1

Sadis, Ayah Diduga Bunuh 2 Anak di Balaraja

kabar6.com

Kabar6 – Warga Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan tiga jasad yang merupakan satu keluarga pada,  Kamis, (11/6/2020), pukul 01.30 WIB.

Tiga jasad tersebut adalah Robbi (37) sebagai kepala keluarga yang ditemukan warga menggantung pada seutas tali di kamar, sementara anaknya, NC (14) ditemukan dalam kondisi leher masih terikat seutas tali dan GAR (13) ditemukan di bak air dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro membenarka kejadian pembunuhan satu keluarga tersebut.”Dari informasi yang didapatkan di lapangan, diduga pembunuhan tersebut dilakukan usai terjadi pertengkaran antara Robbi dan Lala yang merupakan istrinya,” ujar Teguh.

Teguh menjelaskan, diduga pelaku melakukan pembunuhan pertama kali kepada NC anak pertamanya, kemudian anak keduanya dan terakhir pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

“Jadi setelah ditinggal istrinya pelaku pertama tama membunuh anak sulungnya, kemudian anak kedua dan terakhir dia gantung diri,” jelasnya.

**Baca juga: Pandemi Corona, City Sanitation Summit 2020 di Kabupaten Tangerang Diundur.

Teguh menambahkan, dari keterangan tetangga, pada Rabu (10/6/2020) malam, pelaku dan istrinya sempat bertengkar hebat dan kemudian dilerai oleh warga sekitar. Kemudian, untuk menghindari pertengkaran, istri pelaku pergi kerumah orang tuanya. Namun, pada Kamis dini hari, terdengar ledakan yang berasal dari rumah pelaku dan akhirnya warga mendovrak dan menemukan ketiga jasad tersebut.

“Setelah menemukan tiga jasad tersebut, warga langsung menghubungi kami. Saat ini kami masih mendalami kasus tersebut, saksi-saksi juga masih terus diperiksa,” ujarnya. (Vee)




Harga Mahal, Pedagang Ayam Potong di Balaraja Kompak Mogok Jualan

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan pedagang ayam potong di pasar tradisional Sentiong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang memilih mogok berjualan. Para pedagang melakukan aksi mogok jualan karena harga ayam di pasaran melonjak naik dari harga biasanya.

Sementara daya beli menurun. “Kami meminta kepada pemerintah pusat dan daerah agar memperhatikan nasib pedagang kecil di pasar tradisional Sentiong ini,” kata Suhandi, salah satu pedagang kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, saat ini harga beli dari peternak mencapai Rp27 ribu. Padahal sebelumnya hanya Rp 23 ribu.

Suhandi menyatakan, para pedagang ayam akan terus melakukan aksi mogoknya sebelum harga ayam turun. Para pedagang pun melampiaskan kekecewaanya dengan cara melempar keranjang ayam, sebagai bentuk protes kepada pemerintah.

Suhandi mengatakan, dengan tingginya harga beli dari peternak ayam, para pedagang jelas sulit menjual ke konsumen. Mayoritas pelanggan menolak dinaikan dan hanya mau membeli dengan harga Rp25 ribu.

Menurut Suhandi, tingginya harga ayam terjadi sejak pertengahan bulan suci Ramadan kemarin.

“Boro-boro pedagang ayam mendapatkan untung, untuk mengembalikan modal saja pun tidak sampe. Soalnya, harganya sudah mahal dari peternaknya, sementara warga inginnya beli murah, “terang Suhandi.

Hal senada diutarakan Ibrahim, pedagang ayam lainnya Ibrahim. Para pedagang ayam di pasar Sentiong sudah sepakat untuk tidak berjualan sementara waktu.

Jika ada pedagang melanggar kesepakatan, maka akan dikenakan sanksi dengan membayar denda sebesar Rp 75juta. Para pedagang ayam sudah membuat surat pernyataan yang sudah disepakati dengan ditandatangani di atas materai.

“Surat kesepakatan ini hanya untuk internal pedagang aja, agar ada kekompakan di antara pedagang. Jadi kami kompak akan melakukan mogok jualan,” utaranya.

**Baca juga: BIAK Minta KPK Transparan Usut Kasus di Proyek GIPTI.

Sementara itu, Direktur Operasional PD Pasar Niaga Kertaraharja, Bunyamin mengatakan, melambungnya harga ayam potong di pasaran karena minimnya jumlah pasokan ayam dari peternakan. Dia berharap dalam waktu dekat akan ada penurunan harga, agar daya beli masyarakat kembali meningkat.

“Kami akan secepatnya berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Tangerang , agar kenaikan harga ayam bisa ditekan,” jelasnya.(Vee)




Kunjungi Posko Covid-19, Kapolresta Tangerang Sosialisasikan New Normal

Kabar6.com

Kabar6 – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengunjungi posko Relawan Desa Lawan Covid-19 Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Rabu (3/6/2020). Selain memastikan kesiapsiagaan relawan, kedatangan Ade juga sekaligus untuk menyosialisasikan new normal.

“Saat ini masih masa PSBB, namun kita kedepan diminta untuk melakukan sosialisasi terkait penerapan new normal,” kata Ade.

Ade mengatakan, new normal adalah cara berfikir dan pola hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan. Ujar Ade, gugus tugas atau relawan harus bergerak mendatangi tempat-tempat umum dan tempat usaha untuk menyosialisasikan new normal.

Poin penting dari new normal, tambah Ade, adalah mengedepankan aspek protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan menyediakan sarana cuci tangan sebanyak mungkin.

“Pada masa new normal tempat ibadah serta pasar boleh beroperasi dengan mengedepankan protokol kesehatan,” terang Ade.

**Baca juga: 28 Jam Hilang, Remaja Tenggelam di Cikupa Ditemukan.

Ade menjelaskan, tujuan pentingnya sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, lanjut Ade, gugus tugas dan relawan desa wajib mengingatkan pelaku usaha dan pengelola tempat keramaian agar mengedapankan protokol kesehatan dan menerapkan pola physical distancing.

“Disiplin itu sendiri adalah vaksin. Maka new normal jangan sampai mengabaikan aspek protokol kesehatan,” pungkasnya. (Vee)




Satu Pasien PDP Covid-19 di RSUD Balaraja Meninggal

Kabar6.com

Kabar6-Seorang warga Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid19 meninggal di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja, pada Jumat (1/5/2020).

Warga berjenis kelamin laki- laki yang dirahasiakan identitasnya ini meninggal dunia sekira Pukul 09.00 WIB.

Jenazah pria berusia 43 tahun tersebut, langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan di tempat pemakaman umum Buniayu, Kecamatan Sukamulya pada Pukul 10.00 WIB, oleh tim medis RSUD Balaraja.

Humas Covid-19 RSUD Balaraja, Aang Sunarto mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa pasien tersebut masuk diruang instalasi gawat darurat RSUD Balaraja, pada Rabu (29/04/2020) lalu.

**Baca juga: DPRD Terima Alasan Perumdam TKR Hibahkan 70 Ribu Pelanggan.

Pasien yang didiagnosa memiliki penyakit penyerta (komorbid) ini kemudian dibawa ke ruang isolasi untuk menjalani perawatan intesif. Namun, nyawa pasien itu tak bisa tertolong, ia menghembuskan nafas terakhir Jumat pagi (hari ini-red).

“Pasien berstatus PDP covid19 sudah dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan, setelah dinyatakan sebagai PDP oleh tim dokter RSUD Balaraja,” ungkapnya.(Tim K6)




Dua Karyawan Pabrik Suku Cadang Mobil di Balaraja Meninggal Karena Corona

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Desiriana Dinardianti mengatakan dua karyawan PT Eds Manufacturing Indonesia (PT PEMI), produsen suku cadang mobil di Balaraja yang meninggal merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona. “Meninggal dunia akibat terpapar Covid-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 27/4/2020.

Desiriana mengatakan kasus pertama yang meninggal dunia di PT PEMI berinisial HO yang bekerja di bagian produksi LH.

HO, pada 16 April, tidak masuk kerja dengan keluhan sakit. Tanggal 17 April 2020, masuk kerja tetapi pada jam 20.30 WIB ijin pulang dengan keluhan sesak nafas, hasil cek suhu di klinik perusahaan yaitu 36.6 derajat celsius.

Tanggal 18 April (Sabtu), HO berziarah ke Kampung Ilat Balaraja. Jam 11.00 WIB pulang ke Cisereh dan pada jam 12.30 WIB sesak nafas dan pingsan dirumah. Oleh keluarga kemudian dibawa ke Klinik Ilanur. “Dia di diagnosa terkena penyakit jantung dan dirujuk ke RS Awal Bros Tangerang dan dilakukan scan thorax dan rapid test, dengan hasil reaktif. Kemudian dirujuk ke RSUD Banten, dan tanggal 20 April saudara HO meninggal dunia,” kata Desiriana.

Petugas, kata Desiriana, melakukan rapid test keluarga, istri dan anak-anaknya. Hasilnya dinyatakan negatif. PT PEMI melakukan rapid test kepada teman-teman HO didapat hasil 2 reaktif dengan atas nama berinisial P (Balaraja) dan inisial R (tigaraksa).”Sudah dilakukan swab test namun hasilnya belum keluar.”

**Baca juga: Liputan Kebakaran, Tangan Rolly Fotographer Media Indonesia Dipiting.

Sementara kasus kedua terjadi pada karyawan S yang bekerja di bagian QA. Pada tanggal 23 April 2020 berobat ke Klinik Obbini, keluhan mual, lemas dan sesak, lalu dirujuk rawat inap tanggal 24 April yang bersangkutan sesaknya terlihat berat. Kemudian dirujuk ke RS Awal Bros Tangerang, dilakukan rapid test, hasilnya reaktif.

Karena sesaknya, yang bersangkutan kemudian dimasukkan ke IGD, tanggal 25 April jam 05.00 WIB yang bersangkutan meninggal. Belum dilakukan swab test, namun pemakaman dilakukan dengan melalui prosedur covid-19.(GFM)




Dua Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk Trailer di Balaraja

Kabar6.com

Kabar6Dua pengendara sepeda motor tewas tertabrak truk trailer bernomor polisi BK 8811 LB di Jalan Raya Serang KM 28,5, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (21/4/2020), pagi.

Kasubnit Lakalantas Polres Kota Tangerang Aiptu Sofiyudin mengatakan, kecelakaan tersebut melibatkan satu unit truk trailer yang datang dari arah Jayanti dan melintas di Jalan Raya Serang. Setibanya di lokasi kejadian, diduga supir kurang konsentrasi dan menabrak tiga warung dan tiga tiang listrik yang berada di sebelah kiri jalan.

“Diduga supir kurang konsentrasi. Setelah nabrak tiga warung, kemudian supir langsung membantung stir kearah berlawanan dan menghantam dua sepeda motor dari arah berlawanan,” katanya kepada Kabar6.com, Selasa (21/4/2020).

**Baca juga: Hari Ketiga PSBB, Pelanggaran di Kabupaten Tangerang Meningkat.

Sofi menambahkannn akibat kecelakaan tersebut dua pengendara sepeda motor bernopol B 3375NDG yang dikendarai oleh seorang wanita berinisial JS dan kendaraan sepeda motor bernopol B 6144 VB yang kendarai oleh seorang laki-laki berinisial MPR mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

“Karena mengalami luka cukup serius dibagian kepala dan kaki sebelah kiri korban berinisial JS dan MPR akhirnya meninggal dunia di tempat dan langsung dievakuasi ke RSUD Balaraja,” pungkasnya. (Vee)




Polresta Tangerang Bagikan Sembako untuk Ojek dan Sopir Angkot

Kabar6.com

Kabar6 – Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang Polda Banten memberi bantuan sembako untuk pengemudi ojek pangkalan dan sopir angkot di 3 lokasi yakni di kawasan Cibadak, Kecamatan Cikupa, di Flyover Balaraja, dan di Lampu Merah Balaraja, Selasa (14/5/2020). Kegiatan itu digelar sebagai bagian dari kegiatan Operasi Keselamatan Kalimaya 2020.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, bantuan bahan pokok yang disalurkan berasal dari sumbangan Bhayangkari Cabang Kota Tangerang. Menurut dia, selain ojek pangkalan dan sopir angkot, bantuan juga menyasar para lansia.

“Kegiatan dilaksanakan dengan cara memberikan langsung kepada warga sopir angkot dan ojek pangkalan yang berhak,” kata Ade.

Ade mengatakan, saat memberikan bantuan, disampaikan juga imbauan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, selalu menggunakan masker, rutin mencuci tangan, serta menjauhi kerumunan.

“Kami juga turut menyosialisasikan bahwa akan diberlakukan PSBB di Kabupaten Tangerang,” ujar Ade.

**Baca juga: Bupati Zaki Imbau Warga Patuhi Aturan PSBB.

Ade berharap, semua pihak meningkatkan kepedulian kepada sesama. Dalam situasi seperti saat ini, terang Ade, semua elemen harus bahu-membahu dan saling mengingatkan agar bersama mencegah penyebaran penyakit Covid-19.

“Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan bermanfaat dan imbauan yang disampaikan dapat dilaksanakan,” pungkasnya.(Vee)




Polisi Perketat Protokol Pendatang di Balaraja

Kabar6.com

Kabar6 – Sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19, Muspika Balaraja, Kabupaten Tangerang memperketat protokol bagi pendatang yang berasal dari luar kota.

Terutama, bagi para pendatang yang baru saja tiba dari zona merah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah yang terdampak terdampak Virus Corona.

Kapolsek Balaraja Kompol Feby Herianto mengatakan, berdasarkan berdasarkan kesepakatan Polsek Balarja, Kantor Kecamatan Balaraja, Koramil Balaraja dan Kepala Desa se-Kecamatan Balaraja diputuskan untuk setiap tamu diwajibkan melapor kedatanganya ke ketua RT, RW, Kepala Dusun (Kadus), atau pihak terkait.

“Selain mewajibkan tamu lapor, kami juga meminta warga Kecamatan Balaraja stay at home (diam dirumah) selama 14 hari,” kata Feby kepada wartawan Jumat (10/4/2020).

**Baca juga: Anggaran Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang Naik Menjadi Rp 253,8 Miliar.

Feby mengaku, hingga saat ini, pihaknya tak henti-henti memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan social distancing. Selain itu, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat agar rajin mencuci tangan minimal satu jam sekali.

“Sosialisasi ke warga Lewat RT dan RW, mengimbau warga selalu menjada kebersihan lingkungan serta kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan” pungkasnya. (Vee)




PLN Putus Listrik Pelanggan Korban Penipuan Loket Ilegal di Cisoka

Kabar6.com

Kabar6-PLN Cabang Cikupa mengakui sempat memutuskan aliran listrik dengan mencabut meteran listrik ratusan pelanggan yang membayar listrik di loket pembayaran listrik di Pasar Cisoka yang belakangan diketahui ilegal. “Diputuskan karena mereka tercatat belum membayar tagihan,” ujar Humas PLN Cabang Cikupa Ida Nur Aida kepada Kabar6, Senin (25/11/2019)

Pasca pemututusan meteran, kata Ida, para pelanggan yang berasal dari Kecamatan Cisoka, Jayanti, Balaraja, hingga Jayanti itu banyak yang datang ke Kantor PLN Cikupa protes.

PLN Cikupa meminta para pelanggan untuk mengajukan protes ke pengelola loket pembayaran listrik tempat mereka membayar itu.

Sebetulnya, kata Ida, sejak awal loket itu tidak ada masalah. Namun masalah mulai muncul sejak September lalu. PLN mendatangi tempat pembayaran listrik tersebut karena ada pelanggan yang komplain. “Loket pembayaran listrik di Pasar Cisoka mengeluarkan struk sendiri (palsu), kita datengin akhirnya lunas,” kata Ida.

Setelah kejadian itu, lanjutnya, makin banyak pelanggan yang komplain. Dan ketika PLN datang lagi, loket itu sudah tutup.

**Baca juga: PLN Bongkar Penipuan Loket Pembayaran Listrik Ilegal di Cisoka.

Ida menjelaskan, berdasarkan aturan pembayaran listrik PLN, pelanggan yang nunggak sebulan akan disegel. Tapi kalau sudah nunggak sampai dua bulan, PLN akan melakukan pemutusan.

“Kami putus SR (meterannya), itu lho, kabel yang di atas meter, itu kita gunting. Otomatis mati kan. Pas kita mau putus, pelanggan bilang sudah lunas. Sementara petugas harus memutus kan, kalau tidak mutus tidak dibayar dong sama PLN. Makanya kami bilang, ini belum lunas, jadi ya mohon maaf kami putus,” kata Ida. (Ris)




Rencana RTH di Balaraja Disoal HMI, DLHK: Realisasinya Saya Tidak Tahu

Kabar6.com

Kabar6-Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) di Lapangan Kecamatan Balaraja hingga kini tak jelas kapan realisasinya, sehingga dipertanyakan semua pihak. Padahal, rencana untuk meyulap lapangan Balaraja menjadi RTH itu sudah berhembus sejak satu tahun silam.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Kecamatan Balaraja, Ikbal mengatakan, salah satu rencana Pemkab Tangerang yang masih menjadi penantian warga Kecamatan Balaraja, yakni pembangunan RTH. Padahal, sudah hampir satu tahu lebih Pemkab Tangerang menjanjikan mengubah Lapangan Balaraja menjadi RTH.

“Wacana Pemkab Tangerang akan membangun RTH di Kecamatan Balaraja ini benar atau hoaks, sebab hingga kini tak kunjung terealisasi,” kata Ikbal kepada wartawan, Jumat (13/11/2019).

Ikbal menilai jika wacana ini benar direalisasikan tentunya akan memberikan dampak yang positif. Diantaranya, RTH itu bisa menjadi tempat kunjungan wisatawan. Apalagi, Kabupaten yang sudah berusia 75 tahun ini belum ada obyek atau tempat wisata sebagai ciri khas dari kabupaten ini sendiri.

“Selain itu, Keberadaan RTH begitu penting untuk menangkal polusi udara. Apalagi, ada sebanyak ratusan pabrik yang beroperasi di Kecamatan Balaraja,” ungkapnya.

Pembangunan RTH di Kecamatan Balaraja, lanjut Ikbal, akan menjadi perwajahan yang bagus ketika lokasi dan konsepnya tepat. Bahkan bisa menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat.

“Untuk itu, saya berharap agar pembangunan RTH di Kecamatan Balaraja segera dihujudkan oleh Pemkab Tangerang,” tutupnya.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Taufik Emil mengaku, tidak mengetahui realisasi rencana pembangunan RTH di Kecamatan Balaraja.

Untuk itu, Taufik menyarankan untuk menanyakan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB), atau ke Dinas Pemukiman, Pertanahan dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tanerang.

“Konfrmasi ke DLHK, DTRB, atau DPPP terkait itu,” singkat.**Baca juga: PDAM TKR Sabet Penghargaan Keterbukaan Informasi.

Sementara itu, sekretaris DLHK Kabupaten Tangerang Asep Jatmika membenarkan, Pemkab Tangerang merencanakan pembangunan RTH di Kecamatan Balaraja. Namun demikian, Asep mengaku belum tahu pasti realisasi pembangunan RTH tersebut.

“Ya betul, RTH akan dibangun di lapangan Balaraja. Pembangunannya akan melibatkan seluruh OPD (organisasi perangkat daerah_red) Kabuten Tangerang. Kami sedang menunggu perencanaan dari DTRB. Realisasinya, saya tidak tahu,” katanya.

Asep berharap, master plan pembangunan RTH di Kecamatan Balaraja itu dilengkapi dengan taman lansia dan taman ramah anak. Namun demikian, Asep kembali mengaku tidak mengetahui kapan akan direalisasikan pembangunan RTH tersebut.

“Saya tidak tahu, belum ada action pembangunan RTH di Balaraja,” pungkasnya.(Vee)