1

Harpreet, Sopir Taksi di India yang Terbiasa Setir Mobil Mundur

Kabar6-Keahlian unik Harpreet Dev (30) memang terbilang tak banyak dimiliki orang. Pria yang berprofesi sebagai sopir taksi ini dapat menyetir dengan cara mundur.

Gaya menyetir mundur ini, melansir Odditycentral, sudah dilakoni Harpreet selama 11 tahun. Saking terbiasa menyetir mundur, pria asal Bhantinda, Punjab, India, itu mengaku tak yakin bisa menyetir dengan normal atau maju ke depan seperti orang pada umumnya. Bahkan, Harpreet memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sambil mundur dari pemerintah kemana pun ia pergi asal masih dalam wilayah utara India.

Kebiasaan dan kemampuan menyetir sambil mundur Harpreet sendiri berawal pada 2013, ketika mobil kesayangannya terjebak pada gigi mundur di malam hari. Saat itu, ia berada di luar kota dan tak memiliki uang, sehingga memutuskan untuk terus menyetir mundur hingga sampai di Bhatinda.

Lucunya, karena pengalaman yang kurang menyenangkan itu, Harpreet justru menjadi terbiasa menyetir sambil mundur dan mulai membangun rasa percaya diri. Setahun belajar, Harpreet kini sangat nyaman bisa menyetir mundur hingga 50 km/jam.

Lampu sirene di atas mobil sengaja dipasang sebagai peringatan kepada pengguna mobil dan pejalan kaki untuk berhati-hati ketika berpapasan dengan mobil yang dikendarai Harpreet. ** Baca juga: Heboh! Kemunculan Mobil Misterius di Singapura yang Diduga Milik Sang Penjelajah Waktu

Unik, ya.(ilj/bbs)




Biadab! Lima Perampok yang Menyamar Sebagai Polisi di India Ramai-ramai Perkosa Seorang Pengantin Baru

Kabar6-Lima perampok yang menyamar dengan memakai seragam polisi, memerkosa seorang pengantin baru di distrik Shujabad, India.

Kelima perampok tersebut menerobos masuk ke sebuah rumah dan memerkosa seorang wanita yang baru menikah pada hari sebelumnya secara beramai-ramai.

Tidak hanya memerkosa, melansir worldtodaynews, kawanan perampok juga menyiksa suami korban karena melawan. Setelah menyerang korban, para tersangka merampok uang tunai senilai Rs125.000 dan perhiasan emas. Polisi mengatakan, sebuah kasus telah didaftarkan terhadap para tersangka di mana ketentuan pemerkosaan dan perampokan telah dimasukkan.

Tindakan itu diambil setelah pemeriksaan medis terhadap korban membuktikan bahwa dia mengalami pelecehan seksual. ** Baca juga: Mengerikan! Seorang Pria di Spanyol Mutilasi Ibu Kandung dan Dimakan Bersama Anjing Peliharaannya

Mengenai  rincian lebih lanjut tentang kasus tersebut, polisi mengungkapkan bahwa penyelidikan awal mengarah pada teori bahwa wanita itu tidak diperkosa beramai-ramai karena permusuhan pribadi atau pun motif lain.

Para tersangka memerkosa korban selama perampokan berlangsung.(ilj/bbs)




Pasangan Pengantin India Gelar Pernikahan di Udara Demi Hindari Pembatasan COVID-19

Kabar6-Ada saja cara unik yang dilakukan sejumlah orang selama pandemi ini. Seperti halnya yang terjadi di India. Sepasang pengantin menyewa pesawat dan mengadakan pernikahan di udara, untuk menghindari pembatasan saat pandemi Corona.

Pernikahan udara tersebut dihadiri lebih dari 160 tamu. Dalam rekaman video yang diposting ke media sosial, melansir Dailymail, tampak pasangan pengantin yang tak diungkap identitasnya itu serta tamu mereka berkemas ke dalam jet sewaan. Diketahui, Negara Bagian Tamil Nadu, tempat asal penerbangan itu, baru-baru ini memberlakukan pembatasan lebih ketat, dengan membatasi pernikahan hingga 50 tamu. Menurut laporan, otoritas penerbangan India telah meluncurkan penyelidikan.

Seorang pejabat dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) mengatakan, staf SpiceJet di dalam penerbangan tersebut telah diberhentikan dari tugas. Juru Bicara SpiceJet mengungkapkan, Boeing 737 dipesan dari Madurai ke Bangalore oleh agen perjalanan untuk perjalanan setelah pernikahan.

Juru bicara mengatakan, klien ‘diberi pengarahan dengan jelas tentang pedoman COVID yang harus diikuti dan ditolak izin untuk aktivitas apa pun yang akan dilakukan di pesawat’. ** Baca juga: Untuk Dorong Vaksinasi COVID-19, Australia Didesak Berikan Uang Tunai dan Tiket Lotre

Menurut angka resmi, India diketahui menderita gelombang kedua virus Corona yang telah menewaskan sedikitnya 300 ribu. Para ahli memperkirakan bahwa jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi.

Rumah sakit dan krematorium di negara itu telah kewalahan dalam beberapa minggu terakhir, menyebabkan kekurangan oksigen yang parah dan tubuh dibakar sepanjang waktu.

Banyak keluarga yang tidak mampu membayar biaya kremasi telah secara ilegal menguburkan keluarga mereka di tepi sungai Gangga, atau memasukkan tubuh mereka ke air sungai, menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas secara signifikan kurang dihitung.(ilj/bbs)




India Dilanda Penyakit Misterius Baru ‘Jamur Hitam’

Kabar6-Otoritas kesehatan di India mengeluarkan peringatan perihal epidemi penyakit misterius baru, ‘jamur hitam” (black fungus), yang mematikan ke berbagai negara bagian.

Infeksi yang biasanya jarang terjadi, disebut mukormikosis, memiliki tingkat kematian 50 persen, dan beberapa pasien hanya dapat diselamatkan dengan membuang mata atau tulang rahang.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, melansir theguardian, India mengalami ribuan kasus jamur hitam yang memengaruhi para pasien COVID-19 yang telah pulih dan sedang dalam pemulihan. Para dokter menduga, mungkin ada hubungan penyakit itu dengan steroid yang digunakan untuk mengobati pasien COVID. Para penderita diabetes berada pada risiko tertentu, dan dokter mengatakan penyakit itu tampaknya terjadi 12-15 hari setelah pemulihan dari COVID.

Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan India, Lav Agarwal, menulis surat kepada 29 negara bagian India untuk meminta mereka menyatakan penyakit jamur hitam itu sebagai epidemi. Dengan melakukan itu, kementerian akan dapat lebih dekat memantau apa yang terjadi di setiap negara bagian, dan memungkinkan integrasi pengobatan yang lebih baik.

Tidak jelas persis berapa banyak kasus yang telah terjadi di penjuru negeri, yang saat ini berada dalam cengkeraman gelombang COVID-19 kedua yang mematikan, hingga telah menewaskan puluhan ribu orang.

Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope, mengatakan ada 1.500 kasus infeksi di negara bagian itu, yang merupakan salah satu yang terkena dampak terburuk dalam gelombang kedua COVID-19 di India.

Satu rumah sakit di Mumbai mengungkapkan, mereka telah menangani 24 kasus dalam dua bulan, dibandingkan dengan enam kasus sepanjang tahun lalu. Dokter juga mengatakan bagaimana mereka dipaksa menghilangkan mata dan tulang rahang pasien untuk mencoba menghentikan penyebaran sebelum mencapai otak penderita, tetapi tindakan medis itu membuat pasien cacat permanen.

Lonjakan kasus telah menyebabkan kekurangan Amfoterisin B, obat yang digunakan untuk mengobati mukormikosis, meskipun diproduksi banyak perusahaan India. Ini telah menyebabkan banyak keluarga beralih ke pasar gelap dengan putus asa.

Mucormycosis adalah infeksi yang sangat langka. Hal ini disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.

“Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat,” terang Dr Akshay Nair, ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai. ** Baca juga: Pemimpin Korut Marah Besar Karena Pejabat Kesayangannya Tewas Usai Disuntik Obat Buatan Tiongkok

Jamur ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru dan dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau penderita kekebalan tubuh yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/AIDS.(ilj/bbs)




Sesaat Sebelum Dikremasi, Pasien COVID-19 Mendadak Menangis

Kabar6-Seorang lansia wanita 76 tahun yang diyakini telah meninggal dunia, tak disangka hidup kembali beberapa saat sebelum dikremasi oleh anggota keluarganya.

Kejadian tak biasa ini, melansir Indiatoday, terjadi di Desa Mudhale di Baramati, India. Wanita yang diidentifikasi sebagai Shakuntala Gaikwad, dinyatakan positif COVID-19 beberapa waktu lalu. Ia pun diisolasi di rumah, tetapi kondisinya memburuk karena usia tua. Kemudian, keluarga Gaikwad memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit di Baramati.

Gaikwad lantas dibawa ke Baramati dengan kendaraan pribadi. Pihak keluarga mencoba untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit untuknya di Baramati, namu tidak berhasil. ** Baca juga: Coba Berjalan di Atas Air, Seorang Pendeta Zimbabwe Tewas Dimakan Buaya

Saat mereka menunggu di dalam mobil, Gaikwad jatuh pingsan dan berhenti bergerak. Keluarga pun berasumsi, Gaikwad telah meninggal dunia. Mereka pun memberitahu seluruh kerabat tentang ritus terakhir.

Pihak keluarga membawa Gaikwad pulang dan mulai mempersiapkan kremasi. Ia ditempatkan dalam usungan untuk perjalanan terakhir. Sesaat kemudian, tiba-tiba Gaikwad mulai menangis dan kemudian membuka matanya. Karena terkejut, pihak keluarga pun membawa Gaikwad ke rumah sakit.

Gaikwad lalu dibawa ke Rumah Sakit Silver Jubilee untuk perawatan lebih lanjut.(ilj/bbs)




Sambaran Petir Diduga Akibatkan 18 Ekor Gajah Liar Asia di India Mati

Kabar6-Seorang pejabat kehutanan meyakini bahwa petir telah membunuh kawanan gajah liar Asia yang berjumlah 18 ekor di wilayah terpencil timur laut India.

“Gajah-gajah itu, termasuk lima anak gajah, ditemukan mati saat hujan di hutan lindung Kondali,” kata Jayanta Goswami, pejabat satwa liar.

Penjaga hutan, melansir cbc.ca, mencapai daerah terpencil dan menemukan sebanyak 14 gajah mati di atas bukit dan empat di bawahnya. Laporan awal oleh dokter hewan mengatakan gajah disambar petir, tetapi Goswami mengungkapkan bahwa otopsi sedang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian gajah-gajah itu.

Cagar alam ini berada di distrik Nagaon negara bagian Assam, 150 kilometer di timur Gauhati, ibu kota negara bagian. Assam adalah rumah bagi sekira 6.000 atau lebih gajah Asia liar yang terus menerus keluar dari hutan untuk mencari makanan.

Para konservasionis telah mendesak pemerintah India untuk mencegah perambahan manusia dan untuk membuat koridor bebas bagi gajah untuk berpindah di antara hutan dengan aman. ** Baca juga: Aneh, Seorang Suami di India Malah Bantu Sang Istri Menikah dengan Selingkuhannya

Dalam beberapa tahun terakhir, gajah liar telah memasuki desa, merusak tanaman, dan bahkan membunuh manusia.(ilj/bbs)




Aneh, Seorang Suami di India Malah Bantu Sang Istri Menikah dengan Selingkuhannya

Kabar6-Keputusan yang diambil Uttam Mandal ini sungguh membuat banyak orang tidak habis pikir. Bagaimana tidak, pria ini justru membantu sang istri, Sapna Kumari, untuk menikah dengan kekasih gelapnya, Raju Kumar.

Bagaimana kisahnya? Pasangan Mandal dan Kumari yang berasal dari Bhagalpur, di Negara Bagian Bihar, India, ini menikah sejak 2014. Dan Kumari yang juga ibu dua anak itu, melansir News18, diketahui berselingkuh dengan Kumar yang juga masih kerabat Mandal selama bertahun-tahun. Tak ayal, Mandal dan Kumari pun sering terlibat pertengkaran karena masalah ini.

Nah, karena Kumari tidak dapat melupakan selingkuhannya, Mandal pun mengambil keputusan yang membuat banyak orang terkejut. Pria itu rela ‘menyingkir’ dari kehidupan istrinya, dan membantu Kumari menikahi pria yang dicintainya.

“Saya marah dan sedih selama waktu tetapi memutuskan untuk memberikan solusi,” kata Mandal. “Kehidupan tiga orang akan hancur jika saya tidak melakukan ini. Ini satu-satunya solusi. Sekarang kita semua bisa bahagia.”

Sementara itu, selama bertahun-tahun orangtua dan mertua Kumari berusaha meyakinkan Mandal untuk tetap bersama istrinya, dan tidak memecah belah keluarga.

Sayang, usaha pihak keluarga sia-sia, sehingga pada akhirnya Kamdal meyakinkan mereka untuk menghadiri upacara pernikahan Kumari dan Kumar. ** Baca juga: Gerakan Penghematan, Tiongkok Larang Pesta Ulang Tahun Hingga Pemakaman

Mandal juga yang mengatur pernikahan Kumari dan Kumar di sebuah kuil Durga di Sutanganj, Bihar, dan bahkan memberi mereka restu, dengan mengatakan bahwa jodoh mereka dibuat di surga.

Namun tidak jelas apakah Mandal dan Kumari sudah bercerai sebelum pernikahan itu terjadi atau belum. Menurut laporan media India, kedua anak mereka tetap bersama Mandal, karena Kumari menolak untuk membawa mereka bersamanya.(ilj/bbs)




Seorang Dukun di India Klaim Mampu Sembuhkan Covid-19 Tanpa Obat dan Vaksin

Kabar6-Biswaroop Roy Chowdhury, seorang juru kampanye anti-vaksinasi, sukses mendulang popularitas di India karena mengklaim bahwa pendekatan ilmu kedokteran terhadap pandemi COVID-19 sepenuhnya salah.

Chowdhury, melansir BBC Indonesia, juga dikenal sebagai dukun yang sangat lantang menentang obat dan vaksin COVID-19. “Menurut saya, kebanyakan kematian bukan karena virus Corona itu sendiri, tapi karena perawatannya,” kata Chowdhury, dalam salah satu video yang dipublikasikan melalui situsnya.

Pria itu menegaskan, pengobatan konvensional adalah konspirasi yang dirancang untuk memenuhi kantong dokter dan bisnis besar. “Obat-obatan tak akan membantu dalam menyembuhkan penyakit apa pun. Saya benar-benar yakin bahwa manusia tak memerlukan vaksinasi sama sekali,” terang Chowdhury.

Dalam videonya, Chowdhury mengklaim pola makanan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran, akan menyembuhkan tak hanya COVID-19, tapi juga diabetes dan AIDS.

Sebaliknya, ilmu kedokteran mengatakan semua ini tidak masuk akal. Para kritikus mengungkapkan, Chowdhury membahayakan nyawa sebab ia secara keliru mengklaim dapat menyembuhkan COVID-19 melalui makanan saja.

Chowdhury sendiri memanfaatkan pandemi untuk menyebarkan pesan, mengajari para pengikutnya bahwa rumah sakit meningkatkan kemungkinan kematian mereka dan mengatakan bahwa pasien COVID-19 yang sulit bernapas akan lebih baik duduk di depan kipas angin ketimbang menerima oksigen.

Bagi para pengkritiknya, Chowdhury adalah penipu berbahaya yang nasihat buruknya hanya dapat memicu gelombang kedua virus Corona di India.

“Biswaroop Roy Chowdhury adalah seorang gadungan,” ungkap Dr Sumaiya Shaikh, editor sains dari situs pengecekan fakta India Alt News. “Dia memiliki banyak pengikut dan itu membuatnya lebih berbahaya.”

Mereka adalah pengikut yang telah dikumpulkan melalui banyak buku, video dan kursus online dan siaran langsung ceramahnya. Sementara itu YouTube, Twitter, dan Facebook melarang Chowdhury tahun lalu, setelah dia berhasil mengumpulkan banyak pengikut, hampir satu juta di YouTube saja, sebelum akunnya dihapus.

Namun Chowdhury masih memiliki akun resmi di WhatsApp dan Telegram. Pendukungnya juga mengunggah dan menyebarkan isi ceramahnya melalui akun proxy. ** Baca juga: Mukjizat, Balita Ini Masih Hidup Setelah Terjatuh dari Lantai 5 Sebuah Apartemen di New York

WhatsApp berkata bahwa mereka bekerja keras untuk membatasi penyebaran informasi bohong soal virus Corona di platform mereka. Sedangkan Telegram tidak memberi respons ketika dimintai tanggapan.

Chowdhury menampilkan dirinya sebagai sosok ‘underdog’, berani melawan lembaga medis yang bermaksud menipu publik. Dia menegaskan, COVID-19 ‘sama seperti flu biasa’, meskipun faktanya virus itu jauh lebih mematikan.

Ia mengklaim, masker tak membantu menghentikan penyebaran virus dan justru akan membuat para pemakainya sakit. Dia telah mengooptasi kata dalam bahasa Urdu azaadi, yang berarti ‘kebebasan’, seruan yang menggema di banyak komunitas tertindas di India, untuk slogannya ‘masks se azaadi” (kebebasan dari masker).

Dalam salah satu buku elektronik tentang virus Corona buatannya, Chowdhury menawarkan sekira Rp18 juta bagi siapa pun yang ‘bisa membuktikan bahwa vaksin telah membantu dengan cara apa pun’.

Ketika COVID-19 muncul, Chowdhury segera mengumumkannya sebagai ‘penyakit seperti influenza’, bisa disembuhkan dengan pola makan tiga tahap yang telah ia terapkan.

Ia membuka layanan konsultasi dengan memasang harga hampir Rp100 ribu kepada para pasien, jika mereka ingin mendapatkan rencana diet. Chowdhury mengatakan, dia telah menyembuhkan lebih dari 50 ribu pasien COVID-19 tanpa korban jiwa.

Chowdhury mendukung metodenya dan menolak tuduhan bahwa ajarannya membahayakan orang. “Apa mereka memberikan bukti apa pun? Saya kira tidak,” katanya.(ilj/bbs)




Batal Menikah Gara-gara Pengantin Pria Tidak Bisa Kerjakan Tes Matematika

Kabar6-Pernikahan yang sudah di depan mata harus kandas gara-gara calon pengantin pria di India ini gagal dalam tes matematika sederhana. Padahal, pria yang tidak diungkap identitasnya itu sudah berdandan rapi untuk menjalani prosesi pernikahan.

Usut punya usut, melansir Gulfnews, rupanya pengantin wanita meragukan kualifikasi pendidikan calon suaminya yang berasal dari desa Dhawar, Distrik Mahoba. Karena itulah, ia meminta pria tadi untuk melafalkan dua tabel perkalian, sebelum karangan bunga dapat ditukar. Sayang, calon pengantin pria gagal melafalkannya, hingga pernikahan pun dibatalkan.

Petugas Rumah Stasiun Panwari bernama Vinod Kumar mengatakan, kedua calon pengantin tersebut adalah hasil perjodohan. Saat pernikahan akan dilangsungkan, mempelai wanita berjalan keluar dari kanopi sambil berkata bahwa dia tidak dapat menikahi seseorang yang tidak mengetahui dasar-dasar matematika. Teman dan kerabat gagal meyakinkan calon pengantin wanita.

Sepupu calon pengantin wanita mengatakan bahwa mereka terkejut saat mengetahui bahwa pengantin pria tidak berpendidikan. ** Baca juga: COVID-19 Telan Ribuan Korban Jiwa dalam Sehari, India Akan Gunakan Krematorium Anjing

“Keluarga mempelai pria tidak memberitahu kami tentang pendidikannya. Dia bahkan mungkin tidak bersekolah. Keluarga mempelai pria telah menipu kami. Tapi saudara perempuan saya yang pemberani keluar tanpa takut tabu sosial,” katanya.

Polisi tidak mengajukan kasus setelah kedua belah pihak melakukan kompromi atas intervensi warga desa yang terkemuka. Kesepakatan tersebut mensyaratkan bahwa keluarga kedua mempelai mengembalikan hadiah dan perhiasan.(ilj/bbs)




COVID-19 Telan Ribuan Korban Jiwa dalam Sehari, India Akan Gunakan Krematorium Anjing

Kabar6-Rekor kematian tertinggi sejak pandemi terjadi di India, dengan sebanyak 3.689 orang meninggal dunia terkait COVID-19 dalam tempo sehari pada hari Minggu lalu.

Menurut data worldometers, melansir Sindonews, hingga Senin (3/5/2021) pagi negara berpenduduk 1,3 miliar tersebut mencatat jumlah kematian 3.422 dalam sehari. Total kematian terkait virus corona SARS-CoV-2 di negara itu sudah mencapai 218.945 jiwa. Total kasus COVID-19 mencapai 19.919.715 karena ada tambahan 370.059 kasus baru.

Angka kasus itu menjadikan India sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan jumlah kasus 33.179.285.

Sementara itu, karena Delhi terus kehabisan ruang untuk kremasi, maka krematorium anjing akan digunakan untuk manusia yang meninggal terkait COVID-19. Bantuan internasional sedang dalam perjalanan tetapi tidak dapat tiba cukup cepat karena India terus mencatat jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak pandemi dimulai.

Upaya besar internasional sedang dilakukan untuk mengirimkan oksigen yang sangat dibutuhkan ke kota-kota di sekitar India di mana kasus virus Corona telah meroket ke titik di mana orang yang terinfeksi, termasuk bayi, meninggal dunia saat menunggu perawatan di luar rumah sakit.

“Orang-orang terkadang sekarat di depan rumah sakit. Mereka tidak memiliki oksigen lagi. Kadang-kadang (mereka sekarat) di dalam mobil mereka,” kata duta besar Jerman untuk India, Walter Lindner. ** Baca juga: Hunian di Gua Wonderwerk yang Berusia 2 Juta Tahun Menjadikannya ‘Rumah Tertua dalam Sejarah Manusia’

Antrean panjang terlihat di pusat-pusat vaksinasi sepanjang akhir pekan, dengan orang-orang yang sangat ingin diinokulasi untuk melawan penyakit yang telah membebani sistem perawatan kesehatan.

Platform media sosial telah dibanjiri permintaan dari orang-orang yang mencari tabung oksigen, obat-obatan, dan tempat tidur rumah sakit karena gelombang COVID-19 menyebabkan kekurangan yang meluas.

New Delhi, salah satu wilayah paling terpukul di India, memperpanjang lockdown seminggu pada hari Sabtu lalu, dan negara bagian timur Odisha juga telah memerintahkan lockdown.

Dr Anthony Fauci, penasihat pandemi utama AS, mengatakan dalam komentar yang diterbitkan Sabtu bahwa seluruh India harus mengunci diri untuk melawan gelombang ini.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi sendiri telah menolak memberlakukan lockdown nasional, tetapi banyak negara bagian di India telah memberlakukan pembatasan yang ketat.(ilj/bbs)