1

Beras Murah di Bazar Kelurahan Sumur Pancing Dibandrol Rp52 Ribu Per 5 Kg

Kabar6-Pemkot Tangerang masih mendistribusikan beras Bulog di Bazar Murah yang digelar  diseluruh kelurahan    yang ada di Pemkot Tangerang.  Pemkot Tangerang  mulai  membuka  bazar murah disetiap kelurahan mengingat harga berasa masih tinggi.

Hari ini, (23/2/2024), kelurahan Sumur Pancing, Kecamatan Karawaci, menggelar bazar beras murah dan menjual dengan harga Rp.52.000/5 kilogram. Ratusan warga kelurahan Sumur pancing mendatangi kantor kelurahan untuk membeli beras Bulog.

Pantauan kabar6, warga rela antri di kantor kelurahan Sumur Pancing untuk mendapatkan beras dengan harga murah. “Bazar beras murah ini sangat membantu banget mengingat harga beras pasar masih mahal,”ujar Ibu Yati yang ikut mengantri.

**Baca Juga:Periksa Ketersediaan Beras, Satgas Pangan Mabes Polri ke Banten

Seperti diketahui, Pemkot Tangerang sejak  Kamis, (23/2/2024), resmi mendistribusikan 208 Ton Beras untuk Bazar Beras Murah.

Langkah tersebut, dilakukan sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan beras bagi masyarakat Kota Tangerang.

“Distribusi ini untuk membantu masyarakat agar tidak terkendala dalam mendapatkan beras dengan harga yang murah dan terjangkau,” ujar Pj Wali Kota Dr. Nurdin.

Kegiatan ini, kata Pj, akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 22 hingga 24 Februari 2024 secara serentak di 104 kelurahan se-Kota Tangerang.

“Dengan total beras sebanyak 208 ton, masing-masing kelurahan menerima sebanyak 2 ton beras. Dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) perkilo Rp10.400, kemasan per 5 Kg Rp52.000,” kata Dr. Nurdin.

Mantan Pj Bupati Aceh Jaya ini, berharap, kegiatan Bazar Beras Murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok, khususnya beras.

“Kegiatan ini akan rutin dilakukan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, dan diharapkan dapat membantu menjaga kebutuhan beras masyarakat Kota Tangerang,” jelasnya.

Dr. Nurdin, juga mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, dan tidak khawatir terhadap stok beras di Kota Tangerang.

“Masyarakat dapat membeli beras di lokasi Gelar Pangan Murah yang telah ditentukan, dan masyarakat tidak perlu panik dengan isu kelangkaan beras, karena Pemkot dan Bulog Kota Tangerang menyediakan stok beras,” pungkasnya.

Adapun stok beras yang tersedia saat ini di gudang Bulog Cabang Tangerang, mencapai 17.000 ribu ton atau 17 juta kilo.(mg)

 




Jelang Ramadan, Ada Beras Murah di Pasar Gudang Tigaraksa

Kabar6-Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja bersama PT Benteng Pangan Utama melakukan operasi pasar beras murah. Operasi pasar guna stabilkan ketersediaan bahan pokok di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/3/2023).

Direktur Operasional PD Pasar NKR, Ashari Asmat mengatakan, saat menjelang bulan Ramadan permintaan pasar meningkat. Hal itu biasanya dibarengi dengan harga komoditi bahan pangan yang cenderung komoditi meningkat.

“Semoga dengan adanya ini bisa menstabilkan harga beras HET di pasar tradisional Tigaraksa,” katanya kepada kabar6.com, Rabu (8/3/2023).

Ashari terangkan, operasi pasar murah yang digelar hingga April 2023 mendatang. Masyarakat yang dapat membeli beras sesuai harga HET yaitu Rp 9450 ribu per kilogram.

Jika dijual perkarung dengan ukuran 50 kilogram seharga Rp 450 ribu.”Hingga tadi saya buka beras yang sudah terjual sebanyak 3 sampai 4 ton,” ujarnya

Kedepan, lanjut Ashari, progam operasi pasar murah tidak hanya di Tigaraksa. Kegiatan serupa juga akan dilakukan pada sembilan pasar yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Seperti pasar Tigaraksa, Bonang, Kelapa Dua, Sentiong, Cisoka, Pasar Kemis,Kuta Bumi, Kampung Melayu dan Mauk,” jelasnya.

**Baca Juga: Tenteng Celurit Sambil Konvoi, Seorang Remaja Ditangkap Polisi di Tangerang

Sementara, Humas Pasar Gudang Tigaraksa dari PT Askara Bangun Cemerlang Acep Jayadiwira mengungkapkan, operasi pasar beras murah ini sangat membantu para pedagang yang ada di pasar Gudang Tigaraksa. Apalagi menurut pedagang berasnya sangat bagus.

“Pedagang disini sangat menyambut baik pak, karena selain murah belinya, namun kualitasnya berasnya sangat bagus,” jelasnya.

Terpisah, Aceng Pedagang beras menambahkan, harga beras yang di beli oleh para pedagang satu karung beras dengan berat 50 kilogram itu seharga 450 ribu.

“Alhamdulilah, selain kebutuhan pokok pangan terjamin ketersediaannya, juga sangat membantu pedagang dan masyarakat,” singkatnya. (Rez)




Warga Tangsel Mulai Keluhkan Mahalnya Harga Beras

Kabar6-Harga beras terus melonjak. Bahkan, kini untuk mendapatkan beras dengan harga murah, atau dibawah Rp10.000, diklaim semakin sulit.

setidaknya klaim bernada keluhan itu dilontarkan Irsa Pitri, warga Perumahan Amarapura, BLok D3, no.13, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kepada kabar6.com, Minggu (21/1/2018).

Menurutnya, kini sulit mendapatkan beras dengan harga dibawah Rp10.000. Pedagang beras terbesar di Kelurahan Kademangan, bahkan hanya menyediakan beras jenis Ramos Bandung Rp12.000 per tumbak atau per liter dan beras jenis Pandan Wangi dengan harga Rp14.000 per tumbak atau per liter.

Irsa merinci, sebelum tahun baru 2018 lalu, harga beras jenis Ramos Bandung dijual dengan harga Rp9.000 per liter. Sedangkan beras jenis Pandan Wangi dengan harga Rp14.000 per tumbak atau per liter.

“Menurut pedagangnya, memang berasnya bagus, jadi harganya agak mahal. Sulit mencari beras murah sekarang, karena memang kondisinya begitu di Pasar Induk Beras Cipinang,” ujar Irsa mengutip jawaban Agus, pedagang beras.

Irsa berharap, harga beras bisa kembali turun, agar masyarakat seperti dia tidak terlalu kesulitan untuk membagi penghasilan yang didapat setiap bulannya.**Baca juga: Lahan Pertanian Menyusut, Begini Kata DPRD Kabupaten Tangerang.

Dan, Irsa juga menyebut, bila seharusnya pemerintah bisa cepat merespon dan punya solusi atas kondisi kenaikan harga yang terjadi. Bukan hanya sekedar menunggu hingga kenaikan harga yang terjadi memicu keresahan di tengah masyarakat.**Baca juga: Lagi Ronda, Warga Legok Terkapar Ditebas Golok.

“Kalau harga naik, sementara penghasilan tidak naik, tentunya kita akan sulit membagi penghasilan yang ada. Kondisi kenaikan harga seperti ini seolah selalu jadi langganan, trus pemerintahnya ngapain aja selama ini,” ujarnya.(BL)