1

Lukisan Vintage Buatan Nurdin Cocok Jadi Pajangan Cafe

Kabar6.com

Kabar6-Memanfaatkan kayu palet limbah, Nurdin Yusuf, seniman lukis asal Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tetap melukis siluet dan karikatur di media kanvas kayu palet.

Menurut Nurdin yang membuka gallery di Jalan Raya Serpong Roda Hias, lukisan-lukisan vintage ini sangat serasi menjadi dekorasi di café, bar, ruang tamu, terras rumah dan ruangan lainnya.

Pria yang mulai berkarir di duna kanvas sejak 2000 silam ini sudah melukis di media palet beragam gambar siluet dan karikatur dan sudah menjadi pajangan cantik di beberapa café, bar, restoran kawasan Tangerang dan Jakarta.

“Yah namanya juga pelukis, apa saja bisa dituangkan kedalam kanvas sesuai inspirasi dan mood. Selain melukis kaligrafi dan lukisan alam, saya juga kerap membuat lukisan vintage ini,” ungkap Nurdin kepada wartawan, Senin (25/2/2019).

**Baca juga: Nikmati Klapertaart Super Lembut di Hotel Santika Premiere ICE BSD.

Ada beberapa lukisan vintage yang sudah laris manis di pasaran. Seperti lukisan vintage basket, mobil VW, wajah spiderman, vespa dan banyak lainnya. (fit)




Wow! Maskot APG 2018 Buatan Alumni UMN Gading Serpong

kabar6.com

Kabar6-Siapa yang menyangka kalau maskot Asian Para Games (APG) 2018 yang telah berlangsung dari 6-13 Oktober 2018 di Jakarta, merupakan karya alumni desain komunikasi visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Gading Serpong angkatan 2013.

Merekalah Christofle, Diva Stevina dan Hardiansyah, yang merupakan Alumni DKV UMN Gading Serpong Tangerang angkatan 2013.

Menurut Christofle melalui telepon selularnya, dirinya bersama tim (Diva dan Hardiansyah) bertugas menterjemahkan mascot motivation dan mobility (momo) dua dimensi yang telah dibuat Muhammad Akbar menjadi bentuk tiga dimensi.

**Baca juga: Ratusan Pramuka Antusias Pembinaan Polsek Batu Ceper.

“Momo, singkatan dari Motivation (motivasi) dan Mobility (mobilitas), adalah maskot Asian Para Games 2018. Maskot ini mewakili simbol kaum difabel yang butuh untuk terus bergerak maju dan dapat beradaptasi dengan mudah terhadap perubahan dunia,” terangnya. (fit)




Cool! Desa di Italia Ini Bikin ‘Matahari’ Buatan

Kabar6-Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah untuk memperkuat tulang, meningkatkan sistem imun, mengatasi depresi, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Namun apa jadinya jika suatu wilayah jarang ‘kedatangan’ sinar matahari?

Sebuah desa kecil bernama Viganella yang terletak di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, 130 km sebelah utara Kota Milan, Italia, hampir sepanjang tahun tidak pernah disinari matahari.

Pegunungan yang menjulang mengelilingi desa tersebut, seperti dilansir Zazenlife, menyebabkan sinar matahari tidak sampai ke sana, sehingga pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella akan merasakan dingin yang luar biasa.

Untuk ‘mengundang’ sinar matahari, seorang arsitek bernama Giacomo Bonzani, mencoba membuat ‘matahari’ untuk Viganella.

Pria tersebut lantas membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.

Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa melacak di mana sumber matahari, dan bisa memantulkannya secara otomatis ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang penasaran atas ide kreatif ini. ** Baca juga: Hii…Wanita dalam Bus Ini Punya Ribuan Kutu di Rambutnya

Benar-benar ide yang cemerlang.(ilj/bbs)




Bantu Aktivitas Manusia, Ilmuwan Ciptakan Jari Tangan Tambahan

Kabar6-Brainiacs bersama Massachussets Institute of Technology di Amerika Serikat telah mengembangkan satu set jari robot. Jari tersebut dapat membantu orang mendapatkan pegangan yang lebih baik pada botol dan sejenisnya.

Jari-jari robot yang dikembangkan oleh para peneliti Massachussets Institute of Technology ini, dilansir Mashable, diperkenalkan dalam konferensi Science and Systems conference di Berkeley, California, AS.

Dijelaskan, jari buatan ini adalah bagian dari sebuah robot yang dapat dengan mudah menempel pada pergelangan tangan manusia, dan mampu melakukan sinkronisasi gerakan tubuh dari jari sungguhan pemakainya.

Pengguna jari-jari tersebut dapat dengan mudah mengangkat benda yang besar atau berat hanya dengan satu tangan. Bahkan, jari-jari buatan itu mampu membantu orang yang memakainya untuk melepas tutup botol.

Uniknya, jari-jari buatan tersebut dapat bergerak secara alami dengan tangan pemakainya, jadi tidak perlu diperintah lagi menggunakan kata-kata atau sebuah alat tambahan.

“Ini adalah cara yang benar-benar alami untuk menggerakkan jari robot Anda. Anda tidak perlu memerintahkannya, cukup memindahkan jari Anda secara alami, kemudian jari-jari robot bereaksi dan membantu jari-jari Anda,” kata Harry Asada, seorang peneliti. ** Baca juga: Chef Diego Hidangkan Burger Termahal di Dunia Seharga Rp30 Juta

Wow, penemuan yang sangat bermanfaat.(ilj/bbs)