1

Debit Sungai Cisadane Masih Belum Normal

Kabar6-Debit air di Bendungan Pintu Air Sepuluh, Sungai Cisadane, Kota Tangerang, hingga kini, belum juga kembali ke angka normal.

 

Padahal, upaya perbaikan yang dilakukan sedianya telah berangsur mendekati penyelesaian.

 

“Ya, kalau kondisi pintu si sudah tertutup semuanya. Namun, untuk debit air hingga saat ini memang masih belum normal,” ungkap Sumarto, Kepala Pelaksana Bendungan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Provinsi Banten, Rabu (19/8/2015).

 

Menurutnya, kondisi peningkatan debit air di sungai tersebut, hanya tinggal menunggu datangnya hujan ataupun kiriman ai dari aliran Batu Belah, Kabupaten Bogor.

 

Terpantau hingga sejak sekira pukul 14.00 WIB, sore tadi, debit air di bendungan tersebut kini baru hanya mencapai sekitar 12 meter kubik. Padahal, normal sungai harus pada ketinggian 50 sampai 100.

 

“Kita selalu koordinasi dengan pihak pengamat di Batu Belah. Biasanya intens melalui telepon. Dan, kemarin sekitar jam lima sore, di daerah Leuwih Liang diinformasikan hujan, namun intensitasnya ringan. Sehingga, tidak terlihat berpengaruh, debit di sini masih seperti ini,” tukasnya.

 

Selain itu, kata dia, upaya perbaikan dan pemeliharaan pun juga tengah dilakukan terhadap pintu air pada aliran irigasi Cisadane-Sepatan.

 

Bahkan, sebenarnya pria yang tercatat bekerja selama kurang lebih empat tahun ini, mengakui bahwa memang pihak Pemerintah Pusat, secara berkala telah melaksanakan upaya pemeliharaan di setiap tahunnya. ** Baca juga: Begini Kata DBMSDA Tangsel Soal Tiang Listrik

 

“Setahu saya memang ada, mulai dari teknis kecil hingga pemeliharaan daun-daun pintu itu sendiri. Seperti mengganti karet sil pada daun pintu dengan tatakannya, karena sering rusak atau lepas. Sementara kalau stop blok itu adalah bagian dari alatnya, ketika teknisi ingin melakukan perbaikan, maka stop blok harus diturunkan sebagai penahan air sementara,” pungkasnya.(ges)




Darurat Air, Kepala Daerah di Tangerang Raya Gugat Pusat

Kabar6-Jebolnya beberapa balong pada Bendungan Pintu Air Sepuluh, Sungai Cisadane, Kota Tangerang, kiranya telah menjadi persoalan yang dirasa sangat darurat.

 

 

Pasalnya, bendungan itu punya peranan besar dalam mengatur debit air, sehingga keberadaan sungai dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kota dan Kabupaten Tangerang serta Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Terutama dalam hal teknis pengelolaan air baku sungai menjadi air bersih, hingga dapat dikonsumsi masyarakat setempat.

 

Atas kondisi itu, para kepala daerah di wilayah Tangerang Raya ini pun, menggugat peran pemerintah pusat untuk mengambil langkah perbaikan secepatnya, serta adanya upaya peremajaan bendungan, mulai dari fisik bangunan sampai dengan ketersediaan fasilitas peralatan.

 

“Kita sudah berkali-kali mengajukan permohonan normalisasi Sungai Cisadane dan peremajaan bangunan gedung Pintu Air Sepuluh ini. Bahkan sudah dua kali pergantian presiden, hal ini tidak juga diperhatikan,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, usai melakukan peninjauan ke lokasi, Rabu (29/72015) siang.

 

Zaki juga menyebutkan, sedikitnya ada beberapa dampak yang telah dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Di antaranya adalah terganggunya aktivitas produksi pengolahan air bersih di PDAM Tirta Kerta Raharja serta beberapa saluran irigasi di wilayahnya.

 

Sementara itu, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, juga menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk bersama pihak kementerian setempat dan kepala balai sungai pusat.

 

“Informasinya, Pak Menteri dan Kepala Balai berencana hadir sekitar jam 1-an, untuk melihat langsung, persoalan di lapangan,” kata Arief, kepada awak media.

 

Arief pun mengakui, bahwa sudah selama dua hari ini, pihaknya terfokuskan untuk mengatasi persoalan itu. Sebanyak sekira 160 Tenaga Harian Lepas (THL) pun langsung dikerakhkan untuk upaya membantu memperbaiki bendunga pintu air sepuluh ini, agar kembali berfungsi dengan normal.

 

“Kita fokuskan semuanya ke sini dulu, karena ini menyangkut kebutuhan hidup hajat banyak orang,” pungkasnya. ** Baca juga: Ini Rekayasa Lalu Lintas Selama Harganas di Tangsel

 

Untuk diketahui, kondisi normal debit air di bendungan tersebut adalah 12,45 meter. Sedangkan, hasil pantauan saat ini debitnya hanya mencapai 11,10 meter. Artinya, sudah ada penurunan sekitar 1,35 meter.(ges/arsa/mer)