oleh

Soal Pokok Pikiran Kebudayaan, Ini Kata Dewan Kesenian Tangsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Dewan Kesenian Kota Tangerang Selatan, Andi Suwandi berharap dengan adanya pokok pikiran (Pokir) kebudayaan, bisa menjadi pijakan dasar dan menjadi lebih bebas bergerak bagi pelaku seni yang berada di Kota Tangsel.

Andi menerangkan, didalam lingkup kesenian sendiri terdapat 7 komite kesenian yaitu lukis, rupa, tari, musik, teater, seni tradisi, dan film.

“Jadi pokok pikiran kebudayaan ini tidak terbatas pada 7 seni itu, karena pokok pikiran itu lebih kepada sumber daya manusianya. Karna kalau kita liat dari bahasa kebudayaan berasal dari budi dan daya, itu kan masing-masing orang kan punya budi daya, jadi budi daya ini yang dikatakan jati diri, jadi setiap jati diri pelaku budaya ya itu lah kebudayaan Tangsel,” ungkpanya kepada Kabar6.com, Rabu (22/9/2021).

Untuk sejarah kesenian Tangsel sendiri, dirinya menjelaskan, diwilayah Tangsel terdapat akulturasi campuran kebudayaan dan semua seni ada disini. Diterangkannya, maka Kota Tangsel menjadi tempat perkumpulan zona lintas budaya.

“Jadi kalau bicara sejarah disini, karena ini akulturasi campuran kebudayaan jadi semua seni ada. Jadi di sini tempat perkumpulan zona lintas budaya,” terangnya.

Untuk kesenian yang terkenal saat ini, dijelaskannya, merupakan seni tari yaitu tari anggrek, jika di seni rupa ada namanya seni pelepah pisang yang juga menjadi icon Kota Tangsel kedepannya.

Di perfilman, Andi menerangkan, pihaknua telah membuat film tentang Pelayangan yang bekerja sama dengan Sejarawan TB Sos Rendra.

**Baca juga: Dikbud Tangsel Bahas Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan

“(Buat film itu, red) kita hubungannya dengan kang Sos rendra, seorang yang tau tentang hal hal sejarah itu, kemudian juga ada film tentang anak-anak jawara yang kemarin dilakukan oleh dewan kesenian. Kesenian yang paling tua di Tangsel, seperti Gamang Kromong, Silat Beksi,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email