1

Remaja Kembar di Tiongkok Gugat Sang Ayah Karena Ambil Angpau 2 Tahun Lalu

Kabar6-Bocah kembar di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, menggugat sang ayah yang bernama Zhou, karena mengambil angpau senilai sekira Rp37,3 juta milik mereka dua tahun lalu.

Zhou dan sang istri, Wu, diketahui memiliki sepasang anak kembar, namun beberapa saat kemudian, keduanya bercerai dan si kembar berada di bawah pengawasan Wu. Melansir SCMP, Zhou yang sedang menjaga anak kembar itu mengambil uang angpau mereka. Karena angpau adalah hak para remaja tersebut, mereka berulang kali meminta Zhou mengembalikannya, tetapi selalu ditolak.

Hingga akhirnya, remaja kembar itu pun menggugat Zhou di pengadilan, meminta sang ayah mengembalikan uang milik mereka.

Pengadilan Rakyat Kota Pizhou di Jiangsu kemudian memutuskan bahwa Zhou harus mengembalikan uang senilai Rp17,75 juta dan Rp19,5 juta, dengan total senilai sekira Rp37,3 juta kepada si kembar.

Zhou harus membayarnya dalam waktu 15 hari setelah keputusan dibuat.(ilj/bbs)




Bocah di Tiongkok Keliling Desa Bawa Karung, Dapat Angpau Rp43,5 Juta

Kabar6-Saat Tahun Baru Imlek Februari lalu, seorang gadis cilik di Tiongkok mengaku mendapat uang sekira Rp43,5 juta, setelah meminta angpau dengan membawa karung keliling desa.

Dalam video viral di Douyin (sejenis TikTok di Tiongkok), melansir Mustsharenews, terdengar seorang ayah bertanya apa yang dilakukan sang anak setelah pulang dari bepergian, yang kemudian dijawab bahwa sejak pagi dia berkeliling desa untuk meminta angpau dari para warga. Sang ayah kemudian melihat ke dalam karung putih yang dibawa bocah itu, dan mendapati isinya penuh amplop merah.

Bocah yang tak disebutkan namanya itu lalu membawa karung ke kamar tidurnya dan menghitung uang yang terkumpul. Sang ayah mengklaim, putrinya membawa pulang angpau sekira Rp43,5 juta yang didapat dari seluruh warga desa.

Pria itu mengaku kaget ketika sedang menunggu putrinya pulang ke rumah dan tiba-tiba datang dengan sekarung angpau.(ilj/bbs)




Ternyata, Ada 7 Kesamaan Tradisi Hari Raya di Berbagai Negara di Dunia

Kabar6-Ada banyak cerita maupun pernak-pernik menjelang maupun saat Idul Fitri. Tidak hanya berburu tiket mudik, mencicipi hidangan khas Lebaran di tiap kota, atau acara silaturahmi, tiap daerah di Indonesia pun memiliki tradisi Lebaran yang berbeda satu sama lain.

Ternyata, beberapa negara pun memiliki tradisi Hari Raya yang hampir serupa dengan di Indonesia, lho. Melansir phinemo, ini dia tujuh kesamaan tradisi Hari Raya di berbagai negara:

1. Seperti di Indonesia, stasiun di Tiongkok juga dipadati ribuan hingga jutaan pemudik yang akan pulang kampung saat Tahun Baru Imlek

2. Di Amerika Serikat, ada banyak diskon menjelang Natal
3. Saking banyaknya pemudik, semua tiket di Tiongkok bakal habis sebelum Imlek
4. Saat Hari Raya tiba, jalan raya di Tiongkok dan Indonesia sama-sama dipenuhi kendaraan dan selalu macet

5. Sama seperti Indonesia, saat Imlek di Tiongkok dan Natal di Amerika juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

6. Di Indonesia, lebaran identik dengan takbiran dan bedug. Sedangkah Natal di berbagai negara biasanya diramaikan dengan nyanyian indah di gereja-gereja

7. Urusan angpau, bukan cuma Imlek saja yang ada. Saat Idul fitri juga anak-anak berbaris untuk bisa dapat angpao lebaran

Bagaimana dengan tradisi di daerah Anda? (ilj/bbs)




Unik, Tradisi Angpau di Beberapa Negara

Kabar6-Angpau dalam tradisi orang Tionghoa, diberikan terutama oleh orang yang telah menikah, dengan harapan bisa memberikan nasib baik kepada orang yang menerima.

Nah, pemberian angpau juga berlaku di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Majalah Living World pernah mengulas soal tradisi ‘duit raya’ saat hari Raya Idul Fitri di Malaysia. Tradisi ini juga sering disebut green envelope, karena uang sebagai hadiah tersimpan dalam amplop berwarna hijau, melambangkan warna yang melekat bagi umat Muslim.

Selain di Indonesia, melansir Tirto, tradisi semacam ini juga berlangsung di Jepang, Tiongkok, Nigeria, dan Polandia. Uang jadi hadiah yang sangat umum dalam sebuah perayaan pernikahan di Jepang. Orangtua mempelai pria secara tradisional memberikan uang kepada keluarga pengantin wanita dalam amplop khusus yang disebut ashugi-bukuro. Amplop itu dihiasi dengan hiasan emas dan perak yang dipilin dan diikat menjadi simpul dekoratif. Jumlah uang di dalamnya biasanya sebesar tiga bulan gaji pengantin pria atau jumlah yang ditetapkan sebesar 500 ribu Yen, yaitu sekira US$5.000.

Pemberian uang tidak berhenti sampai di situ saja. Para tamu juga memberikan hadiah uang tunai kepada pengantin wanita. Seorang teman pengantin wanita bisa memberi sekitar US$300, dan teman yang sangat dekat bisa memberi US$500. Pemberian dari seorang atasan, paman atau bibi bisa mencapai US$1.000. Biasanya nama pemberi hadiah dan jumlah keseluruhan uang di dalamnya tertulis di bagian luar amplop.

Di Jepang, juga ada tradisi memberi uang sebagai hadiah kepada anak-anak setiap tahun, yang disebut sebagai tradisi Otoshidama. Awalnya, tradisi Otoshidama menggunakan kue beras yang melambangkan semangat. Pemberian uang mulai menggantikan kue beras sejak periode Edo, sekira 410 tahun lalu. Nilai uang bisa diberikan per tahun sebanyak 5.000 Yen sampai dengan 10.000 Yen.

Ketika anak-anak tumbuh dewasa, maka gilirannya memberikan Otoshidama untuk anak-anaknya. Selain sebagai perayaan menyambut hari bahagia, tradisi memberi uang juga dilakukan saat peristiwa kematian seperti yang terjadi di Indonesia.

Tradisi ini sebagai bentuk hubungan sosial di masyarakat sebagai simbol saling membantu, bentuk pernyataan simpati. Jadi tradisi angpau sudah hadir lama dalam masyarakat dan berlangsung turun temurun.(ilj/bbs)




Diputus Sang Kekasih Karena Kasih Angpau Sedikit

Kabar6-Cinta kandas di tengah jalan menjadi hal yang sering kita lihat atau dengar sehari-hari. Ada banyak alasan mengapa sepasang kekasih tidak ingin lagi melanjutkan hubungan cinta mereka.

Namun apa yang dialami seorang pria asal Taiwan ini sungguh menyedihkan. Hanya gara-gara memberi angpau dalam jumlah sedikit, ia diputus sang kekasih. Bagaimana kisahnya?

Berawal saat perayaan Imlek. Melansir worldofbuzz, pria yang tidak disebutkan namanya itu bermaksud menemui orangtua pacarnya. Tiba-tiba sang kekasih bertanya apakah ia telah menyiapkan angpau untuk kedua orangtua si wanita. Kekasih yang baru dipacarinya selama dua bulan itu pun mengatakan bahwa mereka akan bertemu orangtuanya dan mengingatkannya tentang angpau untuk mereka.

Si pria menjawab bahwa ia akan memberi masing masing uang sebesar Rp1,6 juta. Bukannya berterima kasih, wanita tadi merasa tidak senang dan menganggap angpau untuk orangtuanya itu terlalu sedikit. “Ini adalah tahun baru Imlek. Tidakkah menurutmu jumlah ini terlalu sedikit?,” demikian tulis pacar dalam sebuah pesan di ponsel.

Ditambahkan, “Aku harap kamu akan tulus dengan keluargaku. Akan ada banyak kerabat yang datang ke rumahku untuk berkunjung, kamu harus memberi orangtuaku beberapa angpau untuk mendapatkan perhatiannya. Itu juga akan membantu kita di masa depan.”

Pria tadi lantas bertanya, berapa jumlah uang yang sebaiknya dia berikan. Sang kekasih pun mengatakan bahwa ia harus memberikan sekira Rp3 juta untuk masing-masing orangtuanya karena jauh lebih baik.

Keruan saja hal ini menimbulkan pertengkaran, ketika sang pria mencoba memberikan alasan tentang kebiasaan buruk pacarnya yang tidak bisa menyimpan uang. Dikatakan si pria, kekasihnya itu akan selalu membelanjakan apapun yang ia peroleh setiap bulan.

Terbakar emosi, wanita tadi langsung mengatakan bahwa mereka harus putus. Pria itu menjawab dengan berharap dirinya akan menemukan seseorang yang lebih baik dari si wanita. ** Baca juga: Ide Unik, Kebun Binatang di Texas Tawarkan Program untuk Lepaskan Sakit Hati pada Mantan

Sementara netizen yang melihat postingan ini setuju bahwa permintaan wanita tersebut agak berlebihan, karena pasangan itu belum menikah. Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)