1

Bapak Bunuh Dua Anak di Balaraja Berwatak Temperamental

Kabar6.com

Kabar6-Ibu mertua Robbi pelaku pembunuhan terhadap kedua anaknya di Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang berwatak keras. Ia kerap cekcok dan sudah dua kali mengancam ingin membunuh istrinya, Lala Maisari.

“Sejauh ini keterangan ibu mertuanya saat diinterogasi bahwa R punya sifat tempramental,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Ia mengaku hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan secara utuh pemicu terjadinya cekcok antara keduanya.

**Baca juga: Pelaku Ancam Istri Sebelum Bunuh Dua Anaknya di Balaraja.

“Penyebab cekcoknya masih kami dalami. Istrinya masih syok belum bisa di mintai keterangan,” jelasnya.(Vee)




Pelaku Ancam Istri Sebelum Bunuh Dua Anaknya di Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebelum membunuh kedua anaknya pada Kamis, (11/6/2020) Robbi sempat mengancam istrinya, Lala Maisari. Pelaku pun akhirnya bunuh diri di rumahnya Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja.

“Pertengahan puasa saat cekcok R melakukan pengancaman pembunuhan terhadap istrinya,” kata Kapolresta Tangerang, Ade Ary Syam Indradi di lokasi perkara, Jum’at (12/6/2020).

Ia menjelaskan, keterangan di atas dari ibu mertua korban. Sejak pertengahan puasa Robbi yang merupakan pelaku tunggal pembunuhan kedua anak kandung sering cekcok mulut dengan sang istrinya.

“Akhirnya istri meninggalkan rumah ini sehingga di rumah ini hanya bertiga,” jelas Ade

Adu mulut antara pelaku dan istrinya pun kembali terjadi. Kemudian, pelaku kembali mengancam pembunuhan terhadap istrinya. Robbi juga menyatakan bahwa istrinya akan menyesal karena tidak akan bertemu kedua anaknya lagi.

**Baca juga: Bapak Bunuh Dua Anak di Balaraja, Polisi Periksa 4 Saksi.

“Sebelum kejadian pukul 22.00 WIB ada cekcok lagi. Kamu akan menyesal karen tidak akan bertemu anak-anak lagi,” ujar Ade menirukan ancaman pelaku yang disampaikan saksi.

Beberapa jam setelah cekcok, pelaku dan kedua anaknya ditemukan sudah tidak bernyawa.(Vee)




Bapak Bunuh Dua Anak di Balaraja, Polisi Periksa 4 Saksi

Kabar6.com

Kabar6-Polisi menetapkan Robbi sebagai pelaku pembunuhan dua anak kandungnya di Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Usai menghabisi nyawa anaknya ia melakukan aksi bunuh diri.

“R sebagai pelaku tunggal. Berdasarkan fakta penyidikan tidak ada lagi orang yang masuk ke rumah tersebut sebelum ketiga jasad ditemukan oleh saksi,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi di lokasi perkara, Jumat (12/6/2020).

Ade menjelaskan, berdasarkan fakta pihaknya telah mengamankan barang bukti. Polisi juga telah meminta keterangan kepada empat orang saksi yang pertama kali masuk dan menemukan Robbi dan kedua anaknya sudah meninggal dunia.

“Keterangan sudah kami dapatkan dari empat saksi yakni ipar dan tetangga korban karena mereka ysng pertama masuk kerumah tersebut karena mendengar letupan ledakan kecil dan asap,” jelasnya.

**Baca juga: Ini Penyebab Kematian Bapak dan Dua Anak di Balaraja.

Ade menambahkan, setelah mendengar letupan dan asap dari rumah tersebut, para saksi berusaha memanggil pemilik rumah. Penghuni tak menyahut hingga akhirnya warga berusaha masuk dengan mendobrak pintu depan.

“Setelah berhasil masuk, keempat saksi menemukan korban dan dua anaknya sudah meninggal,” tambahnya.(Vee)




Motif Bapak Bunuh Dua Anak di Balaraja Diduga Ekonomi dan Rumah Tangga

Kabar6.com

Kabar6-Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kepada dua anak kandungnya di Kampung Sukamantri RT02 RW 09 Desa Gembong ,Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Kasatreskrim Polrestra Tangerang AKP Ivan Adhitira mengatakan, dugaan sementara ayah tega membunuh kedua anaknya tersebut karena cek-cok dengan istrinya.

“Dugaan sementara pelaku membunuh kedua anaknya kemudian nekat mengakhiri hidupnya karena motif ekonomi dan masalah internal suami dan istri,” katanya kepada wartawan usai melakukan olah TKP,” Kamis (11/6/2020).

**Baca juga: Pembunuh Anak Kandung di Balaraja 2 Bulan Pisah Ranjang.

Meski demikian, lanjut Ivan, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan ini karena masih dalam proses penyelidikan. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil autopsi ketiga jasad tersebut dan memanggil empat saksi untuk dimintai keterangan.

“Polisi juga berencana akan memanggil istri pelaku, namun karena kondisinya masih shok, polisi belum bisa memanggilnya,” singkatnya. (Vee)




Ayah Diduga Bunuh 2 Anak di Balaraja, Begini Keseharian Keluarga

Kabar6.com

Kabar6 – Warga Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja kaget dan tidak menyangka Robbi (37) yang mereka kenal sebagai pengepul limbah tega melakukan pembunuhan terhadap dua putranya.

Cecep, salah seorang warga mengatakan selama ini keluarga itu terlihat baik baik saja. “Suaminya kerja jadi pengepul limbah, sedangkan istrinya jadi buruh di PT Fretrend,” katanya kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).

Menurut Cecep, dirinya mengetahui peristiwa pembunuhan sadis itu setelah warga berbondong-bondong mendatangi rumah tersebut.”Saya dengarnya dari warga katanya malam harinya pelaku sempat ribut dengan istrinya dan pagi-pagi sudah rame warga disitu,” ujarnya.

Warga Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan tiga jasad yang merupakan satu keluarga pada,  Kamis, (11/6/2020), pukul 01.30 WIB.

**Baca juga: Polisi Dalami Motif Ayah Bunuh 2 Anak di Balaraja.

Tiga jasad tersebut adalah Robbi (37) sebagai kepala keluarga yang ditemukan warga menggantung pada seutas tali di kamar, sementara anaknya, NC (14) ditemukan dalam kondisi leher masih terikat seutas tali dan GAR (13) ditemukan di bak air dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Menurut Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro diduga pembunuhan tersebut dilakukan usai terjadi pertengkaran antara Robbi dan Lala yang merupakan istrinya.

**Baca juga: Ayah Bunuh 2 Anak di Balaraja, Polisi : Dipicu Cekcok Mulut.

Teguh menjelaskan, diduga pelaku melakukan pembunuhan pertama kali kepada NC anak pertamanya, kemudian anak keduanya dan terakhir pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

**Baca juga: Sadis, Ayah Diduga Bunuh 2 Anak di Balaraja.

“Jadi setelah ditinggal istrinya pelaku pertama tama membunuh anak sulungnya, kemudian anak kedua dan terakhir dia gantung diri,” jelasnya. (Vee)




Ayah Bunuh 2 Anak di Balaraja, Polisi : Dipicu Cekcok Mulut

Kabar6-Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro mengatakan pembunuhan dua anak yang dilakukan seorang ayah di Balaraja dipicu oleh cekcok mulut dengan istrinya. “Diduga karena cekcok dengan istri dan gelap mata akhirnya pelaku nekat menghabisi nyawa kedua anak kandungnya dengan cara dicekik dengan tali dan di tenggelamkan di bak air,” katanya kepada Kabar6.com, Kamis (11/6/2020).

Warga Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan tiga jasad yang merupakan satu keluarga pada,  Kamis, (11/6/2020), pukul 01.30 WIB.

Tiga jasad tersebut adalah Robbi (37) sebagai kepala keluarga yang ditemukan warga menggantung pada seutas tali di kamar, sementara anaknya, NC (14) ditemukan dalam kondisi leher masih terikat seutas tali dan GAR (13) ditemukan di bak air dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Menurut Teguh diduga pembunuhan tersebut dilakukan usai terjadi pertengkaran antara Robbi dan Lala yang merupakan istrinya.

Teguh menjelaskan, diduga pelaku melakukan pembunuhan pertama kali kepada NC anak pertamanya, kemudian anak keduanya dan terakhir pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

“Jadi setelah ditinggal istrinya pelaku pertama tama membunuh anak sulungnya, kemudian anak kedua dan terakhir dia gantung diri,” jelasnya.

**Baca juga: Sadis, Ayah Diduga Bunuh 2 Anak di Balaraja.

Teguh menambahkan, dari keterangan tetangga, pada Rabu (10/6/2020) malam, pelaku dan istrinya sempat bertengkar hebat dan kemudian dilerai oleh warga sekitar. Kemudian, untuk menghindari pertengkaran, istri pelaku pergi kerumah orang tuanya. Namun, pada Kamis dini hari, terdengar ledakan yang berasal dari rumah pelaku dan akhirnya warga mendongkrak pintu dan menemukan ketiga jasad tersebut. (Vee)




Sadis, Ayah Diduga Bunuh 2 Anak di Balaraja

kabar6.com

Kabar6 – Warga Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan tiga jasad yang merupakan satu keluarga pada,  Kamis, (11/6/2020), pukul 01.30 WIB.

Tiga jasad tersebut adalah Robbi (37) sebagai kepala keluarga yang ditemukan warga menggantung pada seutas tali di kamar, sementara anaknya, NC (14) ditemukan dalam kondisi leher masih terikat seutas tali dan GAR (13) ditemukan di bak air dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro membenarka kejadian pembunuhan satu keluarga tersebut.”Dari informasi yang didapatkan di lapangan, diduga pembunuhan tersebut dilakukan usai terjadi pertengkaran antara Robbi dan Lala yang merupakan istrinya,” ujar Teguh.

Teguh menjelaskan, diduga pelaku melakukan pembunuhan pertama kali kepada NC anak pertamanya, kemudian anak keduanya dan terakhir pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

“Jadi setelah ditinggal istrinya pelaku pertama tama membunuh anak sulungnya, kemudian anak kedua dan terakhir dia gantung diri,” jelasnya.

**Baca juga: Pandemi Corona, City Sanitation Summit 2020 di Kabupaten Tangerang Diundur.

Teguh menambahkan, dari keterangan tetangga, pada Rabu (10/6/2020) malam, pelaku dan istrinya sempat bertengkar hebat dan kemudian dilerai oleh warga sekitar. Kemudian, untuk menghindari pertengkaran, istri pelaku pergi kerumah orang tuanya. Namun, pada Kamis dini hari, terdengar ledakan yang berasal dari rumah pelaku dan akhirnya warga mendovrak dan menemukan ketiga jasad tersebut.

“Setelah menemukan tiga jasad tersebut, warga langsung menghubungi kami. Saat ini kami masih mendalami kasus tersebut, saksi-saksi juga masih terus diperiksa,” ujarnya. (Vee)




Polsek Neglasari Gelar Reka Ulang Ayah Bunuh Anak Kandung di AMD Manunggal

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor Neglasari gelar reka ulang ayah bunuh anak kandung di kontrakan pelaku, Jalan AMD Manunggal X, Kedaung Wetan, Kota Tangerang.

Kapolsek Neglasari, Kompol R Manurung menjelaskan, rekonstruksi tersebut dilakukan sebanyak 35 adegan.

Dikatakan Kompol R Manurung, adegan dimulai saat pelaku menjemput korban Arsyah (5) yang sedang menangis di rumah kakeknya.

Kemudian pelaku Ardiansyah (31) membawa anaknya ke kontrakan. Didalam kontrakan pelaku menghabisi korban.

“Tersangka membunuh anak kandung Arsyah (5) dengan pisau di adegan ke 11 sampai adegan ke 15,” jelas Kapolsek Manurung di laporan tertulisnya, Senin (20/1/2020).

Dari keterangan pelaku, lanjut Manurung, setelah anak kandungnya meninggal, pelaku berusaha membunuh dirinya sendiri dengan cara menyayat leher dan pergelangan tangan. “Itu ada diadegan 16 hingga 18,” paparnya.

“Sebelumnya pelaku sempat (mengirimkan pesan melalui) WhatsApp ke istrinya dengan ancaman bunuh diri,” tambahnya.

Kapolsek Manurung menambahkan, rekonstruksi ini digelar untuk mencocokkan keterangan berita acara dengan visum sebelum kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan. “Jadi, total dalam rekonstruksi ini ada 35 adegan reka ulang,” terangnya.

Rangkaian rekonstruksi diakhiri dengan isak tangis pelaku yang mencoba meminta maaf kepada mertuanya karena telah membunuh anak kandungnya sendiri.

**Baca juga: Kepesertaan 1200 Buruh Diputus, Ini Kata BPJS Kesehatan Kota Tangerang.

Sementara Mamat, kakek korban meminta pihak berwajib agar pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya.

“Saya hanya ingin pelaku dihukum setimpal untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.(Jic)




Ini Alasan AD Tega Bunuh Anak Kandung di Neglasari

Kabar6.com

Kabar6-AD (31) diduga membunuh anak kandungnya sendiri A (5). Peristiwa itu terjadi kamar kontrakan AD di Kelurahan Kedaung Wetan, Neglasari Kota Tangerang.

Dugaan sementara pembunuhan itu karena AD kesal A selalu menangis. Setelah membunuh, AD mencoba bunuh diri namun diselamatkan dan kritis.

“Di rumah sakit tadi, AD mengakui perbuatannya membunuh anaknya sendiri,” terang Kapolsek Neglasari Kompol Robinson Manurung di RSUD Tangerang, Rabu (18/12/2019).

AD kesal A rewel dan kerap menangis saat menginap bersamanya. Sementara, pelaku juga sedang masuk proses perceraian dengan istrinya yang juga ibu korban.

“Dia kesal karena menelepon istrinya enggak diangkat. Karena keduanya ini lagi proses cerai, sedang menunggu sidang saja, jadi lagi pisah. Nah, saat itu anaknya pun rewel, terjadilah kejadian itu (pembunuhan),” ungkapnya.

**Baca juga: Warga Kedaung Wetan Neglasari Geger, Balita Ditemukan Tewas di Kontrakan.

Sebelumnya, terduga pelaku AD (35) yang ditemukan kritis bersama jasad anaknya ACA (5), di rumah kontrakan di jalan AMD kelurahan Kedaung Wetan kecamatan Neglasari Kota Tangerang pada Senin (16/12) pagi, sempat menelepon Ayahnya dan mengatakan hendak bunuh diri.

Kapolsek Neglasari Kompol Robinson Manurung memastikan berdasarkan keterangan dari Mamat, ayah terduga pelaku pembunuhan terhadap ACA (5), AD. Mamat mengaku sempat dihubungi AD dan diminta datang ke kontrakan di Jalan AMD, Kedaung Wetan, Neglasari Kota Tangerang.

“Pak datang ke kontrakan, saya bunuh diri,” cerita Kapolsek Kompol R Manurung.(Jic)




Kesal Dibilang Letoy, Kakek di Pamulang Bunuh Istri Siri

Kabar6.com

Kabar6-Seorang kakek berinisial H, 68 tahun, warga Jalan Flamboyan RT 02 RW 06, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dirasukin rasa kesal. Ia secara sadis membacok wajah bagian kanan istri sirinya hingga tewas.

“Pelaku kesal dibilang letoy sama istrinya,” kata Kapolsek Pamulang, Komisaris Hadi Supriyatna, (Selasa, 10/12/2019).

Ia jelaskan, kepada polisi kakek yang berprofesi sebagai pemulung itu sudah sering dibilang letoy oleh korban bernama Rosmiati. Puncak kekesalan tragis terjadi semalam pukul 23.00 WIB.

Hadi bilang, aksi pembacokan terhadap korban diketahui oleh anaknya, Dena Novianti, 21 tahun. Usai membacok H langsung kabur ke arah lapak pengepul barang bekas.

**Baca juga: Pipa SPAM Pamulang Ditimbun di Drainase?.

Pelaku kemudian melarikan diri ke kediaman anaknya di Rawa Kalong, Kecamatan Pamulang. “Pelaku sudah kami amankan berikut barang bukti sebilah golok,” ujar Hadi.

Atas perbuatan jahatnya, ia lanjutkan, H dijerat melanggar KUH Pidana Pasal 351 tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun penjara.

“Bisa saja pasal berubah setelah proses penyidikan selesai,” tegas Hadi.(yud)