1

Gengster Berulah, Kejar Warga di Pamulang Pamer Celurit Sulut Petasan

Kabar6-Sekelompok remaja membawa senjata tajam berulah di kawasan Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Minggu dinihari kemarin. Gengster itu coba menyerang dan mengejar warga yang sedang berada di jalan.

Aksi gengster direkam warga dan viral di media sosial. “Itu bukan tawuran,” ungkap Kapolsek Pamulang, Komisaris Hardono dikutip Senin (2/9/2024).

“Sekelompok berandalan bersenjata atau gangster kembali membuat onar. Kali ini, aksi meresahkan mereka terjadi di Jalan Salak Raya, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan,” tulis keterangan akun media sosial komunitas warga.

**Baca Juga: Angkasa Pura Investigasi Kebakaran di Terminal 3 Keberangkatan

Pada cuplikan video selain mengacungkan senjata tajam gengster juga membawa petasan jenis kembang api. Petasan tersebut disulut dan diarahkan ke warga yang dikejar.

Hardono pastikan jajarannya dari Unit Satreskrim Polsek Pamulang telah mintai keterangan warga saksi mata. Mereka menyatakan tidak ada yang kenal dengan gengster perusuh.

“Kita cek bukan warga, dari penyidik sudah cek bukan warga Pamulang,” jelasnya.

Meski demikian Hardono berjanji pihaknya akan terus memburu kelompok gengster tersebut. Terutama yang terlihat membawa senjata tajam.

“Tim kami sudah mencari para pihak yang terekam dalam video dan diduga membawa senjata tajam tersebut,” tegasnya. (Yud)




13 Gangster Dibekuk Buntut Siram Air Keras Korban di Balaraja

Kabar6-Sebanyak 13 orang yang diduga gangster diamankan Polresta Tangerang. Penangkapan gangster ini buntut dari penyiraman air keras terhadap seorang korban di Jalan Raya Serang Kampung Cengok, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu 6 Agustus 2023 lalu.

Wakapolresta Tangerang AKBP Indra Mardiana mengatakan, dari hasil penyelidikan diketahui ada 13 anak sebagai pelaku kekerasan di lokasi yang berbeda. Dimana, 7 diantaranya masih di bawah umur dan berstatus pelajar

Masing-masing remaja berinisial MI (23), MF (22), DN (18), DK (18), WA (21), DR (20). Salain itu anak sebagai pelaku berinisial RD, TB, RF, AK, AD, LF, AG. Dalam hal ini, mereka sempat viral di jejaring media sosial lantaran membuat konten.

“Dalam kontennya ini, mereka mencari sasaran dengan sengaja,” kata Wakapolresta Tangerang AKBP Indra Mardiana kepada awak media Rabu, (6/9/2023).

Indra menerangkan, kedua kelompok ini mengadakan pertemuan di TKP, dimana, kedua kelompok ini saling bertemu, dan ada salah satu korban yang luka.

Kelompok Diduga gangster itu selalu beraksi pada waktu dini hari. Pelaku saat ingin ke luar melancarkan aksinya, sudah menyediakan semua kebutuhan aksi seperti clurit, air keras, botol, dan gayung.

“Lukanya di bagian kepala akibat siraman air keras. Kejadian itu berlangsung pada pukul 4:00 WIB,” terangnya.

**Baca Juga: Pemadaman dan Evakuasi Penumpang di Pelabuhan Indah Kiat Dilakukan Bersamaan

Lanjut Indra, mereka melakukan tindakan negatif itu motifnya hanya demi konten, mendapatkan imbalan, dan eksistensi.

Kini 13 palaku diamankan di Satreskrim Polresta Tangerang untuk ditindakan lebih lanjut.

Tindakan yang dilakukan para gangster ini kata Indra, sangat meresahkan masyarakat. Apabila masyarakat mengetahui peristiwa serupa ini diminta agar berperan aktif untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib.

“Masyarakat saya minta untuk selalu melaporkan jika ada hal yang membuat resah,” ucapnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para anak sebagai pelaku diganjar dengan Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 180 UU RI Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat No 19 Tahun 1951.

“Ancaman hukumannya 7 tahun penjara. Sementara untuk anak anak sebagai pelaku tidak dilakukan penahanan dan diharuskan wajib lapor,” pungkasnya. (Rez)




Marak Tawuran Pelajar, Dindik Banten Lepas Tangan

Kabar6-Dindik Banten seolah lepas tangan dengan maraknya pelajar yang terlibat tawuran dan bergabung dengan gangster. Bahkan tragedi itu, kerap menimbulkan korban jiwa maupun luka.

Pihak dinas pendidikan Provinsi Banten mengaku, pembinaan siswa hanya bisa dilakukan pihak sekolah dan dinas tidak bisa sampai kesitu. Mereka hanya mampu berkoordinasi dan berkomunikasi.

Ditambah, Dindik Banten belum berfikir memberi sangsi terhadap siswa yang terlibat tawuran pada Rabu, 07 Juni 2023, sekitar pukul 18.48 wib, di depan Kantor Pj Gubernur Banten, Al Muktabar.

“Urusan tawuran itu kan ke sekolah ya kepada anak-anak begitu. Hari ini kita belum ngomong sangsi, kepala sekolah kita panggil agar kepala sekolah intens, apalagi ini kejadiannya di malam hari, di luar jam sekolah,” ujar Tabrani, Kepala Dindik Banten, di Kota Serang, Jumat (09/06/2023).

**Baca Juga: Tawuran Tiga SMK di Banten Pecah 

Di sisi lain, Arkani, selaku Kabid SMK mengatakan para siswa yang terlibat tawuran terancam dikeluarkan dari sekolah. Bahkan, mereka juga akan sulit mencari pekerjaan, karena terganjal Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian.

“Kemungkinan besar akan dikeluarkan (dari sekolah), sesuai dengan apa yang dulu ditandaitanganinya di sekolah dulu,” ujar Arkani, Kabid SMK Dindik Banten, di Mapolresta Serkot, Kamis (08/07/2023).

Arkani mengklaim kalau Dindik Banten telah melakukan banyak untuk mencegah terjadinya tawuran, salah satunya mensosialisasikan peraturan hukum yang dilakukan oleh Polri dan Kejaksaan. Harapannya, para siswa bisa sadar akan hukum.

Dinas pendidikan Banten mengaku tidak memiliki data jumlah tawuran yang melibatkan pelajar SMA sederajat, namun data itu ada di setiap sekolah.

“Kalau sifatnya kejadian seperti ini, kami belum mencatat secara jelas, ada di SMK ada di SMA. Catatan punya, kalau untuk sampai kejadian besar seperti ini,” jelasnya.(Dhi)




Polres Metro Tangerang Ciduk Penjual Sajam Diduga Buat Tawuran Gangster

Kabar6-Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polres Metro Tangerang Kota, meringkus dua remaja penjual senjata tajam (sajam) diduga akan digunakan salah satu gangster untuk tawuran, Rabu, (3/5/2023) sekira pukul 05.00 WIB.

Penangkapan tersebut di depan rumah sakit sari asih Jalan Benua Indah Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan jual beli senjata tajam ini menggunakan metode daring (dalam jaringan). Kemudian tim 3P Polres melakukan patroli sekaligus memantau akun media sosial para pelaku gangster. Dan didapati salah satu akun gangster atas nama tangerang17stress.

**Baca Juga: Ketua DPD-KAI Banten Gugat KUHP Nasional ke MK

“Kami memonitoring pergerakan dan memancing pelaku melalui jejaring media sosial dan berhasil mengamankan RA (18) dan KV (20),” ujar Zain dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).

Dari kedua pelaku petugas mendapati dua bilah celurit berukuran besar yang akan diperjualbelikan kepada salah satu gangster melalui akun media sosial seharga Rp550 ribu.

Zain mengatakan penjualan sajam dilakukan kedua pelaku ini diperkuat berdasarkan bukti chatingan dan status penjualan. Kini mereka telah diamankan ke Mapolres untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Atas perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan undang-undang darurat No.12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam, ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara,” tandasnya. (Oke)




Hilangkan Jejak Kejahatan, Korban Pembunuhan di India Diakui Sebagai Jenazah Pasien COVID-19

Kabar6-Ada saja akal licik yang dilakukan komplotan penjahat ini untuk menyamarkan perbuatan sadis mereka, dengan harapan dapat lolos dari jeratan hukum. Bagaimana kisahnya?

Sebanyak lima anggota gangster di India, melansir worldofbuzz, menyamar sebagai garda depan untuk menyembunyikan mayat seorang pria yang telah mereka bunuh, dengan bermaksud menghilangkan jejak kejahatan. Ya, mereka membuang mayat tersebut sebagai korban COVID-19.

Diketahui, korban memiliki utang sekira Rp779 juta kepada geng tersebut dan diundang ke sebuah pesta oleh geng tersebut. Informasi lebih lanjut tentang kematian korban tidak tersedia, tetapi polisi mengatakan bahwa pria itu mati lemas. ** Baca juga: Pura-pura Mengakui Sebagai Anaknya, Komplotan Penjahat di Malaysia Rampok Seorang Pengemis

Kelima anggota komplotan itu kemudian mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan memasukkan jenazah ke kantong mayat agar tidak tertangkap. Mereka kemudian mendaftarkan orang yang meninggal dunia itu dengan nama palsu dan mengkremasi jasadnya di sebuah fasilitas, kota utara Agra.

“Agar tidak ketahuan mereka memakai alat APD dan menggunakan kantong jenazah untuk berkemas dan mengangkut jenazah ke tempat kremasi,” terang Muniraj G, kepala polisi setempat. “Kelima terdakwa telah mengakui kejahatan mereka.”

Berdasarkan informasi dari seorang informan, salah satu pria dari komplotan gangster tadi telah ditangkap.(ilj/bbs)




Hitung Pendapatan Fantastis Bisnis ‘Dunia Hitam’ Empat Gangster Paling Berbahaya di Dunia

Kabar6-Gangster adalah kriminal yang merupakan anggota organisasi kejahatan pembuat kekacauan, seperti gang. Istilah gangster digunakan untuk merujukan anggota organisasi kriminal yang berhubungan dengan mafia, seperti Chicago Outfit dan Five Families, dan individu seperti Al Capone dan Bugsy Siegel.

Mereka melakukan kejahatan secara terorganisir dengan tujuan tertentu. Nah, berbagai kelompok gangster ini aktif di banyak negara di seluruh dunia.

Banyak dari mereka umumnya yang bergerak dalam bisnis narkoba dan human trafficking. Melansir Sindonews, ini empat gangster yang punya penghasilan fantastis dari bisnis ‘dunia hitam’ mereka:

1. Yakuza Jepang
Terkenal sebagai gangster terkaya di dunia dengan pendapatannya berjumlah sekira Rp377 triliun. Pendapatan ini diperoleh melalui bisnis utama mereka yaitu narkoba.

Yakuza juga melakukan perjudian dan pemerasan. Organisasi ini terpusat di seluruh dunia yang memiliki hirarki rumit dan terstruktur. Eksistensi Yakuza ini sudah ada sejak abad ke-17 yang mulanya berbaur dengan tradisi dan kebudayaan.

2. Kartel Sinaloa
Merupakan kartel narkoba terbesar di Meksiko. Kartel ini memiliki pendapatan sekira Rp42 triliun. Geng ini kerap melakukan peneroran terhadap masyarakat.

Meskipun beberapa waktu lalu pimpinannya berhasil ditangkap oleh pemerintah setempat, kartel ini masih tetap bisa berjalan. ** Baca juga: Mordrake, Bangsawan Inggris dengan Dua Wajah di Kepalanya

3. Solntsevskaya Bratva
Gangster Solntsevskaya Bratva terkenal dengan sebutan Mafia Rusia. Gangster ini juga terkenal dengan pelaksanaannya yang sangat terdesentralisasi.

Terdiri dari 10 brigade, kelompok ini memiliki kekuasaan otonom yang terpisah. Seluruh kelompok diawasi satu dewan yang berjumlah 12 orang dan total anggota 9.000 orang.

Dengan bisnis utama perdagangan heroin yang diambil dari Afghanistan dan sebagian kecil perdagangan manusia, gangster ini memperoleh pendapatan sekira Rp120 triliun.

4. Ndrangheta
Gangster yang berbasis di Calabria, Italia, ini merupakan organisasi mafia terbesar kedua di Italia. Mereka memiliki bisnis utama di bidang narkoba. Ndrangheta memiliki hubungan internasional yang baik dengan pedagang kokain di Amerika Selatan.

Gangster ini memiliki pendapatan yang fantastis yaitu sekira Rp64 Triliun. Ndrangheta juga penopang utama Gambino dan Bonnano yang merupakan keluarga mafia terkenal di Amerika.

Wow…(ilj/bbs)