oleh

Stres Bisa Jadi Penyebab Nafsu Makan Berlebihan

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat mengalami stres, sebagian orang menjadi tidak nafsu makan. Sebaliknya, sejumlah orang justru menjadikan makanan sebagai ‘pelarian’ alias memiliki nafsu makan yang semakin bertambah.

Tentu saja hal ini akan berpengaruh negatif kepada kesehatan dan berat badan Anda. Stres dan emosi yang kuat dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan. Namun, melansir beberapa sumber, juga bisa disebabkan oleh faktor fisik, antara lain seperti:

1. Tingkat kortisol yang tinggi
Awalnya, stres menyebabkan nafsu makan menurun sehingga tubuh dapat menghadapi situasi yang dihadapi. Namun jika stres tidak berhenti, hormon lain yang disebut kortisol dilepaskan. Kortisol meningkatkan nafsu makan dan dapat menyebabkan seseorang ingin makan berlebihan.

2. Mengidam
Kadar kortisol yang tinggi dari stres dapat meningkatkan keinginan untuk makanan manis atau berlemak. Stres juga dikaitkan dengan peningkatan hormon kelaparan, yang juga dapat berkontribusi untuk mengidam makanan yang tidak sehat.

3. Jenis kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan, wanita lebih cenderung menggunakan makanan untuk mengatasi stres dibandingkan pria. Sementara pria lebih cenderung merokok atau minum alkohol dibandingkan wanita.

Bagaimana membedakan ingin makan karena lapar atau karena emosi?

1. Waktu terjadinya
Rasa lapar karena emosi munculnya tiba-tiba dan terasa mendesak, sedangkan lapar fisik munculnya perlahan kecuali memang sudah lama belum makan.

2. Jenis makanan
Lapar emosi biasanya ingin makan junk food atau sesuatu yang tidak sehat dan makanan yang diinginkan spesifik misal kentang goreng atau pizza. Sedangkan kalau lapar fisik makanan apa saja yang ada dimakan.

3. Sumbernya
Lapar emosi dari kepala alias terpikir ingin sesuatu yang ingin dimakan. Kalau lapar fisik dari perut seperti perat berasa keroncongan. ** Baca juga: Apakah Anda Termasuk Tipe ‘Penimbun Barang’?

Jadi, kendalikan nafsu makan yang berlebih karena emosi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email