Kabar6-Yayasan Topi Bambu menggelar Festival Topi Bambu 2021 di kawasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno- Hatta (Soetta) Tangerang.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu 18 Desember 2021 ini dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara online, serta dihadiri Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Executive General Manager PT. Angkasa Pura II, Anggota DPRD Kabupaten Tabgerang Sapri dan Deden Syaiful Achyar (Jaro Banten).
Festival ini adalah bagian penting sebagai upaya untuk menguatkan kembali sektor ekonomi kreatif setelah masa pandemi yang merubah berbagai sendi sendi kehidupan hingga ke era transformasi digital berjalan cepat.
Ketua Pelaksana Festival Topi Bambu 2021 Agus Hasanudin mengatakan, festival bertajuk “Loso Bambu” ini merupakan start awal dalam membuat sebuah kerajinan topi hingga saat ini atau dikenal sebagai mahkota topi.
Oleh karenanya, ia memilih lokasi kegiatan di kawasan Terminal 3 Bandara Soetta, sebagai ikon pintu masuk tamu dari berbagai negara ke Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, mulai dari tradisi, adat istiadat hingga kebiasaan masyarakatnya mampu menjadi daya Tarik wisatawan mancanegara.
Berangkat dari semangat untuk memajukan ekonomi lokal di tengah pandemi dan ingin memperkenalkan budaya yang terancam punah. Sebuah Festival Topi Bambu 2021 memberikan inovasi dan kreativitas yang dapat memberikan energi positif di berbagai sektor usaha dan parawisata ini.
“Festival ini menampilkan beberapa seni pertunjukan tarian topi, tapak suci dari SMK 01 Muhammadiyah Kota Tangerang. Menampilkan produk topi bambu dengan heritage Museum Topi Bambu atau Indonesia Creative Heritage (ICHE) topi dari zaman kolonial hingga milenial, karnaval metamorfosa bambu, fashion show, talkshow, workshop heritage, pelestarian bambu,” ungkap Kang Agus, sapaan karib founder Saung Topi Bambu ICHE ini kepada Kabar6.com, Minggu (19/12/2021).
Menteri Sandi Uno dalam sambutan bertema “Pemulihan Ekonomi Lokal Berbasis Kolaborasi”, menjelaskan bahwa melalui kegiatan festival dan acara talkshow ini akan mendapatkan beberapa formula untuk bangkit dengan cepat dan mendapatkan energi positif dengan semangat kolaborasi, sehingga menghasilkan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang tinggi dan kewirausahaan.
Setelah itu, langsung Bupati Zaki langsung membubuhkan tandatangan di sebuah topi dengan tema LOSO BAMBU sebagai start awal festival pertama, sehingga tahun depan di agendakan menjadi sebuah festival seni budaya dengan tema yang berbeda.
**Baca juga: Warga Sebut Mayat Bayi dalam Kresek Hitam di Panongan Sumbing
“Festival ini hanya triger akan tradisi budaya menganyam topi bambu tidak terlupakan dan telah menjadi ikon Tangerang serta dapat membangkitkan ekonomi kreatif di bidang kerajinan dengan menciptakan produk kreatif dan inovatif yang tinggi dengan membuka ruang inovasi bertransformasi digital,” ujar Bupati Zaki.
Selain memamerkan topi bambu, festival ini juga diisi dengan acara talkshow yang melibatkan pembicara terkemuka. Dalam talkshow ini menghasilkan beberapa poin, diantaranya menjadi event festival seni dan budaya, ajang tradisi dalam mengembangkan seni budaya dan parawisata kepada masyarakat dan mempertahankan tradisi budaya Tangerang sebagai kearifan lokal untuk direkomendasikan ke pemerintah dan kolaborasi bersama perusahaan untuk bersinergi di Festival Topi Bambu tahun 2022.(Tim K6)