1

Sachrudin: Almarhum Uyus Banyak Meninggalkan Karya Nyata Salah Satunya Banksasuci

Kabar6-Suasana di komplek TPU Curug Parigi, Desa Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/11/2023) siang tampak riuh. Di tempat itu, sejumlah pria terlihat tengah menggotong jenazah seorang pria yang terbalut kain kafan putih. Perlahan-lahan jenazah tersebut dimasukan ke liang lahat. Tempat peristirahatan terakhir umat manusia. Umat muslim.

Begitulah suasana yang terekam saat prosesi pemakaman Uyus Setia Bhakti, yang dikenal sebagai sosok pejuang lingkungan di Provinsi Banten khususnya wilayah Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan).

Ya, tepat di usia 43 tahun, Uyus Setia Bhakti tutup usia setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya sejak 10 hari terakhir.

Kang Uyus, demikian dia disapa- sempat mendapat perawatan medis di RS Siloam Lippo Karawaci dan RSUD Kota Tangerang, Sabtu (18/11/2023).

Namun takdir berkata lain. Pendiri sekaligus Pembina Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) tersebut menghembuskan nafas terakhirnya, tepat pukul 06.00 WIB, di RSUD Kota Tangerang.

Ayah dari Annisa Putri Wijayanti, Intan Cantika Suci dan Bima Suci Ahmad tersebut kini telah menghadap Sang Pencipta.

Isak tangis dari sejumlah keluarga hingga kerabat terdekat pun pecah kala bongkahan tanah perlahan-lahan menimbun liang lahat, tempat peristirahatan terakhir almarhum.

Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran mengiringi proses pemakaman suami dari Euis Supriatin itu.

Sosok yang Tulus dan Murni

Sebelum prosesi pemakaman, tampak sejumlah pejabat daerah dari Pemkot Tangerang turut melayat ke rumah duka. Di antaranya, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, Sekda Kota Tangerang Herman Suwarman, Asda I Kota Tangerang Wahyudi Iskandar serta sejumlah kerabat dan sahabat dekat almarhum.

Dalam kesempatan itu, Sachrudin menyampaikan kesan-kesan sepeninggal almarhum. Menurutnya, Uyus merupakan sosok aktivis yang tulus dan murni dalam karya nyata. Almarhum, kata Sachrudin, telah banyak memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, khususnya bidang lingkungan hidup.

“Beliau sosok yang tulus dan murni dalam karya nyata, serta beratitude, rendah hati dan santun,” ucap Sachrudin, di hadapan keluarga dan sahabat almarhum.

**Baca Juga: Pembangunan Underpass Bitung Berdampak Kemacaten Panjang

Murah Senyum dan Penuh Semangat

Bambang Kurniawan, salah satu sahabat dari almarhum, mengenang sosok Uyus sebagai sosok yang bersahaja. Sosok yang murah senyum serta penuh semangat dalam menjalankan keinginan serta cita-citanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Yupentek Indonesia itu juga menyebut almarhum selalu penuh semangat meski banyak rintangan yang menghadang dalam setiap perjuangan. Utamanya, dalam memperjuangkan misi untuk menjaga kelestarian Sungai Cisadane.

“Saya ingat di suatu waktu kami berkumpul dulu, beliau menyampaikan ingin memiliki sebuah wadah yang nantinya bisa bermanfaat bagi lingkungan hidup dan banyak orang. Sekarang, semua harapan dan cita-cita sudah terwujud. Banksasuci adalah sebuah karya besar dari almarhum,” ucap Bambang, dengan lirih.

Lanjutkan Cita-cita Almarhum

Dandi, salah satu aktivis 98 yang merupakan sahabat dari mendiang Uyus, menuturkan, Uyus merupakan sosok yang selalu bersemangat dalam menyampaikan setiap ide dan gagasan. Sepeninggal almarhum, Dandi berpesan kepada pendiri dan aktivis Banksasuci agar bisa terus menjaga kekompakan.

Seluruh insan yang terlibat di Banksasuci diharapkan agar tetap menjaga kekompakan demi mewujudkan keinginan serta impian dari almarhum. Banksasuci, kata Dandi, adalah sebuah peradaban yang dibangun dari kerja-kerja ikhlas sang pejuang lingkungan.

“Saya minta, kita tetap menjaga kekompakan. Kita harus terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita besar almarhum, menjadikan Banksasuci lebih besar dan bermanfaat bagi semua. Terutama dalam menjaga peradaban dan keseletarian Sungai Cisadane,” ujarnya sambil terisak.

Menjaga Mata Air dengan Air Mata

Sementara Ade Yunus, Ketua Banksasuci Foundation yang juga adik dari mendiang dari Uyus, mengatakan bahwa almarhum selalu berpesan kepadanya untuk terus semangat dalam memperjuangkan cita-cita. Membesarkan Banksasuci.

“Beliau selalu berpesan kepada saya, menjaga mata air dengan air mata. Artinya tidak ada perjuangan yang mudah, selalu ada pengorbanan dalam setiap perjuangan yang kita lakukan. Insha Allah, saya akan melanjutkan cita-cita beliau,” katanya.

Diketahui Banksasuci didirikan pada 2012 silam oleh sekelompok komunitas pecinta lingkungan hidup Tangerang. Salah satunya Uyus Setia Bhakti.

Pada 2019, Banksasuci ditingkatkan menjadi yayasan yang bergerak di bidang lingkungan dan memiliki nama Banksasuci Foundation.

Banksasuci dikenal luas karena aktivitasnya di bidang lingkungan. Tak sedikit karya yang dihasilkan oleh Banksasuci dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Salah satunya, di Sungai Cisadane.

Tunai sudah segala cita-cita dan impian semasa hidup Uyus Setia Bhakti. Yakni, memiliki sebuah wadah atau komunitas yang dapat berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian Sungai Cisadane.

Sungai yang menjadi sumber kehidupan seluruh mahluk hidup. Khususnya bagi masyarakat di Tangerang Raya.
Selamat jalan kang Uyus Setia Bhakti, Karya dan baktimu akan tetap lestari. (Oke)




Andika Hazrumy : Almarhum Wabup Serang Sosok Birokrat dan Politisi Teladan 

Kabar6-Mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebut Almarhum Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa adalah sosok teladan khususnya bagi kalangan birokrat dan politisi di Kabupaten Serang, semasa hidupnya. Tak terkecuali bagi dirinya yang mengaku sempat banyak berinteraksi saat masing-masing menjabat jabatan publik di Banten.

“Saya kira Almarhum salah satu sosok birokrat sekaligus politisi teladan semasa beliau hidup,” kata Andika kepada pers disela-sela bertakziyah ke kediaman Pandji di Kota Serang, Kamis 28 September 2023.

Pada kesempatan itu Andika menyampaikan bela sungkawa dan duka cita kepada pihak keluarga yang diwakili oleh putri Almarhum, Warnerry Putri.

Dikatakan Andika yang adalah bakal calon Bupati Serang dari Partai Golkar ini, semasa hidupnya almarhum telah membuktikan sebagai birokrat yang layak diteladani. Hal itu terbukti ketika almarhum terjun ke dunia politik, almarhum langsung menjadi magnet bagi partai politik untuk meminangnya sebagai kader. “Sebagai politisi dengan latar belakang birokrat, almarhum juga teruji dapat diandalkan. Bu Tatu (Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah) sangat mengandalkan almarhum,” kata Andika.

Kapasitas dan integritas Pandji yang teruji sebagai politisi berlatar belakang birokrat itu pula lah, kata Andika, yang menjadikan Partai Golkar kembali memasangkan Pandji dan Tatu yang adalah kader internal Golkar, untuk periode kedua.

Sebagai politisi berlatar belakang birokrat, kata Andika, Pandji sangat diperlukan dalam mengawal pembangunan Kabupaten Serang di bawah Bupati Tatu selama dua periode terakhir ini. “Almarhum dapat dengan baik berbagi tugas dengan Bu Tatu, sehingga pembangunan di Kabupaten Serang dapat berjalan dengan lancar,” kata Andika yang di Partai Golkar sendiri saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I DPP Golkar itu.

**Baca Juga: Tutup Usia, Wakil Bupati Serang Panji Tirtayasa Derita Penyakit Paru

Untuk diketahui, Pandji meninggal dunia sekitar pukul 16.50 wib di Rumah Sakit Siloam Semanggi Jakarta, kemarin. Jenazah Pandji tiba di rumah duka di rumah dinas Wakil Bupati Serang di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Serang sekitar pukul 22.00 wib. malam.

Jenazah Pandji dikebumikan di TPU Cinanggung, Kota Serang sekitar pukul 10.00 pagi tadi setelah sebelumnya disholatkan di Mesjid Agung Kota Serang At Tsauroh.

Semasa hidupnya Pandji yang menjabat sebagai Wabup Serang selama dua periode dan berpasangan dengan Tatu itu, sebelumnya adalah birokrat di Pemkab Serang dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda.

Sebelum akhirnya berlabuh di PDI Perjuangan, pria kelahiran 12 Januari 1954 itu pernah mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Serang dari jalur indipenden. (Red)




Riwayat Almarhum Budayawan Radhar Panca Dahana Dikenang Keluarga

Kabar6.com

Kabar6-Budayawan terkenal Radhar Panca Dahana sudah 21 tahun terakhir rutin menjalani cuci darah. Raganya ringkih akibat harus menanggung banyak komplikasi penyakit hingga akhirnya meninggal dunia di RSCM Jakarta, Kamis (21/4/2021) sekitar pukul 20.30 WIB tadi.

“Kita rencananya (pemakaman) sih di Tanah Kusir. besok bada Dzuhur setelah shalat Jumat,” ungkap Ratih, adik kandung almarhum di rumah duka, Villa Pamulang Blok CV-6 Nomor 3, Kota Tangerang Selatan.

Ia mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang bertanggungjawab terhadap keluarga. Meski setiap pekan harus cuci darah sampai tiga kali, semangatnya mencari nafkah tak pernah suruh.

Ratih bilang, walaupun kini sedang dilanda pandemi Covid-19. “Kadang-kadang drop, ntar sehat lagi. Saya lihat kayanya suatu saat pasti dia akan capek, lelah karena sudah lama sekali,” jelasnya.

Sepengetahuan Ratih, saat para seniman di Taman Ismail Marzuki sedang mengikuti vaksin Covid-19 kakaknya datang untuk meramaikan.

**Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Kena Serangan Jantung

“Tapi saya kurang tahu apakah almarhum juga ikut divaksin atau enggak,” ujarnya bernada sedih.

Diketahui, budayawan Radhar Panca Dahana sempat populer saat dirinya bersuara lantang menolak kegiatan renovasi Gedung Kesenian Jakarta.(yud)




Airin Sebutkan Sederet Produk Layanan Almarhum Dadang Sofyan

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany merasakan kehilangan sosok almarhum Kepala Dinas Pariwisata Dadang Sofyan. Ia merupakan Aparatur Sipil Negara terbaik di skuad yang dipimpinnya karena sudah banyak menghasilkan produk kerja dari hasil pemikirannya.

“Pak Dadang punya andil besar dalam melakukan pembangunan daerah di Tangerang Selatan,” ungkapnya, Minggu (1/11/2020).

Airin menceritakan saat menjabat sebagai kepala Badan pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) yang saat ini menjadi nama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), dari tangan Dadang beroperasi Sistem Informasi Manajemen Perijinan Online (Simponie).

Aplikasi tersebut digunakan oleh masyarakat dalam melakukan perijinan dalam bentuk apapun. Dadang juga memberikan dampak yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang Selatan saat memimpin Badan Pendapatan Daerah.

“Selama tiga tahun di Bapenda, Pak Dadang berhasil membuat program Pentungan PBB yang saat ini menjadi program unggulan dan mampu meningkatkan PAD dari sektor PBB dan PBHTB di Kota Tangerang Selatan secara signifikan,” kenang Airin.

**Baca juga: Begini Sosok Almarhum Dadang Sofyan dan Jejak Karirnya di Pemkot Tangsel.

Pada saat tutup usia, Dadang sedang diamanatkan menjadi Kepala Dinas Pariwisata. Sudah banyak tempat hiburan yang menyalahi aturan ia rekomendasikan izin operasional dicabut.

”Nanti pekerjaan beliau, ide-ide beliau untuk meningkatkan kualitas pariwisata akan kami teruskan. Karena saya yakin bahwa ide-ide milik almarhum sangatlah berharga,” ujar Airin.(yud)




Begini Sosok Almarhum Dadang Sofyan dan Jejak Karirnya di Pemkot Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dadang Sofyan dikenang oleh para rekan sejawatnya. Meski menjadi senior di kalangan birokrat, almarhum selalu memposisikan sama dengan Aparatur Sipil Negara lainnya, bahkan pegawai honorer.

“Beliau orang baik, soleh, pintar dan sabar,” kata kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel, Apendi kepada kabar6.com, Minggu (1/11/2020).

Ia mengenang, belum genap sepekan ini ada rapat koordinasi dengan para pimpinan organisasi perangkat daerah. Apendi melihat Dadang Sofyan tidak afa di rapat lewat webinar.

Biasanya, ia lanjutkan, Dadang Sofyan selalu hadir dalam berbagai kesempatan rapat. Wali Kota Airin Rachmi Diany pun akhirnya memberitahukan bahwa loyalisnya itu sedang sakit.

“Pak Dadang kemudian nelpon saya. Bilang mohon maaf karena tidak bisa hadir,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Eki Herdiana. Selama bekerja sama, almarhum selalu tak segan menerima masukan dari bawahannya.

“Beliau salah satu mentor saya. Enggak gengsi untuk bertanya atau menerima masukan dari orang lain,” utara Eki.

Catatan kabar6.com, saat roda Pemerintah Kota Tangsel masih transisi pascapemekaran dari Kabupaten Tangerang, Dadang menduduki kursi Kepala Dinas Pendidikan. Airin periode pertama menjabat, almarhum dimutasi sebagai Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) ketika itu.

**Baca juga: Kadispar Tangsel Dadang Sofyan Meninggal Dimakamkan di TPU Jombang.

Kemudian pada periode kedua tampuk kepemimpinan Airin, Dadang dimutasi lagi menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah kita Tangsel. Sementara kursi dinas pariwisata menjadi posisi terakhir dan Dadang menjadi ASN yang dikenal loyal.(yud)