oleh

Stasiun Ditutup Bikin Sopir Angkot Menjerit, Pemkab Lebak: Kami Bahas

image_pdfimage_print

Kabar6-Tiga stasiun di Kabupaten Lebak ditutup tak melayani naik-turun penumpang sejak masa larangan mudik Lebaran 6 hingga 17 Mei 2021. Hal itu disampaikan KCI Commuter sesuai surat usulan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya tertanggal 29 April 2021.

Dampak tidak melayani naik-turun penumpang di Stasiun Rangkasbitung membuat sopir angkot menjerit. Para sopir angkot trayek Terminal Sunan Kalijaga-Kaduagung (Mandala) mengaku kehilangan pendapatan akibat kebijakan tersebut. Tak hanya sopir angkot, tukang ojek dan pedagang di dekat Stasiun Rangkasbitung juga mengaku merasakan dampaknya.

Asda I Bidang Pemerintahan Setda Lebak Alkadri saat dihubungi mengatakan, pemerintah daerah sedang membahas aspirasi tersebut.

“Iya, ini sedang kami bahas bersama Asda III dan Bu Sekda. Nanti disampaikan hasilnya ya,” kata Alkadri, Selasa (11/5/2021).

Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Lebak Enden Mahyudin menilai, langkah bupati meminta penghentian/pembatasan layanan KRL dan KA Lokal sudah tepat dalam upaya memutus penyebaran Covid-19 selama masa mudik Lebaran.

“Saya kira apa yang sudah dilakukan bupati untuk memotong penyebaran Covid-19 sudah tepat ya. Ini kan melihat untuk kepentingan yang lebih luas,” kata Enden.

**Baca juga: Enam Kali Berturut-turut, Pemkab Lebak Raih Opini WTP BPK

Menurutnya, dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, bupati tak perlu mencabut usulan tersebut. Lalu soal dampak dari kebijakan itu, Enden berharap, pemerintah daerah punya solusi baik bagi sopir angkot dan kelompok masyarakat lain yang terdampak.

“Kita memahami ya momen Lebaran menjadi yang diharapkan teman-teman sopir angkot menambah penghasilan. Tapi satu sisi, kebijakan itu memikirkan secara makro. Jadi saya harap pemerintah daerah punya solusi yang terbaik,” harapnya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email