1

Cegah Stunting, Dinkes Kabupaten Tangerang Anjurkan Balita Diberikan Makanan Pendamping Protein Hewani

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menganjurkan kepada para orang tua agar balita diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya protein hewani untuk mencegah stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Achmad Muchlis menyampaikan dalam seminar gizi pada peringatan hari gizi nasional di Hotel Lemo Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, pemberian konsumsi pangan yang kaya protein hewani sebagai makanan pendamping ASI sangat kuat untuk pencegahan stunting terutama pada balita usia di bawah dua tahun (baduta).

“Setelah bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, maka dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping yang kaya protein hewani seperti susu, telur, ikan dan daging serta produk olahannya untuk memenuhi gizi yang mendukung petumbuhan dan perkembangan anak,” ujarnya, Jumat (23/2/2024).

**Baca Juga: Buronan Perkara Korupsi Rp6,3 Miliar Diringkus Tim Tabur

Ia mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik yang ditandai dengan tinggi dan berat badan menurut usia yang berada dibawah standar.

Ia mengimbau masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita untuk rutin datang ke posyandu melakukan pengukuran berat dan juga tinggi badan setiap bulannya, sehingga tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan baik.

“Kami mengimbau masyarakat khususnya orang tua yang memiliki balita datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan setiap bulannya. Jika diperlukan intervensi, maka akan diberikan makanan tambahan berupa makanan lokal,” katanya.

Sebagai informasi, kegiatan ini turut melibatkan kader posyandu, PKK Kabupaten Tangerang, DWP Kabupaten Tangerang, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, seluruh perangkat daerah dan juga penggerak-penggerak wanita. (Oke)

 




Kronologis Balita di Sepatan Timur Masukan Tangan ke Lubang Rumah Tewas Dipatuk Ular

Kabar6-Seorang balita berinisial MN (bukan MF), 4 tahun, warga Kampung Prima Tani RT 03/02 Desa Gempol Sari, Sepatan Timur Kabupaten Tangerang, tewas akibat dipatuk ular berbisa. Bermula saat balita itu memasukan tangan ke dalam lubang di dalam rumahnya.

“Digigit ular King Cobra” ungkap Camat Sepatan Timur, Miftah Shuritho saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (22/1/2024).

Ia jelaskan, dari keterangan Isnawati, ibu korban, Minggu (21/1/2023) sekitar pukul 18.30 WIB, MN sedang main di dalam rumah. Korban yang melihat lubang dikiranya merupakan sarang tikus.

Miftah bilang, MN lantas coba merogoh lubang tersebut. Tiba-tiba korban merasa kesakitan dan menangis kencang.

“Ibu korban yang juga saksi lalu mendekati anaknya yang menangis,” terangnya.

**Baca Juga: Ada Lubang Dalam Rumah, Balita di Sepatan Timur Tewas Dipatok Ular

Isnawati, lanjut Miftah, melihat terdapat luka pada bagian tangan dan punggung korban. “Dan tidak lama kemudian korban mengalami kejang-kejang,” ungkapnya.

Ibu korban langsung membawa MN ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pakuhaji. Namun ternyata nyawa korban tidak tertolong akibat racun ular berbisa telah cepat menjalar ke sekujur tubuh MN.

“Jenazah korban sudah dimakamkan pagi tadi,” papar Miftah. Pagi tadi tim Forkopimcam takziyah ke rumah duka.

Miftah mengimbau kepada warga saat musim hujan ini kerja bakti bersihkan sampah di selokan dan semak-semak yang menjadi habitat ular berkembang biak.

“Mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi korban patuk ular berbisa,” harapnya.(yud)




Ada Lubang Dalam Rumah, Balita di Sepatan Timur Tewas Dipatok Ular

Kabar6-Seorang anak di bawah lima tahun (balita) di Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, tewas akibat dipatok ular kobra malam tadi. MF, 4 tahun, dipatok hewan reptil berbisa mematikan di dalam rumahnya.

“Jadi itu rumah belum diplester. Masih alas tanah,” kata Kasie Humas Polrestro Tangerang Kota, Komisaris Aryono kepada kabar6.com, Senin (22/1/2024).

Dijelaskan, di dalam rumah korban terdapat lubang. MF yang sedang bermain memasukan tangannya ke dalam lubang.

**Baca Juga: 7 Manajemen PT Chandra Asri Cilegon Diperiksa Polisi Buntut Bau Menyengat

“Tiba-tiba tangan korban dipatok ular,” jelas Aryono. Orang tua korban tidak mengetahui bahwa di dalam lubang bersarang ular berbisa.

Terpisah, Kapolsek Sepatan Timur, Ajun Komisaris Sriyono membenarkan ada balita tewas dipatok ular berbisa. Menurutnya lokasi rumah orang tua korban masih beralaskan tanah.

“TKP di Gempol Sari,” singkatnya. Sriyono. Korban diketahui sedang bermain-main tiba-tiba tangannya dimasukkan ke dalam lubang di dalam rumah.(yud)




Polisi Tahan Supir Minibus Pelindas Balita di Tangsel

Kabar6-Pengemudi yang melindas balita di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) laki-laki berinisial MR. Peristiwa bermula ketika minibus melaju dari Bundaran Fortune menuju Gang Riis, Kelurahan Pakujaya.

“Sudah diamankan,” ungkap Kasie Humas Polres Tangsel, Inspektur Satu Wendi Afrianto, Jum’at (24/11/2023).

Adapun korban tewas berinisial AA, 1 tahun, (bukan 2 tahun) yang sedang bermain dengan teman sebayanya.

Wendi menceritakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Kayu Gede RT 002 RW 022 sekitar pukul 09.15 WIB. Balita meninggal dunia di lokasi kejadian.

**Baca Juga: Polisi Tahan Supir Minibus Pelindas Balita di Tangsel

MR masih diperiksa oleh penyidik l laka lantas untuk dimintai keterangan. “Penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut masih didalami penyidik,” jelas Wendi.

Jasad AA dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang untuk dilakukan visum.

Dumas, salah satu warga sekitar menerangkan bahwa jarak rumah korban dengan tempat kejadian perkara sekitar 40 meter. Lokasinya berada di jalan sempit.

“Ceplakan ban ada dari kaki sampai badan. Kepalanya yang parah. Lagi main berdua sama temennya,” ungkapnya.(yud)




Hilang Selama 2 Jam, Balita Asal Tiongkok Diculik Seekor Monyet

Kabar6-Seorang pria bermarga Liu dan istrinya menjadi panik setelah mengetahui bahwa anak balita mereka hilang, saat keduanya bekerja di ladang wilayah Liupanshui, Tiongkok barat daya.

Menurut laporan, balita berusia tiga tahun itu diculik seekor monyet di hutan. Melansir asiaone, Liu dan istrinya memutuskan untuk membawa anak balita mereka saat bekerja di ladang. Sesampainya di sana, Liu meletakkan balita tadi di bawah pohon dan mulai bekerja. Namun saat kembali ke tempat semula, Liu tak mendapati sang anak di lokasi tersebut. “Hanya satu menit kemudian ketika saya berbalik, saya menemukan bahwa anak itu hilang. Kami semua sangat cemas,” kata Liu.

Mengetahui anaknya sudah tidak ada di tempat, Liu memutuskan untuk menghubungi polisi, yang langsung mengerahkan tim untuk menggeledah lokasi terakhir terlihat balita tersebut.

Pihak berwenang juga dibantu aparat desa setempat untuk mencari balita yang hilang. Sayangnya, setelah menelusuri berbagai tempat, balita tersebut masih belum ditemukan.

Saat proses pencarian, Liu melihat monyet yang berkeliaran dan curiga anaknya diculik oleh monyet tersebut. Pasalnya, banyak monyet yang dulu sering turun gunung untuk mencari makan. “Di sini dulu pernah ada monyet yang turun gunung untuk mencari makan. Kalau dibawa pergi, susah menemukannya di rerumputan,” ujar Liu.

Akhirnya polisi memutuskan untuk mencari ke dalam hutan. Selama pencarian di dalam hutan, tim pencari mulai memanggil-manggil nama anak tersebut dengan lantang. Tak lama, istri Liu mendengar suara anaknya yang berasal dari gunung terdekat.

Sekretaris partai desa mengatakan, polisi berhasil melacak suara anak tersebut. Akhirnya, mereka menemukan balita tersebut setelah dua jam pencarian, di pohon dekat tepi tebing. Saat ditemukan, balita tersebut selamat namun mengalami luka cakaran di sekujur tubuhnya.

Liu kemudian berterima kasih kepada polisi dan warga desa yang antusias membantu menemukan putrinya. Sementara itu sekretaris partai desa mengatakan akan ada patroli rutin yang dilakukan di dekat desa untuk menjamin keselamatan warga.(ilj/bbs)




6.800 Balita di Cilegon Stunting, Sebagian Keluarga Mampu !

Kabar6.com

Kabar6-Kota Cilegon memiliki 19.1 persen atau 6.800 balita menderita stunting, bahkan sebagian berasal dari keluarga mampu. Hal itu diketahui setelah dilakukan Survei Status Gizi Indonesian (SSGI) pada 2022.

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengerahkan RT, RW, Posyandu hingga pegiat gizi, untuk bersama-sama menurunkan stunting sebesar 5 persen pada 2024 mendatang.

“Supaya tahun depan harus turun lima persen, menjadi 14 persen. Ayo kita gerakkan semua unsur sampai RT, RW, kader posyandu, pendamping keluarga, sampai komunitas gizi,” ujar Sanuji Penyamaran, Wakil Walikota Cilegon, dalam keterangan resminya yang dikutip Senin, (31/07/2023).

Sanuji menerangkan, dari 19,1 persen itu, sama dengan sekitar 6.800 balita di Kota Cilegon yang terkena stunting. Pencegahan anak stunting harus dilakukan sejak masa awal kehamilan hingga berusia dua tahun.

Pola makan serta asupan gizi sejak hamil hingga tumbuh kembangnya harus diperhatikan secara baik. Makanan sehat tidak selalu mahal dan sulit di dapatkan. Pekarangan rumah bisa dijadikan lahan menanam sayuran.

**Baca Juga: Dinkes Tangsel Catat Kasus HIV 144 dan AIDS 33

“Pencegahan stunting juga harus diperhatikan dan dibimbing mulai dari pertama dinyatakan hamil sampai usia dua tahun lebih, dengan diberikan gizi yang baik, asupan dan nutrisi yang terbaik. Dapat diketahui dari pemerintah pusat bahwa Kota Cilegon memiliki jumlah stunting 19,1 persen dari jumlah balita, artinya sebanyak 6.800 balita yang terkena stunting,” terangnya.

Politisi PKS menerangkan, kalau stunting tidak hanya terjadi di keluarga tidak mampu. Namun keluarga berkecukupan juga ditemukan anak yang menderita stunting. Sehingga pola asuh keluarga terhadap anak sangat berpengaruh.

Salah satunya terdapat di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, dari 15 kasus gizi buruk dan kurang gizi, 80 persen nya berasal dari keluarga mampu.

“Jangan sampai bapak-ibunya kerja, anaknya dititip ke neneknya dikasih makan seadanya. Pagi, siang, sore, makannya ciki. Ini bahaya, bisa mengancam kecerdasan anak. Stunting itu ke depannya rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabet, hypertensi, jantung dan stroke,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa Kota Cilegon merupakan Kota Industri di Banten, bahkan mendapat julukan sebagai petro dollar. UMK-nya pun masuk 10 besar nasional.(Dhi)




Pasutri Diduga Aniaya Balita di Tangsel Hingga Meninggal

Kabar6-Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) amankan pasangan suami istri. Keduanya diduga menganiaya anaknya yang masih balita hingga meninggal dunia.

“Masih dalam penyidikan,” kata Kepala Seksi Humas Polres Tangsel, Inspektur Dua Galih Dwi Nuryanto, Minggu (25/6/2023).

Kedua pasangan suami istri itu berinisial AN ibu kandung dan B, bapak tiri korban.

Galih sebutkan, korban berinisial Z adalah balita pria berusia sekitar 3 tahun 10 bulan. Korban sebelumnya sempat dilarikan ke RSU Tangsel pada 20 Juni 2023 kemarin.

**Baca Juga: Nelayan Kejang-kejang Jatuh Tewas di Perairan Tanjung Burung Tangerang

Korban balita Z tengah dilakukan otopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Penyidik kini sedang mendalami kasus tersebut.

“Kami telah melakukan penyidikan kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur,” tegas Galih.

Menurutnya, kronologis maupun konstruksi kasus penganiayaan terhadap balita ini dapat disampaikan setelah berkas pemeriksaan terhadap korban dan kedua pasutri selesai.(yud)




Mayat Balita Tergeletak di Sekitar Bantaran Kali Kronjo

Kabar6-Warga di Kampung Kandang Gede RT18/04, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, dikagetkan dengan penemuan balita dalam kondisi membusuk. Jasad itu diperkirakan sudah selama dua sampai tiga hari

Kapolsek Kronjo, Iptu Dedi Ruswandi mengatakan, bermula saat warga melewati bantaran kali pada Rabu, 5 April 2023 pukul 14.00 WIB. Warga mencium aroma tidak sedap ternyata berasal dari jasad balita.

“Keadaan mayat bayi laki-laki usia 1 tahun itu sudah dipenuhi tanah liat dan membusuk. Perkiraan pelaku membuang bayi ini sudah 2 sampai 3 kemarin,” ujar Dedi kepada kabar6.com saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).

Ia menyebut, saat ditemukan balita oleh warga sekitar dengan keadaan normal dan saksi mata langsung mengevakuasi menggunakan cara seadanya.

**Baca Juga: Selisih 5 Menit Kebakaran Gudang Mebel dan Restoran di Ciputat

Balita itu dengan keadaan menggunakan pakaian kaos singlet berwarna putih dan celana pendek levis warna biru nepi bertuliskan RAIN.

“Saksi mata itu langsung melaporkan pihak Polsek Kronjo. Hingga kini bayi laki laki itu dilarikan di RSUD Balaraja guna diketahui orang tua bayi tersebut,” jelas Dedi. (Rez)




Anak yang Ibunya Dibacok Suami Sendiri di Lebak Jalani Pemeriksaan Psikologi dan Trauma Healing

Kabar6-A, anak S (37) wanita yang dibacok belasan kali oleh D (55) suaminya sendiri di Kampung Ciwaru, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mendapat pendampingan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady Eka Setyabudi mengatakan, dilakukan psikologi klinis terhadap balita 3 tahun tersebut.

“Anak korban saat ini tinggal bersama neneknya di Bayah Timur. Anak korban KDRT tersebut sudah menjalani pemeriksaan psikologi,” kata Andi, Jumat (3/2/2023).

Kata Andi, pendampingan oleh Unit PPA dan UPTD PPA untuk memastikan kondisi anak tersebut dalam keadaan aman dan benar-benar mendapat perawatan dari keluarganya.

Tak hanya itu, pendampingan juga meliputi bantuan makanan bagi anak dan keluarganya. Seperti kebutuhan anak di antaranya pakaian, alat mandi hingga popok.

“Dua minggu setelah ini akan dipantau bagaimana psikologis anak korban sekaligus pemeriksaan kembali psikologi klinis dan trauma healing,” jelas Andi.

Peristiwa berdarah yang dialami S terjadi pada Selasa (23/2/2023). S dibacok oleh D hingga belasan kali di bagian kepala, punggung dan tangan menyebabkan dua jarinya putus.

Akibat luka-luka tersebut, S harus menjalani perawatan insentif di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena kritis.
D mengaku tak punya niatan melukai istrinya sendiri. Ia menyesal perbuatannya yang nyaris merenggut nyawa S.

“Nyesal yakin menyesal, saya hilap. Enggak ada (niat), cuma kebetulan saya lagi potong kayu bakar dia nyamperin saya, iya (emosi),” kata D di Mapolres Lebak, Rabu (1/3/2023).

**Baca Juga: Kata Pria di Lebak soal Cekcok hingga Bacok Istri Belasan Kali: Blank Aja Kayak Lihat Hewan

D mengatakan sudah lima tahun berumah tangga dengan S. Cekcok mulut dengan S diakui D memang beberapa kali terjadi, namun masih dalam batas yang wajar.

“Ya kalau percekcokan sih kadang ada masalah ekonomi, namanya kita manusia. Tapi masih bisa diredam,” tutur D.

Membabi buta belasan kali membacok S, D mengaku hal itu dilakukan lantaran dirinya sudah gelap mata.

“(Dibacok) di teras, dia lari minta tolong. Waktu itu perasaan blank aja, kayak lihat hewan,” ungkap D.(Nda)




Mukjizat, Balita 3 Tahun di Filipina Bangun dari ‘Kematiannya’ Sesaat Sebelum Dikubur

Kabar6-Peristiwa menghebohkan terjadi di sebuah gereja wilayah Aurora, Zamboanga del Sur, Filipina. Seorang balita berusia tiga tahun kembali hidup tepat di hari pemakamannya.

Padahal dokter telah menyatakan balita yang tak disebutkan namanya itu telah meninggal dunia. Melansir Huffpost, tepat sebelum tutup peti mati disatukan, petugas gereja melihat gerakan dari tubuh balita tersebut. Tak berapa lama, balita tadi membuka kedua matanya, seolah dia baru saja bangun tidur.

Melihat hal itu, sang balita langsung digendong keluar dari peti mati. Keajaiban ini jelas menjadi hal yang membahagiakan keluarga. Sebelumnya, bocah tadi mengalami demam tinggi selama seminggu yang lantas tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Tim medis lantas menyatakan bahwa balita itu meninggal pada pukul 09.00 waktu setempat. Keluarga pun segera melakukan proses pemakaman keesokan harinya. ** Baca juga: Tradisi Unik, Orangtua di India Gulingkan Tubuh Anak Mereka di Atas Kotoran Sapi Agar Kebal Penyakit

Namun siapa sangka, air mata sedih keluarga berbuah bahagia ketika sang balita kembali hidup sebelum dimakamkan.(ilj/bbs)