1

Pengunjung di Flavour Bliss Alam Sutera Abaikan Protokol Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Antrian pengunjung dipintu masuk broadway flavour bliss Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan terpantau padat tanpa jarak aman.

Pantauan Kabar6.com, pada Minggu (11/10/2020), para pengunjung didominasi muda- mudi yang hendak masuk ke area nongkrong dan swafoto itu tampak menumpuk dan mengabaikan prokol kesehatan Covid-19.

Petugas keamanan sesekali menegur pengunjung agar menjaga jarak saat menunggu giliran masuk ke area yang baru dibuka pada 10 Oktober 2020 tersebut.

“Tempat ini baru dibuka kemarin, pengunjung memang banyak yang kesini untuk nongkrong dan sekedar berfoto- foto. Kami pastikan pengunjung agar menjaga protokol kesehatan,” ungkap Chief Security Flavour Bliss Alam Sutera Abdul Wahab, kepada Kabar6.com, petang tadi.

Pengelola, kata dia, menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, dimana pengunjung yang masuk dibatasi waktu selama 30 menit dan kapasitasnya pun hanya sekitar 30 orang saja.

Selebihnya, pengunjung lain harus mengantri diluar menunggu giliran. Hanya saja, karena terbatasnya tempat antrian terkadang para pengunjung berbaris hingga ke area parkir.

**Baca juga: Saling Dorong Warnai Demo di Tangsel, Wali Kota Janji Temui Besok.

“Setiap pengunjung diwajibkan untuk cek suhu tubuh dan scan barcode sebelum masuk ke area ini. Petugas selalu siaga menegur pengunjung yang tidak menjaga jarak aman,” katanya.(cr/tim k6)




Pembagian Bansos Covid-19 di Tangerang Abaikan Protokol Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6- Ketua DPR Puan Maharani Nakshatra Kusyala dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, membagikan bantuan sosial (Bansos) kepada ribuan warga di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Selasa (23/6/2020). Antrean warga mengabaikan protokol kesehatan tentang jaga jarak karena sangat rapat.

Penyerahan bansos yang dilakukan secara simbolis di wilayah perbatasan Kabupaten Tangerang dan Serang ini hadiri Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan sejumlah pejabat daerah.

“Tangerang adalah daerah industri, saat ini banyak warga yang terdampak covid19 sehingga kehilangan pekerjaannya, gunakan uang bantuan ini sebaik- baiknya. Program ini akan kita lanjutkan sampai Desember 2020, akan tetapi nilainya berkurang menjadi Rp300 ribu dari Rp600 ribu, semoga kedatangan ibu ketua DPR menjadi berkah bagi kita semua,” ungkap Mensos Juliari.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, untuk menghadapi virus covid-19 ini pemerintah bergotong- royong untuk cepat mengatasinya.

Ekonomi dan kesehatan saling berkaitan, dua- duanya harus segera pulih. Tugas DPR adalah mengawasi dana covid-19 dari pemerintah apakah sampai ke masyarakat atau tidak.

“Pemerintah pusat dan daerah harus bergotong- royong, agar permasalahan yang terdampak virus covid-19 di masyarakat terutama masalah ekonomi bisa teratasi. Gunakan uang bansos ini dengan sebaiknya baiknya, jaga kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, kemudian jaga jarak aman. Virus ini belum ada obatnya, jadi masyarakat harus menjaga kesehatan untuk dirinya sendiri,” katanya.

**Baca juga: PT AP II: Selesaikan Isu Bisnis Penerbangan.

Pantauan Kabar6.com, Puan Maharani tak hadir saat prosesi pembagian bansos di Kelurahan Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kerumunan pejabat dan awak media bersama warga juga abaikan protokol kesehatan.(Tim K6)




Abaikan Pandemi Covid-19, Wisatawan Tetap Ramaikan Pantai di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Obyek wisata pantai di Kabupaten Lebak tetap ramai dikunjungi wisatawan meski dalam kondisi pandemi Covid-19 yang setiap hari kasus positifnya semakin meningkat.

Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak sudah menyampaikan bahwa seluruh obyek wisata tetap tutup dalam mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi, Lebak sudah memiliki kasus positif virus asal China tersebut.

Dilaporkan pantai yang ramai dikunjungi wisatawan berada di Kecamatan Wanasalam. Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah membagikan informasi tersebut dalam sebuah video di status WhatsApp (WA).

“Pengunjung pariwisata Pantai Tanjungpanto dan Karangmalang Desa Muara, Kecamatan Wanasalam. Pengunjung sangat membludak dan kesannya tidak ada penjagaan sama sekali,” kata Musa dalam story WA, Selasa (26/5/2020).

**Baca juga: Sudah Ditutup karena Corona, Banyak Wisatawan Bandel Kunjungi Obyek Wisata di Lebak.

Menurut Musa, wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari Lebak melainkan dari luar daerah seperti Pandeglang dan lain-lain.

“Bahkan sampai terjadi laka laut,” katanya.

Masih saja ramainya wisatawan datang ke obyek wisata disesalkan Musa. Dia meminta agar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak bertanggung jawab.

“Segera ini benar-benar ditangani serius. Jangan sampai Lebak ini menjadi zona merah Covid-19,” desak Musa.(Nda)




Penelitian: Tiap Tahun Pria Abaikan Omongan Wanita Sebanyak 388 Kali

Kabar6-Banyak wanita yang kesal kepada pasangannya karena dianggap sering tidak memperhatian omongan mereka. Benarkah sebagian besar pria memang kurang perhatian terhadap apa yang dikatakan pasangannya?

Sebuah studi menemukan, pria abaikan omngan wanita rata-rata sebanyak 388 kali dalam setahun. Sebagian besar pria mengabaikan perintah pasangannya akibat pendengaran selektif. Kaum adam mengabaikan wanita di sini artinya hanya mau mendengarkan bagian-bagian tertentu saja pada pesan yang disampaikan oleh pasangan.

Studi yang dilakukan oleh Scrivens Opticians, melansir Okezone, menemukan bahwa tiga perempat orang di Inggris percaya bahwa pasangan mereka memiliki pendengaran selektif. Kebiasaan mendengarkan selektif ini cenderung mempengaruhi pria ketimbang wanita.

Berdasarkan penelitian, bisa disimpulkan bahwa pria abaikan wanita sekali dalam sehari. Sementara itu wanita akan secara selektif mendengar apa yang dikatakan para pasangan mereka sebanyak 339 kali setiap tahunnya.

Menurut para ahli, kebiasaan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan pendengaran. Jajak pendapat yang disurvei dari 2.000 orang dewasa membuktikan, empat dari 10 responden mengatakan bahwa mereka tahu dengan pasti jika pasangan mereka berjuang untuk mendengar.

Selain itu, sepertiga responden lain mengatakan bahwa mereka telah melihat pasangan berusaha membaca omongan lewat gerakan bibir. Sebanyak 47 persen dari mereka mengakui bahwa pasangan bergumam dan keduanya mengindikasikan gangguan pendengaran.

Menurut seorang Audiolog Pendengaran Scrivens bernama Kirran Saimbi, pendengaran selektif ini bisa menjadi tanda gangguan pendengaran karena berhubungan dengan demensia. ** Baca juga: Ini Beberapa Fakta Unik Seputar Donor Darah

Sebanyak 47 persen dari mereka mengakui bahwa pasangan bergumam dan keduanya mengindikasikan gangguan pendengaran. Hal ini membuat Audiolog Pendengaran Scrivens, Kirran Saimbi angkat bicara. Dikatakan Kirran, pendengaran selektif ini bisa menjadi tanda gangguan pendengaran karena berhubungan dengan demensia.

“Sebagian besar manusia akan mengalami pendengaran selektif dan ini bisa menjadi tanda gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat menyebabkan isolasi, depresi dan ada bukti hubungan dengan demensia. Perubahan dalam pendengaran seringkali sangat halus dan terjadi seiring waktu sehingga sulit untuk memperhatikan dampaknya terhadap orang yang ada di sekitar kita,” urai Kirran.

Jadi menurutnya, pemeriksaan pendengaran teratur sangat penting dilakukan.(ilj/bbs)




Dianggap Abaikan Komitmen, Sekcam Serpong Geruduk Apartemen SGV

kabar6.com

Kabar6-Geram akan sikap Apartemen Serpong Green View yang dianggap mengabaikan poin komitmen yang telah disepakati bersama melalui mediasi di Aula Kecamatan Serpong (2/10/2018) kemarin.

Sekretaris Camat Serpong yang didampingi Lurah Lengkong Gudang Timur (Leguti) dan Babinsa Leguti geruduk Apartemen SGV.

Sekcam Serpong, M Supriyadi menjelaskan, pihaknya merasa geram dengan sikap tak korporatif dari PT Satria Dharma Nusantara (SDN) dan Building Managemen SGV yang dianggap mengabaikan poin komitmen.

“Berdasarkan pengaduan pemuda, hingga saat ini mereka belum dipekerjakan lagi oleh PT SDN setelah sebelumnya dirumahkan. Sudah sejauh mana PT SDN menangani hal ini,” ungkap Supriyadi di SGV, Rabu (10/10/2018).

Senada, Lurah Leguti Rahmad Kurnia, mengeluhkan sikap SGV dan PT SDN yang dianggap susah untuk komunikasi.

**Baca juga: Sekcam Serpong Berang SGV dan PT SDN Tak Korporatif.

“Sulit banget berkomunikasi dengan pihak SGV dan juga PT SDN. Kami kesini ingin menanyakan proges dari komitmen yang telah disepakati,” beber Rahmad. (tim K6)




Abaikan Pelayanan KTP, Bupati Zaki: Langsung Kita Copot

kabar6.com

Kabar6-Masih maraknya pungli terkait pengurusan KTP dan KK di wilayah Kabupaten Tangerang, membuat masyarakat resah.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Teluk Naga, banyak warga yang mengeluhkan pengurusan KTP dan KK berbanderol Rp200 ribu per KTP atau KK.

“Belum lama saya buat KTP melalui orang yang katanya bisa ngurusin ke kecamatan dan dukcapil, dikenakan Rp 200 ribu. Untuk KK serta akte kelahiran anak juga berbanderol sama,” kata Riska, warga Kecamatan Teluk Naga.

Terkait optimalisasi pengurusan KTP dan KK, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam optimalisasi pengurusan KTP dan KK.

“Jika kondisi blankonya habis, segera lakukan sosialisasi ke masyarakat agar masyarakat dapat mengerti dan memahami kondisi sebenarnya,” ungkap Bupati Zaki disela apel di Lapangan Maulana Yudha Negara, Kabupaten Tangerang, Senin (1/10/2018).

Zaki juga menegaskan, bagi para ASN dan pegawai honorer bila diketahui bermain-main dengan pelayanan KTP dan KK, akan dikenakan sanksi tegas.

**Baca juga: Zaki Imbau ASN Tingkatkan Pelayanan Masyarakat.

“Untuk pelayanan pengurusan KTP, kepada para ASN dan honorer jangan coba-coba bermain, kita copot,” tegas Zaki. (fit/hms)