1

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan di Banten

Kabar6-Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II memonitor perkembangan kondisi cuaca dan iklim di wilayah Provinsi Banten. Saat ini menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah.

“Dalam 24 jam terakhir hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terukur,” ungkap Kepala BMKG Wilayah II Ciputat, Hartanto lewat siaran pers kepada kabar6.com dikutip Sabtu (20/1/2024)

Ia mengatakan, di Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang 83.3 milimeter per hari; Malingping Kabupaten Lebak 102.5 milimeter per hari; Kramatwatu, Kabupaten Serang 62.4 milimeter per hari.

“Beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Provinsi Banten,” kata Hartanto

Ia menyatakan antara lain menguatnya aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin. Sehingga dapat menyebabkan adanya peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

Aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan.

Kemudian juga terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah yang disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua.

**Baca Juga: Pameran Seni Rupa dan Pentas Musik di Yogyakarta Dihadiri Kapolri

“Berdasarkan analisis potensi dinamika atmosfer di atas, sebagian wilayah yang perlu diwaspadai untuk potensi hujan sedang-lebat di wilayah Provinsi Banten,” terang Hartanto.

Periode 20-22 Januari 2024:
– Kabupaten Pandeglang.
– Kabupaten Serang bagian Barat dan Selatan.
– Kabupaten Tangerang bagian Tengah.
– Kota Tangerang.
– Kota Tangerang Selatan.

Periode 23-26 Januari 2024:
– Kabupaten Pandeglang bagian Barat.
– Kabupaten Tangerang bagian Tengah.

BMKG menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan.

“Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang,” tulis Hartanto.(yud)




Tiga Kecamatan di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Rumah ratusan kepala keluarga di Kabupaten Tangerang terendam genangan hingga banjir. Kondisi itu diakibatkan oleh intensitas curah hujan sedang hingga luapan kali merendam lingkungan sekitarnya.

“Terdata ada tiga wilayah kecamatan yang masih terendam. Di Kecamatan Jayanti, Kresek dan Gunung Kaler dengan jumlah total warga terdampak sebanyak 367 KK,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tangerang, Ujar Sudrajat, Kamis (5/1/2023).

Dijelaskan, untuk banjir di Kecamatan Gunung Kaler, merendam dua wilayah yaitu Kampung Carenang dan Kampung Kedung Sebrang yang disebabkan luapan Kali Cidurian dan luapan Kali Cigarukgak.

“Untuk banjir di kampung Carenang, ketinggian air mencapai 30-50 sentimeter yang menggenangi dua wilayah RT 10 dan 11 di RW 03. Untuk KK terdampak di kampung itu sebanyak 120 KK,” jelas Ujar.

Sementara banjir di kampung Kedung Sebrang, ketinggian air antara 30-50 sentimeter yang merendam RT 07,15 dan 16 di RW 03 dengan jumlah KK terdampak sebanyak 55 KK.

**Baca juga:http://kabar6.com/wanita-tergilas-kereta-di-ciputat-diduga-bunuh-diri/

“Untuk banjir di wilayah Kecamatan Jayanti, tepatnya yang merendam perumahan Taman Cikande, ada 48 KK terdampak di RT 04 dan 05 RW 03 dengan ketinggian air antara 10-150 sentimeter. Banjir di wilayah ini disebabkan intensitas hujan yang membuat kali Cidurian meluap,” jelasnya.

Kemudian banjir di wilayah Kresek, merendam 144 KK di kampung Bojong, Desa Pasir Ampo pada RT 01 dan 02 di RW 01

“Banjir di Pasir Ampo juga disebabkan intensitas hujan yang membua air kali Cidurian meluap dan tanggul jebol,” ujarnya.(yud)




BMKG Keluarkan Status Awas Curah Hujan Sangat Tinggi di 3 Wilayah Pesisir Banten

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Banten mengeluarkan status awas curah hujan tinggi kepada 3 wilayah pesisir di Provinsi Banten.

Hal itu dikeluarkan setelah analisa prakiraan cuaca periode dasarian III yaitu dari 21 Desember 2022 hingga 31 Desember 2022.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Banten, Apolinaris S Geru mengatakan, status awas tersebut dikeluarkan kepada wilayah Lebak, pada Kecamatan Malingping, Banjarsari, Bayah, Cibeber, Cigemblong, Cihara, Cijaku, Panggarangan, Wanasalam.

“Status Awas itu juga berlaku untuk Kabupaten Pandeglang, di Kecamatan Angsana, Bojong, Carita, Cibaliung, Cibitung, Cigeulis, Cikedal, Cikeusik, Cimanggu, Cimanuk, Cipeucang, Cisata, Jiput, Labuhan, Mandalawangi, Menes, Munjul, Panimbang, Patia, Pulosari, Saketi, Sobang, Sukaresmi, dan Sumur,” ujarnya melalui rilis yang diterima Kabar6.com, Rabu (21/12/2022).

Selain Pandeglang dan Lebak, Apolinaris juga memberikan status awas untuk Kecamatan Padarincang di Kabupaten Serang.

“Status awas curah hujan diprakirakan mencapai lebih dari 300 milimeter per dasarian, atau curah hujan sangat tinggi, dengan probabilitas peluang hujan lebih dari 70 persen,” jelasnya.

Selain status awas, Apolinaris juga memberikan status Siaga dan Waspada untuk beberapa Kecamatan lain di Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang.

Untuk status siaga, lanjutnya, Kabupaten Serang berada di Kecamatan Anyer, Cinangka, Ciomas, dan Mancak. Kemudian di Kabupaten Pandeglang berada di Kecamatan Banjar, Cadasari, Kaduhejo, Karang Tanjung, Majasari, Mekar Jaya, Pagelaran, Pandeglang, dan Picung.

“Kabupaten Lebak di Kecamatan Bojong Manik, Cikulur, Cileles, Cilograng, Cimarga, Cirinten, Gunung Kencana, Lebak Gedong, Leuwidamar, Muncang, dan Sobang,” ungkapnya.

“Status siaga curah hujan diprakirakan mencapai lebih dari 200 milimeter per dasarian, dengan probabilitas peluang hujan lebih dari 70 persen,” terangnya.

**Baca juga: Mitigasi Bencana, Wali Kota Tangsel: Terdeteksi Hanya Banjir dan Angin Puting Beliung

Untuk status waspada, dijelaskannya, terdapat di Kabupaten Serang yaitu Kecamatan Baros, Gunungsari, dan Pabuaran, serta Kabupaten Lebak di Kecamatan Cipanas, Sajira, Warung Gunung.

“Status waspada curah hujan diprakirakan mencapai lebih dari 150 milimeter per dasarian, dengan probabilitas peluang hujan lebih dari 70 persen,” tutupnya.(eka)




Menghadapi Puncak Curah Hujan, Kota Tangerang Selatan Lakukan Ini

Kabar6.com

Kabar6-Menghadapi puncak curah hujan yang diprediksi terjadi hingga Maret mendatang, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melakukan perbaikan tanggul saluran air.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, saat ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangsel sedang melakukan perbaikan tanggul-tanggul saluran air yang beberapa waktu lalu jebol.

“Melakukan perbaikan turap dinding penahan air sudah beberapa kali, kemudian sedang dilakukan pengerukan sedimentasi tandon dan beberapa kegiatan lain,” ujarnya kepada Kabar6.com, Minggu (9/2/2020).

Kemudian pria yang akrab disapa Bang Ben ini menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah melakukan pelatihan.

**Baca juga: Jalan Raya Serpong Macet, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas.

“BPBD sudah melakukan pelatihan siaga bencana untuk para pegawai, dan bekerja sama dengan Basarnas dan OPD lain,” jelasnya.

Diketahui, menurut BMKG puncak curah hujan di Kota Tangerang Selatan akan terjadi di bulan Maret 2020 ini.(eka)




Kurun Seabad, Walikota Arief: Curah Hujan Tahun Ini Tertinggi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang mengakui bahwa program penanggulangan banjir yang sudah digarap belum mampu membendung curah hujan yang turun sejak awal tahun ini. Akibatnya banyak wilayah tergenang banjir, bahkan sampai sepekan merendam pemukiman warga.

“Ternyata curah hujannya tertinggi dalam seratus tahun. Nah makanya evaluasi kita yang ada di Periuk juga saya bilang evaluasi kita bisa mengantisipasi banjir 5 tahunan sama 100 tahunan begitu,” kata Walikota Arief R Wismansyah kepada kabar6.com, Sabtu (8/2/2020).

Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi genangan banjir yang mengepung wilayah Kota Tangerang penyebab utamanya akibat curah hujan yang begitu tinggi.

Meski penanganan antisipasi banjir sudah dilakukan dengan metode pemasangan turap yang sudah dihitung seharusnya aman.

“Ya curah hujan 370 tertinggi itu 150 sekarang 370 dua setengah kali lipatnya,” tambahnya.**Baca juga: Polisi Tembak Dua Pencuri Motor di Tangerang.

Arief mengklaim tidak ada tanggul yang jebol selam peristiwa banjir terjadi. Derasnya arus air melebihi kapasitas sehingga melimpas memasuki permukiman warga.

“Sekarang danaunya sudah dipompain, sudah ditanggulin begitu kayak Periuk Damai tanggul jebol nggak ada. Yang airnya masuknya dari depan turun ke bawah sama kayak Ciledug Indah itu kasusnya,” jelas Arief.(Oke)




Waspada, Curah Hujan 2020 Kalahkan Rekor Sebelumnya

Kabar6.com

Kabar6-Stasiun Klimatologi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melansir puncak puncak musim hujan diperkirakan hingga awal Februari mendatang. Intensitas curah hujan lebih dari 50 milimeter per sepuluh harian.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan,” ungkap Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Yanuar Henry Pribadi kepada kabar6.com, (Kamis, 2/1/2020).

Ia memaparkan, dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Rekor curah hujan, lanjut Yanuar, mencapai 377 milimeter per hari. Angka tersebut mengalahkan rekor curah hujan yang pernah tercatat sebelumnya.

**Baca juga: Pabrik Sepatu Nike di Tangsel Terendam Banjir.

Menurutnya, saat banjir besar pada 2007 sebesar 340 milimeter per hari. Sedangkan periode 2015 sebesar 361 milimeter per hari.

“Curah hujan tersebut merupakan rekor tertinggi yang pernah terjadi pada saat kejadian banjir besar baik tahun 2002, 2007, 2013 dan 2015,” paparnya.(yud)