oleh

Swiss Larang Penggunaan Deodoran Karena Dianggap Picu Kanker

image_pdfimage_print

Kabar6-Meskipun masih menjadi hal yang kontroversial bagi para pakar kesehatan, Swiss baru-baru ini membuat peraturan yang cukup mengejutkan, di mana penggunaan deodoran akan dilarang di negara tersebut. Ya, deodoran dianggap berbahaya dan bisa memicu kanker.

Pada September 2016 silam, melansir doktersehat, pakar kesehatan dari University of Geneva menemukan fakta di mana kandungan garam aluminium yang ada dalam deodoran ternyata mampu memicu pertumbuhan tumor pada payudara. Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak di Swiss. Karena itulah Swiss National Council pun menyepakati usulan undang-undang yang ditujukan untuk melarang penggunaan garam aluminium tersebut pada produk deodoran.

Usulan ini kemudian dibawa Lisa Mazzone dari Partai Hijau di parlemen Swiss. Hasilnya, parlemen menyetujui undang-undang pelarangan garam aluminium ini karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Menurut pakar kesehatan yang melakukan penelitian, sebagian besar deodoran yang beredar di pasaran memang memiliki garam aluminium ini. Bahan inilah yang dianggap mampu menghilangkan aroma tidak sedap sekaligus menghambat kelenjar keringat berproduksi pada ketiak.

Mereka kemudian menggunakan tikus percobaan yang dipapar garam aluminium ini untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaannya. Ternyata, paparan garam aluminium ini dalam jangka panjang menyebabkan penyebaran tumor pada tubuh tikus. Bahkan, seandainya garam aluminium ini disuntikkan ke dalam tubuh tikus, tumor berubah menjadi sangat agresif pada tubuh tikus tersebut. ** Baca juga: Sulit Punya Anak, Seorang Wanita Masukkan Lintah ke Tubuhnya

Dalam penelitian ini, diketahui bahwa paparan garam aluminium mampu menciptakan sejenis efek estrogen yang dianggap sebagai pemicu kanker. Sayangnya, cukup banyak pakar kesehatan lain yang menganggap penelitian ini masih membutuhkan penelitian lanjutan karena baru dilakukan pada hewan percobaan saja.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email