oleh

Sulit Memindahkan TPST Dari Cipeucang

image_pdfimage_print

Kabar6-Memindahkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ke tempat lain dirasa cukup sulit. Itu mengingat keterbatasan lahan di Tangsel saat ini.

Koordinator Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Ruhamaben mengatakan, hal paling mungkin dilakukan mengatasi menggunungnya sampah di TPST Cipeucang adalah dengan cara sosialisasi penanggulangan sampah secara masif kepada masyarakat.

Cara itu antara lain dengan menggalakkan program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), bank sampah, dan lain-lain.

“Itu semua ada di dalam Perda tentang penanggulangan sampah yang sudah dikeluarkan DPRD. Kalau Perda itu sudah dijalankan, harapannya sampah yang masuk ke Cipeucang hanya 30 persen. Kalau sekarang kan 100 persen,” kata Ruhamaben.

“Sedangkan untuk memindahkan lahan memang tidak bisa. Karena tidak ada lahan yag memadai. Apalagi, membangun TPA di Cipeucang itu kan juga prosesnya sangat panjang,” tambah pria yang juga Wakil Ketua DPRD ini.

Sedangkan keluhan warga sekitar terkait bau busuk menyengat dari TPST Cipeucang, Ruhamaben agar Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) setempat harus segera mencari tekhnologi penghilang bau.

“Makanya saat ini yang penting adalah, pertama, sosialisasi Perda secara masif. Kedua, mencari investor yang bisa menyediakan pengolah sampah berteknologi tinggi, atau ketiga menyatukan TPST se Provinsi Banten,” ujarnya. 

Menurut Ruhamaben, jika TPST se Banten dijadikan satu, maka nanti membuang sampah bisa dilakukan lintas kota dan kabupaten. **Baca juga: Bau Busuk, Warga Sekitar TPST Cipeucang Gusar.

“Bila mungkin ada daerah-daerah di Banten yang harga tanahnya lebih murah, nanti kita kerjasama. Jadi nanti retribusinya ke satu instansi saja,” ujar Ruhamaben.(yud)

Print Friendly, PDF & Email