1

2 Polwan Cantik di Tangerang Sergap 4 Jambret, 1 Ditembak

Empat pelaku jambret yang diamankan polisi.(sly)

Kabar6-Acungan jempol untuk Bripda Nadia dan Bripda Moliziah. Keduanya merupakan Polwan cantik yang sehari-hari bertugas di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Tangerang.

Ya, setelah sempat terlibat duel dengan komplotan penjambret, keduanya sukses meringkus empat pelaku jambret yang berupaya menyasar mereka di Jalan Benteng Makasar, Kota Tangerang, Senin (11/9/2017).

Tak tanggung-tanggung, satu dari empat pelaku jambret tersebut bahkan sempat dihadiahi timah panas dibagian kakinya.

Keempat jambret apes itu masing-masing berinisial SH, AK, TF dan HD. Kini keempatnya masih diperiksa intensif di Satreskrim Polres Metro Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kombespol Harry Kurniawan.(sly)

“Pelaku terpaksa ditembak kakinya, karena berupaya melawan dan menyerang petugas saat diringkus,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kombespol Harry Kurniawan, Selasa (12/9/2017).

Dari tangan keempat pelaku, polisi juga berhasil mengamankan 18 unit handphone dan 2 unit sepeda motor yang dilakukan untuk kejahatan.

Kompoltan jambret ini dijerat pasal 365 KUHP tebtang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman diatas 5 tahun kurungan penjara.(Sly)




Polemik Pasar Lembang di Ciledug Bakal Dibawa Ke KPK

Hendri Zein.(ges)

Kabar6-Koordinator Presidium KAHMI Kota Tangerang, Hendri Zein, berencana mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said Kav. C1 Kuningan, Jakarta Selatan.

Ya, rencana itu seiring dengan dugaan banyaknya kejanggalan dalam status kepemilikan lahan Pasar Lembang , di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, yang rencananya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal disulap menjadi sekolah dan taman.

Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang itu mengklaim, bila saat ini dirinya telah mengantongi sejumlah data terkait adanya kejanggalan administrasi atas status kepemilikan lahan tersebut.

“Data dimaksud terkait bukti administrasi bila lahan yang telah di beli oleh pihak Pemkot Tangerang diarea tersebut, diindikasi masih berstatus Cessie atau pengalihan hak atas kebendaan tak bertubuh alias utang,” ujarnya, Selasa (12/9/2017)

Tak hanya itu, Hendri Zein juga sempat menunjukan surat perjanjian kerjasama antara pihak Pemkot Tangerang dengan PT Dian Bermakna, dengan Nomor  511.21/325-plk/96. Kerjasama dimaksud antara lain adalah untuk membangun ruko, pasar dan terminal.

Dalam surat kerjasama itu juga tertuang Izin Lokasi BPN Nomor 005/SKJL-I/NF/1997 seluas kurang lebih 23.200 meter terletak di Kelurahan Peninggilan Utara (25.500 M), di Kelurahan Peninggilan Barat (2.700 M), realiasasi berdasarkan SHGB No.1/Peninggilan Utara seluas 16.735 meter, SHGB No.1152/Sudimara Barat Seluas 4.600 meter.

“Kronologinya adalah kerjasama antara PT Dian Bermakna dengan PT Laguna Alam Abadi, yang selanjutnya Bank EXIM memberikan kredit kepada koperasi pasar Ciledug (H.A Syamlani), untuk pembelian kios di pasar baru Ciledug. Dan, koperasi  pasar Ciledug macet dalam pengembalian kredit kepada Bank EXIM yang menyebabkan disitanya pasar tersebut,” terangnya.

Dijelaskannya, seiring kerjasama itu, Bank EXIM merger menjadi Bank Mandiri, sehingga asset sitaan pasar tersebut beralih ke Bank Mandiri dan Bank Mandiri akhirnya menyerahkan asset sitaan pasar baru Ciledug ke BPPN.

“Nah, kemudian BPPN menjual Cessie ke kendervon managemen limited. Dan, kemudian Cassie dijual lagi ke PT Luckable Group Limited. Nah, yang kami pertanyakan saat ini adalah bahwa Pemkot Tangerang membeli lahan itu ke siapa. Apakah ini berarti Pemkot Tangerang membeli Cessie,” kritiknya.

Sayangnya, hingga berita ini disusun belum didapat konfirmasi ihwal kejelasan status lahan Pasar Lembang tersebut dari pihak Pemkot Tangerang. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatklan konfirmasi dimaksud dari pihak terkait.

Seperti diketahui, saat ini para pedagang di Pasar Lembang sedang dirudung resah. Bahkan, pekan lalu puluhan pedagang Pasar Lembang mendatangi DPRD Kota Tangerang, seiring beredarnya surat relokasi pedagang dari pasar tersebut.(ges)




Soal Insentif, DPRD Desak Pemkot Tangerang Beri Solusi Terbaik

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(sok K6)

Kabar6-Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot Tangerang untuk dapat memberikan solusi terbaik ihwal dihapouskannya dana insentif guru swasta diwilayah bervisi Akhlakul Karimah tersebut.

“Meski insentif yang tidak dapat dikeluarkan dengan adanya UU No. 23 tahun 2014 mengenai otonomi daerah, tapi seharusnya Pemkot Tangerang bisa mencarikan solusi terbaik untuk para guru swasta,” ujar Suparmi, Selasa (12/9/2017).

Suparmi berharap, persoalan dengan guru swasta di Kota Tangerang bisa segera mendapatkan titik terang dan bisa diselesaikan, Sehingga tidak sampai menganggu proses belajar mengajar di Kota Tangerang , khususnya tingkat swasta.

“Semoga Pemkot Tangerang dapat segera membantu memberikan solusi terbaik,” terang Suparmi, kepada Kabar6.com.**Baca juga: PGSRI Bakal Bawa Persoalan Dana Insentif ke Pengadilan.

Diketahui, ratusan guru yang tergabung dalam wadah PGSRI menggeruduk kawasan Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang, Senin (11/9/2017).**Baca juga: Mediasi Massa PGSRI dengan Pemkot Tangerang Buntu.

Dalam orasinya, mereka mendesak agar Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah membatalkan penghapusan dana insentif guru.(don)




PGSRI Bakal Bawa Persoalan Dana Insentif ke Pengadilan

Protes guru dalam PGSRI Kota Tangerang.(don)

Kabar6-Persatuan Guru Swasta Republik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang, bakal membawa permasalahan hilangnya insentif guru swasta di Kota Tangerang ke Pengadilan.

Hal tersebut menyusul buntunya hasil mediasi yang dilakukan guru swasta dalam wadah PGSRI Kota Tangerang dengan PEmerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Senin (11/9/2017).

Demikian disampaikan Ketua Presidium PGSRI, Mulyadi LM, kepada Kabar6.com, Selasa (12/9/2017). “Kami selaku Presidium akan membawa masalah ini ke Pengadilan, itu karena mediasi PGSRI dengan Pemkot Tangerang tidak membuahkan hasil, ” terang Mulyadi lagi.**Baca juga: Mediasi Massa PGSRI dengan Pemkot Tangerang Buntu.

Diketahui, ratusan guru yang tergabung dalam wadah PGSRI menggeruduk kawasan Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang.**Baca juga: Insentif Hilang, Ratusan Guru PGSRI Geruduk Kantor Walikota Tangerang.

Dalam orasinya, mereka mendesak agar Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah membatalkan penghapusan dana insentif guru.(don)




Hari Ini, Klinik Pajak Koperasi dan UKM Hadir di Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kabar gembira bagi Anda pelaku usaha kecil dan menengah yang hingga kini masih kebingungan dengan persoalan pajak.

 
Ya, itu seiring dengan upaya Forum Komunikasi Pengusaha Kecil dan Menengah Indonesia (FK.PKMI) Perwakilan Tangsel yang pada Selasa (12/9/2017) hari ini, rencananya akan membuka gerai Tax Centre atau Klinik Pajak bagi anggota Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
 
Rencananya, Tax Centre atau Klinik Pajak ini akan diresmikan oleh Direktur Pelayanan dan Penyuluhan Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama, Rabu (13/9), di Resto Kampoeng Anggrek, sekitar pukul 14.00 WIB. 
 
Ketua FK PKMI, H. Arwan Simanjuntak menjelaskan, Klinik Pajak ini hadir untuk memberikan pelayanan konsultasi dan penataan pembukuan yang baik dan benar bagi para UKM.
 
“Sudah saatnya UKM dikelola secara profesional, karena setiap pengusaha itu pasti punya impian usaha berkembang dan besar,” jelasnya.
 
UKM di Indonesia, menurut Arwan, menjadi salah satu penggerak perekonomian yang handal. Betapa tidak, sekitar 57 juta UKM yang ada di Indonesia saat ini telah mampu menyumbang 60 persen dari Product Domestic Bruto (PDB) dan juga membantu membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat.
 
“Kewajiban kita untuk membayar pajak tentu harus dipatuhi, karena sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diperoleh,” jelasnya.**Baca juga: Nakal, Walikota Tangerang Perintahkan Segel Proyek PT Witamana Berkat Jaya.
 
Berdasarkan data yang dimilki FK PKMI Tangsel, UKM yang banyak dilirik orang adalah UKM bidang kuliner, bidang pakaian, bidang pendidikan, bidang otomotif, bidang agrobisnis, dan bidang teknologi internet.(BL/asn)‎




Kapolsek Cisauk: Ayunan Celurit Pelajar Kena Tanda Pangkat

Kapolsek Cisauk, AKP Abdul Kohar.(yud)

Kabar6-Kapolsek Cisauk, Ajun Komisaris Abdul Kohar, merasa‎ bersyukur anak buahnya bisa lolos dari malapetaka. Aiptu Sugiri, anggota Sabhara dicelurit gerombolan pelajar yang sedang bonceng truk marah akibat aksinya ingin tawuran dicegah.

“Hari ini yang bersangkutan sudah masuk lagi seperti biasa,” katanya saat dikonfirm kabar6.com, Senin‎ (19/9/2017).

Menurutnya, senjata tajam yang diayunkan pelajar pelaku pembacokan tidak mengenai tubuh Aiptu Sugiri. Ia membantah bila anak buahnya tersebut terluka akibat sabetan celurit.

“Celurit mengenai pas pundak. Jadi yang kena tanda pangkat Aiptu Sugiri,” terang Kohar. Ia jelaskan, hingga kini pihaknya telah mengamankan 14 orang pelajar tersangka pelaku keributan.**Baca juga: Ini Kronologis Pelajar Bacok Polisi di‎ Tangsel.

Kohar enggan menjelaskan secara rinci ihwal peranan masing-masing pelajar lantaran masih dilakukan pemeriksaan. Aksi mereka sudah mengkhawatirkan sehingga perlu dilakukan penindakan hukum agar memberi efek jera bagi pelajar lainya.**Baca juga: Diduga Bacok Polisi, Pelajar di Tangsel Ditangkap.

“Nanti saja datanya disampaikan oleh Kapolres saat rilis,” tambah bekas Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel itu.(yud)




Guru Swasta: Penghapusan Dana Insentif Itu Menyakitkan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sejumlah guru swasta dalam Persatuan Guru Swasta Replublik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang, menyebut bila penghapusan dana insentif guru merupakan tindakan sadis dan menyakitkan bagi guru.

Ya, keluhan para guru swasta itu terlontar dalam demo ratusan guru swasta dalam PGSRI menolak penghapusan dana insentif guru yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Senin (11/9/2017).**Baca juga: BNN Kota Tangerang Gagalkan Peredaran Ganja 3,2 Kg.

“Sangat sakit jika intesif dihilangkan. Gaji guru itu kecil dan banyak kebutuhan, jika insentif dihilangkan bagaimana nasib guru swasta kedepan,” teriak Heni Rengganis, salah seorang peserta demo saat menggelar orasi dihalaman Puspemkot Tangerang.**Baca juga: Sejumlah Desa di Lebak Alami Krisis Air Bersih.

Sementara, Amrih Widada (56), salah seorang guru SMK Prima Unggul, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang turut serta dalam aksi tersebut berharap bila kesejahteraan guru swasta dapat diperhatikan dan berharap disamakan dengan guru yang lain.**Baca juga: Insentif Hilang, Ratusan Guru PGSRI Geruduk Kantor Walikota Tangerang.

“Saya berharap dalam aksi ini para guru swasta dapat mendapatkan tuntutannya, sebab para guru swasta yang hadir kali ini nasibnya sama. Intensif merekan telah dihilangkan sejak Januari 2017 lalu,” jelas Amrih.(don)




Insentif Hilang, Ratusan Guru PGSRI Geruduk Kantor Walikota Tangerang

Aksi demo guru dalam PGSRI di Puspemkot Tangerang.(don)

Kabar6-Ratusan guru dalam Persatuan Guru Swasta Replublik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Senin (11/9/2017).

Ya, unjuk rasa bertajuk “Bela Guru Swasta” itu digelar sebagai bentuk p;rotes menyusul hilangnya dana insentif para guru swasta di Kota Tangerang sejak Januari 2017 lalu.

Dalam aksinya, para guru tersebut sempat menggelar orasi, membentangkan spanduk, bahkan menggelar aksi teatrikal yang diberi tema “Jangan Hapus Insentif Kami”.

Ya, dalam orasinya, para guru dalam PGSRI itu bahkan sempat meminta agar Walikota Tangerang Arief Rachadiono, mau menemui mereka dan mencairkan dana insentif para guru swasta yang hilang sejak Januari 2017.**Baca juga: Dana Insentif Dihapus, PGSRI Ancam Geruduk Pemkot Tangerang.

Heni Rengganis, salah seorang guru peserta demo mengatakan, aksi mereka kali ini dilakukan untuk memperjuangkan nasib sesama guru swasta yang berada di Kota Tangerang.**Baca juga: Insentif Guru Dihapus, PGSRI Somasi Walikota Tangerang.

Bahkan, Heni mengancam bila aksi tersebut akan terus digelar hingga tuntutan para guru swasta dapat dikabulkan.(don)




Sejumlah Desa di Lebak Alami Krisis Air Bersih

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Krisis air bersih melanda warga di sejumlah Desa di Kabupaten Lebak, Banten. Ya, wilayah tersebut mulai dilanda kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah setempat bahkan telah menyalurkan air bersih ke sejumlah lokasi diwilayahnya yang mengalami krisis air bersih. Langkah itu, dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugrogo, dalam keterang­an tertulisnya, Senin (11/9/2017), menyebut, bila air bersih tersebut disalurkan ke Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, karena mengalami kekeringan yang mengakibatkan kri­sis air bersih.**Baca juga: Dua Pria Duel di Karawaci, 1 Masuk RSUD 1 Lagi Dibawa Polisi.

“BPBD bersama SKPD, relawan, dan dunia usaha telah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat,” kata Sutopo Purwo Nugrogo.**Baca juga: Empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang Rawan Kekeringan.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan, saat ini, warga yang tinggal di enam desa di Kabupaten Lebak terpaksa mencari air bersih ke luar daerah, dengan berjalan kaki hingga tiga sampai empat kilometer.(BL/bbs)




Ternyata, Duel Pria di Karawaci Dipicu BPKB Mobil

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ternyata, keributan dua pria yang berujung adu jotos di Jalan Gatot Subroto, Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (10/10/2017), dipicu persoalan jual beli mobil.

Ya, Abu Salam (46), pria asal Sumatera yang menderita luka dibagian kepala mengatakan, bila peristiwa itu bermula ketika dirinya membeli mobil dari Indra rekan bisnisnya.

Namun, setelah melakukan pembayaran, ternyata Indra tidak segera menyerahkan BPKB kendaraan kepada Abu Salam. BAhkan, setelah beberapa kali diminta Indra, selalu berdalih dengan berbagai macam alasan.

Belakangan, Abu Salam mendapat kabar bila BPKB mobil yang dibelinya dari Indra ternyata sedang dijaminkan ke Bank untuk jangka waktu dua tahun.

Karena kesal, Abu salam akhirnya memutuskan untuk mendatangi kediaman Indra dibilangan Cimone, Kecamatan Karawaci. Disana Abu Salam menyita sejumlah barang berharga milik Indra sebagai jaminan.

Sementara, Indra yang merasa tidak terima akhirnya mengejar mobil Abu Salam dan menghadangnya di Jalan Gatot Subroto, Cimone. Hingga, keduanya terlibat cek-cok mulut sebelum kemudian berlanjut ke aksi adu jotos.**Baca juga: Insentif Guru Dihapus, PGSRI Somasi Walikota Tangerang.

Saat duel itulah, Indra yang terlanjur kalap menghantamkan benda tumpul secara membabi buta ke kepala Abu Salam hingga bersimbah darah dan terkapar.**Baca juga: Dana Insentif Dihapus, PGSRI Ancam Geruduk Pemkot Tangerang.

Beruntung polisi cepat datang kelokasi dan segera mengamankan Indra. Sementara Abu Salam yang terluka parah di kepala dilarikan ke RSUD Tangerang, guna mendapatkan penanganan medis.**Baca juga: Dua Pria Duel di Karawaci, 1 Masuk RSUD 1 Lagi Dibawa Polisi.

Sayangnya, hingga berita ini disusun belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian setempat. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait.(rani)