1

Adakah Batas Penyimpanan Daging dalam Freezer?

Kabar6-Tidak semua daging kurban dimasak hari itu juga, karena jumlahnya yang cukup banyak. Jadi, banyak orang yang menyimpannya dalam freezer sebagai persediaan selama beberapa lama.

Ya, membekukan daging dalam freezer merupakan cara terbaik untuk membuatnya bertahan dengan kualitas baik. Meskipun demikian, Anda perlu mengetahui berapa lama batas penyimpanan daging dalam freezer agar tetap memiliki nutrisi.

Departemen Pertanian Amerika Serikat, melansir tempo.co, menjelaskan bahwa setiap makanan yang disimpan pada suhu 0 derajat Fahreinheit atau minus 17 derajat Celcius aman dikonsumsi tanpa batas waktu. Menjaga makanan tetap beku dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan dan penyakit bawaan makanan.

Namun aturan ini berlaku untuk daging yang disimpan pada suhu 0 derajat Fahreinheit tanpa fluktuasi dan merata pada suhu tersebut untuk menjauhkan bakteri berbahaya. Ketika suhunya naik turun, proses pencairan dan refreezing dapat memungkinkan jamur dan bakteri dapat berkembang biak.

Mengonsumsi daging beku yang disimpan di suhu rendah, jika dimasak dengan proses yang benar, tidak menyebabkan Anda sakit. Hanya saja, rasanya mungkin akan berubah.

Jadi, Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan daging sapi dapat disimpan selama satu tahun dalam freezer, sedangkan daging giling hanya empat bulan. Adapun daging yang telah dimasak sebaiknya dikonsumsi sebelum tiga bulan.

Sebaiknya Anda menyimpan daging dalam kondisi masih segar. Simpan daging dalam kemasan plastik lalu diikuti aluminium foil atau kantong yang lebih rapat. Hal itu untuk meminimalisasi paparan udara. ** Baca juga: Ada Alasan Kenapa Pria Malas Lakukan Pekerjaan Rumah

Dan jangan lupa, tuliskan tanggal penyimpanannya.(ilj/bbs)




Jika Tidak Tepat Cara Menggunakannya, Alat Masak Ini Bisa Jadi ‘Mencemari’ Makanan Anda

Kabar6-Memasak makanan di rumah memang lebih terjamin kebersihan serta kandungan gizinya. Meskipun demikian, hal ini juga tergantung pada bagaimana cara kita memasaknya.

Bukan hanya metode memasak seperti memanggang maupun menggoreng, melainkan juga pada penggunaan alat-alat masak di dapur. Mengapa demikian? Ternyata, ada bahaya tersembunyi di balik alat masak yang Anda gunakan.

Diketahui, sebagian alat masak bisa berbahaya bagi kesehatan kita karena membiarkan racun dan kuman penyakit mencemari makanan. Melansir Womantalk, ini dia jenis alat masak yang dimaksud:

1. Alumunium foil
Kebanyakan alat masak berbahan alumunium aman digunakan karena punya lapisan yang melindungi agar kadar logamnya tidak bocor dan mencemari makanan.

Namun ini tidak berlaku untuk alumunium foil atau pembungkus alumunium, karena bahan ini bisa mencemari makanan dengan logam ketika digunakan memasak dengan suhu tinggi.

Terutama ketika Anda memasak bahan makanan asam seperti tomat karena zat ini bisa mempercepat terjadinya pencemaran tersebut.

2. Talenan
Di setiap talenan atau alas pemotong sayur biasanya ada sisa goresan pisau di permukannya? Nah, bakteri penyebab penyakit seperti E. coli dan salmonella paling suka bersembunyi di sela-sela permukaan tersebut, terutama pada talenan bermaterial plastik. Untuk menghindarinya, sebaiknya selalu pilih talenan berbahan kayu.

3. Alat masak yang mengandung plastic (BPA)
Banyak alat penyimpanan makanan serta alat masak yang terbuat dari bahan plastik (BPA). Meskipun bahan ini praktis karena ringan dan mudah dibersihkan, peralatan makan ini membahayakan kesehatan karena meracuni makanan kita.

Ketika bersentuhan dengan suhu tinggi (yang lazim terjadi dalam proses memasak), juga ketika memasak makanan tinggi lemak, asam, dan garam, pencemaran plastik ke makanan pun semakin tinggi. ** Baca juga: Bisakah Diet Tanpa Olahraga?

Yuk, lebih teliti lagi memilih alat masak.(ilj/bbs)




Mengapa Tidak Boleh Bungkus Makanan dengan Kertas Aluminium?

kabar6.com

Kabar6-Para ilmuwan sedang meneliti apakah paparan aluminium yang berlebihan bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Satu contoh, konsentrasi tinggi aluminium telah dideteksi di jaringan otak pasien penyakit Alzheimer.

Beberapa studi menunjukkan, asupan aluminium tinggi mungkin membahayakan pada beberapa pasien dengan penyakit tulang atau gangguan ginjal. Asupan aluminium yang tinggi juga mengurangi tingkat pertumbuhan sel-sel otak manusia.

Mengingat semua risiko tersebut, melansir nationalgeographic, sangat penting untuk menetapkan konsentrasi aluminium ketika memasak. Panci dan perangkat masak lainnya cenderung dioksidasi, atau proses pemberian sebuah lapisan lebam yang mencegah aluminium tersebut meresap ke dalam makanan.

Masalahnya adalah ketika Anda menggosok panci Anda setelah masak, lapisan itu luntur dan aluminium dapat meresap ke dalam makanan Anda.

nah, memasak makanan dalam aluminium foil adalah cerita yang berbeda. Aluminium foil adalah kertas sekali pakai dan Anda tidak akan dapat membuat lapisan lebam sebelum menggunakannya.

Riset menunjukkan, perpindahan aluminium ke dalam makanan selama proses memasak makanan terbungkus dalam aluminium foil melebihi batas yang diizinkan yang ditetapkan oleh WHO.

Aluminium secara signifikan lebih mungkin merembes ke dalam makanan, dan pada tingkat yang lebih tinggi, dalam larutan makanan asam dan cair seperti jus lemon dan tomat daripada yang mengandung alkohol atau garam.

Tingkat perembesan bahkan naik lebih banyak ketika bumbu ditambahkan ke makanan yang dimasak dalam aluminium foil. Segala sesuatu yang bersifat asam memicu proses yang sangat agresif yang melarutkan lapisan aluminium ke dalam makanan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa aluminium foil sebaiknya tidak digunakan untuk memasak. Sebagai gantinya, direkomendasikan untuk menggunakan gelas atau porselen saat menyiapkan hidangan panggang. ** Baca juga: Ketahui Tanda Anda Sudah Terlalu Banyak Minum Obat

Namun, aman membungkus makanan dingin dalam foil, meskipun tidak untuk waktu yang lama. Hal ini karena makanan memiliki masa simpan dan karena aluminium dalam foil akan mulai meresap ke dalam makanan tergantung pada bahan-bahan seperti rempah-rempah.(ilj/bbs)




Demi Penelitian, Ilmuwan Ciptakan Robot Bayi Aluminium Foil

Kabar6-Untuk membantu penelitian, ilmuwan asal Purdue University di Indiana menciptakan robot berbentuk bayi dari aluminium foil, dirancang untuk mempelajari risiko yang ditimbulkan dari lantai kotor.

Para ilmuwan membuat robot bayi merangkak melintasi lantai yang kotor. Dilansir Iflscience, seluruh tubuh robot dibungkus dengan aluminium foil. Para peneliti dapat mengukur seberapa banyak kotoran, bakteri dan sampah bio lainnya menempel pada bayi yang merangkak.

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan oleh robot kecil tersebut, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi partikel berbahaya di area yang lebih rendah adalah 20 kali lebih banyak daripada di area yang lebih tinggi.

Saat bayi merangkak di lantai, mereka menghirup segala jenis partikel yang tidak sehat, yang bisa masuk ke daerah terdalam di paru-paru mereka. ** Baca juga: Inilah Pasukan Khusus Terbaik di Dunia

“Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa paparan inhalasi mikroba dan partikel pembawa alergen di bagian kehidupan tersebut berperan penting dalam perkembangan dan perlindungan dari penyakit asma dan alergi,” kata Brandon Boor, pemimpin peneliti.(ilj/bbs)