1

Kasihan, Pria di AS Ini Sulit Cari Jodoh Karena Punya Ukuran Payudara Seperti Wanita

Kabar6-Ryan Tubbs (34), asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), mengeluhkan kondisi payudaranya yang berukuran ‘Cup C’ layaknya wanita.

Gara-gara kondisi ini, melansir thesun, Tubbs merasa kesulitan mencari jodoh karena para wanita sering tertawa saat melihatnya. Tubbs mengatakan, payudaranya berkembang sejak usia delapan tahun, ketika pria itu mulai menambah berat badan dengan cepat, yang membuat tahun-tahunnya di sekolah ibarat ‘neraka’.

“Saya telah diintimidasi sepanjang hidup saya. Sekolah benar-benar neraka bagi saya. Saya tidak berpartisipasi di gym, seseorang menaruh bra olahraga di loker saya,” keluh Tubbs. “Setiap hari mereka meneriaki saya untuk memakai bra olahraga. Saya tidak pernah merasa percaya diri dalam hidup saya, tidak pernah ada satu hari pun saya merasa nyaman dengan diri saya sendiri. Saya mencoba untuk tetap positif bahkan di saat-saat terburuk.”

Tubbs menambahkan, dia selalu berada di sisi yang lebih berat di sekolah, meskipun mengonsumsi makanan yang sama dengan anggota keluarga, yang semuanya memiliki berat rata-rata pada umumnya.

Kini, Tubbs merenungkan mengapa dia belum menemukan cinta sejati, dan percaya bahwa payudaranya yang besar sebagai biang keladinya. ** Baca juga: Bukti Keberadaan Roh Hutan, Presiden Meksiko Bagikan Foto Makhluk Mitologi Suku Maya

“Saat ini, saya berusia 34 tahun, belum menikah, tidak punya anak, tidak punya pacar, saya tidak punya apa-apa untuk saya,” kata Tubbs. “Sulit bagi saya untuk tidak berpikir bahwa payudara saya mencegah saya.”

Diungkapkan Tubbs, dia mencoba mengencani banyak wanita, namun selalu ditolak hanya karena struktur tubuhnya. “Berkali-kali dalam hidup saya, para gadis mengatakan mereka tidak bisa berkencan dengan pria dengan payudara lebih besar dari mereka,” ujar Tubbs.

Tubbs yang mulai menurunkan berat badan pada 2017, mengatakan beratnya sekarang sekira 79 kg dan memiliki ‘payudara pria’ yang setara dengan ukuran ‘Cup B’.(ilj/bbs)




Wanita Usia 82 Tahun di New York Cari Jodoh Lewat Tinder

Kabar6-Seperti layaknya anak muda zaman sekarang, seorang nenek asal New York, Amerika Serikat (AS), bernama Hattie Retroage (82) pun masih gigih mencari cinta atau pujaan hatinya.

Untuk mewujudkan keinginannya itu, Retroage mendaftarkan diri ke aplikasi cari jodoh Tinder. Siapa sangka, melansir Dailymail, nenek cantik ini ternyata masih ‘laku’, dan mengaku setiap minggu bisa kencan dengan tiga pria ‘berondong’ yang secara usia jauh di bawahnya.

Retroage yang mengaku sudah menjadi single selama 35 tahun itu mengatakan, biasanya dia berkencan dengan pria berusia 50-an. Namun tak menutup peluang bagi pria-pria berusia 30 tahunan yang ingin berkencan dengannya.

Retroage sendiri memiliki gaya eksentrik, sering tampil dengan baju warna-warni dan menggunakan sneakers, yang menjadi gaya fashion ciri khasnya. Retroage bahkan pernah tampil di majalah Paper. ** Baca juga: Terlihat ‘Jelek’, Remaja Inggris 14 Tahun Disuruh Ibunya Oplas

Ibu dua anak dan tiga cucu ini adalah mantan penari yang kini bekerja sebagai motivator dan penulis. Ia bercerai dari sang suami pada 1984 silam, dan sejak beberapa tahun lalu giat kembali mencari jodoh.

Tak sekadar untuk bermesraan, Retroage mengaku bahwa teman kencannya dijadikan sebagai teman untuk ngobrol atau minum-minum.(ilj/bbs)




Pria Malaysia Pasang Spanduk Cari Istri yang Pintar Masak dan Siap Jadi IRT

Kabar6-Aksi yang dilakukan seorang pria asal Malaysia bernama Ariff Peter (32) menjadi viral di media sosial, TikTok dan Instagram, setelah memasang spanduk mencari jodoh.

Dalam tulisan di spanduknya, melansir Malaymail, Peter mengutarakan keinginannya memiliki istri yang bisa memasak. Uniknya pria itu juga menyiapkan imbalan bagi yang bisa membantunya menemukan jodoh. Peter yang juga dikenal sebagai konten kreator ini memperlihatkan momen saat dia memasang spanduk cari jodoh dalam unggahan di TikTok.

Peter yang memakai kaus hitam dan peci memasang spanduk tersebut dengan mengikatnya ke tiang dan pohon di pinggir jalan. “Saya sedang mencari jodoh,” demikian tulisan pada spanduk disertai foto Peter memakai pakaian adat Malaysia.

Dalam video unggahannya, Peter juga menuliskan alasannya memasang spanduk demi mencari jodoh. Dia mengaku sudah lelah terjebak dalam friendzone, di mana hubungan tersebut biasanya tanpa status sebagai pacar apalagi calon suami.

“Penatlah asyik kena friendzone. Ini lastlah kalau masih tak dapat isteri lagi tak tahu lah,” tulis Peter dalam bahasa Melayu. ** Baca juga: Sealand, Kerajaan Terkecil di Dunia Mirip Kilang Minyak

Pria itu pun membuat unggahan di Instagram soal aksinya mencari jodoh dengan memasang spanduk. Dalam unggahan di Instagram, terlihat selain spanduk, dia juga menyebarkan flyer cari jodoh berisi kriteria wanita yang didambakannya sebagai istri. Peter mencari wanita beragama Islam yang ingin punya anak banyak, bisa memasak, siap menjadi ibu rumah tangga, dengan gaji dan hadiah yang lumayan.

Pada unggahan lainnya Peter menuliskan, dia siap dibantu oleh rakyat Malaysia dalam mencari jodoh. Siapa saja yang bisa membantunya mendapatkan istri akan mendapatkan imbalan sekira Rp34 juta.

Semangat yang bisa menjadi inspirasi bagi kaum jomblo.(ilj/bbs)




Meski Sudah 80 Ribu Kali Ditolak Wanita, Pria Tiongkok Ini Terus Berjuang Cari Calon Istri

Kabar6-Seorang pria asal Tiongkok bernama Niu Xiangfeng (33) mengklaim sudah lebih dari 80 ribu kali ditolak wanita. Meski begitu, Xiangfeng pantang putus asa dan tetap berusaha mencari calon istri.

Xiangfeng sendiri, melansir Odditycentral, digambarkan sebagai ‘orang gila kencan’ karena pendekatan agresifnya untuk menemukan pasangan hidup. Xiangfeng pertama kali menjadi berita pada 2013, ketika foto-foto dirinya melalui jalan-jalan Beijing sambil memegang tanda yang mengiklankan keinginan untuk menemukan seorang istri, bersama dengan tautannya ke profil media sosial, menjadi viral.

Belakangan ini, Xiangfeng tidak lagi berjalan-jalan dengan membawa tanda iklan, tetapi dia berusaha keras untuk menemukan seorang istri. Pria itu berkelana ke situs kencan, berteman dengan wanita di media sosial dan bahkan berjalan ke arah mereka di jalan dan bertanya apakah mereka punya pacar. Tetapi usahanya belum juga membuahkan hasil.

Xiangfeng mengungkapkan, selama bertahun-tahun dia telah mengirim sekira 60 ribu pesan kepada wanita di daring, namun banyak dari mereka menolaknya, sementara sisanya tidak menjawab. Selain itu, dia pasti telah mendekati setidaknya 20 ribu hingga 30 ribu wanita di jalanan. Jadi, angka 80 ribu merupakan perkiraan yang cukup baik.

Sementara itu setelah diliput media, Xiangfeng mengakui bahwa beberapa ribu wanita telah meminta untuk terhubung dengannya di media sosial, tetapi dia tidak terlalu berharap. Hal yang

Perjuangan Xiangfeng sendiri menarik perhatian pengguna media sosial di Tiongkok. Sejumlah warganet mengatakan, selain penampilan Xiangfeng tidak menarik, pria itu tidak mengerti konsep berkencan.

Sedangkan warganet lain berkomentar bahwa ketidakmampuannya untuk menemukan pasangan tidak ada hubungannya dengan penampilannya, melainkan dengan pendekatan agresifnya. “Cinta tidak bisa dipaksakan,” demikian komentar seorang warganet.(ilj/bbs)




Di Jepang, Cari Jodoh Bisa Lewat Vending Machine

Kabar6-Sejumlah vending machine (mesin penjual otomatis) di lingkungan Kamata, Tokyo, Jepang, sukses mencuri perhatian banyak orang. Vending machine tersebut berada di tepi jalan dengan loker yang dioperasikan memakai koin.

Awalnya, deretan vending machine itu terlihat menawarkan minuman kaleng dengan harga sekira Rp6 ribu. Nah, di belakang vending machine ternyata ada mesin lain yang tidak biasa.

Kotak pajangan produk diisi dengan kaleng, tetapi vending machine tersebut tidak berisi minuman. Sebaliknya, melansir Soranews24, Anda dapat membeli produk yang sebagai salah satu cara untuk mencari jodoh. Kaleng merah muda mewakili wanita yang mencari persahabatan, sedangkan untuk kaleng krem mewakili ​​​​pria. Masing-masing dengan usia individu tertulis di atasnya.

Vending machine tersebut dikelola oleh Matching Advisor Press, yang juga menggunakan akronim MAP. Pengelola itu adalah layanan perjodohan bagi para jomblo yang aktif mencari hubungan serius, diharapkan akan mengarah pada pernikahan. Dalam bahasa Jepang sendiri dikenal dengan sebutan ‘konkatsu’.

Masing-masing tarif dari jasa perjodohan itu seharga sekira Rp370 ribu. Namun, hal tersebut tidak selalu menjamin Anda berkencan atau memiliki pasangan, lho. ** Baca juga: Bayi Lahir Prematur yang Telah Dinyatakan Meninggal Dunia Oleh Dokter Tiba-tiba Bangun Saat akan Dimakamkan

Sebaliknya, yang dibeli adalah voucher untuk wawancara satu jam dan sesi saran dengan penasihat MAP yang namanya juga tertulis di kaleng. Ini seolah-olah untuk melihat apakah Anda cocok untuk lajang dari pembelian itu.

Jika ‘Ya’, maka MAP akan mengatur kencan makan malam selama tiga jam untuk Anda berdua. Ini ditambah dengan biaya layanan sebesar sekira Rp1,1 juta dan biaya makanan serta minuman terkait yang harus Anda bayar.

Namun beberapa detail yang samar, misalnya, pesan di bagian luar kaleng diutarakan seolah-olah penasihat MAP yang berbicara kepada Anda, seperti “Saya adalah penasihat Ishikawa. Ada seorang wanita berusia 27 tahun yang ingin menikah. Tidakkah Anda akan bertemu dengannya? Saya akan menasihati Anda.”

Pada plakat di bagian bawah mesin menunjukkan foto seorang wanita dengan nama yang tercantum (semua nama penasihat di kaleng adalah nama keluarga), bersama dengan ‘Nomor ponsel saya ada di belakang foto saya. Tolong hubungi saya’.

Tidak jelas apakah ‘wawancara’ itu adalah sesi konseling dengan penasihat MAP saja, percakapan telepon langsung antara pembeli kaleng dan lajang lainnya, atau semacam pertemuan tiga orang antara pembeli, penasihat, dan orang yang diwakili oleh kaleng.

Dan tidak jelas apakah MAP, jika Anda tidak cocok dengan orang dari kaleng, akan membantu Anda menemukan klien lain yang mungkin lebih cocok dengan Anda, atau apakah itu memerlukan biaya tambahan.

Untuk biaya tambahan, papan tanda mesin penjual otomatis perjodohan juga menyebut jika Anda dan orang tersebut akhirnya jatuh cinta dan menikah, maka akan diminta untuk membayar tambahan sekira Rp37 juta kepada MAP sebagai ‘pembayaran penghargaan pernikahan yang berhasil’, meskipun bagaimana perusahaan mengonfirmasi pernikahan atau memberlakukannya tidak diketahui.

Mesin dihidupkan dan setiap kaleng ditandai telah terjual. Namun sebuah tanda di dalam etalase kaleng mengatakan bahwa MAP tidak akan mulai beroperasi hingga 1 Maret 2022 mendatang.(ilj/bbs)




Seorang Wanita di India Pasang Iklan Cari Jodoh, ‘Pria Kaya yang Tidak Kentut dan Sendawa’

Kabar6-Bagi kaum feminis di India, iklan mencari jodoh di surat kabar bukanlah pilihan. Karena itu, ketika sebuah iklan mencari ‘seorang pria feminis yang tidak kentut, tidak bersendawa, tampan, kaya’ untuk ‘seorang wanita feminis berpendirian teguh, berambut pendek, dan memiliki tindikan’ muncul di surat kabar terlaris di India, hal itu sontak menjadi viral.

Iklan itu ditanggapi oleh komedian Aditi Mittal, yang bertanya apakah ada orang yang beriklan mencari jodoh untuknya. Warganet dan selebritas lain, termasuk aktris Bollywood Richa Chadha juga turut menanggapinya. Banyak yang berspekulasi tentang identitas orang-orang di balik iklan tersebut, dan apakah iklan itu ‘asli’.

Usut punya usut, melansir Okezone, iklan tersebut ternyata adalah lelucon yang dibuat seorang pria dan wanita yang merupakan kakak beradik, dan sahabat mereka. Iklan tersebut, kata Srijan, adalah ‘sebuah lelucon kecil yang kami berikan untuk ulang tahun Sakshi yang ke-30’.

“Usia 30 adalah tonggak sejarah, terutama karena semua percakapan di masyarakat kami adalah seputar pernikahan. Saat Anda berusia 30 tahun, keluarga dan masyarakat Anda mulai menekan Anda untuk menikah dan berkeluarga,” kata Srijan.

Sakshi mengatakan, dia memiliki rambut pendek dan tindikan, bekerja di sektor sosial, berpendirian dan bahwa ‘bersendawa dan kentut’ adalah lelucon keluarga. Iklan itu dapat dilihat di belasan kota di India utara dan menelan biaya sekira Rp2,5 juta.

“Jumlah yang akan kami habiskan untuk hadiah dan perayaan jika tidak ada lockdown COVID,” ujar Srijan.

Malam sebelum ulang tahun Sakshi, saudara laki-lakinya memberi wanita itu gulungan kertas. “Ketika saya membuka gulungannya, ada alamat email curbyourpatriarchy@gmail.com dan kata sandinya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan itu,” tanya Sakshi.

Namun, lelucon pribadi tersebut segera tersebar di media sosial. Setelah selebritas membagikan iklan itu, ratusan orang mulai mengomentarinya dan lusinan email mulai berdatangan.

“Saya telah menerima lebih dari 60 email sejauh ini. Banyak yang mengira itu lelucon dan menganggapnya lucu,” kata Sakshi. ** Baca juga: Otoritas India Lakukan Penyelidikan Karena Tak Ada Bayi Perempuan yang Lahir di 132 Desa Wilayah Mereka

Namun di India, negara dengan budaya patriarki yang kuat, feminisme sering dianggap sebagai kata kotor. Feminis disalahartikan sebagai wanita yang membenci pria dan tidak bermoral, baik oleh pria dan wanita.

Iklan tersebut juga memicu pesan kasar. Sakshi disebut ‘wanita materialistis” dan ‘munafik’ karena dia ‘anti-kapitalis tetapi menginginkan suami yang kaya’, dia digambarkan sebagai ‘cougar’ karena ‘dia berusia 30 tahun ke atas tetapi menginginkan pria berusia 25-28 tahun’, dan banyak yang menasihatinya ‘untuk mencari uang sendiri’.

Beberapa mengatakan, iklannya ‘beracun’, bahwa dia ‘terdengar gemuk’ dan satu orang mengatakan bahwa ‘semua feminis adalah idiot’. Seorang wanita sangat marah sehingga dia mengancam bahwa saudara laki-lakinya akan ‘melemparnya (pengiklan) dari lantai 78’.

Sakshi mengatakan, iklan itu ‘sepertinya telah melukai banyak ego’. “Kamu tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu dengan lantang. Pria selalu menginginkan pengantin yang tinggi dan langsing, cantik, mereka membual tentang kekayaan mereka, tetapi ketika hal itu di balik mereka tidak bisa menerimanya. Mereka berpikir bagaimana mungkin seorang perempuan menetapkan kriteria seperti itu?” ungkap Sakshi

Iklan tersebut, tambah Sakshi, adalah pernyataan satire tentang narasi ini dan saya berasumsi bahwa orang-orang yang marah adalah mereka yang mencari jodoh dengan menuliskan ‘mencari pengantin yang langsing dan cantik’ sebagai kriteria di iklan.

Dan pada mereka, Sakshi bertanya, “Apakah Anda mengirim email yang seperti itu ke pengiklan seksis yang muncul di koran setiap hari? Jika tidak, maka Anda perlu mengekang patriarki Anda.”

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)