1

Pakar Komunikasi Sebut Anies Baswedan Raja Debat Saat Debat Capres Pertama

Kabar6-Perbincangan soal debat perdana capres masih terus berlangsung. Beberapa pengamat masih terus membahas dan menganalisisnya akun media sosial mereka.

Tengok saja akun media sosial pakar komunikasi politik Effendi Gazali, Selasa kemarin (19/12/2023) yang menyebutkan penampilan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat luar biasa.

Bahkan menurut EG, sapaan akrabnya, para pakar komunikasi sepakat mendaulatnya sebagai raja debat Indonesia saat ini. Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar ini kemungkinan hanya kalah dari filsuf yang juga pakar politik Rocky Gerung yang terkenal dengan sebutan No Rocky No Party. “Apa yang disampaikannya pada debat capres harus jadi bahan mata kuliah debat di program Ilmu Komunikasi, tentu bersama dengan materi penampil lain juga,” jelas Effendi Gazali.

Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI), dalam rilis yang dikutip, Minggu (8/1/2024) menyampaikan, berdasarkanhasil olahan data yang telah dianalisis, penampilan Anies Baswedan paling banyak dibicarakan di media sosial. Topik mengenai Anis menguasai 44% percakapan di media sosial. Sentimen positif Anies dan Ganjar, sama-sama diangka 64%. Penampilan Anies di ataspanggung dinilai 96% publik sebagai “baik” dan “sangat baik”. Dia dianggap paling unggul dalam debat pertama tersebut dengan 37,9%.

**Baca Juga: Calo Rekruitmen Pengawas TPS di Tangsel Gentayangan, Ini Modusnya

“Kalau pun ada catatan, hanya kecepatan berbicara yang sampai 122 kata per menit dibanding Prabowo 84 per menit. Ditambah dengan kuatnyadata yang disampaikan sehingga membuat kalangan yang pendidikannya baik mudah mengerti. Sedangkan faktamenunjukkan 72,4% latar belakan pendidikan Indonesia relatif rendah. “Di situ masalahnya,” ujar Efendy Ghazali

Data tersebut, lanjut Effendi, merupakan hasil analisis yang dia lakukan bersama para pakar komunikasi dari berbagaikampus dan pusat penelitian. Selain itu, kata Effendi, tim peneliti yang dipimpin oleh pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo juga mempelajari dan menganalisis data yang sebelumnya ditampilkan oleh beberapa media online seperti Kumparan.com, Detik.com, Litbang Kompas hingga Drone Emprit yang melakukan risetpada saat dan setelah debat berlangsung.

Pada bagian penghujung videonya, pakar komunikasi yang punya gaya eksentrik ini menyarankan agar Anies Baswedan membuat kalimat lebih pendek, tidak terlalu banyak data atau alasan yang didesakkan pada satu kesempatan debatyang pendek. “Bahkan dibutuhkan beberapa pengulangandengan gaya yang juga tegas. Sehingga pemilih yang bimbang dan swing voters bergerak meyakini, ‘Wakanda no more, Indonesia forever’,” tandasnya mengutip closing statement Anies saat debat capres putaran pertama.(red)

 




Saat Anies Baswedan Berdiskusi dengan Mahasiswa Uniba Serang

Kabar6-Capres nomor urut satu, Anies Baswedan, berdiskusi dan berdialog dengan ratusan mahasiswa di Universitas Bina Bangsa (Uniba), Kota Serang, Banten, pada Kamis, 21 Desember 2023.

Anies Rasyid Baswedan, memanggil mahasiswa di Universitas Bina Bangsa (Uniba) dengan sebutan ‘teman-teman muda’. Kampus merupakan tempatnya, suasana akademisi sangat akrab baginya.

“Buat temen-teman muda, walaupun teman-teman itu berada di kampus, peduli politik, kembangkan minat anda, kembangkan kepemimpinan anda, nanti pada saatnya anda giliran memainkan peran itu,” begitu potongan kutipan Anies Baswedan, saat berdialog dengan mahasiswa, Kamis, (21/12/2023).

Anies mengatakan bahwa anak muda harus terlibat aktif di dunia politik. Begitupun orang baik, harus didukung terjun ke politik praktis. Orang baik yang masuk politik jangan dipermasalahkan, kemudian orang bermasalah malah tidak dipermasalahkan masuk kedalam politik.

Anies mengaku sejak dahulu telah banyak mendukung teman-temannya masuk kedalam politik, mulai dosen, Bima Arya hingga Ridwan Kamil. Bahkan untuk dua nama terakhir, capres dari Koalisi Perubahan itu ikut mengkampanyekan nya.

Pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda harus dirubah. Mereka harus mendukung orang baik yang masuk kedalam dunia politik.

“Kalau kemudian kita punya persepsi politik itu dijauhi, kalau anak-anak muda memilih tidak terlibat dalam politik, tidak mau politik, apa ya g terjadi? Terjadi fenomena unik, orang bermasalah masuk politik tidak dipermasalahkan. Orang tak bermasalah, masuk politik, dipermasalahkan,” ucapnya.

**Baca Juga: Barang Bukti 35 Perkara Pidana di Kabupaten Lebak Dimusnahkan

Pria yang berdampingan dengan Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya menerangkan kalau setiap lembaga, institusi hingga masyarakat, ada etika yang harus dijaga.

Seperti di kampus, penjaga etika nya ada ditangan rektor dan dewan guru besar. Kemudian di Mahkamah Konstitusi (MK) ada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Jika masyarakat mulai berkompromi pada pelanggaran etika, menurutnya, akan merusak urusan lain. Anies Baswedan mengibaratkan perlombaan 17’an yang sudah berjalan, kemudian ditengah pertandingan, peraturan itu dirubah oleh panitia

Begitupun keterlibatan orang dalam atau disebut ordal, Anies mengibaratkan orang berprestasi tidak bisa meneruskan prestasinya jika ada orang lain memanfaatkan kedekatan dengan seseorang. Ketika dipimpinan atasnya melakukan kompromi ataupun ordal, maka di lapisan bawah atau daerah, akan mengikuti perilaku tersebut.

“Sekelompok orang, guru, datang ketemu saya lalu cerita. Pak ditempat saya guru yang diangkat yang punya ordal, lalu ketika ditegur kenapa yang diangkat yang jadi ponakannya si anu, yang pamannya, wah macem-macem. Lalu jawabannya apa? Di Jakarta aja pake ordal, kenapa kita tidak boleh pake ordal. Apa yang terjadi? Standar kita langsung turun,” jelasnya.(Dhi)




Target 60 Persen Suara Amin di Banten, Gembong: Ungkap Migrasi Suara Prabowo

Kabar6- Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Provinsi Banten, Gembong R Sumedi, menyatakan bahwa Tangerang Raya merupakan lumbung suara utama bagi pasangan tersebut di Banten.

“Untuk lumbung suara basisnya menang di Tangerang Raya, Serang Cilegon Pandeglang Lebak. Tapi memang utamanya Tangerang Raya Serang Cilegon,” kata Gembong kepada wartawan di Serang, Senin (4/7/2023).

Untuk memenangkan pemilu di Banten, Gembong mengatakan bahwa pasangan Anies-Muhaimin akan memberikan perhatian khusus ke daerah-daerah tersebut.

Baca Juga: Penyerahan Sertipikat Tanah dan Peluncuran Sertipikat Tanah Elektronik di Provinsi Banten

“Makanya kemarin Timnas itu menjadikan Tangerang Raya sebagai tempat kampanye pertama di Banten. Nanti mungkin nantinya ada kampanye lagi di Serang Cilegon. Yang saya dengar dari Kapten timnas itu Banten mungkin kebagian 2 sampai 3 kali kampanye Anies,” kata Gembong.

Gembong juga mengatakan bahwa potensi suara di Banten cukup besar, sehingga menjadi sasaran utama pasangan Anies-Muhaimin.

“Karena potensi suara di Banten cukup besar, Banten kelima suara terbesar di Indonesia,” kata Gembong.

Terkait dengan isu migrasi suara Prabowo Subianto ke Anies Baswedan, Gembong mengatakan bahwa hal tersebut memang benar adanya di tambah dengan kekuatan pendukung PKB.

Gembong mengatakan bahwa indikator migrasi suara tersebut adalah semangat perubahan yang diusung pasangan calon nomor urut 1 tersebut yang sebelumnya di bawa oleh Prabowo.

“Indikatornya adalah semangat perubahan yang di gaungkan Prabowo ini mengangkat sekarang Anies. Migrasinya dari orang -orang itu,” kata Gembong.

Gembong pun berharap bahwa progres suara Anies di Banten akan terus meningkat dan mencapai target 60 persen.

“Alhamdulillah progres suara Anies progresnya mulai naik. Mudah-mudahan target 60 persen suara di Banten tercapai,” kata Gembong.(Aep)




Anies Kampanye di Banten, Janji-janji Perubahan yang Ditawarkan

Kabar6-Calon Presiden RI nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kampanye di GOR Gondrong, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (2/12/2023). Anies pun menemui masyarakat hingga menyampaikan janji-janji kampanye.

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) merupakan pasangan yang mengusung tagline perubahan.

Anies menyampaikan dalam melakukan sebuah perubahan sangat penting sebuah kewenangan. Oleh karena itu, dalam mengambil sebuah kebijakan-kebijakan diperlukan sebuah kewenangan. Baik dukungan dari warga, eksekutif dan juga dukungan dari legislatif.

Anies bercerita soal memimpin DKI Jakarta. Dalam mengambil sebuah kebijakan tidak hanya eksekutif saja melainkan harus ada dukungan dari legislatif.

Ia mengatakan walaupun idenya baik, didukung orang banyak tapi kalau tidak ada kewenangan tidak bisa dilaksanakan.

“Karena itulah tadi saya sampaikan. Pertanyaan sederhana, mengapa kita berkumpul disini? Dan semua menjawab karena semua ingin perubahan,” ujar Anies.

“Ketika melakukan perubahan perlu apa? Perlu kewenangan. Kewenangan itu Diberikan kapan, penentuan itu pada 14 Februari. Dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang,” katanya.

Pada tanggal tersebut, kata Anies, masyarakat Indonesia akan menjalani konsekuensi atas waktu 6 jam itu. “Karena itu saya mengajak semua mari kita datang ke TPS dan mengajak mari sama-sama kita melakukan perubahan,” katanya.

Perubahan yang ditawarkan tersebut diantaranya menginginkan lapangan pekerjaan lebih luas, kebutuhan pokok yang terjangkau, biaya pendidikan yang lebih murah.

**Baca Juga: Desak Bertemu Pj Bupati di HUT Lebak, Mahasiswa Jebol Pagar Gedung DPRD

“Kita menginginkan agar kesehatan pengurusan lebih mudah, harga terjangkau, itu perlu perubahan. Jadi saya mengajak seluruh rakyat, bagi yang menginginkan perubahan maka pasangan nomor 1 menawarkan gagasan perubahan sejak setahun yang lalu, bukan mendadak,” ungkapnya.

Kemudian, Anies menegaskan perubahan kehidupan bernegara yang menjunjung tinggi etika. Menurut Anies, pihaknya ingin Indonesia tetap menjadi negara hukum bukan negara kekuasaan.

Kendati demikian, Anies menyampaikan negera hukum artinya kekuasaan diatur oleh hukum. Kalau negara kekuasaan, hukum diatur oleh kekuasaan.

“Nah, akhir-akhir ini kita menyaksikan gejala-gejala yang kurang baik dalam kehidupan bernegara. Kita ingin mengembalikan agar negara ini tetapi menjadi negara hukum,” ungkapnya.

“Dan itu membutuhkan perubahan karena itulah saya mengajak mari pada semuanya disini yang memiliki gagasan untuk itu Indonesia lebih baik, Indonesia lebih adil makmur intuk semua, nomor satu adalah pilihannya,” tandasnya. (Oke)




Pilpres 2024 Daftar ke KPU RI, Anies Baswedan: Langsung Tancap Gas

Kabar6-Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar hari ini daftar ke Komisi Pemilihan Umum RI. Keduanya menyatakan bahwa seluruh dokumen persyaratan Pilpres 2024 telah lengkap dan memenuhi syarat.

“Mohon maaf karena kami telah mengecewakan. Mulai hari ini kita langsung tancap gas,” ungkap Anies di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan permohonan maaf ditujukan kepada para pihak yang sempat pesimis dengan pasangan calon Anies – Muhaimin. Menebak kapal koalisi perubahan tidak akan berlayar.

Anies bilang, kubu rival sebutkan Partai Nasdem akan balik arah. PKB bakal batal mendukung dan PKS juga mundur di saat akhir.

“Hari ini seluruh Indonesia melihat kata-kata pikiran pesimis itu lenyap tak terbukti,” ujarnya lewat orasi politiknya.

**Baca Juga: KPU Lebak Pantau Daftar Pemilih Tambahan Pemilu 2024

Anies – Muhaimin berjanji jika nantinya terpilih memimpin Indonesia janji bertekad untuk menghadirkan keadilan. Bertekad bukan hanya menghadirkan kemakmuran.

Pasangan calon berjargon AMIN beretorika ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara. Meluruskan segala praktek etika bernegara ini.

“Kita tegakan semangat dan etika berdemokrasi. Kita kembalikan pesan dan semangat reformasi. Dan kita jaga kehormatan proses politik ini. Itulah janji kita,” klaim Anies.

Kubu AMIN diantar ribuan massa pendukung dan simpatisan daftar ke KPU RI. Massa berangsur bubar gerak jalan dengan tertib.(yud)

 




PKS Kabupaten Serang: Konsisten Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Kabar6-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Serang menyatakan, konsisten akan menjalankan amanah dan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait calon yang diusung di Pilpres 2024 nanti.

“Kita di daerah maupun provinsi dan daerah lain, kita taat dan patuh sama keputusan DPP,” kata Ketua PKS Kabupaten Serang Agus Wahyudiono kepada kabar6.com, Jumat (1/9/2023).

Pasca Ketua Umum Partai Nasdem mengusung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai Calon Wakil Presiden  (Cawapres) Muhaemin Iskandar mendampingi Anies Baswedan, tidak ada instruksi khusus ke daerah, dan DPP PKS tetap konsisten usung Anies Baswedan.

**Baca Juga: Spanduk Anies Baswedan Dicopot Kader Demokrat Banten 

“Artinya selama ini DPP PKS tetap mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon Presiden di 2024. Kita menghormati keputusan dari pusat, dewan syuro untuk tetap mengusung Pak Anies, kita konsisten, PKS gak boleh plin plan,” tegas Agus.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dibentuk Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat panas, pasca Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengusung Muhaemin Iskandar mendampingi Anies.

Bahkan Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya meminta, kader Demokrat di Banten agar segera menurunkan baliho Anies Baswedan yang telah disebar ke pelosok-pelosok daerah.

“Selain itu kader dan simpatisan harus mencopot famplet Anies Baswedan di baliho juga media sosial,” kata Iti kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).(Aep)




Spanduk Anies Baswedan Dicopot Kader Demokrat Banten 

Kabar6-Spanduk Bergambar Anies Baswedan mulai diturunkan oleh Partai Demokrat Banten, pasca Muhaimin Iskandar dikabarkan menjadi bacawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pencopotan spanduk itu salah satunya terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Setidaknya terlihat dalam video yang diterima Jumat dini hari, 01 September 2023.

Dalam video yang diterima, seorang pria mengenakan rompi dan iket kepala berwarna biru serta bertuliskan Demokrat mengatakan kalau dia mengatasnamakan Demokrat, mencopot spanduk bergambar AHY dan Anies Baswedan yang terpasang di depan rumah warga. Tampak di kanan kirinya berdiri pria yang turut membantu pencopotan tersebut.

**Baca Juga: Dikhianati, Demokrat Banten: Copot Famplet dan Baliho Anies Baswedan

“Atas instruksi DPP Partai Demokrat, akan menurunkan baliho bergambarkan Anies Baswedan. Sekali lagi saya atas nama Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, menurunkan baligho bergambarkan Anies Baswedan,” begitu ujar sang pria, dikutip Jumat (01/09/2023).

DPD Demokrat Banten sudah memerintahkan seluruh kader, pengurus hingga simpatisan mencopot spanduk maupun baliho bergambar Anies Baswedan. Pencopotan dilakukan, selain instruksi dari DPP, juga sebagai bentuk kekesalan mereka, karena merasa piagam kesepakatan telah di khianati.

Tak cukup sampai disitu, postingan di medsos yang memuat Anies Baswedan, juga diminta di hapus dengan segera. Sehingga tidak ada lagi wajah mantan Gubernur DKI Jakarta itu diunggahan pengurus maupun kader Demokrat.

“Partai Demokrat Banten instruksikan turunkan dan take down gambar Anies Baswedan di baliho dan medsos kader juga simpatisan,” ujar Rohman Setiawan, Kepala Bakomstrada Demokrat Banten, melalui pesan elektroniknya, Kamis (31/08/2023).(Dhi)




Dikhianati, Demokrat Banten: Copot Famplet dan Baliho Anies Baswedan

Kabar6-Keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pemilu 2024 membuat kader Demokrat Banten kecewa.

Untuk itu, Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya meminta, kader Demokrat di Banten agar segera menurunkan baliho Anies Baswedan yang telah disebar ke pelosok-pelosok daerah.

“Selain itu kader dan simpatisan harus mencopot famplet Anies Baswedan di Baliho juga media sosial,” kata Iti kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

Menurut Iti Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah melakukan kerjasama politik pada Selasa 29 Agustus 2023 malam. Hasil dari kerjasama politik tersebut memutuskan secara sepihak.

“Keputusan ini sepihak, tidak diketahui oleh Demokrat dan PKS yang merupakan partai koalisi perubahan untuk persatuan,” kata Iti.

Iti mengaku, kecewa pada keputusan sepihak Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tersebut.

Sebab kata Iti, sebelumnya partai koalisi sudah menyepakati bahwa yang menjadi Capres Anies Baswedan adalah Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

**Baca Juga: Kebijakan DPD Demokrat Banten, Usai Pidato Politik AHY

Selain itu, Anies Baswedan juga telah berkirim surat dalam bentuk tulisan tangan pada AHY pada 25 Agustus 2023. Dalam surat tersebut Anies meminta agar AHY mau mendampinginya sebagai Cawapres.

“Tentu keputusan sepihak ini sangat mengecewakan bagi kami. Karena kami telah berjuang membesarkan nama Anies di Banten tapi tiba-tiba Ketum PKB yang dijadikan cawapres,” ujarnya.

Kekecewaan itu diungkapkan Iti, karena merasa dikhianati oleh Anies Baswedan. Meski demikian, Iti mengaku tetap fatsun pada keputusan Partai Demokrat ke depan.

“Saya belum tahu keputusan DPP Demokrat kedepan seperti apa, namun kami pastikan akan tetap fatsun pada perintah partai,” tandasnya.(Aep)




Wahidin Halim Resmikan Posko Pemenangan Anies Baswedan di Lebak

Kabar6-Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Banten Wahidin Halim meresmikan posko pemenangan calon Presiden Anies Baswedan, di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (29/8/2023).

Posko tersebut juga sekaligus menjadi posko pemenangan caleg DPRD Banten Asep Awaluddin. Di Lebak, posko tersebut merupakan posko ketiga pemenangan Anies Baswedan.

Nampak hadir Ketua DPD NasDem Kabupaten Lebak Dedi Jubaedi, Dewan Pakar DPD NasDem Lebak Amir Hamzah, pengurus, kader dan juga calon legislatif dari partai besutan Surya Paloh.

**Baca Juga:  Oknum Paspampres Disebut Pernah Peras Pedagang Obat Ilegal di Ciputat

“Saya datang untuk memberikan support supaya tim tambah semangat lagi menghadapi pemilu,” kata Wahidin Halim kepada wartawan.

Wahidin menegaskan, Partai NasDem di tanah Banten wajib meraup suara semaksimal mungkin dan memenangkan pertarungan Pemilu 2024 untuk mengantarkan Anies menjadi Presiden.

“Strateginya internal dong, nanti kalau saya sampaikan ada ngintip-ngintip. Rezim dua periode ini harus diganti, yang gantinya ya Anies, dan kita terus sosialisasikan kalau Anies capres yang diusung NasDem,” papar Wahidin.(Nda)




Pertemuan Anies Baswedan-Susi Pudjiastuti, Strategi Dinamika Politik Pilpres

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta dan CEO Narasi Institute

Kabar6-Pertemuan antara Anies Baswedan, Mantan Menteri Pendidikan dan juga Mantan Gubernur DKI Jakarta, dan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, di Pangandaran telah mencuri perhatian kelompok pengamat politik sebagai momen krusial dalam dinamika politik Indonesia.

Kedua tokoh yang pernah sama – sama menjadi menteri di bawah kepemimpinan jokowi keduanya bertemu untuk membahas isu-isu penting, mungkin terkait kebijakan publik, isu lingkungan, atau bahkan kerja sama politik di tingkat nasional.

Pertemuan mereka menimbulkan spekulasi dan perbincangan luas di kalangan para analis politik mengenai mungkin adanya koalisi atau kolaborasi politik di masa depan.

Selain itu, sebagai dua figur yang memiliki basis penggemar dan pendukung yang kuat, pertemuan ini juga memicu wacana mengenai potensi pengaruh dan dukungan dari masing-masing basis massa dalam dinamika politik nasional.

Hal ini menandai betapa pentingnya peran tokoh-tokoh politik terkemuka dalam membentuk arah politik negara dan mempengaruhi opini publik.

Meskipun belum ada informasi resmi mengenai hasil pertemuan tersebut, namun antusiasme dan spekulasi dari kalangan pengamat politik menunjukkan bahwa peristiwa ini memiliki dampak yang signifikan dalam perjalanan politik Indonesia ke depan.

Pertemuan ini menandakan upaya keduanya untuk membangun hubungan politik yang lebih kuat dan mencari dukungan dari berbagai lini politik dalam rangka menghadapi ajang pemilihan presiden yang akan datang.

Anies Baswedan, sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, menyempatkan untuk menyapa warga di kab.pangandaran di kediaman Susi pujiastuti

Sementara itu, Susi Pudjiastuti, sebagai figur politik yang memiliki popularitas tinggi, kemungkinan dihadapkan pada pertimbangan politik untuk mendukung atau memberikan dukungan terhadap seorang calon presiden.
Pertemuan ini juga dapat diartikan sebagai langkah strategis dalam meraih potensi koalisi politik yang lebih luas dan memperkuat peluang sukses dalam bursa pemilihan presiden.

Di sisi lain, reaksi dan tanggapan dari berbagai pihak, mencerminkan bahwa pertemuan ini menciptakan dinamika politik yang menarik perhatian.

**Baca Juga: Pedagang Pasar Kutabumi Tolak Revitalisasi Ancam Demo ke Istana Negara

Banyak pihak yang berkomentar positif mengenai silaturahmi antartokoh ini menunjukkan bahwa kebijakan politik partainya mungkin mempertimbangkan potensi kerjasama atau kesepahaman dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam perjalanan politiknya.

Semakin dekatnya ajang pemilihan presiden, pertemuan antara tokoh-tokoh politik terkemuka menjadi sorotan karena dapat memberikan petunjuk mengenai aliansi politik yang akan terbentuk dan mempengaruhi arah politik negara ke depan

Dalam menghadapi pemilihan presiden yang akan datang, penting bagi kandidat-kandidat untuk lebih menyuarakan keterbukaan dan inklusivitas dalam menyambut dukungan dan kolaborasi dari berbagai lini politik. agar calon pemimpin menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif dengan berbagai pihak dan memperkuat ikatan persatuan untuk kebaikan bersama.

Dalam menyikapi pertemuan antara Anies Baswedan dan Susi Pudjiastuti,Dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan dinamika politik di Indonesia dapat berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan bangsa.

Namun, dalam konteks dinamika politik, tidak dapat dihindari adanya persaingan dan penilaian dari lawan politik. Lawan politik tentu akan mencari sosok yang mampu menjadi penyeimbang yang menawarkan nilai tambah dan potensi lebih besar bagi perwujudan visi dan misi politik mereka

Intensitas pertemuan anies Baswedan dengan para tokoh politik memperlihatkan bahwa dinamika politik menjelang pilpres gerakannya semakin cepat. diharapkan dinamika politik di Indonesia dapat berkontribusi secara positif pada pembangunan dan kemajuan bangsa ke depan.(*/Red)