1

Positif Covid-19 Terendah, Camat Benda Imbau Masyarakat Tetap Gunakan Layanan Online

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang mengkonfirmasi sebanyak 23 kelurahan dari total 104 kelurahan di Kota Tangerang tercatat sebagai zona merah penyebaran Covid-19.

“Pemetaan sudah dilakukan oleh Dinkes secara berkala, dan hasilnya per tanggal 21 Juni 2021 sebanyak 23 kelurahan dari 10 kecamatan masuk zona merah. Sisanya tiga kecamatan masuk ke zona oranye penyebaran Covid-19,” ujar Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Buceu Gartina dalam keterangan, Rabu (23/6/2021).

Buceu menjelaskan, kasus positif Covid-19 terbanyak berada di Kecamatan Karawaci dengan jumlah kasus sebanyak 94 orang sedangkan Kecamatan Benda memiliki kasus positif Covid-19 paling sedikit dengan 14 kasus aktif.

“Untuk total kasus positif Covid-19 berjumlah sebanyak 531 kasus,” katanya.

Terpisah, Camat Benda Achmad Suhaely mengatakan, mengingat semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Tangerang maka dipandang perlu melakukan pencegahan – pencegahan. Salah satunya langkah mengantisipasi adanya kerumunan warga dan mengurangi aktivitas warga keluar rumah.

“Maka kami mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Benda agar pelayanan Dokumen Kependudukan dan BPJS Kesehatan, bisa dilakukan dari rumah dengan komunikasi layanan WhatsApp yang sudah tersedia (081398625329),” katanya.

“Agar masyarakat bisa tetap tinggal dirumah untuk melakukan pelayanan secara online, kami siap dan tetap akan melayani masyarakat dengan baik,” tambahnya.

**Baca juga: Pasar Babakan Kota Tangerang Bakal Dieksekusi, Pengelola Lakukan Upaya Hukum

Suhaely menegaskan, pelayanan secara online tersebut sebelumnya sudah berjalan. Namun, dalam kondisi Covid-19 yang kian meningkat saat ini masyarakat diminta mengikuti pelayanan secara online agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

“Sebelumnya juga sudah berjalan online, hanya untuk sekarang lebih diimbau lagi ke masyarakat,” tandasnya. (Oke)




Camat Benda Klaim Puskesmas Jurumudi Baru Penuhi Standar

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda mengeluhkan keberadaan Puskesmas yang terdapat di wilayahnya. Pasalnya keberadaan puskesmas Jurumudi Baru pengelolaan limbah tidak berjalan dengan baik.

Camat Benda, Ahmad Suhaely mengklaim kalau Puskesmas Jurumudi Baru sudah memenuhi standar yang ditentukan. Hal ini setelah dilakukan pengecekan oleh Dinas Perkim, Lingkungan Hidup dan Kesehatan Kota Tangerang.

“Kita sudah berupaya segala pembuangan limbah di puskesmas ini memang betul betul aman bagi masyarakat sekitar. Karena setelah dicek IPALnya sudah berfugsi dengan baik. Limbah yang ada di Puskesmas sudah diproses sebelum dibuang,” kepada wartawan, Selasa (26/1/2021).

Soal rembesan yang dirasakan warga pihaknya masih menunggu hasil laporan dari Dinas Lingkungan Hidup. Setidaknya beberapa hari ini hasil akan diketahui.

“Nanti akan dikeluarkan hasilnya seperti apa? apakah ini rembesan dari IPAL atau curah hujan. Karena kita tahu kondisi curah hujan tinggi beberapa hari belakangan kita nunggu dari LH. Kita cek PHnya Normal diangka 7,7” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Jurumudi Baru, Suhendra. Ia mengatakan kalau keluhan warga ini sudah terjadi berulang kali dengan persoalan yang sama yakni rembesan air yang diduga berasa dari IPAL Puskesmas Jurumudi.

“Kami sudah menjelaskan kepada masyakat kaitannya dengan kondisi tempat isolasi yang pada dasarnya itu dilakukan dengan standart yang aman,” katanya.

Sejauh ini kata Suhendra, pihaknya sudah memperbaiki IPAL sebanyak 3 kali. “Artinya insyallah sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.

Perkiraan sementara kata Suhendra, rembesan tersebut berasal daei air hujan. Karena diketahui, saat ini curah huja yang tinggi. “Nanti kita lihat hasilnya dulu apakah memang benar rembesan dari sini atau curah hujan kita belum tahu,” ujarnya.

**Baca juga: Warga Benda Keluhkan Sanitasi Puskesmas Jurumudi Baru Tak Berjalan

Menurutnya, limbah yang dihasilkan oleh Puskesmas Jurumudi tak tak jauh berbeda dengan rumah tangga. Seperti cuci piring, buang air kecil dan besar.

“Kan sama di sini ada septictank ya nanti diolah lagi dengan masuk ke IPALnya seperti itu jadi lebih aman. Jadi pada dasarnya ini bukan seperti rumah sakit yang ada darah,” tandasnya.(Oke)




Camat Benda Bagikan Insentif Guru Ngaji, Amil, Marbot Masjid, dan Guru MDTA

kabar6.com

Kabar6-Camat Benda, Teddy Roestendi Purnama membagikan insentif kepada guru ngaji, amil, marbot masjid, dan guru MDTA yang berada di Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Insentif tersebut dibagikan sebanyak 417 orang di lima kelurahan se-Kecamatan Benda, Senin (3/12/2018).

Dengan rincian di Kelurahan Jurumudi untuk 67 orang guru ngaji, tiga orang amil, 10 orang marbot, dan 12 orang guru MDTA.

Di Kelurahan Pajang 43 orang guru ngaji, lima orang amil, empat orang marbot, dan dua orang guru MDTA. Di Kelurahan Benda 64 orang guru ngaji, 10 orang amil, 11 orang marbot, dan dua orang guru MDTA.

Di Kelurahan Belendung 75 orang guru ngaji, tujuh orang amil, sembilan orang marbot, dan 21 orang guru MDTA. Di Kelurahan Jubar 57 orang guru ngaji, enam orang amil, tujuh orang marbot, dan dua orang guru MDTA.

kabar6.com
Pembagian insentif kepada guru ngaji, amil, marbot masjid, dan guru MDTA yang berada di Kecamatan Benda, Kota Tangerang.(ver)

Dalam kesempatan itu, Camat Benda mengatakan bahwa insentif ini diberikan masing-masing sebesar Rp350 ribu per bulan.

“Dana insentif ini diberikan oleh Pemkot kepada guru ngaji, amil, marbot, dan guru MDTA sebagai bentuk kepedulian terhadap kehidupan keagamaan,” katanya.

Menurut Teddy keberadaan guru ngaji, amil, marbot, dan guru MDTA sangat penting diperhatikan oleh Pemkot Tangerang karena, generasi muda bukan hanya butuh ilmu pengetahuan saja, namun, butuh ilmu agama.(ADV)