1

Ibu Remaja di Tangsel Minta Anak Dinikahi, Terlapor Tantang Tes DNA

Kabar6-LD, seorang ibu kandung mengungkapkan awal perkenalan anaknya dengan pria yang disangkakan telah menghamili anak kandungnya DPP, 16 tahun. Terlapor berinisial BL yang berprofesi pemilik tempat hiburan akhirnya dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

DPP dan BL bertemu saat dugem di pesta Selatan, tempat hiburan kawasan Blok M. Keduanya langsung kenalan dan saling bertukar akun media sosial Instagram.

“Terus dia bilang dia punya bar di BSD,” kata LD kepada wartawan, Rabu (24/4/2024).

Singkat cerita hubungan DPP dan BL semakin intim. LD bilang anaknya kemudian pilih ngekost.

Pada September 2023 lalu remaja itu pulang ke rumah dan cerita bahwa dirinya sedang hamil. Ibu korban pun menemui BL mengajak mempertanggungjawabkan perbuatannya.

**Baca Juga: Bocah Tewas Usai Tercebur ke Kolam Ikan di Peternakan Ayam Leuwidamar

“Pertemuan tidak membuahkan hasil,” jelas LD. Ia akhirnya membuat Laporan Polisi Nomor: TBL/B/2497/XI/2023/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN. Sangkaan atas persetubuhan anak di bawah umur.

Terpisah, BL selaku terlapor membantah bahwa dirinya meminta untuk DPP menggugurkan kandungannya. Remaja itu justru sempat ancam ingin bunuh diri.

“Saya sempet tantang untuk tes DNA. Tapi malahan Ibu Lia yang bilang takut anaknya bunuh diri,” terangnya.

BL mengaku kantongi banyak alat bukti. Di antaranya permintaan uang sebesar Rp 80 juta yang diajukan LD dan tak diakomodir lantaran merasa tidak yakin janin yang dikandung DPP akibatnya perbuatannya sendiri.

DPP, cerita lanjut BL, terus melawan serta menghina dirinya. Terlapor akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan wanita itu karena perangainya.

BL juga klaim punya bukti ketika merayakan ulang tahun DPP mengaku berusia 22 tahun. “Kalo soal umur dia, jujur saya gak tau apa-apa sampai Ibu Lia meminta saya menikahi dia,” tambahnya.(yud)




DNA Tersembunyi yang Ditemukan Ungkap Paus Biru Telah Kawin dengan Spesies Lain

Kabar6-Berdasarkan analisis DNA sampel paus biru yang terdampar di pantai Atlantik Utara, tim ilmuwan dari Kanada dan Norwegia menemukan bukti mengejutkan bahwa paus biru telah kawin dengan spesies lain.

Penelitian baru, melansir Livescience, menunjukkan bahwa hubungan antarspesies, paus biru dan paus sirip, lebih umum terjadi daripada yang kita duga, setidaknya di beberapa wilayah di dunia. Urutan genom paus biru Atlantik Utara (Balaenoptera musculus musculus) mengungkapkan sekira 3,5 persen DNA kelompok tersebut berasal dari spesies tetangganya, paus sirip (Balaenoptera physalus).

Tim ilmuwan tidak menyangka persentase akan setinggi itu, terlebih lagi semua sampel paus biru yang diteliti saat ini memiliki setidaknya beberapa DNA paus sirip dalam genomnya, sebuah fenomena yang disebut introgresi. melansir Livescience

“Hasil kami memberikan wawasan pertama mengenai struktur populasi, dan sejarah demografi paus biru dari Atlantik Utara, dan mendokumentasikan tingkat introgresi dengan paus sirip,” tulis ilmuwan data Sushma Jossey dari Royal Ontario Museum dan rekannya dalam makalah yang mereka terbitkan.

Hal yang mengejutkan, sebagian besar hewan hibrida (keturunan dari dua spesies berbeda) cenderung tidak subur. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa paus biru memiliki DNA hibrida, yang berarti mereka memiliki gen dari paus biru dan spesies lain.

Spesies lain yang terlibat dalam hibridisasi ini masih belum diketahui secara pasti. Para ilmuwan menduga bahwa paus biru mungkin kawin dengan paus sirip, paus bungkuk, atau paus sei.

Kemungkinan lain adalah paus biru kawin dengan spesies paus yang sudah punah. Penemuan ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, ini menunjukkan bahwa paus biru tidak selalu kawin dengan spesiesnya sendiri. Kedua, ini menunjukkan bahwa paus biru mungkin lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Analisis DNA sampel paus biru terdampar menunjukkan adanya DNA hibrida. Spesies yang terlibat dalam hibridisasi belum diketahui pasti. Penemuan ini menunjukkan bahwa paus biru mungkin lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Namun penemuan tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya implikasinya. Para ilmuwan ingin mengetahui lebih banyak tentang spesies lain yang terlibat dalam hibridisasi ini, bagaimana hibridisasi ini terjadi, dan apa dampaknya terhadap populasi paus biru.(ilj/bbs)




Ciptakan Antibiotik Baru, Peneliti AS Gunakan DNA Manusia Purba

Kabar6-Untuk menemukan antibiotik baru, tim peneliti di Amerika Serikat (AS) tengah mencoba mendapatkan molekul dari manusia purba. Hal ini dilakukan karena antibiotik yang ada saat ini mulai kehilangan efektivitasnya terhadap bakteri yang semakin resisten.

Salah satu metode yang digunakan, melansir Smithsonianmag, adalah dengan menganalisis DNA dari fosil manusia, karena DNA ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi gen yang mengode (kode) protein antibakteri. Protein-protein ini kemudian dapat dipelajari untuk mengetahui potensinya sebagai antibiotik baru.

Metode lain yang digunakan adalah dengan menganalisis mikroorganisme yang hidup di dalam gua-gua yang dihuni oleh manusia purba. Mikroorganisme ini dapat telah terpapar antibiotik yang dihasilkan oleh manusia purba. Mikroorganisme ini kemudian dapat diisolasi dan dipelajari untuk mengetahui potensinya sebagai antibiotik baru.

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan antibiotik baru yang efektif melawan bakteri resisten, sehingga dapat membantu menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Arizona menemukan bahwa DNA dari fosil manusia Neanderthal mengandung gen yang mengode protein antibakteri.

Protein ini menunjukkan potensi sebagai antibiotik baru yang efektif melawan bakteri resisten.(ilj/bbs)




Belajar dari 3 Hewan, Peneliti Inggris Sebut Penemuan Obat Panjang Umur Bakal Tersedia dalam Waktu Dekat

Kabar6-Tim peneliti Inggris menemukan obat panjang umur yang kemungkinan besar akan tersedia dalam waktu dekat, setelah mereka berhasil mengungkap rahasia usia gajah, paus dan ubur-ubur.

Diketahui, hewan-hewan tersebut terbukti memiliki umur panjang dan tahan terhadap kanker. Melansir Dailymail, para peneliti di University of Cambridge meyakini bahwa kunci umur panjang gajah, paus dan ubur-ubur adalah kemampuan memperbaiki kerusakan pada DNA. Tubuh menusia mengalami kerusakan DNA karena terpapar sinar UV matahari, polutan dari kendaraan bermotor dan industri, serta makanan.

Tim peneliti di University of Cambridge kini sedang bekerja keras menciptakan kemampuan hewan memperbaiki kerusakan pada DNA agar dapat ditransfer ke manusia. Langkah ini akan meremajakan sel-sel kembali ke keadaan fungsional yang lebih muda untuk menunda penuaan.

“Saya pikir kita akan mulai melihat intervensi anti-penuaan manusia dalam dekade berikutnya,” ujar Delphine Larrieu kepada Cambridge Independent. Melansir Dailymail

Gajah dan paus memiliki gen unik yang terkait dengan resistensi terhadap kanker dan perbaikan kerusakan DNA. Manusia juga memiliki gen yang disebut p53 tetapi memiliki salinan yang lebih sedikit, hanya dua dibandingkan dengan 20 milik gajah.

Ilmuwan percaya inilah sebabnya mengapa gajah dan paus memiliki tingkat kematian kanker yang diperkirakan sekira 4,8 persen meskipun ukuran tubuhnya besar. Pada manusia, angka itu adalah 11-25 persen. Dan paus memiliki 2,4 kali lipat jumlah gen penghambat tumor.

Jika paus memiliki risiko kanker per sel yang sama seperti manusia, dikalikan dengan kuadriliun sel, maka mereka tidak akan pernah mencapai ulang tahun pertamanya. Hal ini menunjukkan paus harus memiliki mekanisme resistensi kanker yang lebih baik daripada manusia.(ilj/bbs)




Gabungkan Lele dengan DNA Aligator, Ilmuwan AS Ciptakan Makanan Masa Depan Manusia

Kabar6-Ilmuwan dari Auburn University, Alabama, Amerika Serikat (AS), menggabungkan ikan lele dengan DNA aligator untuk menciptakan makanan masa depan manusia. Hal ini dilakukan untuk membuat lele yang tidak membawa penyakit.

Dalam penelitian yang dipublikasikan beberapa waktu lalu, melansir Businessinsider, mereka berusaha memodifikasi lele dengan gen cathelicidin dari aligator. Cathelicidin ditemukan di usus dan berfungsi sebagai peptida antimikroba yang membantu makhluk hidup melawan penyakit.

Ada perbandingan yang cukup signifikan antara lele yang sudah dimodifikasi dengan yang hidup di alam liar. Lele yang dimodifikasi ternyata 2-5 kali lipat lebih tinggi tingkat kelangsungan hidupnya.

Tim peneliti menambahkan cathelicidin ke gen untuk hormon reproduksi, yang akan mengurangi kemampuan ikan lele untuk bereproduksi. Namun menurut tim peneliti, hal itu justru baik guna mencegah kontaminasi genetik ikan hibrida dengan ikan lele liar.(ilj/bbs)




Studi Terbaru di Inggris, Bulu Kucing Bisa Jadi Bukti Forensik yang Bantu Ungkap Pelaku Kejahatan

Kabar6-Dalam jurnal ‘Forensic Science International: Genetics’, peneliti Emily C Patterson dan rekan-rekan melaporkan temuan bahwa sehelai bulu kucing mengandung DNA yang ternyata bisa menghubungkan tersangka dengan tempat kejadian perkara (TKP) dan korban.

Patterson dan rekan-rekan, melansir Telegraph, menemukan metode baru untuk mengekstraksi informasi DNA baru dari sehelai bulu kucing. Jika DNA tersebut cocok dengan DNA kucing korban, pelaku, atau kucing di TKP, maka petugas berwenang bisa mengerucutkan siapa pelaku, di mana pelaku atau korban sempat berada, maupun di mana lokasi kejahatan terjadi.

“Dalam kasus kriminal di mana tidak ada DNA manusia yang tersedia untuk diuji, bulu hewan peliharaan adalah sumber berharga untuk menghubungkan bukti, dan metode kami membuatnya jauh lebih kuat,” terang Mark Jobling, salah satu peneliti dan dosen dari Universitas Leicester, Inggris.

Menurut Jobling, metode uji DNA hewan lewat bulu rontok di TKP ini juga bisa diterapkan ke spesies lain, khususnya anjing. Patterson menjelaskan, untuk mendeteksi kesamaan bulu kucing di TKP dengan bulu kucing tersangka atau korban, peneliti hanya dapat menganalisis DNA mitokondria dari bulu rontok. DNA ini diturunkan dari ibu kucing ke keturunannya.

Namun, DNA mitokondria ini juga muncul pada kucing yang berkerabat dengan si ibu kucing. Akibatnya, kucing-kucing dari garis keturunan yang sama tidak bisa dibedakan satu sama lain.

“Ini berarti bahwa DNA bulu tidak dapat mengidentifikasi kucing secara spesifik satu ekor yang itu saja. Padahal, penting untuk memaksimalkan informasi dalam tes forensik,” ungkap Patterson.

Teknik analisis DNA tersebut sebelumnya fragmen pendek. Namun, metode baru Patterson dan rekan-rekan menurutnya memungkinkan mereka menentukan urutan seluruh DNA mitokondria. Dengan urutan 10 kali lebih diskriminatif, hasilnya lebih akurat untuk dijadikan bukti forensik.

Dr Jon Wetton dari Universitas Leicester menjelaskan, para peneliti sebelumnya terbantu di kasus pembunuhan karena DNA mitokondria sang kucing tidak biasa. Namun, metode baru memungkinkan mereka dapat bekerja di tengah kasus dan DNA mitokondria kucing yang lebih umum.

“Dalam kasus pembunuhan sebelumnya, kami menerapkan teknik sebelumnya. Namun, kami beruntung karena kucing tersangka memiliki varian mitokondria yang tidak biasa. Sebab, sebagian besar garis keturunan kucing tidak dapat dibedakan satu sama lain,” kata Wetton. “Tetapi dengan pendekatan baru kami, hampir setiap kucing memiliki tipe DNA yang langka sehingga tes ini hampir pasti akan memberikan informasi jika ditemukan bulu rontok.”

Peneliti sendiri menguji penelitian terbaru mereka lewat kasus kucing hilang. Dalam kasus tersebut, DNA dari sisa kerangka kucing betina yang hilang bisa dicocokkan dari DNA bulu anak jantannya yang masih hidup.(ilj/bbs)




Diperkosa, Wanita Prancis Ini Serahkan Lidah Pelaku yang Digigit ke Polisi Sebagai Barang Bukti

Kabar6-Seorang wanita berusia 57 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual, menggigit lidah pemerkosanya. Wanita yang tak disebutkan namanya itu lantas menyerahkan lidah pelaku ke pihak berwajib sebagai bukti DNA.

Insiden berawal saat wanita itu, melansir metro.uk, sedang berjalan-jalan dengan anjingnya sekira pukul 04.00 waktu setempat di Avignon, sebuah kota di wilayah Provence Prancis tenggara, ketika seorang pria membuntutinya. Pria berusia 30-an tadi mendekati korban sebelum mencoba memeluk dan menciumnya di sepanjang Rue Diourbel, Distrik Saint-Jean.

Setelah mencoba menyelipkan tangannya ke bawah celana, wanita itu melawan pelaku dan menggigit ujung lidahnya.

Korban lantas membawa pulang ‘daging’ lidah pelau, dan kembali bersama putranya ke kantor polisi setempat. Polisi menangkap pelaku yaitu pria asal Tunisia dan kini tinggal di Prancis secara ilegal. Dia dilaporkan memberi tahu penyelidik wanita itu adalah orang yang melompatinya.

Pria itu akan muncul di pengadilan dan akan dipaksa meninggalkan Prancis.(ilj/bbs)




Sampel DNA Jadi Alat Bukti Pria Inggris yang Diadili Karena Berhubungan Seks dengan Sapi

Kabar6-Poole Magistrates’ Court di Inggris mengadili seorang pria bernama Liam Brown (25) setelah kepergok berhubungan seks dengan seekor sapi.

Brown, melansir Ledburyreporter, dinyatakan bersalah dengan bukti sampel DNA yang diambil dari hewan ternak tersebut. Disebutkan, Brown menyelinap ke sebuah peternakan di Burton, Dorset, di barat daya Inggris pada malam hari. Hal yang tidak disadari, para peternak ternyata telah memasang sistem pengawasan baru, hingga dapat dan menangkap Brown. Para peternak sengaja memasang sistem tersebut karena semakin khawatir terhadap kesejahteraan hewan ternak mereka.

Saat menangani kasus ini, seorang pengacara ternama, Charles Nightingale, mengatakan bahwa Brown sudah dikenal para peternak sejak kanak-kanak karena anggota keluarganya adalah mantan pegawai peternakan.

“Terdakwa sudah dikenal keluarga (para peternak) selama beberapa tahun sejak dia masih kecil,” kata Nightingale. “Terdakwa ditemukan oleh anggota keluarga peternak yang mempunyai kepedulian terhadap kesejahteraan anakan ternak tersebut dan memasang alarm di area tersebut. Pada malam tersebut mereka disiagakan oleh alarm dan peralatan yang telah mereka siapkan sehingga terdakwa ditemukan. Selanjutnya, sampel diambil dari hewan yang mengonfirmasi hubungan seksual tersebut.”

Sejak kejadian itu, Brown belum kembali ke peternakan. Menurut laporan, keluarga yang menjalankan peternakan tersebut tidak menginginkan dia berada di dekat peternakan.

Di pengadilan, Brown menangis saat mengaku bersalah melakukan penetrasi seksual dengan hewan hidup dan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu pada hewan yang dilindungi.

Pria itu menghadapi kemungkinan hukuman penjara setelah kasusnya dilimpahkan ke Pengadilan Bournemouth Crown. Brown diberi jaminan tanpa syarat dan hukumannya akan dijatuhkan pada 22 September mendatang.(ilj/bbs)




Lewat DNA Buatan, Ilmuwan Jepang Kembangkan Terobosan Baru untuk Bunuh Sel Kanker

Kabar6-Melalui penggunaan DNA buatan, tim ilmuwan Jepang yang dDipimpin Profesor Kunihiko Morihiro dan Akimitsu Okamoto dari Sekolah Pascasarjana Teknik di Universitas Tokyo, Jepang, telah mengembangkan pendekatan terobosan untuk memerangi kanker.

Tim peneliti menggunakan DNA berbentuk jepit rambut yang mereka sintesis. Melansir Wionews, penelitian yang dipublikasikan dalam ‘Journal of the American Chemical Society’ pada Desember 2022 ini melibatkan uji laboratorium lengkap, yang berhasil menargetkan dan menghancurkan sel kanker serviks dan payudara manusia, serta sel melanoma ganas pada tikus.

Karena metode pengobatan yang ada saat ini terbatas, para peneliti terinspirasi untuk berimprovisasi dengan menggunakan DNA buatan. “Kami berpikir bahwa jika kami dapat menciptakan obat baru yang bekerja dengan mekanisme kerja yang berbeda dari obat konvensional, obat ini mungkin efektif melawan kanker yang tidak dapat diobati hingga saat ini,” kata Okamoto.

Bagaimana cara kerjanya? Obat asam nukleat, yaitu DNA dan RNA, tidak umum digunakan untuk pengobatan kanker karena sulitnya membedakan antara sel kanker dan sel sehat. Risiko secara tidak sengaja memengaruhi sistem kekebalan tubuh pasien telah menjadi perhatian dalam upaya-upaya sebelumnya. Sel-sel kanker sering kali mengekspresikan zat-zat tertentu secara berlebihan, mengganggu fungsi normalnya dan berkontribusi pada perkembangan kanker.

Sebagai tanggapan, para peneliti menciptakan pasangan DNA onkolitik buatan, yang dikenal sebagai oHP, yang merespons mikroRNA yang diproduksi secara berlebihan yang disebut miR-21 yang ditemukan pada kanker tertentu.

Setelah dimasukkan ke dalam sel kanker, untaian DNA yang disintesis secara kimiawi akan menempel pada molekul microRNA. Rantai DNA yang lebih panjang kemudian terbentuk, mengaktifkan respons kekebalan yang kuat.

Respons imun ini tidak hanya menghilangkan sel kanker tetapi juga menghambat pertumbuhan kanker lebih lanjut. Namun, tim peneliti memperingatkan bahwa meskipun penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, penelitian ini masih dalam tahap awal dan akan membutuhkan waktu sebelum pengobatan dapat tersedia untuk pasien.

“Hasil penelitian ini merupakan kabar baik bagi para dokter, peneliti penemuan obat, dan pasien kanker, karena kami yakin ini akan memberi mereka pilihan baru untuk pengembangan obat dan kebijakan pengobatan,” kata Okamoto. Selanjutnya, kami akan mengupayakan penemuan obat berdasarkan hasil penelitian ini, dan memeriksa secara rinci kemanjuran, toksisitas, dan metode pemberian obat yang potensial.” (ilj/bbs)




Shock! Setelah Punya 2 Anak, Pria Inggris Ini Baru Tahu Sang Istri Ternyata Saudara Kandungnya

Kabar6-Seorang pria di Inggris mengalami shock berat setelah mengetahui bahwa dia secara genetik terkait dengan sang istri yang telah memberinya dua orang anak.

Pria yang tak diungkap identitasnya ini, melansir Mirror, menjelaskan bagaimana dia diadopsi dua menit setelah lahir, dan tidak tahu apa-apa tentang orangtua kandungnya, karena jadi bagian dari adopsi tertutup. Namun, sebagian dari sejarah keluarganya terungkap setelah menjalani tes untuk melihat apakah dia bisa menyumbangkan ginjal kepada sang istri setelah enam tahun menikah.

“Istri saya sakit tepat setelah putra kami lahir dan sekarang membutuhkan transplantasi ginjal. Kami memeriksa dengan kerabatnya dan tidak ada yang cocok atau donor yang layak,” ungkap pria itu. “Saya tahu itu akan menjadi kesempatan yang panjang, jadi saya memutuskan untuk diuji untuk melihat apakah saya bisa menyumbang. Saya mendapat telepon tempo hari yang mengatakan bahwa ginjal saya cocok.”

Ditambahkan, “Dokter kemudian mengatakan sesuatu tentang tes tambahan karena beberapa informasi dari hasil tes jaringan HLA (antigen leukosit manusia). Saya tidak terlalu memikirkannya dan setuju.”

Tetapi ketika hasilnya keluar, pria itu mengetahui bahwa dia dan sang istri memiliki persentase kecocokan yang sangat tinggi. “Saya terkejut dan bingung,” ujarnya. “Dokter menjelaskan bagaimana informasi DNA diturunkan dari generasi ke generasi, orangtua kepada seorang anak dapat memiliki setidaknya 50 persen kecocokan dan saudara kandung dapat memiliki kecocokan 0-100 persen. Sangat jarang memiliki pasangan yang tinggi sebagai suami istri. Saya bertanya apa artinya itu.”

Pria itu melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana dia bertemu sang istri delapan tahun lalu ketika bekerja jauh dari kantor kampung halamannya. Pasangan itu bertukar nomor dan mengatur pertemuan setiap kali dia melakukan perjalanan ke negara bagiannya dengan pekerjaan sampai dia diberi kesempatan untuk pindah kerja permanen.

“Dokter berkata kami bersaudara. Saya lantas tidak tahu harus berbuat apa. Dia adalah istri saya dan ibu dari anak-anak kami,” terangnya.

Setelah membagikan penemuannya di Reddit, pengguna membagikan rasa hormat mereka tentang bagaimana dia bisa menangani situasi yang sangat disayangkan ini. Banyak netizen dalam forum itu mengaku berempati.(ilj/bbs)