1

Sikap KPU Cilegon Soal Tes kesehatan Calon Petahana Ratu Ati Dipertanyakan

Kabar6.com

Kabar6- Dua calon kepala daerah (Cakada) Kota Cilegon menggeruduk KPU Kota Baja untuk mempertanyakan hasil test kesehatan calon petahana Ratu Ati Marliati, yang pernah dinyatakan positif corona, namun hasilnya dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan tidak melakukan karantina ataupun pengobatan sesuai protokol Covid-19.

Calon petahana itu juga tetap mengikuti test kesehatan sebagai calon kepala daerah usai dinyatakan positif corona oleh KPU.

“KPU sudah mengumumkan secara resmi dan belum mencabut hasilnya negatif. Penyelenggara yang netral akan mencerminkan demokrasi yang sehat, kalau tidak netral ya ini berbahaya. KPU harus berlaku sesuai aturan,” kata Cakada jalur independen, Ali Mujahidin, dikantor KPU Cilegon, Senin (21/09/2020).

Dia juga mempertanyakan ketegasan KPU, dan sebelum melakukan test kesehatan seluruh calon menandatangani kesepakatan bahwa tidak akan membawa data kesehatan pembanding. Nyatanya, Ratu Ati membawa data pembanding dengan menyertakan test negatif corona dari RSKM dan RS Siloam.

“Kan ada dua hasil, KPU ngambil yang mana. Jika positif maka harus di karantina dulu, baru test Swab lagi sampai negatif. Sudah dilaporkan ke DKPP tadi malam melalui email,” terangnya.

Para calon mempertanyakan netralitas dan ketegasan KPU dalam menerapkan aturan dan penyelenggaraan pilkada. Jika tidak tegas dan berjalan sesuai tauran, maka hasil kontestasi pilkada akan dipertanyakan.

**Baca juga: Wali Kota Cilegon Ancam Segel Tempat Hiburan Malam yang Beroperasi Saat PSBB.

“Kami sampai saat ini masih mengambang, menganalisa KPU terhadap salah satu calon yang terindikasi positif Corona. Karena KPU tidak punya ketegasan. Harusnya kan salah satu calon yang positif harus mengkarantina,” kata Cakada jalur parpol, Iye Iman Rohiman, dilokasi yang sama, Senin (21/09/2020).(Dhi)




Dua Cakada Partai Demokrat di Pilkada Banten

Kabar6.com

Kabar6-Selain ada Siti Nur Azizah di Pilkada Tangsel yang di usung Demokrat, kemudian ada nama Eki Baihaki, balon Bupati Serang. Putra dari mantan Bupati Serang dua periode sekaligus purnawirawan TNI, Ahmad Taufik Nuriman. Eki sudah mengantongi sembilan kursi, yakni dari Demokrat dan PAN. Dia merupakan kader internal partai berlambang mercy.

Eki mengatakan bahwa banyak berbagai persiapan di Kabuoayen Serang yang belum terselesaikan, seperti modol di kebon (dolbon), kemiskinan hingga pengangguran. Ketua Perbakin ini berjanji akan menyelesaikan problematika yang ada di Kabupaten Serang.

“Di Kabupaten Serang memiliki peringkat paling tinggi untuk pengangguran di Banten. Orang buang airnya masih di sembarang tempat, masih di kebon. Untuk masyarakat yang sejahtera masih jauh dibawah harapan. Padahal di Kabupaten Serang ada daerah industri di Serang Timur dan Serang Barat. Akses infrastruktur masih belum sampai ke desa-desa, ke kampung-kampung,” kata Eki Baihaki, balon Bupati Serang, dikantor DPD Demokrat Banten, Kota Serang, Selasa (02/06/2020).

**Baca juga: Cukup, Hak Interpelasi Bank Banten Siap Diajukan.

Kemudian ada Iye Iman Rohiman, balon Walikota Cilegon dari Demokrat. Dia sudah mendapati delapan kursi dari partai politik PAN, PPP dan Demokrat. Kota Cilegon yang mendapatkan julukan Kota Petro Dolar dan Kota Baja itu mengaku bahwa putra daerah masih menjadi tamu di daerahnya sendiri. Janji politiknya pun meluncur, dia akan memperjuangkan warga lokal agar bisa bersaing dan bekerja di perusahaan yang ada di Cilegon.

“Industrinya adalah padat modal, ini yang harus kita bedah, agar tuan rumah tidak menjadi tamu. Sekarang saya mengusung lupakan masa lalu demi Cilegon lebih baik,” ujar Iye Iman Rohiman, balon Walikota Cilegon, ditempat yang sama, Selasa (02/06/2020).(Dhi)