1

Seorang Siswa SMP Lapor Polisi Karena Sang Ibu Ganggu Waktu Belajarnya

Kabar6-Peristiwa yang terjadi di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, sungguh membuat orang yang mendengarnya geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, seorang siswa kelas tiga SMP mengadu ke polisi karena sang ibu mengganggu waktu belajarnya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Siswa yang tidak diungkap identitasnya itu, melansir globaltimes, menelepon polisi setelah ibunya tidak mau mengecilkan volume ponsel ketika bermain game saat ia mencoba untuk tidur atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Dan ketika polisi tiba di rumahnya, siswa tersebut mengatakan bahwa ia memiliki segudang pekerjaan rumah dan berada di bawah banyak tekanan tahun ini.

Dijelaskan, ia harus belajar keras untuk mengikuti ujian agar masuk Sekolah Menengah Atas yang baik, dan perlu untuk belajar keras hingga larut malam setiap hari.

Sementara sang ibu sering menonton drama di TV dengan suara keras. Padahal apartemen tempat tinggal mereka kecil sehingga membuat situasi lebih sulit.

Remaja itu mengatakan, ia telah mengeluh kepada sang ibu perihal suara TV atau ponsel yang terlalu keras, dan mereka berdua sering bertengkar. Lantaran putus asa, ia pun memanggil polisi untuk meminta bantuan.

Setelah dibujuk petugas polisi, sang ibu akhirnya setuju untuk menciptakan lingkungan yang tenang saat putranya sedang belajar dan beristirahat.

“Setiap orang harus belajar untuk menghormati dan mempertimbangkan orang lain, belum lagi putra Anda sendiri,” demikian tulis seorang netizen memuji siswa SMP tadi yang belajar keras. ** Baca juga: Benarkah Fenomena ‘Cincin Peri’ di Gurun Namib Afrika Jadi Pertanda dari UFO?

Mungkin sang ibu enggan ketinggalan episode acara televisi favoritnya.(ilj/bbs)




Di Usia 99 Tahun Seorang Wanita Asal Argentina Kembali Lanjutkan Sekolah yang Sempat Terhenti

Kabar6-Bagi Eusebia Leonor Cordal, usia bukanlah halangan untuk menuntut ilmu. Buktinya, meskipun usianya sudah menginjak 99 tahun, Eusebia bertekad melanjutkan kembali sekolah yang dulu tertunda.

Wanita asal Argentina ini, melansir Storypick, terpaksa putus sekolah saat usianya terbilang muda, setelah kehilangan sang ibu dan mendapat masalah keluarga lainnya. Karena itulah, Eusebia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya pada usia 98 tahun dan dia tidak pernah bolos sekolah sejak itu. Setiap Selasa, Rabu dan Kamis, salah satu guru Eusebia yang bernama Patricia, menjemput dan mengantarnya ke sekolah.

“Ketika kalian bertambah tua kalian akan kehilangan banyak ingatan. Saya tahu jadwal dengan sangat baik, tapi ketika sampai di sini saya lupa semuanya, termasuk cara menulis dan membaca,” kata Eusebia.

Wanita yang belajar di SD Laprida tersebut kini bisa membaca dan menulis lagi, bahkan ingin belajar menggunakan komputer. Kisahnya untuk sekolah dan terus belajar di usia tua viral dan menjadi inspirasi warganet yang memuji tekad dan ketekunannya. ** Baca juga: Balita Ini Harus Kehilangan 18 Gigi Karena Sering Tidur dengan Dot Susu di Mulut

Ya, memang tidak ada kata terlambat untuk belajar.(ilj/bbs)




Belajar Melukis, Datang Saja ke Taman Kota 1 BSD

kabar6.com

Kabar6-Taman Kota 1 BSD di jalan Letjen Soetopo, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), selain menjadi arena olahraga ternyata menjadi pusat edukasi latihan melukis.

Saepudin Hugo, salah satu pelukis di Taman Kota 1 yang menjadi bagian komunitas brushstroke mengatakan kepada kabar6, selain menjual lukisan hasil karyanya, ia juga memberikan jasa pelatihan melukis.

“Selain saya menjual stok lukisan yang ada, disini kami juga menjual jasa cara melukis kepada pengunjung yang ingin menguasai tehnik melukis. Dari tingkat dasar hingga menengah,” ujar Saepudin, Kamis (15/11/2018).

Dikatakannya, jasa yang diberikan Saepudin tak dipatok, melainkan dari tingkat kesulitan lukisan yang dilakukan.

“Saya tiap hari disini kok, untuk jasa ilmunya ngga mahal, sesuai kocek umumnya aja. Dilihat dari seberapa ilmu yang akan di inginkan. Yah, di tingkat dasar cukup dengan membayar 200 ribu rupiah untuk satu jamnya,” papar Saepudin.

Lebih lanjut Saepudin mengatakan, lukisan yang di jualnya dari berbagai macam gambar, diantaranya kebanyakan realis dan naturalis, tak jarang dirinya juga di libatkan pada acara-acara pameran seni hingga talk show.

Untuk harga lukisannya cukup variasi, dari mulai angka 1 juta, hingga 15 juta. Tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan lukisan.

**Baca juga: Polsek dan Koramil 02 Batu Ceper Kawal Aksi Damai Buruh Tangerang Bersatu.

“Umumnya lukisan saya mencerminkan sesuatu yang nyata, seperti lukisan pemandangan, human interes, siluet, dan juga lukisan wajah,” tutupnya. (adt)




Dongkrak Semangat Belajar Anak, Taryono Imbau Orangtua Jauhkan Gadget

kabar6.com

Kabar6-Dalam sidaknya ke SDN Pondok Pucung 4, Pondok Aren, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau agar jauhkan gadget dari anak untuk dapat tingkatkan semangat belajarnya.

“Saya imbau kepada orangtua murid, HP itu adalah racun bagi anak-anak sekolah, jadi dorong mereka untuk fokus belajar. Dan secara teknis, sekolah sudah melarang agar siswa membawa HP ke sekolah,” kata Taryono, Selasa (23/10/2018).

Dalam kesempatan itu, Taryono juga berhadap kepada orangtua, sekolah dan lingkungan atau masyarakat sebagai tiga pilar pendidikan.

**Baca juga: Sidak SDN Pondok Pucung 4, Taryono Beri Materi Khusus Baca.

“Saya berharap kepada tiga pilar pendidikan, ada peran orangtua, sekolah dan juga lingkungan untuk ikut mengawasi dan memberikan support kepada anak Indonesia guna mengeksplore bakat kemampuan yang tersembunyi,” tambah Taryono. (Adt)




Belajar Asik Menyenangkan, 500 Guru PAUD Ikuti Workshop Ice Breaking

kabar6.com

Kabar6-Workshop Ice breaking di Saint John School BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diikuti 500 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sabtu (29/9/2018).

Workshop Ice breaking dengan tema belajar asik dan menyenangkan itu diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel bersama Himpudi yang sejalan dengan program Gerakan Sekolah Bersih menyenangkan (GSBM).

Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono memaparkan, PAUD harus mendapatkan pendidikan layak dan berkualitas, untuk menciptakan bibit-bibit bangsa yang memiliki masa depan cerah.

“Ini penting karena kita pahami bahwa PAUD merupakan pendidikan yang amat mendasar, yang menjadi cikal bakal untuk pendidikan selanjutnya,” kata Taryono, Sabtu (29/9/2018).

Taryono melanjutkan, anak-anak memiliki kemampuan yang sangat spesifik. Jangan sampai karena pembelajaran di PAUD, kreatifitas dan bakat anak malah terbunuh. Maka harus tergali dan bisa menunjukan kemampuan spesifik anak.

“Untuk itu, bisa dilaksanakan jika penyelenggaraan pendidikan asik dan menyenangkan dapat diterapkan di PAUD,” papar Taryono. **Baca juga: Bocah India Ciptakan Jam Semprot Air Cabai.

Menciptakan hal tersebut, diperlukan strategi pembelajaran yang harus dikuasi guru. Butuh perubahan dari seorang guru otoriter kemudian bersahabat dengan anak-anak.

“Bila semuanya dapat terwujud, maka anak akan senang untuk bersekolah. Dengan hati yang senang, bakat serta kemampuan anak dalam usia golden age dapat di eksplore lebih jauh,” ungkapnya. (jicris)




10 Tahun Tangsel Murid Masih Antre Belajar

kabar6.com

Kabar6-Memasuki 10 tahun Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pascapemekaran masih terdapat infrastruktur sekolah yang kondisinya kurang representatif. Para murid-murid terpaksa harus bergantian menggunakan fasilitas fasilitas ruangan sekolah.

Seperti pantauan kabar6.com di SDN Pondok Jagung 4, Kecamatan Serpong Utara. Bangunan gedung sekolah yang berada persis di belakang kantor Kelurahan Pondok Jagung dan telah rapuh tergerus waktu ini perlu direnovasi total.

“Ah udah lama ngusulin. Tapi enggak pernah jadi, malahan kalah sama yang di depan (SDN Pondok Jagung 3),” ungkap Ros Puji Astuti, wali kelas VI di sela-sela kegiatan mengajar, kemarin.

Wanita bertubuh mungil yang mengenakan jilbab itu menyatakan sudah sejak lama usulan renovasi total diajukan lewat musrembang, tapi tak kunjung terealisasi.

Ros menyatakan, setiap harinya ada 12 kelompok belajar. Pihak sekolah membuat kebijakan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dibagi shift pagi dan siang.

Diakuinya, kondisi gedung sekolah yang kurang representatif tentunya menimbulkan dampak yang signifikan. “Dampaknya kalau tahun ajaran baru selalu kalah sama sekolah yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Yayat, tenaga pengajar lainnya mengungkapkan bahwa belum lama ini baru dilakukan perbaikan ruangan. Pengelola sekolah terpaksa menggunakan dana Bosda untuk perbaikan ruangan.

“Ruangan kepala sekolah kemarin rusak parah sampe doyong hampir ambruk,” ungkapnya sambil menunjuk ke arah plafon. “Janjinya tahun depan,” tambah Yayat. **Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan di SD Al Amanah, Akhirnya Pihak Yayasan Gelar Press Confrence.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono membenarkan bahwa pihak SDN Pondok Jagung 4 telah lama mengusulkan renovasi total.

Namun pihaknya hanya sebatas usul karena kegiatan pembangunan menjadi tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah lainnya. “Ya kan sedang dalam pembangunan secara bertahap,” terang Taryono. (yud)




Olahraga Bantu Pertajam Daya Ingat

Kabar6-Penelitian terbaru menunjukkan, latihan fisik atau olahraga dapat membantu seseorang menyimpan informasi serta memiliki daya ingat yang tajam bila dilakukan pada waktu yang tepat. Dan, waktunya adalah beberapa jam setelah belajar.

Peneliti di Scotland’s University of Edinburgh dan Netherlands’ Radboud University, dilansir Dreamers, mengambil sampel 72 orang dibagi menjadi beberapa kelompok dan mereka semua menyelesaikan tugas yang melibatkan memori atau daya ingat.

Kelompok pertama diminta untuk berolahraga sepeda selama setengah jam, kelompok kedua diminta untuk menunggu hingga empat jam dan kemudian baru berolahraga, dan kelompok ketiga diminta untuk tidak berolahraga sama sekali.

Dua hari kemudian, para peserta kembali ke laboratorium untuk melakukan tes atau mengerjakan tugas terkait daya ingat. Orang-orang yang menunggu empat jam dan kemudian berolahraga ternyata 10 persen lebih baik pada tes dibandingkan kelompok yang lainnya. ** Baca juga: Ini Penyebab Mengapa Usai Makan Nanas Lidah Sering Terasa Gatal

Hal ini terjadi karena informasi yang baru dipelajari dapat menciptakan jejak memori di otak, yang dapat membusuk atau gabung ke dalam memori jangka panjang. Studi terbaru menunjukkan bahwa latihan fisik meningkatkan penajaman dalam pelepasan neurotransmiter tertentu, seperti dopamine dan noradrenalin.(ilj/bbs)