Jones, Pria Asal Inggris Klaim Sebagai Donor Sperma Paling Produktif di Dunia
Kabar6-Pria asal Inggris bernama Clive Jones (66) mengklaim sebagai donor sperma paling produktif di dunia. Menurut pensiunan guru matematika ini, dirinya telah menjadi ayah dari 129 anak.
Jones, melansir Indianexpress, telah menyumbangkan spermanya selama hampir satu dekade, menggunakan laman Facebook untuk menawarkan sperma kepada para wanita yang menginginkan keturunan.
“Saya mungkin donor sperma paling produktif di dunia dengan sekarang berada di 138 bayi, 129 bayi lahir, sembilan kehamilan yang sedang berlangsung. Saya mungkin melanjutkan selama beberapa tahun lagi. Tetap mencapai 150,” kata Jons.
Pria itu mulai menyumbangkan sperma secara gratis melalui laman Facebook karena ingin membawa ‘kebahagiaan’ ke beberapa keluarga. “Saya tahu klinik dan pedagang sperma dengan jumlah yang lebih besar tetapi mereka tidak menyumbang, melainkan menjual air mani,” ujar Jones.
Diterangkan Jones, dia mulai menyumbangkan sperma secara gratis pada usia 58 tahun, dan memilih Facebook untuk terhubung dengan keluarga karena dia tidak bisa menjadi donor resmi. Di Inggris, bank sperma memiliki batas usia maksimal 45 tahun bagi pendonor.
Jones memiliki tiga anak yang dirawat sendiri. “Semuanya dimulai pada Mei, lebih dari sembilan tahun yang lalu. Bagi sebagian orang, memiliki anak sangat penting seperti bagi saya,” terang Jones. “Saya membaca di beberapa surat kabar penderitaan beberapa orang yang tidak dapat memiliki anak. Membaca surat kabar, itu menjelaskan bagaimana orang menggunakan Facebook untuk membuat pengaturan.”
Seemnetara itu, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan terhadap kegiatan Jones. Sesuai aturan dari Human Fertilisation and Embryology Authority Inggris, semua donor dan pasien harus dirawat di klinik berlisensi. ** Baca juga: Tega! Wanita AS Ini Diselingkuhi Setelah Donorkan Ginjal untuk Sang Kekasih
“Sebagai pengatur perawatan dan penelitian kesuburan Inggris, kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan orang membuat pengaturan sendiri untuk donasi sperma, tetapi kami ingin membantu mereka mendapatkan informasi dan saran yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan informasi terbaik, yang itulah sebabnya kami selalu mendorong baik pendonor maupun pasien untuk dirawat di klinik berlisensi di Inggris,” kata seorang juru bicara Otoritas tersebut.
Ditambahkan, “Jika pengaturan dibuat di luar lingkungan klinik, akan ada risiko medis dan hukum, misalnya, tanpa persetujuan yang tepat, pendonor akan terlihat sebagai orang tua yang sah, dengan semua hak dan tanggung jawab yang terkait. Itulah mengapa kami selalu mendorong donor sperma dan pasien untuk pergi ke klinik berlisensi, di mana masalah medis dan hukum ini ditangani untuk mereka, dan di mana kesejahteraan anak selalu menjadi perhatian utama.” (ilj/bbs)