oleh

SMA 2 Tangsel Bantah Pungut “Uang Pangkal”, Tapi Sumbangan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pihak SMA 2 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menolak tudingan orang tua terkait kebijakan pemberlakuan uang pangkal atau uang bangunan sebesar Rp. 5 juta pada tiap siswa baru disekolah tersebut.

Sebaliknya, pihak sekolah lebih setuju bila pungutan uang dimaksud merupakan sumbangan dari siswa, yang sudah disepakati dalam rapat bersama orang tua siswa.

“Oh tidak, bukan uang pangkal apalagi uang bangunan. Tidak benar itu,” ujar Humas SMAN 2 Kota Tangsel, Jamilah, Senin (22/7/2013).

Selain sudah melalui mekanisme rapat bersama orangtua siswa, Jamilah juga mengaku bahwa besaran uang sumbangan dimaksud tidak dipatok sebesar Rp. 5 juta. Melainkan bervariasi.

JAmilah juga mengklaim, bahwa sumbangan orangtua siswa itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 48 Tahun 2007, PP 44 Tahun 2012 Pembiayaan Sekolah, serta Permendignas No.44 Tahun 2012 Tentang Pembiayaan Sekolah.

Sebab, lanjut Jamilah, bila tidak ada iuran tersebut, segala fasilitas sekolah yang sebelumnya berstandar internasional, bisa jadi akan terbengkalai.

“Memang ada bantuan sebesar Rp 87 ribu. Tapi itu cukup untuk apa,” pungkasnya.
Jamilah mengatakan, banyak kegiatan dan fasilitas sekolah yang harus tetap dicukupi. Dan, tentunya hal itu sangat berkaitan dengan kegiatan anak didik.

Sayangnya, saat diminta untuk merinci item kebutuhan dari uang sebesar Rp. 5 juta yang dipungut, Jamilah dengan tegas menolak. Jamilah justru menantang wartawan untuk mengklarifikasikan langsung hal itu ke Dinas Pendidikan setempat.

“Langsung saja klarifikasi ke Dindik Kota Tangsel. Mereka sudah tahu semua kok,” tuturnya.

Seperti diketahui, sejumlah orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMA 2 Tangsel mengaku resah dengan besaran uang pangkal yang ditetapkan pihak sekolah sebesar Rp. 5 juta persiswa. 

“Ini bukan soal besarannya. Tapi peruntukannya yang tidak jelas. Sampai saat ini, kami masih belum jelas, untuk apa uang pangkal tersebut. Untuk siswa, sekolah atau guru,” ujar Ria, salah satu orangtua siswa yang mengaku penasaran.(turnya)

Print Friendly, PDF & Email