1

Pengembang Darusalam II Akui Surat Rumah Yang Hilang Dalam Pengurusan

Kabar6.com

Kabar6-Keluhan warga Perumahan Darusalam II, di Jalan Arjuna, Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan yang diminta uang belasan juta rupiah untuk pengurusan surat-surat yang hilang mendapat tanggapan dari SF, yang disinyalir menjadi pemilik perumahan tersebut.

Menurut SF, mantan pejabat di Tangsel dan saat ini tengah bertarung di kancah pemilihan calon legislatif DPRD kota Tangsel dari dapil Pamulang ini, rumah-rumah tersebut dibeli dari dirinya. Dan untuk segala pengurusan perumahan itu ia memberikan mandat ke Ustadz Anda.

“Sebenarnya saya sudah memberi mandat kepada Ustad Anda untuk mengurus surat-suratnya, namun saya tidak perbolehkan untuk memungut biaya apapun,” katanya saat dikonfirmasi Kabar6.com beberapa waktu lalu.

SF menambahkan, untuk pajak tahunan perumahan itu saja dirinya yang membayar. “Dan kalau warga dimintai uang, saya marah besar. Uang akan saya kembalikan jika terbukti dipungut,” tegasnya.

Sementara, Ustadz Anda selaku staf Pengembang perumahan Darusalam II mengaku bahwa hilangnya surat rumah tersebut sedang diproses di Kelurahan Pondok Benda.

“Surat tersebut masih dalam pengurusan kehilangan. Sudah saya urus dengan pihak kelurahan setempat. Tugas saya hanya mengakomodir 5 berkas konsumen yang hilang, katanya sudah sampai BPN, besaran urus berkasnya bervariasi tergantung luas tanahnya,” ucapnya. (Tim K6)




Warga Perumahan Darusalam II Keluhkan Arogansi Pengembang

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumahan Darusalam II, Jalan Arjuna, Parakan, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, keluhkan sikap pengembang yang dinilai arogan karena tak menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan surat kepemilikan setelah penyelesaian cicilan.

Masril (50), salah satu warga di Perumahan Darusalam II mengeluhkan sikap arogan pihak pengembang. Kata Masril, setelah dirinya melakukan pelunasan cicilan pertengahan Juni 2017 lalu, namun hingga saat ini surat kepemilikan yang diharapkan tak kunjung dikeluarkan pihak pengembang.

Anehnya lagi, staf dari pengembang perumahan yang diduga milik SF, caleg DPRD Tangsel dari Partai Golkar dapil Pamulang ini meminta sejumlah uang untuk biaya pajak.

“Logikanya dimana bang? Surat saja saya belum pegang, kok dia (staf pengembang, red) minta uang pajak,” beber Masril kepada Kabar6.com, Senin (1/4/2019).

Disamping itu, dirinya juga diminta uang sejumlah Rp12 juta untuk biaya penyelesaian rumah oleh Ustadz Anda selaku kepercayaan SF.

“Saya di mintai uang 12 juta oleh Pak Parno (Salah satu konsumen lainya-red) yang selanjutnya diserahkan ke Ustadz Anda, tapi kondisi ekonomi saya lagi kurang baik. akhirnya saya menyerahkan uang senilai Rp2.1 juta,” tuturnya.

**Baca juga: ASN di Kabupaten Tangerang Deklarasi Netralitas Pemilu 2019.

Masril mengaku sangat khawatir dengan arogannya sikap pengembang dan carut marut proses penyelesaian surat kepemilikan rumah yang diinginkan.

“Saya khawatir sekali dengan kondisi seperti ini. Tapi saya tetap memperjuangkan yang sudah menjadi hak saya,” pungkasnya. (Tim K6)