parah,” tambahnya. “Sengatan-sengatan itu semakin parah dan berubah menjadi ungu.” (ilj/bbs)




Universitas di Inggris Tawarkan Kursus untuk Mahasiswi Pekerja Seks

Kabar6-Menteri Pendidikan Inggris, Michelle Donelan, mengecam tindakan yang dilakukan Universitas Durham, yang menawarkan pelatihan atau kursus untuk mendukung mahasiswi maupun mahasiswanya yang bekerja di industri seks .

Menurut Donelan, melansir independent, pelatihan itu sama halnya melegitimasi industri yang berbahaya. Pihak serikat mahasiswa (SU) universitas telah mengirim email kepada semua mahasiswa atau mahasiswi dan staf yang menawarkan ‘kesempatan pelatihan’ untuk mahasiswa atau pun mahasiswi yang terlibat dalam industri seks dewasa.

“Mahasiswa pekerja seks tidak boleh menghadapi hambatan apa pun untuk mengakses dukungan yang terinformasi dengan baik dan bebas dari prasangka,” demikian bunyi isi email tawaran pelatihan tersebut. “Posisi SU pada mahasiswa dalam pekerjaan seks jelas: dukungan, saran informasi, de-stigmatisasi dan kolaborasi dengan organisasi pakar.”

Namun, pelatihan itu mendapat kecaman dari Donelan. “Universitas (bagian dari) Russell Group sangat gagal dalam tugas mereka untuk melindungi mahasiswa dengan menawarkan kursus, yang katanya berusaha untuk menormalkan penjualan seks,” papar Donelan.

Tetapi petugas kesejahteraan dan pembebasan SU, Jonah Graham, membela kursus yang terdiri dari dua sesi tersebut, satu untuk mahasiswa serta staf dan yang lainnya hanya untuk anggota staf. “Ini adalah upaya untuk mendukung mahasiswa dalam kesulitan yang timbul dari kenyataan meningkatnya biaya di pendidikan tinggi,” ujar Graham.

Pelatihan ini dilakukan berkoordinasi dengan North East Sex Work Forum, sebuah kelompok lembaga yang mendukung orang-orang yang terlibat dalam industri hiburan dan seks dewasa.

Pihak Universitas Durham juga membela sesi pelatihan tersebut dengan mengatakan bahwa sesi tersebut dirancang untuk memastikan mahasiswa dapat aman dan membuat pilihan berdasarkan informasi. Ditambahkan, mereka telah mencatat tren yang muncul dari mahasiswa maupun mahasiswi yang menjual layanan seksual.

“Universitas membawa pihak eksternal yang terlibat dalam sesi ‘Students Involved in the Adult Sex Industry’ sebagai tanggapan atas permintaan yang diterima selama beberapa tahun dari sejumlah kecil mahasiswa yang bersangkutan,” demikian pernyataan pihak Universitas Durham. “Kami dengan tegas tidak berusaha untuk mendorong pekerjaan seks tetapi kami berusaha untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa kami..Kami tidak meminta maaf untuk bekerja guna memastikan bahwa Durham adalah lingkungan yang aman untuk semua mahasiswa dan staf kami.”

Sementara itu seorang juru bicara Sex Worker Advocacy and Resistance Movement (SWRM), gerakan advokasi dan perlawanan pekerja seks, mengatakan, “Harus menjual seks untuk mengimbangi kenaikan biaya pendidikan universitas seringkali bisa menjadi pengalaman yang sepi dan terisolasi.”

Lebih lanjut dikatakan, “Serangan terhadap universitas karena mencoba menciptakan lingkungan di mana mahasiswa yang menjual seks merasa dapat mencari dukungan hanya merugikan mahasiswa yang membutuhkan tempat untuk berpaling.” (ilj/bbs)




Imbas Aturan Ketat, Wanita di Inggris Kena Denda Parkir Sekira Rp227 Juta

Kabar6-Hannah Robinson, warga di Darlington, Inggris, harus membayar denda sebesar sekira Rp227 juta akibat imbas aturan parkir ketat yang baru diberlakukan oleh Excel Parking Services.

Robinson, melansir Wion, diketahui rutin memarkir kendaraannya di Feethams Leisure Centre, dan selalu membayar izin parkir. Namun, wanita itu dikenai denda akibat aturan yang mengharuskan pembelian tiket parkir dalam waktu lima menit setelah kedatangan. Aturan ini diperkenalkan untuk mencegah penggunaan parkir sebagai area penjemputan bioskop tanpa membayar. Tempat parkir tersebut diawasi oleh kamera ANPR yang merekam waktu masuk dan keluar kendaraan.

Sejak 2021 Robinson telah menerima 67 denda, masing-masing sekira Rp3,5 juta, karena kesulitan melakukan transaksi dalam batas waktu yang ditentukan akibat buruknya konektivitas internet di area parkir.

Robinson merasa aturan ini tidak adil bagi pengendara yang sudah membayar parkir dengan sah. “Ini konyol. Saya sudah membayarnya. Saya sudah berusaha selama lima menit penuh. Mereka tidak peduli. Saya sudah melakukan apa pun yang saya bisa untuk menghubungi mereka,” kata Robinson.

Pengemudi lain juga mengeluhkan batas waktu lima menit ini, terutama bagi mereka yang memiliki masalah mobilitas atau membawa anak-anak. Aturan baru ini terus menuai kritik dari para pengemudi yang merasa dirugikan.

Sementara itu pihak Excel Parking Services belum memberikan komentar resmi terkait keluhan tersebut.(ilj/bbs)




Lakukan Operasi Potong Lambung, Organ Tubuh Wanita Inggris ini Malah Mengeras Bak Beton

Kabar6-Organ tubuh Pinky Jolley (46) terasa mengeras seperti ‘beton’ setelah menjalani operasi pemotongan lambung atau bariatric surgery di Turki.

Kondisi ini tentu saja membuat Jolley tidak bisa makan secara normal bahkan selama tiga tahun. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Pada 2022, melansir Yahoo, Jolley menjalani bariatric surgery lantaran pengidap diabetes ini memiliki berat badan badan berlebih dan komplikasi yang membuatnya harus menggunakan kursi roda. Jolley yang menghabiskan biaya operasi sekira Rp37 juta ini memiliki berat badan 112 kg.

Namun, karena tidak mampu dengan biaya operasi serupa di Inggris yang mencapai Rp176 juta, Jolley akhirnya memutuskan untuk memilih operasi di Turki.

Operasi akhirnya dilakukan dengan mengangkat 85 persen kapasitas lambung Jolley. Usai operasi selama dua jam tersebut, Jolley merasa sangat tidak sehat mulai dari tidak enak badan, sakit perut hebat, muntah-muntah, hingga dehidrasi.

Setelah pulang ke Inggris, Jolley melakukan pemeriksaan. Dokter melakukan CT Scan menemukan kebocoran serius yang menyebabkan infeksi di dalam tubuhnya. Kondisi itu juga disertai dengan adanya nanah yang mengeras. Akibat kejadian itu Jolley akhirnya diminta untuk menjalani operasi darurat untuk menyelamatkan nyawanya.

Dokter ‘mencuci’ isi perut Jolley menggunakan jet-washing. Semenjak itu, kondisi Jolley membaik namun hanya bisa makan melalui selang yang dimasukkan ke hidung dan tenggorokannya. Dokter saat itu mengatakan bahwa Jolley hampir pasti tidak akan pernah mengonsumsi makanan padat lagi.

Setelah tiga tahun tidak merasakan makanan padat, belum lama ini dokter bedah di RS Solihull mencoba membuat ‘kantong’ perut baru di dalam tubuh Jolley. Hal tersebut dilakukan agar Jolley bisa mengonsumsi makan secara normal lagi.

Kini Jolley yang memiliki berat badan 72 kg berharap bisa pulang ke rumah setelah operasi. Dokter bedah utama Profesor Rishi Singhal mengatur kembali usus besar, hati, dan limpa yang tersangkut dan tidak pada posisinya.

Mereka melakukan operasi by-pass untuk membuat kantong kecil di bagian atas perut dan menempelkannya ke usus halus.(ilj/bbs)




Sadis! Pria di Inggris Mutilasi Istrinya Gara-gara Keripik Kentang

Kabar6-Seorang pria di Inggris bernama Thomas McCann (49) mencekik istrinya, Yvonne McCann (46), dan membuang jenazah wanita tadi ke beberapa tempat, setelah sebelumnya dimutilasi.

Rupanya, melansir Skynews, Thomas tega melakukan perbuatan keji tersebut karena dipicu keripik kentang beku seharga sekira Rp59 ribu yang dikeluarkan dari freezer. Thomas mencekik Yvonne dalam kamar mandi rumah mereka di Manchester, setelah keduanya bertengkar.

“Selama bertengkar, jelas bahwa terdakwa menyerang Yvonne, mencekiknya sampai mati di kamar mandi, dan setelah itu dia memotong-motong tubuh korban di bak mandi,” terang Jaksa Andrew Smith.

Diungkapkan Jaksa Smith, pasangan ini telah bertemu saat remaja. Keduanya lantas berpacaran dan telah menikah selama 24 tahun. Pada 2013, Yvonne berselingkuh dengan pria lain, membuat Thomas cemburu dan kehidupan rumah tangga mereka mulai tidak harmonis.

Hingga akhirnya, seperti dituturkan Jaksa Smith, keduanya bertengkar hebat karena masalah keripik kentang beku yang berujung pada pembunuhan Yvonne.

Setelah peristiwa mengerikan itu, Thomas membalas sejumlah pesan teks dari keempat anak pasangan itu menggunakan ponsel Yvonne dan ponselnya sendiri. Hal itu dilakukan Thomas untuk berpura-pura bahwa Yvonne masih hidup.

Thomas membuang beberapa potongan tubuh Yvonne ke beberapa tempat. Beberapa potongan tubuh Yvonne kemudian ditemukan oleh anjing di Reddish Vale Country Park, Stockport, Manchester, Inggris, pada akhir Mei.

Polisi lantas dikerahkan dan mereka menemukan dua kantong berisi jenazah manusia. Mereka juga menemukan empat kantong berisi potongan lainnya sekira 0,8 kilometer dari taman.

Sebuah rekaman dari kamera CCTV menunjukkan, Thomas kedapatan memasukkan kantong sampah ke dalam mobil miliknya dan membawa kantong itu ke taman. Dia juga terlihat melemparkan delapan kantong plastik di dekat Pusat Daur Ulang Bredbury.

Thomas akhirnya mengakui kejahatannya kepada polisi, dan mengaku bahwa dia kehilangan kendali dan tidak bisa berhenti. Pria itu dijatuhi dipenjara seumur hidup dengan hukuman minimal 13 tahun empat bulan.(ilj/bbs)




Ilmuwan Inggris ‘Hidupkan’ Kembali Suara Pendeta Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun

Kabar6-Dengan menggunakan teknologi cetak 3D yang canggih, peneliti dari Inggris membangun ulang atau merekonstruksi suara milik Nesyamun, mumi seorang pendeta Mesir kuno yang meninggal 3.000 tahun lalu.

“Hal yang telah kami lakukan adalah menciptakan suara Nesyamun seperti saat ia berada di sarkofagusnya,” kata rekan penulis studi Profesor David Howard, kepala departemen teknik elektronik di Royal Holloway, Universitas London.

Selama hidup, melansir nature, Nesyamun menghabiskan hari-harinya dengan melantunkan nyanyian dan melakukan ritual di kuil Karnak di Thebes pada masa pemerintahan Firaun Ramses XI. Saat ini, mumi Nesyamun yang berada di Museum Kota Leeds, Inggris, ini pertama kali ditemukan pada 1824. Penelitian telah dilakukan terhadap mumi Nesyamun, beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa ia telah meninggal pada pertengahan usia 50-an tanpa ada kerusakan pada tulang di sekitar lehernya.

Terdapat tulisan pada peti matinya yang menyebut, “Nesyamun, sesuai dengan suaranya”. Dalam jurnal Scientific Reports, tim tersebut membawa mumi Nesyamun ke Rumah Sakit Umum Leeds dan melakukan serangkaian pemindaian CT. Dari situ, tim peneliti dapat menghasilkan rekonstruksi digital saluran vokal Nesyamun dan mereproduksinya melalui pencetakan 3D.

Proyek ini dimulai pada 2013 dan melibatkan banyak ahli dari berbagai bidang seperti ilmu klinis, arkeologi, egyptology, kurasi museum, dan teknik listrik.

Selama enam tahun berikutnya, tim bekerja tanpa henti untuk menciptakan kembali suara pendeta kuno tersebut. Namun, karena proses mumifikasi dan rentang waktu yang lama, lidah mumi tersebut mengerut dan langit-langit lunaknya hilang. Karena itu, para peneliti kemudian menggabungkan sistem mereka dengan laring elektronik dan pengeras suara.

Biasanya, saluran vokal menyaring suara yang dihasilkan dari udara yang telah melewati laring, sehingga suara yang dihasilkan unik untuk setiap orang. Penempatan berbagai komponen saluran vokal menghasilkan produksi suara kata, vokal, dan konsonan yang berbeda.

“Suara laring kita bersifat elektronik dan jika suara itu dihasilkan oleh Nesyamun, dia akan mengalirkan udara paru-paru ke luar melalui laringnya di mana pita suaranya akan bergetar untuk menciptakan efek yang sama,” ujar Profesor Howard.

Hingga saat ini, sistem tersebut hanya bisa menghasilkan satu suara, yaitu vokal antara “ah” dan “eh”. Para ahli telah menyamakan suara yang direkonstruksi dengan rintihan singkat, sedikit seperti “meh” yang panjang dan tanpa huruf “m”. Selain itu, suara yang tertangkap di antara kata “bed” dan “bad”, lebih mirip “eeuuughhh” dan ringkikan domba.

Peneliti mengatakan, hal tersebut merupakan pertama kalinya sebuah teknik digunakan untuk menghidupkan kembali suara orang yang sudah meninggal. Namun, suara yang dihasilkan bukanlah suara pendeta yang sebenarnya, melainkan replika dari suara yang pernah didengarnya di masa lalu.(ilj/bbs)