1

Hotel di Carita Tak Bisa Dihutang, DP2KBP3A Pandeglang Pilih di Anyer Gelar Bimtek

kabar6.com

Kabar6-Pasca dilanda bencana tsunami Selat Sunda akhir Desember 2018, sektor pariwisata di Kabupaten Pandeglang lesu. Pendapatan pelaku wisata terutama perhotelan dan restoran menurun drastis.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun menginstruksikan jajarannya untuk mengalihkan segala kegiatan kedinasaan di daerah terdampak seperti di Carita dan Panimbang, sebagai upaya memulihkan ekonomi pariwisata.

Namun ternyata instruksi bupati tersebut tidak diindahkan oleh seluruh jajarannya. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Bencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang malah mengadakan agenda di Anyer, Kabupaten Serang tepatnya di Regal Raya Cottage.

Selama tiga hari, sejak tanggal 27-29 Maret 2019, DP2KBP3A menggelar Pelatihan Gender bagi politisi perempuan di Kabupaten Pandeglang tahun anggaran 2019.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP2KBP3A Pandeglang, Enong Iroh Rohayah menjelaskan, pihaknya memiliki beberapa alasan perihal penyelenggaraan Bimtek di Anyer.

Pertama, Enong menjelaskan terkait efektifitas acara. Sebab pihaknya pernah mengadakan kegiatan serupa di dua lokasi di Pandeglang, namun para peserta seringkali keluar masuk ruangan.

“Tahun 2018 kami pernah mengadakan pelatihan juga, di Wira Carita namun pesertanya keluar masuk, jadi kurang efektif. Sedangkan saat kita gelar di Anyer, peserta malah fokus. Jadi ketika menggelar di wilayah Pandeglang, pada keluar masuk. Mungkin banyak orang sini, jadi tidak efektif,” terang Enong saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (27/3/2019).

Alasan kedua terkait anggaran. Enong membeberkan, pihaknya kesulitan mencari hotel di Pandeglang yang bisa dibayarkan melalui sistem cicil. Padahal Enong mengaku, instansinya belum memiliki anggaran untuk membayar kebutuhan Bimtek.

“Di Anyer bisa dihutang dulu, dibayar saat pencairan. Sedangkan kalau di Carita harus cash. Sementara ini juga sebagian sudah pakai dana pribadi, sedangkan kita belum ada uang sebanyak itu. Jadi itu meringankan buat kami,” tutur Enong.

Kendati begitu, Enong menyebut bahwa pihaknya sudah mengagendakan kegiatan lain di Pandeglang pada akhir tahun mendatang.

“Pagu anggarannya Rp45 juta untuk 3 hari 2 malam. Tapi nanti akhir tahun kami akan mengadakan di Pandeglang saat anggaran sudah keluar,” sebutnya.

Adapun kegiatan tersebut, merupakan bimbingan terhadap para politisi perempuan yang akan bertarung memperebutkan kursi parlemen.

Sebanyak 50 srikandi dari seluruh Parpol peserta Pemilu, akan mendapat pemahaman tentang kesetaraan gender dan cara prosedur penyusunan UU di parlemen saat mereka terpilih.**Baca juga: Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Lapas Pemuda Tangerang Gelar Bakti Merah Putih Narapidana.

“Tahapannya diawal 2018 kami menyaring perempuan yang mau jadi caleg. Kita motivasi betapa pentingnya keterwakilan perempuan di parlemen. Setelah jadi Caleg, kita latih untuk pemungutan suara, public speaking, cara kampanye dan itu sudah ada juklaknya dari kementerian,” tutupnya.(Aep)




Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Lapas Pemuda Tangerang Gelar Bakti Merah Putih Narapidana

kabar6.com

Kabar6-Sebagai rangkaian acara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Lapas Pemuda Tangerang menggelar Bakti Merah Putih Narapidana, Bersih-bersih tempat ibadah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al Bariyah Tangerang tersebut dilakukan oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah memasuki tahap asimilasi, diawasi langsung oleh Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Jumadi, beserta jajaran pejabat struktural, dan staf pengamanan.

Kegiatan ini sendiri merupakan bagian dari program pembinaan kepada WBP dalam rangka reintegrasi sosial dan rekonsiliasi dengan masyarakat.

Program Bakti Merah Putih Narapidana ini sendiri dilakukan dengan kerja bakti di Masjid Al Bariyah. Masjid ini sendiri dipilih karena lokasinya yang berdekatan dengan lokasi Lapas Pemuda Tangerang.

Area yang dibersihkan mulai dari halaman masjid, tempat wudhu, toilet, langit-langit, lampu-lampu gantung, serta seluruh area dalam masjid.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara Warga Binaan dengan masyarakat, sekaligus menjadi bukti bahwa mereka telah dibina dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Kalapas Jumadi.

Di sela-sela kegiatan, Lapas Pemuda Tangerang juga memberikan bantuan kepada pengurus Masjid Al Bariyah.**Baca juga: Lantik Pengawas TPS, Panwaslu Cikedal Kembali Singgung Pernyataan Bupati Irna.

Bantuan yang diberikan berupa alat-alat kebersihan, yang diharapkan bisa berguna untuk kebersihan Masjid kedepannya.(Tim K6)




Lantik Pengawas TPS, Panwascam Cikedal Kembali Singgung Pernyataan Bupati Irna

kabar6.com

Kabar6-Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Asrori kembali menyinggung pernyataan Bupati Irna Narulita yang menyebutkan Bawaslu genit dan mencari panggung.

Menurut Asori, justru Pemilu adalah panggungnya Bawaslu untuk meminimalisir adanya dugaan pelanggaran dalam Pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.

“Bupati menyinggung bahwa Bawaslu genit dan cari panggung, justru pelaksanaan Pemilu adalah panggungnya Bawaslu,” kata Asrori saat menyampaikan sambutan dalam pelantikan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se kecamatan Cikedal di KPRI Amanah, Rabu (27/3/2019).

Sebelumnya, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebutkan, langkah Bawaslu memanggil dirinya dan para pejabat Pandeglang untuk dimintai klarifikasi dituding mencari panggung dan terkesan genit.

“Jadi saya sampaikan Bawaslu jangan genit, jangan mau tampil, jangan mau cari nama. Kalau memang ada kesalahan, sebutkan kesalahannya apa. Kan klarfikasi, klarifikasi apa?” kata Irna usai menghadiri kegiatan Musrenbang di Kecamatan Labuan, Rabu (13/2/2019) lalu.

Pernyataan Bupati Irna itu menanggapi langkah Bawaslu Pandeglang yang menjadwalkan pemanggilan ke Bupati untuk diminta keterangan sebagai pembina Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait laporan mahasiswa dugaan pelanggaran Pemilu.

Kembali pernyataan Asori, Ia meminta kepada 109 pengawas TPS sekecamatan Cikedal yang baru dilantik untuk bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu peserta Pemilu. Asrori juga menegaskan pengawas TPS dilarang berpose yang mengarah pada simbol dukungan peserta Pemilu 2019.

“Sebagai pengawas TPS, kita harus bersikap jujur, propsesional dan adil tidak memihak kepada salah satu calon,” terangnya.

Sebagai penyelenggara Pemilu, Pengawas TPS merupakan ujung tombak suksesnya pengawasan dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Dan siini ujung tombak Badan Pengawasan pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) itu adalah pengawas TPS. Kalau pengawas gagal, berarti kita gagal di Pemilu ini,” terang Asrori.

Sementara, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Pandeglang, Fauzi Ilham mengatakan, tugas pengawas TPS tidak hanya memiliki tugas melakukan pengawasan pada proses pencoblosan, tetapi harus mengawal tahan dalam proses pendistribusian logistik.**Baca juga: BPD Desa Klutuk Laporkan Kades ke Inspektorat Kabupaten Tangerang.

“Tugasnya tidak hanya pada hari H atau tanggal 17 April, tapi suadara sejak dilantik sudah bisa bekerja melakukan proses pengawasan tahapan Pemilu, di antaranya mengawal proses pendistribusian logistik ke tempat pengungutan suara,” tandasnya.(Aep)




Demokrat Serahkan Hasil Survei Ketidakpuasan Masyarakat ke DPRD Banten

Kabar6.com

Kabar6-DPD Partai Demokrat Banten akhirnya menyerahkan hasil surveinya kepada DPRD Provinsi Banten, agar bisa ditindak lanjuti pihak eksekutif dan legislatif kedepan.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua Bapilu DPD Demokrat Banten, Azwar Anas kepada Fraksi Partai Demokrat DPRD Banten, Rabu (27/3/2019).

Penyerahan hasil survei sebagai bentuk perhatian dari Partai Demokrat terhadap roda pemerintahan Provinsi Banten, agar tetap on the track, sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, pada saat pencalonannya dulu, dalam mewujudkan masyarakat Provinsi Banten yang cerdas, sejahtera dan berahklatul karimah.

Ketua Bapilu DPD Demokrat Banten, Azwar Anas mengatakan, maksud dan tujuan penyerahan hasil survei yang dilakukan lembaga Voxpol Centre dan yang pernah dirilis oleh DPD Partai Demokrat Banten beberapa waktu lalu itu adalah bagian dari upaya partai dalam menggiring roda pemerintahan Provinsi Banten agar lebih baik lagi.

Menurutnya, penyerahan hasil survei lebih kepada sebagai bahan acuan dan koreksi kepada Pemprov Banten, serta bisa menjadi bahan masukan kedepan kepada Pemprov Banten sendiri, sebagaimana diketahui, DPRD Banten juga memiliki andil penting dalam menyusun serta mengawasi perkembangan pemerintahan Pemprov Banten, khususnya yang berkaitan langsung dengan kepentikan masyarakat luas.

Anas menjelaskan, Pemprov Banten juga tidak hanya ada pada Gubernur dan Wakil Gubernur. Namun, DPRD Banten juga merupakan bagian dari roda penggerak pemerintahan di Provinsi Banten.

“Alhamdulillah, akhirnya hari ini kita (Demokrat-red), bisa menyerahkan hasil survei yang pernah kita rilis kemarin, agar bisa dijadikan bahan koreksi bagi Pemprov Banten, dalam mengantarkan Provinsi Banten, agar bisa tetap di jalurnya, dalam mengantarkan masyarakat Banten yang berkeadilan dan makmur, sesuai RPJMD Banten,” kata Anas, saat penyerahan hasil survei DPD Demokrat di ruang fraksi Partai Demokrat DPRD Banten, Rabu (27/3/2019).

Menurutnya, meski Gubernur Banten, Wahidin Halim tidak lain merupakan ketua majelis pertimbangan daerah Partai Demokrat sendiri. Namun, hal itu tidak lantas membuat Partai Demokrat menjadi acuh terhadap kondisi yang terjadi saat ini, khususnya yang dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Banten sendiri.**Baca Juga: 2045, Indonesia Diperkirakan Jadi Negara Terkuat Ke-4 Dunia di Sektor Ekonomi.

Seperti diketahui sebelumnya, DPD Partai Demokrat pernah merilis, selama dua tahun kepemimpinan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy, hanya 35,7 persen masyarakat saja yang merasa puas. Sedangkan yang merasa tidak puas, sebesar 39,3 persen.Sangat tidak puas 2,0 persen, sangat puas 2,2 persen, dan tidak menjawab 20,8 persen.

Metode penelitian dengan melibatkan 2.500 respondent dengan metode multistage random sampling, dan margin of error dua persen, Ada tiga point yang menonjol, pertama memgenai sulitnya mencari lapangan pekerjaan sebesar 31.5 persen. Kedua, harga kebutuhan pokok mahal sebesar 30.6 persen. Ketiga, jalan raya rusak atau tidak memadai 9,4 persen.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Banten, M Nawa Said Dimyati mengatakan, paska dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten pada tahun 2017 kemarin itu, dengan hasil survey yang dikeluarkan oleh Partai Demokrat itu masih terbilang wajar.

Menurutnya, dengan indeks angka kepuasan masyarakat Banten terhadap roda pemerintahan yang ada saat ini itu, yang hanya mencapai 35,7 persen saja, lumrah untuk diyerimah, bahkan cukup baik pada tahun pertama kepemimpinan Wahidin Halim-Andika Hazrumy bersama DPRD Banten dalam menggerakan roda pemerintahan.

“Lumrah, bahkan terbilang cukup baik pada tahun pertama kepemimpinannya,” katanya.

Pada sisi lain, lanjut pria yang akrap dengan sebutan cak Nawa itu mengatakan, kesulitan yang dialami oleh masyarakat di Provinsi Banten sendiri, seperti sulitnya untuk mendaoatkan pekerjaan itu sendiri, kata dia, sebetulnya tidak hanya menjadi urisan Pemprov Banten sendiri saja. Namun, terdapat juga andil dari Pemerintah Kabupaten Kota lainnya, serta pemerintah pusat dalam menyediakan lapangan kerja.

“Namun, karena masyarakat tahunya Provinsi Banten saja, makanya jadi begitu. Padahal, anda kewenangan Kabupaten dan Kota, serta pemerintah pusat juga,” katanya.(Den)




BPD Desa Klutuk Laporkan Kades ke Inspektorat Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Anggota BPD Desa Klutuk melaporkan kades Klutuk Abas ke inspektorat Kabupaten Tangerang, menyusul adanya dugaan penyelwengan dana desa pada tahun 2018.

Dalam surat tersebut, BPD meminta agar inspektorat turun menghitung secara langsung serapan anggaran dana desa tahun 2018 yang lalu.

“Kami berharap agar inspektorat seceptnya turun ke lapangan, dan menghitung berapa anggaran yang terserap” terang Ketua BPD Kholil, usai memberikan surat kepada inspektorat, Rabu (27/3/2019).

Kholil mengatakan, dana desa merupakan bantuan keuangan yang bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten Tangerang, seharusnya dikelola dengan baik, agar masyarakat bisa merasakan manfaat dana desa tersebut, karena ketika kepala desa melakukan penyimangan maka BPD yang merupakan wadah dari aspirasi masyarakat memiliki kewenangan untuk mengontrol kinerja kepala desa.

“Kami tidak akan main-main, karena warga desa Klutuk sudah memberikan mandat kepada BPD, untuk meluruskan permasalahan ini,” tandasnya.**Baca juga: Camat Mekar Baru Panggil Kades Klutuk Terkait Dana Desa.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Klutuk kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang berinisial (AB) diduga menyelewengkan dana desa tahun anggaran 2018, AB yang menjabat baru empat tahun ini menyelewengkan dana desa Klutuk dengan tidak merealisasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.(Vee)




Nonton O2SN, Siswa di Lebak Disengat Tawon

kabar6.com

Kabar6-Sambil menangis terisak-isak dan memegangi kepala dan wajah, tujuh siswa SDN 1 Muara Ciujung Barat (MCB) Rangkasbitung dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Rangkasbitung Timur, Rabu (27/3/2019).

Mereka harus mendapat pengobatan setelah disengat tawon saat bermain di Taman Hutan Kota, Pasir Ona, Rangkasbitung.

Siswa-siswa ini semula sedang menonton pertandingan di padepokan pencak silat dalam Olimpiade Olahraga siswa Nasional (O2SN) tingkat SD se-Kecamatan Rangkasbitung.

“Tadinya lagi pada di padepokan liat pencak silat, ternyata pada keluar main ke hutan kota, terus disengat tawon,” tutur Dani Ismail salah seorang orangtua siswa.

“Katanya sih sarang tawonnya dilempari sama anak-anak SMP, nah tawonnya nyerang ke anak-anak yang lagi pada main,” tambahnya.

Wawan, petugas taman mengaku sudah melarang siswa-siswa tersebut main di dekat pohon yang dijadikan tempat membuat sarang berukuran besar tersebut.**Baca juga: Camat Mekar Baru Panggil Kades Klutuk Terkait Dana Desa.

“Sudah saya ingetin mainnya jangan ke bawah di atas aja. Kayaknya emamg ada salah satu anak yang ngelempar sarang,” katanya.(Nda)




Camat Mekar Baru Panggil Kades Klutuk Terkait Dana Desa

kabar6.com

Kabar6-Camat Mekar Baru TB Anjar memanggil Kades Klutuk, Abas, pada Selasa (26/03/2019) terkait dana desa.

Camat Mekar Baru TB Anzar meminta keterangan terkait adanya informasi di masyarakat terkait penyelewengan dana desa tahun 2018 lalu.

“Saya hanya ingin mengetahui secara detail terkaut realisaai kegiatan dana deaa tahun 2018,” terang TB Anzar, Rabu, (27/3/2019).

Anzar menambahkan, bahwa dirinya sudah memberikan waktu satu bulan kepada Kades Klutuk Abas untuk menyelesaikan realisasi dana desa yang belum dikerjakan.

“Saya kasih waktu satu bulan kepada Kades agar secepatnya menyelesaikan realisasi dana desa tahun 2018,” tandasnya.

Anzar menambahkan, bahwa pemanggilan kali ini, merupakan pemanggilan kedua, karena sebelumnya Kades Klutuk sudah dipanggil.

“Pada tanggal 18 Maret 2019 lalu, saya sudah memanggil Kades Klutuk Abas, namun yang bersangkutan tidak hadir dengan alasan sakit” terang Anzar.

Kepala Desa Klutuk Abas membantah menyelewengkan dana desa tahun anggaran 2018. Menurut Abas, dirinya sudah merealisasikan kegiatan pembangunan fisik yang bersumber dari dana desa, dirinya mengakui adanya kegiatan non fisik yang belum dikerjakan, namun dana untuk kegiatan non fisik tersebut masih tetap ada.**Baca juga: Pencuri Satroni Alfamart Rangkasbitung, Puluhan Slop Rokok dan Susu Raib Digondol.

“Memang duit dari rekening desa sudah saya cairkan, dan saat ini dalam bentuk tunai namun hingga saat ini belum sempat direalisasikan,” terang Abas.(Vee)




Pencuri Satroni Alfamart Rangkasbitung, Puluhan Slop Rokok dan Susu Raib Digondol

kabar6.com

Kabar6-Diduga pelaku berjumlah tiga orang membobol minimarket Alfamart di ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung, Kelurahan Muara Ciujung Barat (MCB), Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

“Rekaman CCTV enggak jelas karena langsung dirusak sama pelaku, tapi kayaknya tiga orang. Pakai penutup kepala gitu sih,” tutur Santiyani, Asisten Chief of Store Alfamart Multatuli 2, Rabu (27/3/2019).

Pelaku masuk dengan cara merusak atap baja ringan kemudian membobol plafon. Kecurigaan minimarket tersebut disatroni pencuri bermula saat kasir tak bisa membuka rolling door karena terkunci dari dalam.

“Kami panggil maintenance dan masuk dari atas untuk membuka rolling door yang digembok dari dalam oleh pelaku,” ujarnya.

Dari hasil penghitungan sementara, selain puluhan slop rokok yang berada di dalam gudang maupun kasir senilai belasan juta rupiah, pelaku juga menggasak susu bayi, kosmetik dan barang dagangan lainnya.

“Brankas tidak dibobol, tapi laci kepala toko acak-acakan sepertinya mencari kunci brankas,” tutur Yeni kasir yang pertama kali datang.

Anggota Polsek Rangkasbitung Briptu Imam Solichin mengaku mendapat laporan pada pukul 09.00 Wib.**Baca juga: Mbak Tutut: Beri Kaum Muda Kesempatan Membuktikan Kemampuan Mereka.

“Kami cek TKP setelah mendapat laporan, untuk yang lain-lain masih dalam pemeriksaan termasuk CCTV,” singkatnya.(Nda)




Mbak Tutut: Beri Kaum Muda Kesempatan Membuktikan Kemampuan Mereka

Kabar6.com

Kabar6-Siti Hardiyanti Rukmana, lebih akrab dipanggil Mbak Tutut, mendorong generasi muda untuk senantiasa menyiapkan diri menerima estafet kepemimpinan dengan disiplin dan terus berkarya.

Berdisiplin dan terus berkreasi untuk keutamaan negeri, menurut Mbak Tutut akan menjamin kesiapan generasi yang lebih muda menggantikan para seniornya.

“Saya mengimbau, tepatnya mendorong agar generasi muda senantiasa percaya diri, disiplin dan memupuk keinginan untuk selalu berkarya demi bangsa dan negara,” kata Mbak Tutut, menjawab pertanyaan wartawan yang meminta dirinya beramanat kepada generasi yang lebih muda.

Sebagaimana diketahui, putri sulung Presiden Soeharto itu tengah menjalani usia 70 atau usia seorang senior yang matang dengan aneka pengalaman hidup dan kenegaraan. Mbak Tutut ditemui pada kesempatan konsolidasi para calon anggota legislative Partai Berkarya, di kawasan Menteng, Jakarta.

Menurut Mbak Tutut, para senior yang kaya pengalaman seyogyanya melakukan apa yang dalam kearifan lokal disebut tut wuri handayani, atau dari belakang senantiasa memberikan dorongan dan kekuatan.

Mbak Tutut menekankan, seorang senior pun seharusnya berlapang dada untuk memberi kesempatan kepada kaum muda membuktikan kemampuan mereka.

”Kalau anak-anak muda itu tidak dipercaya, karena tidak mempunyai pengalaman, lalu sampai kapan mereka memperoleh kesempatan untuk mendapatkannya?,” tanya Mbak Tutut retoris.

Ia mencontohkan apa yang dialaminya saat mendapatkan kepercayaan sebagai kalangan swasta pertama yang membangun jalan tol.

Apalagi jalan tol itu merupakan jalan layang dengan topangan system beton Sosrobahu karya cipta anak bangsa.

Mbak Tutut yang saat itu memilih anak-anak muda di bawah 40 tahun, mulai dari pimpinan proyek, tenaga ahli dan tenaga ahli lapangan sampai pekerja, sempat diragukan keputusannya.

Mereka yang meragukan umumnya bertanya-tanya mengapa dirinya tidak memilih tenaga professional yang lebih senior, melainkan anak-anak muda yang ‘belum punya pengalaman’.

“Mungkin mereka lupa, bahwa tenaga-tenaga profesional itu dulunya juga berangkat dari anak muda yang tidak punya pengalaman,” Tukas Mbak Tutut.

Akhirnya Jalan Layang Tol Cawang-Tanjung Priok itu pun terbangun, dengan mengadopsi teknologi beton karya cipta Ir. Tjokorda Raka Sukawati. Terbukti hingga saat ini kondisinya masih kokoh, tegar menahan segala terpaan cuaca.

Menurut Mbak Tutut, dirinya mengambil resiko dengan memberi kesempatan kepada kaum muda tersebut tak lain untuk menunjukkan identitas diri mereka bahwa mereka pun mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada.

“Saya tidak mau melihat generasi penerus kita itu hanya sebatas menjadi penonton atas keberhasilan senior-seniornya, dan tugas para senior menyiapkan kesempatan yang seluas-luasnya bagi junior muda, agar setiap individu, memperoleh kebebasan berfikir dan bertindak, tetapi tetap bertanggung jawab atas kebebasan yang diberikan kepadanya,” terang Mbak Tutut

Sebagaimana diketahui, pada saat menerima amanah sebagai pemenang pembangunan jalan layang tol swasta pertama di Indonesia, Mbak Tutut pada 1986 itu masih berusia 37 tahun.

Ia merekrut para anak muda di bawah 40 tahun. Di antaranya Djoko Ramiaji yang saat itu masih berusia 33 tahun sebagai pimpinan proyek, Joko Purwanto (32 tahun) sebagai wakil pimpro, Arie Prabowo (30) sebagai manager divisi pengendalian dan operasi, Thamrin Tanjung (39) sebagai general super intendance, Bambang Soeroso (37) sebagai managerial pusat dan sebagainya.

Menurut Mbak Tutut, terbukti proyek itu kemudian tidak hanya menghasilkan sepenggal jalan modern yang menggantung di atas tanah, tetapi mampu mengembangkan sikap baru bagi bangsa Indonesia.

“Akhirnya kita sepenuhnya yakin bahwa tidak ada istilah tidak mungkin atau tidak bisa,” kata Mbak Tutut.

Belakangan, kemampuan anak bangsa Indonesia dalam bidang konstruksi itu kemudian diakui di luar negeri.**Baca juga: 4 Wabah Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia.

“Kami memenangkan tender pembuatan jalan toll di Malaysia (at grade) dan Filipina (elevated road), kemudian dalam pengerjaannya kami menggunakan system sosrobahu hasil karya tangan anak bangsa,” pungkas Mbak Tutut.(Rls)

#IndonesiaBerkarya
#PartaiBerkarya
#Berkarya
#SaungBerkarya
#EkonomiKerakyatan
#HutomoMandalaPutra
#TututSoeharto




PDAM TKR Studi Banding ke PDAM Tirta Pakuan Bogor

kabar6.com

Kabar6-PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mendapat kepercayaan jadi lokasi studi banding PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Kamis (26/3/2019).

Perusahaan air bersih milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, ini ingin mendapatkan pengetahuan soal penerapan Standar ISO 9001-2008 (Sistem Managemen Mutu) dan pelaporan manajemen.

Rombongan dari Kota 1000 Industri (julukan kota Tangerang) dipimpin Kapala Satuan Perangkat Internal (SPI), Lili Amalia.

Mereka mendapatkan informasi lengkap tentang standarisasi pelayanan di PDAM Tirta Pakuan dari Sekretaris Perusahaan, H. Hendra Setiawan dan Kasubag Humas dan Sosial, Nerry Agustin.

“Banyak sekali informasi hal-hal baik di sini (Tirta Pakuan) yang bisa kami jadikan bahan masukan. Di antaranya masalah peraturan kepegawaian, ULP (Unit Layanan Pengadaan), dan PPK. Semuanya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kami di Tangerang,” ujar Lili usai pertemuan di ruang kerja Direktur Umum, H. Ade Syaban Maulana.

Sementara itu, Hendra Setiawan menyambut baik kunjungan ini. Dia menegaskan, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah dinyatakan lulus audit ISO 9001-2008. Ini menunjukkan PDAM konsisten melaksanakan komitmen kerja sesuai standar operasional internasional.

“ISO 9001:2008 merupakan alat menuju terciptanya tata kelola perusahaan yang baik, sebagai kontroling terhadap pelaksanaan kegiatan di organisasi untuk menjadi lebih baik lagi,” kata Hendra.

PDAM Kota Bogor sendiri sedang bersiap menghadapi ISO 9001-2015 yang dilaunching Septermber tahun ini. “Kita sedang melakukan penyesuaian dan sosialisasi di internal PDAM,” kata Hendra.

Menurut data, PDAM TKR Kabupaten Tangerang melayani 125 ribu pelanggan air bersih. Sejumlah terobosan dilakukan perusahaan yang dikomandoi Rusdy Machmud itu.

Baru-baru ini, mereka menggandeng sebuah perusahaan ritel dalam sistem pembayaran rekening air. Kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk ini diklaim pertama di Indonesia.(hms)