1

Abah Waseh Sebut Pria Pakai Batu Akik Sunnah

Kabar6-Batu akik semakin digandrungi warga Banten. Bahkan dari waktu ke waktu, pecintanya dirasakan semakin menggurita.

Bahkan, keturnan Kesultanan Banten, Abas Waseh mengatakan, bahwa pria yang memakai cincin batu akik apapun jenisnya, mengikuti sunnah Rasull dan akan mendapatkan pahala.

“Bagi laki-laki yang memakai cincin batu embannya perak, masuk katagori sunnah di pake di jari manis tangan kiri,” kata Abas Waseh saat dihubungi melalui blackberry Messenger (BBM), Minggu (1/3/2015).

Abah Waseh yang rumahnya berada tepat di belakang Masjid Agung Banten ini menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW pun memakai batu akik jenis Phirus dan Jamrud.

Kala itu, ada juga batu akik yang bertuliskan Muhammad dalam bahasa arab, yang dipergunakan sebagai stempel.

“Untuk pecinta batu cincin, yang terpenting jangan sampe syirik kepada batunya. Batu cincin hanya sekedar hiasan,” terangnya. **Baca juga: Akibat Banjir, 18 Persen Jalan di Kabupaten Tangerang Rusak.

Abah Waseh juga mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), untuk mematenkan batu akik Kalimaya asal Kabupaten Lebak.(tmn/din)

 




Akibat Banjir, 18 Persen Jalan di Kabupaten Tangerang Rusak

Kabar6-Diperkirakan 18 persen dari total 992,61 kilo meter panjang ruas jalan di Kabupaten Tangerang, mengalami kerusakan cukup parah.

Kondisi itu dipicu akibat banjir yang beberapa pekan lalu menerjang wilayah seribu industri tersebut.

“Sudah dilakukan inventarisir, dari total 301 ruas jalan atau sepanjang 992,61 kilo meter, sekitar 18 persennya mengalami kerusakan,” ujar Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, Sabtu (28/2/2015).

Saat ini, lanjut Iwan, pihaknya tengah memperbaiki kerusakan ruas jalan dimaksud. “Perbaikan sedang kami lakukan,” katanya. **Baca juga: BPOM Banten Sita Obat Keras Dari Toko di Tigaraksa.

Dari ruas jalan rusak tersebut, diantaranya adalah jalan di wilayah Desa Koper yang amblas serta Jalan Jaliteng yang menghubungkan beberapa Kecamatan di Kabupaten Tangerang.(shy)




Efeknya Bikin Mabuk, Anak Muda Banten Gandrungi Obat Keras

Kabar6-Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten mengimbau warga diwilayahnya, khususnya kalangan remaja, agar menjauhi obat-obatan keras jenis analegsik.

Pasalnya, obat-obatan tersebut memiliki efek membuat penggunanya mengantuk, sedasi, hingga mabuk.

“Hindari obat-obatan itu, seperti tramadol HCI. Karena sangat berbahaya untuk kesehatan,” kata Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten, Mohamad Kashuri, Sabtu (28/2/2015).

Menurutnya, obat-obatan tersebut kini sedang ramai dipergunakan oleh anak muda, terutama diwilayah Banten. Danb, tidak seharusnya obat-obatan tersebut dijual bebas.

“Itu obat keras dengan label K, penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, pengawasannya juga harus ketat,” terangnya.

Sedianya, BPOM Banten mengamankan obat-obatan keras tersebut dijual bebas di toko umum diwilayah Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, obat-obatan keras yang disita tersebut sebanyak 194 jenis, dengan nilai estimasi rupiah mencapai Rp38 juta. **Baca juga: BPOM Banten Sita Obat Keras Dari Toko di Tigaraksa.

“Ini toko biasa, tapi melakukan kegiatan seperti apotek. Saat ini, tersangka berinisial E dalam proses pemberkasan,” tegasnya.(tmn/din)




BPOM Banten Sita Obat Keras Dari Toko di Tigaraksa

Kabar6-Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten mengamankan obat-obatan keras yang dijual bebas di toko umum wilayah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, obat-obatan keras yang disita tersebut sebanyak 194 jenis, dengan nilai estimasi rupiah mencapai Rp38 juta.

“Toko diwilayah Kecamatan Tigaraksa itu terlihat biasa, tapi melakukan kegiatan layaknya apotek,” ujar Kepala BPOM Banten, Mohamad Kashuri, Sabtu (28/2/2015).

Dari lokasi itu, pihak BPOM juga mengamankan pemilik toko berinisial E. “Sekarang lagi proses pemberkasan,” ujarnya. **Baca juga: Elpiji Langka, Warga Panongan Gunakan Kayu Bakar.

Sedianya, obat-obatan keras dan psikotropika itu jenis analegsik. Efeknya bisa membuat penggunanya mengantuk, sedasi, hingga mabuk.

Sehingga, Kashuri menilai sangat berbahaya jika sampai obat obatan dimaksud dijual bebas dan disalah gunakan oleh masyarakat umum.(tmn/din)




Mashuri: Beras Pandeglang Tapi Merek Jawa

Kabar6-Meroketnya harga beras menjadi sebuah ironi bagi Provinsi Banten. Itu mengingat, salah satu wilayah di Banten justru dikenal sebagai wilayah penghasil beras, bahkan untuk skala nasional.

Adalah Kabupaten Pandeglang wilayah lumbung beras di Banten. Dari total 274.689 hektar luas wilayah Pandeglang, 80 persen diantaranya merupakan areal persawahan atau seluas 219.950 hektar.

“Kenaikan harga beras ini ironi bagi Banten. Karena Banten merupakan lumbung beras. Secara kuantitas, produksi beras kita tidak ada masalah alias mencukupi,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Mashuri, Jumat (27/2/2015).

Persoalannya adalah, kata Mashuri, di sektor pendistribusiannya. Karena oleh tengkulak, beras asal Pandeglang dikirim dulu Jawa untuk dikemas. Kemudian dijual lagi ke Banten dengan harga yang lebih tinggi.

“Makanya jangan aneh, kalau beli beras asal Banten tapi dari merk dagangnya justru asal Jawa Timur dan daerah lainnya. Karena ulah para tengkulak. Sampai di Banten harganya sudah tinggi,” terangnya.

Diketahui, harga beras di Banten kini mengalami kenaikan hingga 30 persen. Di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, beras berkualitas rendah dijual dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per liter. **Baca juga: Kenaikan Harga Beras di Banten Akibat Raskin Terhambat.

Sementara untuk beras berkualitas sedang dihargai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per liter. Padahal sebelumnya, harga beras kualitas rendah dijual dengan herga 6.000 dan sedang Rp 7.000 per liternya.(tmn/din)




Jelang Natal & Tahun Baru, Harga Beras melonjak

Kabar6-Sepekan menjelang datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tangerang, mengalami meningkat tajam.

Seperti pantauan di Pasar Pagi, Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (15/12/2014), harga beras dan sejumlah sayuran mulai mengalami kenaikan signifikan.

Kenaikan harga yang mencengangkan terjadi pada komoditi jenis beras. Bila biasanya beras kualitas biasa dijual Rp7.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp7.800 per liter.

Sementara, untuk beras dengan kualitas sedang, naik dari Rp7.500 per liter hingga Rp8.000 per liter. Dan, yang paling mencengangkan harga beras kualitas super, naik dari harga Rp7.900 per liter mernjadi Rp8.500 per liter.

Menurut Irma (45), pedagang beras di Pasar Pagi, kenaikan harga beras kali ini tidak hanya mengagetkan para konsumen karena mencapai harga yang sangat tinggi, tetapi juga cukup merepotkan para pedagang beras karena kenaikan harga terjadi secara cepat.

“Naiknya tinggi sekali, tidak hanya saya yang kaget, konsumen juga kaget serta mengeluh harga bahan pokok terus melonjak naik. Untuk penetapan harga juga bingung, kalau terlalu tinggi kasihan pembelinya.” Ungkapnya, kepada kabar6.com.

Sementara itu, para pembeli beras di lapak milik Irma, lebih memilih beras berkualitas sedang dan biasa. **Baca juga: BNN Musnahkan 161 Kg Sabu di Bandara Soetta.

“Sebelumnya, pake beras kualitas bagus, berhubung beras kualitas bagus mahal, jadi beralih ke kualitas yang biasa saja. Toh, yang penting masih bisa makan,” ungkap Halimah (34).(shy)




Buruh Blokir Pintu Tol Bitung, Jalan Raya Serang Macet

Kabar6-Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi kembali memblokade Jalan Raya Serang, tepatnya di pintu masuk Tol Bitung dan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (9/12/14).

Hal tersebut mengakibatkan, kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan, baik di Jalan Raya Serang, maupun di tol Jakarta-Merak. **Baca juga: Pejabat Satker Kementrian PU Banten Diduga Pasok Material.

Koswara, salah satu koordinator aksi, mengatakan aksi Mogok Daerah (Modar) buruh Tangerang ini dilakukan, lantaran upah yang telah di tetapkan oleh Gubernur tidak sesuai dengan rekomendasi Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Gubernur hanya menetapkan upah sebesar Rp. 2.710.000 untuk Kabupaten Tangerang, padahal Bupati merekomendasi sebesar Rp. 2.710.000.

Diketahui, aksi belasan ribu buruh tersebut melumpuhkan akses jalan tol dan jalan arteri di daerah itu. Massa yang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua ini menutup seluruh badan jalan.(Shy)




Manajemen Lemah Jadi Kendala Pelayanan di Pelabuhan Merak

Kabar6-Kapal berusia tua serta lemahnya manajemen operasi menjadi persoalan besar dalam pelayanan di perlintasan penyeberangan Merak – Bakauheni. Di tengah problema tersebut, mafia berkeliaran menangguk untung.

Demikian pernyataan Direktur Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Wirya antara 10 – 20- tahun. Susah untuk diandalkan karena mudah rusak,” ujarnya.

Dari 33 kapal yang tercatat di perlintasan tersebut, dia mengungkapkan rata-rata hanya sekitar 23-26 saja berlayar. “Bahkan pernah tinggal 18 kapal. Padahal dalam kondisi normal, rata-rata sehari sekitar 2.600 – 3.000 truk dan 1.200 -2.600 kendaraan kecil melintas. Sedangkan dalam kondisi padat, kendaraan total bisa 10.000 unit,” jelasnya.

Dengan kondisi ini maka dapat dipastikan terjadi antrean panjang karena permintaan jauh melebihi dari ketersediaan. “Supply & demand ini lebih jomplang ketika terjadi cuaca buruk atau ombak besar. Kami sudah berkali-kali meminta kepada operator yang memiliki kapal tua untuk meremajakan, tapi hingga belum juga teralisasi,” tuturnya.

Karena antrean panjang tersebut, dia tak memungkiri mafia beroperasi menawarkan jasa kepada sopir truk untuk lebih cepat diangkut kapal.

Karena persoalan itulah, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengutarakan 4-5 kapal akan ditarik dari perlintasan lain untuk melayani Merak – Bakauheni selama mudik Lebaran. Penambahan itu menyebabkan kapal yang beroperasi bisa 28-30 armada.

Sementara itu,  Kepala Badan Diklat Kementerian Perhubungan Deni Siahaan mengutarakan untuk secara permanen menghapuskan problema di Merak – Bakauheni maka dibutuhkan badan otorita, yang berwenang penuh mengelola serta mengendalikan operasional kapal dan pelabuhan.

“Modelnya mirip dengan badan layanan umum (BLU) busway. Kapal-kapal yang ada sekarang ini diambilalih operasionalnya. Perusahaan swasta dan PT ASDP hanya menjadi semacam pemilik saham saja,” tuturnya.(pk/zul)