1

Untuk Kurangi Pasokan Bahan dari Bumi, Urine Manusia Disebut Bisa Bangun ‘Pangkalan’ di Bulan

Kabar6-Badan Antariksa Eropa atau The European Space Agency (ESA) mengatakan, urine manusia suatu hari nanti bisa menjadi bahan yang berguna dalam membuat beton untuk ‘membangun’ pangkalan di Bulan.

ESA, melansir Space, menerangkan bahwa para peneliti dalam sebuah studi terbaru yang didukung ini menemukan bahwa urea, senyawa organik utama dalam urine, bisa membuat campuran untuk ‘beton Bulan’ yang lebih lunak sebelum akhirnya mengeras menjadi bentuk akhir yang kokoh. Badan antariksa itu mencatat, hanya menggunakan bahan yang tersedia di situs (di Bulan) untuk sebuah pangkalan di sana atau konstruksi lainnya akan mengurangi kebutuhan untuk memasok bahan dari Bumi.

Bahan utama dalam pembuatan ‘beton Bulan’ ini adalah tanah berbentuk bubuk yang ditemukan di permukaan Bulan yang dikenal sebagai regolith bulan.

ESA mengatakan urea, yang dapat memutus ikatan hidrogen dan mengurangi viskositas campuran fluida, akan membatasi jumlah air yang diperlukan dalam ‘resep’ pembuatannya.

“Berkat penghuni Bulan di masa depan, 1,5 liter limbah cair yang dihasilkan seseorang setiap hari dapat menjadi produk sampingan yang menjanjikan untuk eksplorasi ruang angkasa,” demikian pernyataan ESA.

Di Bumi, urea digunakan sebagai pupuk industri dan bahan baku oleh perusahaan kimia dan medis.

“Harapannya adalah bahwa air seni astronaut pada dasarnya dapat digunakan karena berada di pangkalan bulan di masa depan, dengan sedikit penyesuaian terhadap kadar air,” kata rekan penulis studi Marlies Arnhof dalam pernyataan ESA.

“Ini sangat praktis, dan menghindari kebutuhan untuk semakin mempersulit sistem daur ulang air yang canggih di ruang angkasa,” tambahnya.(ilj/bbs)




Badan Antariksa Eropa Lakukan Siaran Langsung dari Mars Selama Satu Jam

Kabar6-Badan Antariksa Eropa (ESA) melakukan siaran langsung selama satu jam di kanal YouTube, mengajak pemirsa melihat lebih dekat Mars. Ini nerupakan kali pertama dalam sejarah siaran langsung dilakukan dari Planet Merah tersebut.

ESA, melansir tbsnews, melangsungkan siaran langsung ini dalam rangka merayakan ulang tahun ke-20 Mars Express, proyek ESA yang sedang berjalan untuk memahami lebih dalam planet terdekat dari Bumi tersebut. Gambar-gambar dari Mars dipancarkan langsung ke Bumi melalui Visual Monitoring Camera (VMC) di atas pengorbit, menampilkan Mars dari jauh dengan segala kemegahannya.

Sejak misi ini berlangsung selama hampir dua dasawarsa, ini pertama kalinya siaran langsung dilakukan. ** Baca juga: Kasus Sangat Langka, Bayi di Brasil Lahir dengan Ekor ‘Asli’ Sepanjang 12Cm

“Ini adalah kamera tua, awalnya direncanakan untuk tujuan teknis, pada jarak hampir 3 juta kilometer dari Bumi- ini belum pernah dicoba sebelumnya dan sejujurnya, kami tidak seratus persen yakin ini akan berhasil,” jelas James Godfrey, Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa di pusat kontrol misi ESA di Darmstadt.

Ditambahkan, “Tapi saya sangat optimis. Normalnya, kita melihat gambar-gambar dari Mars dan tahu bahwa gambar tersebut diambil beberapa hari sebelumnya. Saya tidak sabar untuk melihat Mars saat ini, sedekat mungkin dengan Mars ‘sekarang’ yang bisa kita dapatkan!”

Agenda ini memang disebut siaran langsung, tetapi akan ada sedikit penundaan karena waktu yang dibutuhkan cahaya untuk menempuh jarak yang sangat jauh antara Bumi dan Mars. Jaraknya bergantung pada orbit kedua planet, tetapi rata-rata sekira 225 juta kilometer.

Waktu antara gambar yang diambil dari orbit di sekitar Mars dan muncul di layar penonton kira-kira 18 menit, sekira 17 menit untuk perjalanan cahaya dari Mars ke Bumi, dan satu menit lagi untuk melewati kabel dan server di darat.(ilj/bbs)