1

Fortuner Tabrak Motor di Jembatan Bogeg Serang, Satu Orang Tewas

Kabar6-Kecelakaan maut terjadi di Jembatan Bogeg, Kota Serang, yang belum lama diresmikan oleh Wahidin Halim, saat dia menjabat sebagai Gubernur Banten. Satu nyawa meregang pada Rabu dini hari, 31 Agustus 2022, sekitar pukul 01.00 WIB.

Di Kampung Bogeg, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten itu, LM (18) mengendarai mobil mewah jenis Fortuner. Kemudian melintasi Jembatan Bogeg yang jalannya menurun, selanjutnya menabrak sepeda motor yang ditumpangi tiga orang, yakni OS (57), FA(13) dan ST (48).

“Telah terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas antara mobil Fortuner menabrak motor Vega ZR dari belakang yang mengakibatkan satu korban ST (48) meninggal dunia karena mengalami luka kaki sebelah kanan lecet dan kepala belakang memar,” kata Kasatlantas Polresta Serang Kota, Kompol Try Wilarno, Rabu (31/08/2022).

**Baca Juga: Belasan Siswa SMP di Lebak Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Uduk

Sebelum kejadian, mobil yang dikendarai wanita berusia 18 tahun itu melaju dari ayah Parung, dekat Terminal Pakupatan, menuju Bogeg. Saat menuruni Jembatan Bogeg, dia menabrak bagian belakang sepeda motor hingga tiga penumpangnya terpental. Para korban selanjutnya dibawa ke RSUD Serang.

“Akibat dari kecelakaan tersebut dua korban mengalami luka ringan dan dan satu meninggal dunia,” terangnya.

Satlantas Polresta Serkot mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah berada di Mapolres Serkot untuk dilakukan penindakan hukum.

“Kami himbau masyarakat berkendara dengan tertib dan konsentrasi, karena ada keluarga yang menunggu dirumah,” ucapnya.(Dhi)

 




Kabag Perlengkapan Sebut Randis Sekda Pandeglang Bukan Mobil Mewah

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Daerah (Sekda) Fery Hasanuddin baru saja mendapatkan Kendaraan Dinas (Randis) mewah berupa Toyota Fortuner seharga Rp 550 juta. Padahal sebelumnya Sekda telah menggunakan Randis berupa Honda CRV yang dibeli pada tahun 2015 senilai Rp 400 juta.

Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga pada Sekretariat Daerah (Setda) Mustandri mengatakan, alasan pembelian mobil karena selama ini Sekda belum pernah dibelikan kendaraan operasional. Ditambah lagi, menurutnya mobil CRV yang telah digunakan Sekda sejak tahun 2016 kerap masuk bengkel.

“Kita tahu selama ini Pak Sekda belum diberikan kendaraan operasional. Kalau yang saya lihat mobil diantaranya sering masuk bengkel juga, karena sering ke daerah,” kata Mustandri, Selasa (19/11/2019).

Mustandri menegaskan, pembelian mobil jenis Toyota Fortuner tersebut tidak menyalahi aturan, karena disebut pejabat eselon II boleh menggunakan kendaraan bertenaga 2000cc untuk bahan bakar bensin dan 2500cc untuk bahan bakar solar.

Lagi pula, mobil sekelas Toyota Fortuner, menurutnya, bukan lah kendaraan mewah. “Itu kan lihat cc-nya. Mobil Fortuner bukan mobil mewah. Yang penting cc-nya sesuai dengan ketentuan,” tegas Mustandri.

Mustandri mengatakan, pembelian Randis tersebut telah dianggarkan di APBD 2019 dan harusnya dibelanjakan diawal tahun, namun akan pembelian agak molor karena Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) belum menerbitkan Government Sales Operation (GSO).

“Sampai bulan November baru muncul penetapan GSO penetapan mobil. Sedangkan pembelanjaan dilakukan bulan Oktober,” ujarnya.

Mobil tersebut kini telah diserahkan ke Sekda. Menurutnya, pembelian Randis itu untuk menunjang mobilitas kerja Sekda yang begitu tinggi apalagi kerap melakukan kunjungan ke daerah di Pandeglang. Kendati telah dibeli kendaraan baru, namun mobil CRV sebelumnya baru akan ditarik.

“Insyaallah nanti saya akan tarik juga (mobil CRV) setelah ada persetujuan dari penggunaan anggaran juga,” ujarnya.

**Baca juga: Kerap Keluhkan Anggaran Minim, Sekda Pandeglang Malah Beli Randis Seharga Rp550 Juta.

Selain Sekda, Organisasi Kewanitaan seperti PKK dan Darma Wanita juga mendapat kendaraan operasional jenis Toyota Inova seharga Rp 453 juta yang bakal digunakan kepentingan organisasi.

“Kalau umpamanya ke daerah-daerah juga sama. Anggota PKK dan Darma Wanita itu kan banyak sekali, kalau menggunakan mobil satu kadang tak cukup kadang rusak juga,” tandasnya.

Saat berita ini diturunkan, Sekda Pandeglang Fery Hasanuddin belum dimintai keterangan. Saat wartawan mendatangi di ruangannya, Sekda tak ada ditempat.(Aep)