Siswa SMPN 18 Pamulang Korban Bullying Trauma

Siswa dianiaya. (az)

Kabar6-Aksi perundungan atau bullying memberi dampak negatif bagi setiap korbannya. Termasuk bagi siswa di SMP Negeri 18 Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibully oleh seniornya alumni sekolah tersebut.

Asep Ahmad Sofyan, Wakil Humas SMP Negeri 18 Pamulang, mengatakan saat ini seluruh siswa korban bully sedang dimintai keterangan oleh guru bimbingan konseling. Makanya ia tidak memperkenankan ketika awak media ingin bertemu untuk kepentingan wawancara.

“Kondisi anak-anak pastinya trauma. Seperti halnya RK, saya lihat kemarin matanya saja sembab,” katanya ditemui kabar6.com di sekolahnya, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Selasa (19/9/2017).**Baca Juga: Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel Ditangani Polisi

Asep mengaku, efek trauma timbul akibat terpaan bullying dari para seniornya pelajar SMA Muhammadiyah di Kota Tangsel. Padahal pihaknya sudah memantau bahwa area lokasi bullying setiap hari selalu ramai menjadi tempat nongkrong pelajar.

Pengelola SMP Negeri 18 Pamulang telah mengimbau kepada seluruh siswa agar tidak berkumpul di tanah lapang Perumahan Cendana Residence, Serua, Kecamatan Ciputat. “Sudah ada siswa yang dikasih peringatan,” klaim Asep.

Asep menambahkan, seluruh siswa telah dimintai keterangan di Mapolsek Pamulang hingga pukul 23.00 WIB. Kasusnya kemudian dilimpahkan ke Mapolsek Ciputat sesuai wilayah hukum lokasi perkara.

Selama pemeriksaan seluruh orangtua korban serta pelaku billing turut dipanggil polisi. Ia bilang kepada polisi bahwa tanggungjawab sekolah kepada peserta didik hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Sedangkan kasus billy terjadi di luar sekolah yang sepenuhnya sudah menjadi tanggungjawab orangtua. “Saya disuruh pulang oleh penyidik karena sudah ada orangtua korban. Dan masalahnya diproses lewat orangtua,” tambahnya.(yu