oleh

Sosialisasi PPKB Kemenag Pandeglang Dituding Langgar Protokol Kesehatan Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6- Kementerian Agama (Kemenag) Pandeglang, Banten melakukan sosialisasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) di salah satu hotel di Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten selama tiga hari itu diduga melanggar protokol kesehatan dari penyebaran virus Covid-19.

Hal itu seperti dalam video kegiatan sosialisasi PPKB yang beredar di media sosial bahwa peserta sosialisasi dalam satu ruangan lebih dari 50 orang.

Aktivis swadaya masyarakat Pandeglang Arif Ekek menilai, dilihat dari video kegiatan sosialisasi PPKB yang beredar itu terlihat para peserta lebih dari 50 orang dalam satu ruangan. Selain itu tidak menjaga jarak sesuai protokol kesehatan Covid-19.

“Kami menilai sosialisasi PPKB oleh Kemenag Pandeglang telah melanggar prokes Covid-19 karena tidak menjaga jarak bahkan terlihat berdesak-desakan dan jumlah pesertanya lebih dari 50 orang dalam satu ruangan yang juga melanggar prokes,” ungkap Arif di Pandeglang, Kamis (8/10/2020).

Harusnya di masa pandemi Covid-19 ini, katat dia, pihak penyelenggara kegiatan dapat mematuhi protokol kesehatan supaya tidak menimbulkan klaster baru Covid-19. Selain dinilainya telah melanggar Protokol Kesehatan.

Arif menduga sosialiasi yang dihadiri puluhan Guru Madrasyah Aliah Negeri (MAN) maupun swasta itu sangat rentan dipolitisasi dan atau digiring untuk mengajak pada salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang 2020.

“Saya juga khawatir kegiatan ini rentan dipolitisasi atau diduga sebagai ajang menggiring ke salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang, yang tidak lain adalah anak dari Kakanwil Kemenag Provinsi Banten,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Pandeglang Endang membantah jika pertemuan yang melibatkan puluhan guru MAN maupun swasta di salah satu hotel di Kecamatan Carita telah melanggar protokol kesehatan Covid19.

**Baca juga: Sebulan Melakukan Razia Masker, Satpol PP Pandeglang Catat Kurang Lebih 1000 Pelanggar.

“Siapa bilang. Mereka sudah jaga jarak, pakai masker dengan lengkap. Adapun tujuan dari kegiatan itu untuk membekali guru. Jadi bagaimana mungkin muridnya bisa cerdas kalau gurunya tidak cerdas,” imbuhnya. (aep)

Print Friendly, PDF & Email