1

Ini Alasan Mengapa Aroma Tertentu Mampu Membangkitkan Sebuah Kenangan

Kabar6-Tanpa disadari, beberapa aroma terkadang bisa bertindak sebagai ‘mesin waktu’, yang mampu membawa Anda kembali ke waktu yang sudah lalu. Sebuah kenangan atau ingatan langsung muncul ketika indera penciuman menangkap aroma tersebut.

Bahkan disebut bahwa aroma bisa membangkitkan kenangan yang telah lama dilupakan. Apa alasan aroma tertentu terkadang memicu ingatan yang kuat, terutama secara emosional?

Jawabannya, melansir livescience, adalah karena wilayah otak yang ‘menyulap’ bau, ingatan, dan emosi sangat saling terkait. Faktanya, indera penciuman terhubung ke otak dengan cara yang unik. Aroma adalah partikel kimia yang mengapung melalui hidung dan masuk ke olfactory bulbs otak, tempat sensasi pertama kali diproses menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh otak.

Sel-sel otak kemudian membawa informasi itu ke daerah kecil di otak yang disebut amigdala, tempat emosi diproses. Kemudian ke hippocampus yang bersebelahan, tempat pembelajaran dan pembentukan memori berlangsung.

Aroma adalah satu-satunya sensasi yang menempuh jalur langsung ke pusat emosi dan memori otak. Itulah yang menghasilkan hubungan intim antara emosi, ingatan, dan aroma.

“Aroma benar-benar istimewa karena mereka dapat membawa kembali kenangan yang mungkin tidak akan pernah bisa diingat,” kata Rachel Herz, asisten asisten profesor psikiatri dan perilaku manusia di Brown University di Rhode Island dan penulis buku ‘The Scent of Desire’.

Ditambahkan, aroma yang akrab tetapi sudah lama terlupakan bahkan bisa membuat orang menangis. Biasanya, ketika seseorang mencium sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa yang berarti di masa lalu mereka, pertama-tama mereka akan memiliki respons emosional terhadap sensasi, dan kemudian kenangan akan mengikuti.

Di sisi lain, terkadang ingatan tidak akan pernah muncul kembali. Orang tersebut mungkin merasakan emosi dari sesuatu yang terjadi di masa lalu tetapi gagal mengingat ingatan yang terhubung dengan penglihatan saat itu. ** Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Anda Konsumsi Makanan Terlalu Panas?

Apakah Anda termasuk orang yang mengenang ingatan setelah mencium aroma tertentu, atau justru sebaliknya? (ilj/bbs)




Cegah Pikun Bisa Dilakukan dengan Cara Sederhana

Kabar6-mengonsumsi buah-buahan sangat dianjurkan, salah satunya untuk kesehatan pencernaan. Selain kaya serat, buah juga tidak memiliki banyak lemak. Nah, sebuah penelitian menyebutkan, minum dua gelas jus jeruk setiap hari ternyata bisa mengurangi risiko pikun.

Kandungan kandungan anti-oksidan berupa flavonoid dalam jus jeruk memperkuat daya ingat. Penelitian dilakukan pada 37 manusia lanjut usia (manula) yang berusia 60-81 tahun. Mereka diminta untuk minum dua gelas jus jeruk setiap hari selama dua bulan.

Hasilnya, melansir Solopos, para manula itu mampu menghapal dan mengucapkan 15 kata tersebut dengan lancar. Setelah itu, para peneliti melakukan tes sederhana untuk menguji kebenaran teori mereka. Para manula diminta menghapalkan 15 kata selama 30 menit. Hasil yang sama didapat, para manula itu mampu menghapal dan mengucapkan 15 kata tersebut dengan lancar.

Berdasarkan uji coba tersebut, peneliti menyimpulkan adanya perbaikan signifikan pada fungsi otak manula setelah mengonsumsi jus jeruk. Peneliti meyakini kandungan flavonoid yang terdapat pada jus jeruk berpengaruh pada hippocampus, yaitu bagian otak yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan memori.

Dalam American Journal of Clinical Nutrition, salah seorang peneliti dari Reading University, Inggris, bernama Daniel Lamport menuliskan, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya flavonoid berpotensi meningkatkan kesehatan otak.

Sebuah studi yang dilakukan oleh seorang profesor bernama Jack Rejeski, menemukan bahwa oksida nitrat merupakan molekul yang sangat kuat.

Hal ini akan menyebar ke seluruh tubuh yang membutuhkan oksigen. Selain itu, otak membutuhkan banyak oksigen dalam tubuh Anda. ** Baca juga: Secara Ilmiah, Ada 8 Cara Sederhana dari Pria yang Bisa Bikin Wanita Kepincut

Mereka yang mengonsumsi jus tersebut memiliki otak yang lebih sehat, peningkatkan emosi yang lebih baik, serta fungsi kognitif mereka.(ilj/bbs)