oleh

Suhu Politik Memanas, Ini Pesan Mantan Panglima TNI

image_pdfimage_print

Kabar6-Konstalasi politik di tanah air menjelang pencoblosan calon presiden (Capres) pada Pemilu 2014 suhunya semakin memanas. Para elite hendaknya harus selalu mendinginkan suasana karena meski berbeda pilihan tapi tetap dalam koridor semangat Bhineka Tunggal Ika.

Demikian ditegaskan mantan Panglima TNI Periode 2007-2010, Jenderal (Purn) Djoko Santoso kepada kabar6.com saat ditemui di Villa Dago Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Puncak dalam pesta demokrasi ini hendaknya tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya, Minggu (15/6/2014).

Menurutnya, selama fase menjelang hingga berakhirnya pemilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden hendaknya tidak merenggangkan tali kekeluargaan, persahabatan dan nilai positif lainnya.

Perbedaan pandangan dan pilihan politik baginya merupakan hal lumrah dalam iklim demokrasi di negara-negara berkembang. Selama tidak keluar dari pakem untuk memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. **Baca juga: Super Getar Optimis Jokowi-JK Menang Besar di Tangerang.

Djoko mengaku, telah sering mengarahkan ke semua pihak agar dapat berfikir positif dan konstruktif. Ia tidak sepakat bila polemik yang belakangan ini sering terjadi, merupakan bentuk kampanye hitam (black campaign). Melainkan hanya sebagai ajang untuk memberikan gagasan demi memajukan Indonesia. **Baca juga: Jika Prabowo-Hatta Kalah di Banten, Budi Heriyadi Mundur Dari Gerindra.

“Enggak ada itu black campaign. Dan, perpegang pada buku merah pandangan-pandangan pembangunan Indonesia, maupun menggagas Indonesia ke depan,” terang bekas Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku itu.(yud/way)

Print Friendly, PDF & Email