1

Polda Banten: Enam Badak Cula Satu Mati Ditembak Pemburu

Kabar6-Polda Banten mengungkap ada enam badak cula satu atau badak Jawa yang ditembak mati oleh pemburu. Dimana, kawanan pemburu liar merupakan warga sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang berlokasi di Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Badak Jawa yang dilindungi dunia, mati ditangan pemburu liar pimpinan N, yang kini tengah bersidang di PN Pandeglang.

Badak cula satu atau Badak Jawa, merupakan spesies terlangka di dunia. Di Indonesia, habitat aslinya hanya ada di semenanjung TNUK.

TNUK sebagai tempat konservasi Badak Jawa, kewenangannya berada langsung dibawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

**Baca Juga: Pertanyakan Progres Perkara, Pengacara Korban Persetubuhan Dibawah Umur Hingga Hamil Sambangi Mapolres Tangsel

“Jadi berdasarkan pengakuan N, bersangkutan sudah menembak mati enam badak di TNUK,” ujar AKBP Dian Setyawan, Wadireskrimum Polda Banten, dikantornya, Jumat, (26/04/2024).

Ditreskrimum Polda Banten tengah mendalami dan mengejar lima pemburu ilegal lainnya, yakni, Hs, Sa, Sd, It, dan Nr.

Peran Hs dan Sd, memotong cula Badak Jawa yang sudah mati ditembak dua kali oleh kawanan pemburu liar pimpinan N.

“Pelaku dikenakan Pasal 40 ayat 2, juncto Pasal 21 ayat 2, Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Dengan ancaman 5 tahun penjara,” tegasnya.(dhi)




Populasi Badak Jawa di Ujung Kulon Bertambah 73 Ekor

Kabar6.com

Kabar6- Populasi badak Jawa kembali bertambah, setelah kamera video trap melihat dua anak di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Temuan tersebut merupakan temuan pertama di tahun 2021.Informasi bertambahnya populasi badak Jawa tersebut disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui keterangan tertulisnya.

“Dua anak badak jawa (Rhenoceros sondaicus) kembali terlihat pada kamera video trap di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon mulai bulan Maret 2021. Ini merupakan temuan kelahiran pertama anak badak jawa di tahun 2021,”tulis Kementerian LHK yang dikutip kabar6.com (13/6/2021).

Menurut KLHK, anak badak jawa pertama dengan jenis kelamin betina mulai terekam video trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu.

Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.

Sementara anak badak jawa kedua berjenis kelamin jantan diperkirakan sudah berusia 1 tahun mulai terekam pada Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari.

**Baca juga: Enam Orang Diamankan Polres Pandeglang Diduga Terkait Premanisme dan Pungli

Setelah ditemukan dua anak badak, maka Kementerian LHK mencatat jumlah badak jawa di TNUK sampai bulan Mei 2021 sebanyak 73 individu, dengan perbandingan ratio jantan 40 individu dan betina 33 individu.

“Masih adanya kelahiran anak badak jawa di TNUK, menunjukkan keberhasilan kebijakan full protection terhadap seluruh habitat badak jawa di TNUK yang berkembangbiak dengan baik secara alami,”tutupnya.(aep)




Tsunami Selat Sunda, Pihak TNUK Belum Inventarisir Keberadaan Badak Jawa

Kabar6-Tsunami Selat Sunda menewaskan ratusan jiwa, membuat ribuan orang luka-luka bahkan puluhan ribu jiwa batu mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Lalu, bagaimana kehidupan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), pasca tsunami yang menghantam pada Sabtu, 22 Desmeebr 2018 kemarin.

“Kalau untuk satwa, kita belum mengadakan inventarisasi. Karena memang belum ditemukan tanda-tanda, terutama badak,” kata Andri Firmansyah, Humas Balai TNUK, melalui sambungan selulernya, Rabu (26/12/2018).

Beberapa sarana dan prasaran Balai TNUK mengalami kerusakan, terutama yang ada di beberapa pulau kecil, seperti dermaga di Pulau Handeulem.

Lalu shelter di Cigenter, bangunan resort atau penjagaan di Pulau Panaitan, dan beberapa bangunan di Legon Kadam.

“Kita masih menghimpun data, jadi memang beberapa fasilitas di TNUK mengalami kerusakan,” ujarnya.**Baca Juga: Tsunami Selat Sunda, Korban Meninggal di Tangsel Disantuni Rp3 Juta.

Meski kehidupan Badak Jawa selamat, namun taman nasional yang diakui dunia itu harus kehilangan dua pegawai lepasnya saat bertugas di resort Citelang.

“Rubani dan Sandi. Jadi saat kejadian, paginya sudah teridentifikasi,” terangnya.(dhi)