Kabar6-Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan cara penyekatan jalan dikeluhkan warga.
Pasalnya, menurut Wijaya warga Serpong yang berprofesi sebagai taksi online, dirinya sebagai orang yang bekerja dilapangan mengeluhkan penyekatan itu malah menyusahkan masyarakat yang ingin melakukan kegiatan.
“Bayangin aja mas orang yang belum tau jalan di penyekatan ini, muternya kan bingung. Untung saya hafal, dan cari putar balik terdekat,” ujarnya kepada Kabar6.com di Pertigaan Gading Serpong, Kota Tangsel, Minggu (4/7/2021).
Meski begitu, dirinya tetap mendukung pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 yang sedang melonjak tajam, sehingga dirinya pun ikhlas untuk diputar balik walaupun keadaannya macet. “Ya saya tetap mendukung pemerintah, agar cepat normal mas,” ungkapnya.
Senada, Taksi online lainnya, Budi menerangkan, seharusnya polisi yang berjaga disana bisa menunjukan rute yang bisa dilalui oleh pihaknya yang bukan berdomisili di Tangerang.
“Ya kita bingung mas, seharusnya petugas polisi bisa nunjukin arah kemana nya, soalnya saya bukan orang sini,” paparnya.
Sementara itu, Sandi warga Serpong, penyekatan ini sebenarnya bagus untuk mengurangi angka Covid-19 di Kota Tangsel.
“Ya sebenarnya bagus sih karena untuk mengurangi angka Covid-19 di wilayah tersebut. Tapi ada sisi buruk nya, macet mas,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Hari kedua Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel) masih sigap lakukan penyekatan di Pertigaan Gading Serpong, Minggu 4 Juli 2021.
**Baca juga: Daftar Pemilih Berkelanjut di Tangsel 991.576 Orang
Terpantau polisi melakukan pemantauan dan sering kali memberhentikan kendaraan untuk ditanya ingin kemana, lalu ditanyakan kelengkapan kendaraan seperti SIM dan STNK.
“Pak mau kemana?, kebutuhannya apa?,” ungkap seorang petugas kepada pengendara yang sedang melintas, Minggu (4/7/2021).(eka)
