Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) mengakui bahwa sebagian Orang Dengan HIV-AIDS (ODHIV) menyembunyikan sakit yang mereka derita karena adanya stigma negatif dari masyarakat.
“Sebagian masyarakat masih mendiskriminasi dan memandang miring pada ODHIV. Karena berbagai stigma yang beredar itu, sebagian ODHIV pun kemudian berusaha untuk menyembunyikan sakit yang mereka derita,” ujar Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar melalui keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
Pada akhirnya, menurut Allin, para pengidap ODHIV malu untuk memeriksakan kesehatannya dan berdampak pada peningkatan risiko kematian serta penularan HIV AIDS di masyarakat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tangsel Adhy Purnawan mengatakan layanan PDP (Perawatan Dukungan Pengobatan) HIV AIDS di Kota Tangsel berjumlah 12 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Lokasinya tersebar di 7 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan, terdiri dari 4 Rumah Sakit dan 8 UPTD Puskesmas.
“Di akhir tahun ini, Kota Tangerang Selatan menambah 3 layanan PDP yaitu UPTD Puskesmas Rawa Buntu, RS Permata Pamulang, dan RSUD Serpong Utara. Sehingga total terdapat 15 layanan PDP di Kota Tangerang Selatan,” tutupnya.
Diketahui, Hingga November 2022, kasus HIV AIDS di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 309 orang.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar melalui keterangan tertulis yang diterima Kabar6.com, Senin 5 Desember 2022.
**Baca juga: Hingga November 2022, Terdapat 308 Kasus HIV AIDS di Tangsel
Allin merincikan bahwa kasus HIV terdapat 266 orang, dan 42 orang lainnya terkena AIDS.
“Pada tahun 2022 sampai dengan bulan November tercatat kasus HIV 266 kasus dan AIDS 42 kasus,” ujarnya.(eka)