1

LPG 3 Kg Kosong di Pandeglang, Hiswana Migas Banten Klaim Stok Aman

Mulai 2023 Beli Gas Melon di Tangerang Pakai KTP

Kabar6-Gas LPG 3 kg di Banten, terutama diĀ  Kabupaten Pandeglang diklaim tersedia sesuai kebutuhan pasar, usai Lebaran 2023. Namun mengalami keterlambatan pengiriman lantaran terjebak kemacetan selama arus mudik dan balik.

Pertamina juga telah mengirimkan gas tersebut ke pasaran, sesuai kebutuhan masyarakat agar selalu tersedia.

“Saya sudah koordinasi sama Pertamina, infonya supply normal, dan memang pas jalur lalu lintas macet sebelum dan setelah lebaran beberapa waktu, hanya telat supply aja karena lalu lintas macet tapi tetap tersalurkan. Tapi saat ini jalur lalu lintas sudah normal,” ujar Fakhrul, Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten, Rabu (03/05/2023).

**Baca Juga: 5 Jam Usai Akad Nikah, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi di Bojongmanik Lebak

Klaim tersebut berbanding terbalik dengan keluhan masyarakat yang mengaku kesulitan mendapatkan gas melon, bahkan sejak sebelum Idul Fitri 1444H.

“Sekitar empat hari sebelum lebaran mulai susah nyari (gas LPG 3 kilogram) sampai sekarang masih susah,” ujar Usep, warga Desa Banjarnegara, Kecamatan Pulosari, Rabu (03/05/2023).

Dia mengaku sudah tidak dapat menemukan gas melon tersebut, sehingga dia harus mencari ke kecamatan lainnya. Meski kerap kali setelah berkeliling ke kecamatan tetangga, dia pulang dengan tangan kosong.

Kalaupun mendapatkan gas bersubsidi itu, Usep harus merogoh kocek lebih dalam lagi, karena harganya yang melambung tinggi.

“Di Kecamatan Pulosari udah pasti enggak bakal ada, saya nyari kadang ke Kecamatan Menes, kadang ke Kecamatan Saketi, tapi itu juga belum tentu dapat. Kalau pun ada itu harganya Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu, aebelumnya harganya Rp 20 ribu,” terangnya.

Pedagang eceran pun terpaksa berhenti berjualan, karena tidak adanya stok yang dia dapat. Bahkan untuk memasak pun harus berfikir keras, lantaran sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg.

Ade, pemilik warung kelontong di Desa Menes, Kecamatan Menes bercerita kalau dia sempat bertanya ke agen gas LPG 3kg, dia mendapatkan jawaban bahwa pasokan gas subsidi itu sedang sulit di dapatkan.

“Enggak ada barangnya, udah dua hari (enggak jualan), boro-boro mau jualan, ini mau masak aja enggak ada gas. Saya sempat nanya (ke agen), katanya langka dari sana nya, enggak tahu di sana itu dimana,” ujar Ade.

Sebelum Lebaran Idul Fitri 2023 dia masih mendapatkan pasokan gas, namun dibatasi hanya 10 tabung. Kini, dari agen gas LPG 3kg dia pun masih sulit mendapatkannya. Kalaupun tersedia stok gas melon, harganya sudah melonjak jadi Rp 26ribu per tabungnya.

“Sekarang (harga) dari agennya aja Rp 24 ribu, kiita jual di angka Rp 30 ribu, itu kalau ada, boro-boro sekarang mah, barangnya aja enggak ada,” jelasnya.(Dhi)




Vaksinasi Berjalan, Hiswana Migas Berharap Perekonomian Membaik

Kabar6.com

Kabar6 – Jika penggunaan gas LPG 3 kilogram naik 7 persen di tahun 2020, atau selama pandemi covid-19. Hiswana Migas Banten belum bisa memprediksi kondisi penggunaan gas melon di tahun 2021 ini.

Dimana, tahun 2021 ini, penyuntikkan vaksinasi akan terus dilakukan. Namun jika dilihat dari kebiasaan dan kebijakan Pertamina, akan terjadi pertumbuhan agen gas 3kg di lima wilayah kerja Hiswana Migas Banten.

Yudi tetap berharap kondisi perekonomian dan kesehatan di Banten bisa semakin membaik, setelah proses vaksinasi berjalan.

“Untuk LPG 3 kg dampaknya usai vaksinasi belum bisa dirasakan, karena baru sekali. Mudah-mudahan dengan ada perbaikan, perekonomian membaik, perusahaan beroperasi kembali, pendapatan pulih kembali,” kata Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten, Yudi Lukman, dikantornya, Kamis (24/02/2021).

Yudi menerangkan salah satu faktor meningkatnya penggunaan gas melon di masyarakat di tahun 2020, karena banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan. Kemudian daya beli masyarakat berkurang, sehingga pelaku usaha UMKM yang sebelumnya menggunakan gas 12 kg ataupun 5,5kg, beralih ke gas LPG 3kg yang harganya lebih terjangkau.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Penggunaan LPG 3 Kilogram Naik

Saat permintaan meningkat, kenaikan harga dan terjadi kelangkaan gas 3 kg, Pertamina bersama Hiswana Migas mengeluarkan ekstra droping untuk mengantisipasinya.

“Karena pendapatannya menurun, secara otomatis mereka migrasi ke barang yang lebih murah. Sehingga berdampak pada suplay LPG 3kg. Di tahun 2020, ada kenaikan. Kami selalu mengambil tindakan ekstra droping, jika dilapangan sudah mencukupi, maka kami stop,” jelasnya.(Dhi)